Pondasi Tanah
POSTED ON MARCH 31, 2013 BY SMIAGIUNDIP
Grouting juga dapat diartikan sebagai metode penyuntikan bahan semi kental
(slurry material) ke dalam tanah atau batuan melalui lubang bor, dengan
tujuan menutup diskontruksi terbuka, rongga-rongga dan lubang-lubang pada
lapisan yang dituju untuk meningkatkan kekuatan tanah (Dwiyanto, 2005).
Sedangkan bahan-bahan yang biasanya dijadikan sebagai material pengisi
pada grouting diantaranya campuran semen dan air; campuran semen, abu
batu dan air; campuran semen, clay dan air; campuran semen, clay, pasir
dan air; asphalt; campuran clay dan air dan campuran bahan kimia.
Menurut Pangesti (2005), fungsi grouting di dalam tanah atau batuan dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu:
Grouting mengalir ke dalam rongga tanah dan lapisan tipis batuan dengan
pengaruh minimum terhadap struktur asli.
Manfaat dari suatu pekerjaan grouting antara lain adalah sebagai berikut
(Dwiyanto, 2005):
c. Mengisi rongga dan celah pada tanah dan batuan sehingga menjadi padat
f. Menghindarkan dari material fluida yang dapat merusak tanah atau batuan
Pelaksanaan grouting
b. Pemboran
Pelubangan titik grouting dilakukan dengan cara di bor. Dalam grouting ada 2
macam pemboran, yaitu pemboran dengan pengambilan core dan pemboran
tanpa core. Diameter lubang bor adalah 76 cm untuk pemboran coring dan
46 mm untuk pemboran non coring. Khusus untuk permboran
dengan coring diperlukan mesin dengan penggerak hidrolik agar
kualitas core yang dihasilkan lebih bagus.
Uji permeabilitas pertama kali diperkenalkan oleh Lugeon pada tahun 1933,
yang bertujuan untuk mengetahui nilai lugeon (Lu) dari deformasi batuan.
Nilai lugeon adalah suatu angka yang menunjukkan berapa liter air yang bisa
merembes ke dalam formasi batuan sepanjang satu meter selama periode
satu menit, dengan menggunakan tekanan standar 10 Bars atau sekitar 10
kg/cm2. Angka ini hampir sama dengan koefisien kelulusan air sebesar 1 x 10 -
5
cm/detik. Nilai lugeon dapat memberikan informasi mengenai sifat aliran
dalam batuan dan sifat batuan itu sendiri terhadap aliran air yang
melaluinya.
Metode pengujiannya adalah dengan cara memasukkan air bertekanan ke
dalam lubang bor, menggunakan peralatan yang disebut rubber packer, yang
digunakan untuk menyumbat lubang bor. Peralatan lain yang digunakan
dalam uji permeabilitas antara lain:
Keterangan:
d. Grouting
1.Grout Mixer
2. Grouting Pump
Sumber:
http://www.en.wikipedia.org/wiki/Grout
http://www.geologi.ft.undip.ac.id/index.php/berita/tesis-dan-jurnal/1289-tipe-
sementasi grouting.html
1.1. UMUM
Sesuai dengan salah satu syarat dalam perencanaan pembangunan sebuah Bendungan
maka angka permeabilitas (k) atau nilai Lugeon menjadi acuan dalam menentukan
kelayakannya. Dalam Buku Pedoman Grouting Untuk Bendungan disebutkan bahwa angka
permeabilitas (k) adalah k n x 10 5 cm/detik sedangkan nilai Lugeon untuk Bendungan
berkisar antara 1 s/d 5.Dalam menentukan perencanaan pola grouting maka harus diperoleh
terlebih dahulu data dari hasil grouting test. Dalampelaksanaan grouting test akan diperoleh
data data antara lain :
Efektifitas grouting
1.2. LOKASI
Lokasi pekerjaan grouting test terletak di desa Titab, kecamatan Busungbiu, Kabupaten
Buleleng. Sedangkan pelaksanaan pekerjaan grouting test akan dilaksanakan pada
sandaran kanan, sandaran kiri dan dasar sungai (river bed). Selain dari itu jumlah titik
grouting test perlu ditambah beberapa tempat bilamana dijumpai adanya perbedaan formasi
geologi. Jenis batuan yang akan di grouting adalah type Volcanic classic rock .
gambar 1. Pola grouting test.
Selanjutnya pemboran dilakukan pada lubang bor BH-2 dan lubang bor BH-3. Pada lubang BH-
2 dan BH-3 tidak diambil core dan urut urutan sama dengan lubang pertama yaitu bor - test
air bertekanan (WPT) dan grouting.. Dengan adanya hal tersebut nantinya akan didapat
besarnya koefisien permeabilitas (k) dan nilai Lugeon dari tiap stage lubang bor dan
besarnya penyerapan semen.
Jika grouting telah selesai maka lubang grout ditutup dengan mortar campuran pasir : semen 2
: 1.
5
Apabila hasil test air mendapatkan k < n x 10 cm/detik ,berarti pola grouting dengan jarak
lubang tersebut sudah cukup. Akan tetapi jika didapat k > n x 10 3 cm/detik atau k > n x 10
4 cm
/detik , maka pola grouting dengan jarak lubang harus diperkecil dengan membagi
segitiga sama sisi tadi menjadi dua ,sehingga membentuk segitiga sama sisi baru yang lebih
kecil .Hal ini mengindikasikan bahwa grouting dengan jarak 3,00m tidak efektif.
Dikarenakan hasil test grouting tidak efektif makajarak lubang bor diperkecil menjadi 1,50
m danselanjutnya dilakukan pemboran - tes air bertekanan (WPT) dan kemudian dilakukan
grouting .
Pemboran lubang grouting dilanjutkan lagi mulai dari titik BH-4 dan urut urutannya sebagai
berikut : bor stage pertama test air bertekanan grouting redrilling bor stage kedua
test air bertekanan - grouting dan seterusnya hingga kedalaman yang ditentukan (down
stage grouting method). Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan dan grouting selesai
dilakukan pada titik BH-4 dan BH-5, maka ditengah-tengah segitiga tersebut dibuat lubang
bor CH-2 dengan kedalaman yang sama atau lebih dalam sedikit. Kemudian pada lubang
tersebut dilakukan pemboran - tes air bertekanan dan grouting sampai kedalaman yang
ditentukan.
.
5
Apabila hasil test air yang kedua ini menunjukkan k < n x 10 cm/detik ,berarti pola grouting
dengan jarak lubang yang ditest tersebut sudah cukup. Demikian pula jika didapat k > n x
10 5 cm/detik , maka pola grouting dengan jarak lubang diperkecil lagi atau campuran dibuat
lebih kental atau jika perlu ditambah dengan bahan kimia (lihat gambar) .
Pada pelaksanaan grouting harus dikerjakan dengan teliti dan diawasi betul sampai
mendapatkan nilai koefisien permeabilitas (k) < n x 10 5 cm/detik . Dari hasil test grout
tersebut maka jarak lubang terakhir yang digunakan sebagai jarak dalam pelaksanaan
grouting (pola grouting).
II. Peralatan
Daftar peralatan grouting pada pelaksanaan proyek Pembangunan Waduk Titab antara lain :
Tabel 1. Daftar Peralatan Drilling Grouting
Foto 1. Peralatan Grouting dan unitnya
Dalam pelaksanaan grouting test di Proyek Pembangunan Waduk Titab dilakukan beberapa
tahapan, yaitu:
- Tahap Persiapan
- Pelaporan
Pekerjaan utama dalam pelaksanaan grouting adalah pemboran lubang grout, pencucian
lubang grout, pemasangan packer, Injeksi semen, penutupan lubang grout dan pembersihan
kembali lokasi kerja.
3.1.3. Pelaporan
Laporan harian kegiatan drilling grouting dibuat setiap hari dan diketahui oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Lapangan. Sedang Laporan Akhir pelaksanaan pekerjaan grouting
dibuat setelah seluruh pekerjaan lapangan selesai. Laporan tersebut merupakan gambaran
pelaksanaan yang disampaikan secara jelas dan rinci.
- Injeksi semen
- Injeksi semen
- Selesai
Pelaksanaan pekerjaan pemboran dilakukan dengan mata bor diameter 56mm, 66mm
ataupun dengan 76mm. Core barrel yang dipakai type Single Tube Core Barrel (STCB)
dan Triple Tube Core Barrel. Pemboran dilaksanakan memakai mesin bor Jenis Rotary
dengan system hidrolis.
Bilamana rangkaian dari metode grouting tersebut telah selesai maka pelaksanaan grouting
sudah bisa dilaksanakan sesuai spesifikasi.
Sesuai dengan spesifikasi dan arahan dari Direksi dan Konsultan Supervisi maka campuran
awal dimulai dengan perbandingan W:C ratio 6:1. Perubahan campuran berikutnya
dilakukan bilamana pemasukan semen mencapai 600 liter per 15 menit maka campuran
dikentalkan diubah menjadi W:C ratio 4:1, 2:1, 1:1 dan campuran tersebut dipertahankan
sampai mencapai 2000 liter. Hal ini dilakukan mengingat lapisan batuan yang sangat tinggi
porositasnya, bilamana telah mencapai volume tersebut injeksi semen belum jenuh, maka
grouting dihentikan dan dilanjutkan kembali setelah 6 jam atau menurut petunjuk dan arahan
direksi. Pemakaian campuran dan perubahannya dapat disusun seperti terlihat pada table 2
berikut ini.
Grouting adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuran antara semen dan
air diinjeksikan dengan tekanan ke dalam rongga, pori, rekahan dan retakan
batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan menjadi
padat secara fisika maupun kimiawi. pekerjaan grouting merupakan salah satu
cara dalam perbaikan pondasi (foundation treatment) pada bendungan air
terutama bendungan.
Selain itu grouting juga metode untuk mengisi rongga struktur beton yang kropos
dan penambahan coran akibat pengecoran tidak sempurna, Mortar fillet
( Pinggulan sudut ) untuk pondasi mesin, sebagai dudukan mesin ,dudukan
bearing pondasi jembatan, pembuatan beton pra cetak, penutup retak yang
besar, tentunya semen Grouting siap pakai yang mempunyai karakteristik tidak
susut dan dapat mengalir sangat baik, memenuhi persyaratan standar corps of
engineering CDR C-621 dan ASTM C-1107
Teknologi grouting bukanlah barang baru, grouting sudah ada sejak tahun 1800-
an dan bahkan sebelumnya. Grouting awalnya hanya digunakan
untukmengontrol aliran air, tetapi sekarang telah meluas dan aplikasinya tidak
terbatas, diantaranya adalah digunakan untuk:
Grouting semen adalah grouting semen yang merupakan campuran antara air
dan semen dengan perbandingan C : W = 1 : 10 sampai 1 : 1. Perubahan dari
campuran semen dan air ini sangat tergantung kepada permeabilitas batuan dan
kondisi batuannya sendiri.
Pada grouting semen ini kadang kala dilakukan tambahan bahan grout berupa
tanah lempung atau pasir halus yang dilakukan sesuai dengan kondisi batuan
yang menempati lokasi rencana bendungan (apabila membangun bendungan).
Informasi sifat fisik dan teknik dari tanah / batuan mempunyai arti yang sangat
penting yang perlu diketahui terutama bila grouting akan dipertimbangkan
sebagai bagian dari perbaikan pondasi bendungan atau dari penggalian
terowongan.
Grouting Kimia
Secara umum grouting semen tidak dapat dilakukan pada tanah dengan
koefisien permeabilitas lebih kecil dari 0,1 cm/detik (10^-1 cm/detik) dan grouting
lempung tidak bisa dilakukan pada tanah dengan k < 0,01 cm/detik (10^-2
cm/detik) dan bahan groutnya berupa campuran semen dan air.
Grouting kimia adalah grouting yang dilakukan dengan campuran bahan kimia
dan air atau cairan bahan kimia dengan bahan kimia lainnya. Grouting kimia ini
umumnya digunakan untuk mengisi retakan yang halus atau butiran batuan yang
halus yang dimaksudkan untuk memperkecil koefisien permeabilitas dan
meningkatkan kuat tekan dari batuan atau bagian bangunan yang di grout.
Pada tanah dengan k > 0,01 cm/detik (10^-2 cm/detik) cairan grout harus
mempunyai viskositas sebesar 10 centipois atau lebih tanpa kesulitan, kecuali
grouting ini dilakukan dekat permukaan dengan tekanan grout yang digunakan
rendah. Grouting kimia dapat dilakukan pada tanah dengan k sampai 0,00001
cm/detik (10^-5 cm/detik) dan hasilnya cukup memuaskan (Federal
Highway Administration,1976).
1. Pemeriksaan hasil grouting dilakukan dengan membuat check hole pada titik yang
dipilih dan biasanya di bor miring agar mewakili zona grouting
2. Pengambilan contoh inti (core sampling) untuk melihat secara visual efektivitas
penetrasi grouting dan dapat diperiksa dengan membubuhkanphenolptalein 0.1 n.
3. Pengujian permeabilitas setelah grouting dengan water pressure test ataulugeon
test. Tekanan diatur seperti uji permeabilitas secara naik dan turun, yaitu bervariasi 1-3-5-7-
10-7-5-3-1 kg/cm2, tergantung kondisi batuan.
4. Setelah selesai check hole diisi dengan campuran bahan grouting yang kental 1:1
atau 1:0.5 hingga jenuh.
Peralatan Grouting
1. Mesin bor
Dipakai untuk pembuatan lubang grout, dengan diameter antara 46 76 mm. jenisnya bor
putar (rotary type drill).
2. Perkakas grouting
Meliputi packer, stang grouting, by pass, manometer, keran pengatur tekanan, pipa
pemasukan dan pengembali dan pengukur debit.
3. Grout mixer dan agitator
Untuk mencampur bahan grout sesuai dengan perbandingan yang ditentukan, kemudian
dialirkan kedalam agitator sebagai tempat grout siap untuk diambil oleh pompa.
4. Pompa grout
Umtuk memompakan grout yang tersimpan di agitator ke lubang grout melalui unit
peralatan grouting.
referensi
DESKRIPSI :
Untuk injeksi epoxy adalah metode untuk mengisi rongga atau struktur kropos
dan retak tanpa mengeluarkan air,material / chemical bebas solvent,2 komponen
EPOXY RESIN VISKOSITAS SUPER RENDAH,SUPER ENCER DAN BERKEKUATAN
TINGGI
Untuk Injeksi Grouting adalah metode untuk mengisi rongga atau struktur beton
khusus untuk yang bocor air / mengeluarkan air tentunya sangat lengket dan kuat
untuk menutup dan mengisi rongga yang kropos,retak sehingga sumber air bisa
dimatikan secara teknis dibantu tenaga ahlinya dan alat bantu yang memadai.
KEGUNAAN :
Untuk menutup retak struktur beton retak halus maupun retak renggang dengan
ukuran tertentu
Mempunyai daya lengket yang tinggi sehingga sambungan antara beton lama dan
baru bisa menyatu dengan sempurna.
KEUNGGULAN :
Bebas susut.