, MT
REKAYASA HIDROLOGI
Tipe Hujan
HUJAN OROGRAFIK
MACAM-MACAM HUJAN
1. Berdasarkan Intensitas Hujan (mm.menit -1)
No. Derajad Intensitas Aplikasi di Lapang
Hujan (mm.menit-1)
3. Hujan normal 20 – 50
Bucket
Silinder dibungkus
kertas berskala Pan
Pena Pemberat
ALAT PENAKAR HUJAN JENIS TIMBA JUNGKIT
Saringan
Tipping bucket
Pipa
pembuang
Penakar hujan jenis pelampung
Corong
Jam
pencatat
Kertas
perekam data
hujan
Pelampung
Sifon
Syarat teknis Penempatan dan
pemasangan alat pada stasiun hidrologi
Penakar hujan ditempatkan pada lokasi sedemikian sehingga
kecepatan angin di tempat tersebut sekecil mungkin dan terhindar dari
pengaruh penangkapan air hujan oleh benda lain di sekitar alat
penakar hujan.
Penempatan setasiun hujan hendaknya berjarak minimum empat kali
tinggi rintangan terdekat.
Lokasi di suatu lereng yang miring ke satu arah tertentu hendaknya
dihindarkan.
Penempatan corong penangkap hujan diusahakan dapat menghindari
pengaruh percikan curah hujan ke dalam dan disekitar alat penakar
sebaiknya ditanami rumput atau berupa kerikil, bukan lantai beton atau
sejenisnya.
ANALISIS
CURAH HUJAN
Tgl. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 - - 7 - - 22 - - 1 - 1 -
2 - 22 16 - 4 3.4 1 18 1 3 0.4 -
3 - - 34 - - 5 - - 1 - - 0.2
4 - - - - 4 3.1 - - - 45 25.3 -
5 - - - - - 5 1 - - - 23 -
6 - - - - - 2 6 - - - - 18
7 - - - - - 1.4 5 18.6 - - 11 10
8 6 - - - - - - 1 6 - - -
9 - - - - - - - 9.3 - 13 10.1 21.8
10 - - - 13 - - - 3 - - 2.9 6
11 - 27 1.6 12 6 - - 1 13.4 - 24 10.5
12 - 1 - - 16 - - 0.8 6 15.5 - -
13 - - - 9 5 - - - - 20 34 -
14 - - - - - - - 1 - 9.5 - 0.2
15 - - - - - - 5 - - - - -
16 - - 5.4 17 4 - 2 1 - - 4 3.5
17 - - 6 - 25.2 - 57 - - 9 - 16.3
18 - 21 51 - 13 - 29 - 48 - 2.5 -
19 - 43 - 13 35 - 1 - 2 - - -
20 - - 43 8 4 - - - - 1.5 34 11.5
21 - - - 1 1 - - - - 4.4 0.5 2.7
22 - - - - - - - - - 6 - -
23 - 8 - 1 1 - - 2 - - 10 -
24 - 1 - - 25 - - - - - - -
25 5 - - - - - - - - 10 0.6 -
26 1 - - - 1 - - - - - 32 -
27 - - - - 0.3 - - - - 11.4 20 3.5
28 - 42 - - 15 - - - - - - -
29 - - - 5.1 - - - - - 2 1.4
30 - 1.6 49 8.6 - - - 7 24.5 - 4.4
31 2 - 16 - - 9 4.7
R total 14.0 165.0 165.6 123.0 189.2 41.9 107.0 55.7 85.4 181.8 237.3 114.7
R maks 6.0 43.0 51.0 49.0 35.0 22.0 57.0 18.6 48.0 45.0 34.0 21.8
n 4 8 9 9 19 7 9 10 9 14 18 15
R1/2 6.0 50.0 58.6 34.0 35.0 41.9 18.0 52.7 28.4 106.0 131.7 66.7
R2/2 8.0 115.0 107.0 89.0 154.2 0.0 89.0 3.0 57.0 75.8 105.6 48.0
Keterangan :
- : Tidak ada hari hujan
TTU : Hujan tidak terukur
Satuan Ukuran curah hujan (mm)
Sumber Data : BMKG - Stasiun Meteorologi Banda Aceh
Analisa Frekuensi dan Probabilitas
Sistem hidrologi kadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa ekstrim (hujan hebat, banjir &
kekeringan)
Besaran peristiwa ekstrim berbanding terbalik dengan frekuensi kejadiannya (peristiwa ekstrim
jarang terjadi)
Tujuan analisa frekuensi data hidrologi adalah berkaitan dengan besaran-besaran peristiwa
ekstrim yang berkaitan dengan frekunsi kejadiannya melalui penerapan distribusi kemungkinan
(data hidrologi yang dianalisa diasumsikan tidak bergantung/independent dan terdistribusi
secara acak dan bersifat stokasti/peluang.
Frekuensi hujan adalah besaran kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampau.
Kala-ulang (return period) adalah waktu hipotetik/dugaan dimana hujan dengan suatu besaran
tertentu akan disamai /dilampau (Misal. Hujan dgn return period 10 tahunan ≠ akan terjadi
setiap 10 tahun tetapi ada kemungkinan dalam jangka waktu 1000 th akan terjadi 100 kali
kejadian hujan 10 tahunan & ada kemungkinan selama kurun waktu 10 th terjadi hujan 10
tahunan lebuh dari satu kali/sebaliknya tidak terjadi sama sekali).
Analis frekuensi didasarakan pada sifat statistik data kejadian yang telah lalu untuk
memperoleh probabilitas besaran hujan dimasa yang akan datang, dengan anggapan bahwa sifat
statistik kejadian hujan yang akan datang masih sama dengan sifat statistik kejadian hujan masa
lalu.
Analisa Frekuensi dan Probabilitas
Dalam ilmu statistik dikenal beberapa distribusi frekunsi dan 4 jenis distribusi yang
banyak digunakan dalam bidang hidrologi, yaitu :
1. Distribusi Normal
2. Distribusi Log Normal
3. Distribusi Log Person III
4. Distribusi Gumbel
Distribusi Normal
Variasi 50 80 90 95 98 99
2 5 10 20 50 100
X = X + sK
n Yn Sn
0.9496
10 0.4952
0.9676
11 0.4996
0.9833
12 0.5035
0.9971
13 0.5070
1.0095
14 0.5100
1.0206
15 0.5128
1.0316
16 0.5157
1.0411
17 0.5181
1.0493
18 0.5202
1.0565
19 0.5220
1.0628
20 0.5236
Pengeplotan Probabilitas
Untuk keperluan penentuan posisi ini, data hidrologi (hujan/banjir) yang telah ditabelkan
diurutkan dari besar ke kecil berdasarkan peringkat m.
Periode Ulang (Tr) dapat dihitung dengan beberapa metode berikut ini :
1. Weibull
2. California
3. Hanzen
4. Gringorten
5. Cunnane
6. Blom
7. Turkey