REVIEW !
TERJADI KARENA PENGUAPAN
AIR, TERUTAMA AIR DARI
PERMUKAAN LAUT, YANG NAIK
KE ATMOSFER DAN MENDINGIN
KEMUDIAN MENYULING DAN
JATUH SEBAGIAN DI ATAS LAUT
DAN SEBAGIAN DARATAN
STASIUN PENGAMAT CURAH HUJAN (SPH)
1. Jaringan Stasiun Pengamat Curah Hujan
❑ Sebaiknya wilayah satu stasiun pengamat sekecil mungkin, karena ketelitian
informasi/ data curah hujan yang didapat tergantung kerapatan stasiun pengamat
hujan
❑ Kerapatan stasiun pengamat hujan yang dianjurkan menurut World Meteorological
Organization (WMO) ;
a) Daerah datar beriklim sedang, mediterranen dan daerah tropis
Ideal : 1 stasiun untuk 600 – 900 km2
Praktis : 1 stasiun untuk 900 – 3000 km2
b) Daerah pegunungan beriklim sedang, mediterranen, dan daerah tropis
Ideal : 1 stasiun untuk 100 – 125 km2
Praktis : 1 stasiun untuk 250 – 1000 km2
c) Daerah kering dan daerah kutub ( 1 stasiun untuk 1500 – 10,000 km2)
2. Jumlah Stasiun Pengamat Hujan
Formula matematis untuk menentukan jumlah SPH :
dimana ;
N : Jumlah optimal stasiun pengamat
E : Tingkat kesalahan yang diijinkan dalam estimasi tinggi hujan rata-rata (%)
Cv : Koefisien variasi tinggi hujan pada m stasiun (%)
Dalam ‘m’ stasiun diperoleh R1, R2, R3, ......Rm = variasi tinggi hujan
𝟏𝟎𝟎 𝒙 𝝈𝒎−𝟏
𝑪𝒗 = … . (%)
ഥ
𝑹
dimana : m-1 = STANDAR DEVIASI
Jika diketahui rumus untuk Standar Deviasi adalah :
dimana :
Ri = tinggi presipitasi pada stasiun i (mm/tahun ; mm/hari ; mm/jam)
adalah tinggi rata-rata presipitasi (mm/tahun ; mm/jam)
❖ Hitunglah jumlah optimum stasiun pengamat hujan pada DAS tersebut! Jika dalam
prakiraan tinggi hujan rata-rata diharapkan kesalahannya hanya 10%!
Intensitas hujan,
adalah “ derajat curah hujan dinyatakan oleh jumlah curah hujan
dalam suatu satuan waktu”
Satuan : mm/jam; mm/menit; mm/hari
Tujuan Pengukuran
Prinsip Kerja
❑ Memanfaatkan gerakan naik
pelampung dalam bejana akibat
tertampungnya hujan
❑ Pelampung berhubungan dengan
sistem pena perekam di atas kertas
berskala yang menghasilkan grafik
rekaman data hujan Contoh gambar alat pengukur hujan
jenis pelampung (float type)
Syarat teknis penempatan dan pemasangan alat pada stasiun hidrologi (stasiun
hujan):
1. Harus diletakkan di tempat bebas halangan, atau pada lokasi dimana kecepatan
angin di tempat tersebut sekecil mungkin supaya tidak ada pengaruh hujan
langsung, misalkan ; air tumbuh-tumbuhan yang terbawa angin
Stasiun Hujan 2. Mulut penakar diletakkan 120 cm untuk mencegah adanya air hujan yang
terpantul dan tidak boleh miring, karena bila mulut penakar miring berarti lebih
sedikit air yang tertampung
3. Pilih lokasi yang datar bila memungkinkan, bila tidak, tepi/atas bukit dapat
digunakan asal terlindung dari angin kencang
4. Harus diberi pagar yang jaraknya minimum 2 – 4x tinggi rintangan terdekat
(pagar)