JEMBATAN
OLEH :
TONNY HERMAWANTO, ST., MT.
TAHAP PERENCANAAN
KRITERIA DESAIN PERENCANAAN
(SE. Dirjen BM-2017)
PERHITUNGAN TEKNIS
(PONDASI, B. BAWAH, B. ATAS, B. PELENGKAP+PENGAMAN)
GAYA
AKSIAL/LINTANG
JENIS BAHAN
KEKUATAN
STABILITAS
STRUKTUR
KEAMANAN DAN KENYAMANAN PENGGUNA
(RIDEABILITY)
• Tanggung jawab utama seorang perencana jembatan harus mengedepankan
keselamatan masyarakat (pengguna jalan).
• Perencana harus mendapatkan suatu jembatan yang memiliki keselamatan
structural (structural safety) yang memadai.
• Contoh :
✓ Lantai jembatan harus dirancang untuk menghasilkan pergerakan lalulintas
yang mulus;
✓ Pada jalan yang diperkeras, pelat injak (structural transition slab) harus
dipasang diantara jalan pendekat dan kepala jembatan;
✓ Sudut pada sambungan lantai beton yang dilewati lalulintas harus dilindungi
dari kemungkinan tergerus atau gompal (expantion joint/siar muai);
✓ Apabila lantai beton tanpa lapis permukaan aspal, pertimbangan harus
diberikan untuk menyediakan ketebalan tambahan + 10 mm untuk keperluan
penyesuaian profil lantai dengan cara penggerindaan (grinding) dan sebagai
kompensasi berkurangnya ketebalan akibat tergerus
KEMUDAHAN DIKERJAKAN
(CONSTRUCTABILITY)
Jalan Akses :
• Akses jalan untuk perumahan penduduk bila terhalang oprit jembatan
• Jalan akses untuk pemeriksaan dan pemeliharaan
• Dudukan untuk pemeliharaan bangunan atas
• Didesain sebagai non komposit, tetapi pelaksanaan dibuat komposit dengan tulangan
atas dan bawah
SISTEM LANTAI • Permukaan lantai harus diberi lapisan waterproofing dan lapisan aspal setebal 5 cm
dengan overlay 3 cm
PERENCANAAN BANGUNAN BAWAH