Dosen Pengampu :
Endang Uji Wahyuni, SKM., MKM
Disusun Oleh :
Kelompok 1 – 2 DIV
Andini Trisnaning Tias P21335119008
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Penyehatan Air – A
yang berjudul “Air Hujan Sebagai Sumber Air Bersih”. Kami juga turut berterima kasih kepada
Ibu Endang Uji Wahyuni, SKM., MKM. selaku Dosen mata kuliah Penyehatan Air – A yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Air Tanah Sebagai Sumber Air Bersih. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sesuatu yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Akhir kata kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
PEMBAHASAN
Kandungan utama yang terdapat pada hujan adalah uap air atau H2O. kandungan uap air ini
adalah yang paling dominan dengan presentase sebesar 99,9% dan sisanya tergantung
pada lapisan atmosfer yang dilaluinya. Kita semua telah mengetahui tentang siklus hujan.
Penguapan membuawa uap air dan membentuklan awan- awan yang kecil. Awan- awan
tersebut kemudian terbawa angin dan menggumpal menjadi awan yang besar. Awan yang
besar inilah yang akan mengalami kejenuhan hingga menurunkan muatannya yang berisi air
ke bumi. Sebenarnya awan inilah yang mengandung uap air sehingga uap air merupakan
cikal bakal terjadinya hujan. Uap air ini sifatnya aman selama uap tersebut berasal dari
sumber air di permukaan bumi yang aman bagi manusia pula. Kandungan uap air pun
berbeda- beda tergantung sumber airnya. Uap air sendiri apabila mengenai tubuh maka masih
dalam batas aman.
2. Karbon (silika dan fly ash dalam bentuk abu ringan)
Air hujan juga mengandung zat karbon. Zat karbon yang terdapat pada air hujan ini berupa
silika dan juga fly ash. Silika dan juga fly ash merupakan zat debu yang mengikat molekul-
molekul pada air hingga terbentuklah hujan. Hujan ini berasal dari proses presipitasi, yaitu
proses pengikatan banyak molekul- molekul di permukaan molekul lainnya sehingga
terbentuklah molekul yang dipusatnya terdapat molekul asing. Sehingga silika dan juga fly
ash ini merupakan zat yang berperan dalam proses turunnya hujan bahkan peranannya
menjadi sangat penting dan juga dominan. Kandungan karbon yang berlebih akan
menyebabkan pencemaran.
3. Asam nitrat
Hujan asam merupakan hujan yang terjadi akibat pencemaran oleh pabrik yang bersifat kotor
atau dari semburan gunung berapi. Kandungan asam nitrat yang berlebihan tidak baik dan
bisa membahayakan. Kandungan asam juga bisa dinyatakan dalam pH. Air hujan normal
memiliki pH 6, sementara hujan asam memiliki pH dibawah normal, yakni sekitar 5,7 ke
bawah. Kandungan asam yang berlebihan bisa menyebabkan besi mudah berkarat dan juga
gangguan pernapasan pada manusia.
4. Asam sulfat
Asam sulfat merupakan zat yang terkandung dalam air hujan dan apabila berlebihan maka
akan menyebabkan gangguan pada pernapasan manusia.
5. Garam
Sebenarnya kandungan garam pada air hujan ini relatif. Air hujan yang mengandung banyak
kandungan garam adalah hujan yang terjadi di daerah pantai. Hal ini karena proses terjadinya
hujan di daerah pantai akibat dari penguapan air laut yang terpanaskan oleh sinar matahari.
Air laut yang mengandung garam tersebut akan menguap dan uap airnya pun mengandung
garam. Kandungan garam yang berlebihan pada hujan akan menyebabkan besi menjadi cepat
berkarat dan mempercepat proses korosi. Sementara itu kandungan garam yang berlebih
apabila terkena kulit akan menyebabkan kusam dan kondisi yang tidak baik.
2. Pengertian Curah Hujan & Intensitas
Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode
tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi
evaporasi, runoff dan infiltrasi. Jadi, jumlah curah hujan yangdiukur, sebenarnya adalah
tebalnya atau tingginya permukaan air hujan yangmenutupi suatu daerah luasan di permukaan
bumi/tanah.Untuk mengukur besarnya curah hujan, digunakan alat yang disebut penakar
hujan (rain gauge). Alat ini merupakan alat yang terdiri dari corong dan tabung penampung.
Curah hujan diukur dalam skala milimeter (mm) atau sentimeter (cm). Dari pengukuran curah
hujan akan didapatkan beberapa data yang kemudian diolah menjadi tiga jenis hasil
pengukuran seperti berikut:
■ Jumlah curah hujan harian, yaitu hasil pengukuran hujan selama 24 jam.
■ Jumlah curah hujan bulanan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama sebulan.
■ Jumlah curah hujan tahunan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama 12 bulan.
Intensitas hujan adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume
hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitasnya berbeda-beda, tergantung dari lamanya curah
hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas hujan diperoleh dengan cara melakukan analisis
terhadap data hujan baik secara statistik maupun empiris. Intensitas hujan dihubungkan
dengan durasi hujan jangka pendek misalnya 5 menit, 30 menit, 60 menit dan jam-jaman. Di
Indonesia alat ini belum banyak, yang lebih banyak digunakan adalah pencatat hujan biasa
yang mengukur hujan 24 jam atau disebut hujan harian. Derajat curah hujan dan dan intensitas
curah hujan dapat digolongkan sebagai berikut :
Worm, J., and T. van Hattum. 2006. Rainwater harvesting for domestic use. Agrodokseries No.
43. First edition. Agromisa Foundation and CTA, Wageningen.
http://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-CIV202-CIV202-Slide-17.pdf
http://eprints.undip.ac.id/45091/3/BAB_II.pdf
PDAM TIRTA BENTENG. 2019. Pemanfaatan Air Hujan Sebagai Air Bersih.
www.pdamtirtabenteng.co.id (Diakses pada tanggal 04 April 2020)
Sujono, dkk. 2011. Buku Ajar Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair – A. Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II : Jakarta.