Anda di halaman 1dari 31

MATERI KULIAH STMKG

Definitions

Presipitasi adalah suatu endapan dalam bentuk padat/cair hasil dari


proses kondensasi uap air di udara yang jatuh kepermukaan bumi,
termasuk: rain, hail, snow, dew, rime, hoar frost and fog precipitation.

Satuan ukur untuk presipitasi adalah Inch, millimetres (volume/area),


atau kg/m2 (mass/area) untuk precipitation bentuk cair.

1 mm hujan artinya adalah ketinggian air hujan dalam radius 1 m2


adalah setinggi 1 mm, apabila air hujan tersebut tidak mengalir,
meresap atau menguap.

Pengukuran curah hujan harian sedapat mungkin dibaca/dilaporkan


dalam skala ukur 0.2 mm (apabila memungkinkan menggunakan
resolusi 0.1 mm).

Untuk perekaman jumlah curah hujan mingguan/bulanan, sedapat


mungkin dibaca/dilaporkan dalam skala 1 mm (atau kurang).
Instalasi Alat Penakar Hujan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan Alat penakar hujan adalah:

1. Tempat terbuka, bebas dari hambatan seperti; bangunan, pepohonan dll. Jarak
ideal sebuah alat dari penghambat adalah 2x ketinggian penghambat.

2. Efek angin, sebaiknya di sekeliling alat dipasangkan penahan angin. Penahan


angin harus diletakan mengelilingi alat namun tidak boleh terlalu dekat dan
ketinggiannya tidak boleh lebih tinggi dari alat.

3. Ketinggian alat, biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau negara


yang bersangkutan. BMKG menetapkan ketinggian alat penakar hujan adalah
120 cm diatas permukaan tanah berumput tipis.

4. Cat, sebaiknya menggunakan warna putih/chrome untuk mengurangi efek


penguapan.

5. Pelindung alat/pagar, bila alat dianggap perlu untuk dikelilingi pagar, maka
ketinggian pagar tidak boleh melebihi tinggi alat (biasanya cukup 1 m).
Penempatan Alat Penakar Hujan

Penempatan dalam Taman Alat Jarak Terhadap Penghalang


PERKEMBANGAN ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN

Ordinary

PENGUKURAN LANGSUNG: PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG:


 Ordinary Raingauge • Radar Cuaca
 Observatorium Raingauge • Citra Satellite
 Hellman Raingauge
 Tipping Bucket Raingauge
 Precipitation Optical Detector
 Laser Precipitation Monitoring
 Infra-Red Beams Raingauge
 Piezoelectric Raingauge
METODE PENGUKURAN
PENAKAR HUJAN/RAINGAUGE

•Ordinary Raingauge
Volume •Observatorium Rain Koreksi
Air Hujan Gauge Volume
•Hellman Raingauge
Berat •Tipping Bucket 1 Lengan Koreksi
Air Hujan •Tipping Bucket 2 Lengan Berat
•Infra Red Rain Detector
•Infra Red Raingauge Koreksi
Efek Optik
•Laser Precipitation Shape
Monitoring
Piezo-electric Koreksi
•Piezo-Electric Raingauge
Getaran
PENGUKURAN CURAH HUJAN
BERBASIS VOLUME
Konversi Pengukuran
Volume Air (ml)  Tinggi Hujan
Luas Penampang  1 m2
(mm)

Faktor Koreksi
Skala Ukur/Gelas Ukur/Skala
Luas Penampang
Pias/Pena

Hal Yang Perlu Diperhatikan


Presisi Luas Penampang&Gelas
Kebocoran, Sumbatan, Pias & Pena
Ukur
PENGUKURAN CURAH HUJAN
BERBASIS GAYA BERAT
Konversi Pengukuran
Luas Penampang  1 m2 Berat Air (grm)  Tinggi Hujan (mm)

Faktor Koreksi
Luas penampang, suhu air hujan dan Sensor: Resolusi, Collector, intensitas
air hujan yang tidak terukur. min-max, Respon Time

Hal Yang Perlu Diperhatikan


Presisi Luas Penampang & Jenis Kotoran di air/sensor, pelumas
Tipping (1 atau 2 lengan) tipping dan jenis material raingauge
PENGUKURAN CURAH HUJAN
BERBASIS EFEK OPTIK
Konversi Pengukuran
Intensitas Optik(uV)  Tinggi Hujan
Area Pancaran  1 m2
(mm)

Faktor Koreksi
Luas Area Pancaran, Intensitas optik, Sensor: Tx-Rx, ADC, Resolusi,
Bentuk & Jenis endapan. intensitas min-max, Respon Time dll.

Hal Yang Perlu Diperhatikan


Presisi Luas area Pancaran & Jenis Penambahan cahaya luar, material
cahaya yang digunakan selain air hujan, PSU, Software
Ordinary gauges

http://www.raingauge.co.uk
Obsevatorium rain gauges
Float Rain Gauge

Kertas pias

Type: Hellman
Weighing Rain Gauge
A weighing / tipping-type precipitation gauge merupakan alat penakar hujan
yang menggunakan prinsip menimbang berat air hujan yang tertampung
kemudian di dihubungkan dengan sebuah skala ukur yang telah ditetapkan
berdasarkan pengujian dan kalibrasi.
Pada tahun 1662 untuk pertama kali Christopher Wren menciptakan sebuah
perekam curah hujan type tipping-bucket rain gauge di Inggris dengan alat
perekam menggunakan kertas yang dibolongkan berdasarkan jumlah curah
hujan yang terekam.

Pada perkembangannya, alat ini kemudian dihubungkan dengan pena dan


kertas pias yang berada pada silinder yang berputar untuk merekam data curah
hujan yang terjadi.
Rain Gauge Type Tipping Bucket

Sensor

Transducer
Pembuangan
Air Hujan

Kalibrator Terminal/ connector


PRECIPITATION OPTICAL DETECTOR

Prinsip Kerja :
Memanfaatkan sensor infra red (IR-light barrier) untuk
mendeteksi butiran air hujan yang melewati celah
yang diaktifkan cahaya infra red (lihat gambar)
dan selanjutnya dikonversi menjadi besaran
intensitas air hujan .

Biasa dilengkapi pula dengan


Contact Relay (on/off sensor
bila ada hujan) dan alat pemanas
untuk menghindari pembekuan/salju
pada musim dingin.
LASER PRECIPITATION MONITORING

Prinsip Kerja hampir sama dengan raingauge optical detector,


hanya cahaya yang digunakan adalah laser bukan infra red.

0
Air 0
0
Hujan 0
0

1
1
1
Tx Sinar LASER 1
1
Rx
1
1
AUTOMATIC RAIN GAUGE (ARG)
BAGIAN UTAMA ARG
Raingauge Tipping Bucket
•Material  Daya Tahan
•Jenis Sensor  Reedswitch, Optocoupler, Mercury, dll
•Resolusi Tipping  Akurasi
•Metode Tipping  Satu/dua Lengan Stabilitas
•Sistem Pengukuran Air Hujan  Syphon, Collecting atau Langsung Stabilitas
•Luas Penampang  Daya Tampung Hujan  Akurasi

Data Logger
•Display/tampilan  Realtime & Software Akuisisi dan Aplikasi
•Sistem Komunikasi  Direct, Wireless atau Network
•Storage Capasity  Backup data
•I/O Port & Feature  Fungsi dan Fasilitas Tambahan

Modem Komunikasi
•Pemancaran Frekuensi Jaringan (CDMA,GSM,3G, Satellate, dll)
•Command Protokol  SMS, Voice, GPRS, Command AT, dll
•I/O Port & Feature  Fungsi dan Fasilitas Fambahan

PowerSupply
•Sumber  AC, DC, Solarcell dll
•Daya Listrik  Adaptor, Daya Battery/ACCU, Kapasitas Solarcell, dll.
•Line/Surge Protector  Petir/Tegangan Kejut
•System Pengkabelan  Terbuka/Terlindung
PRINSIP KERJA
RAINGAUGE TIPPING BUCKET
MODEL-MODEL
RAINGAUGE TIPPING BUCKET
BAGIAN RAINGAUGE TIPPING BUCKET
FUNNEL & SIPHON SYSTEM
PRINSIP SIPHON/WATER DROPPER
Kapasitas curah hujan diukur menggunakan penghitungan tetesan air. Sebelum tetesan air
dihitung, air hujan ini ditampung dalam suatu container dengan standar collecting
surface. Dibawah container ini terdapat water dropper/syphon system sehingga besarnya
tetesan air bisa dijaga tetap konstan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUKURAN
CURAH HUJAN
Of course there is a great deal of variability controlling the fall angle. Influences on
the angle include the steadiness of the wind, disruption to the flow, and very
importantly, the size and phase of the hydrometeor.
Continuing with the perspective of raindrops falling toward the gauge opening, let’s
hold the wind speed at a steady 10 m/s (22 mph). Compare how the gauge catch for
2-mm drops changes for drops of >3 mm diameter, smaller drops of <1 mm diameter,
http://www.meted.ucar.edu/hydro/precip_est/part1_measurement/print.htm and pristine snowflakes.
The fall angle considerations represent a realistic worst-case scenario for elevated and highly exposed gauges. But in addition to fall angle
considerations, turbulence in the flow may influence the trajectory of the hydrometeors. This may partially offset errors caused by the wind.
Here we see an increase in wind speed over the gauge, but we also see turbulence- induced downward motion. Note from the trajectories
that this may increase catch, although sometimes the primary gauge-induced downward motion may be downwind of the gauge.
http://www.meted.ucar.edu/hydro/precip_est/part1_measurement/print.htm
http://www.meted.ucar.edu/hydro/precip_est/part1_measurement/print.htm
http://www.meted.ucar.edu/hydro/precip_est/part1_measurement/print.htm
As mentioned earlier, gauge catch is sometimes
improved when nearby vegetation disrupts the wind. A
good location may be a forest clearing where the trees
are not close enough to directly intercept the
precipitation.

http://www.meted.ucar.edu/hydro/precip_est/part1_measurement/print.htm
MACAM-MACAM PERKIRAAN CURAH HUJAN MODERN

http://www.meted.ucar.edu/hydro/precip_est/part1_measurement/print.htm
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai