Anda di halaman 1dari 7

CARA PENGGUNAAN TOTAL STATION (TS) Total Station merupakan teknologi alat yang menggabungkan secara elektornik antara

teknologi theodolite dengan teknologi EDM (electronic distance measurement). EDM merupakan alat ukur jarak elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik sinar infra merah sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran dan dibantu dengan sebuah reflektor berupa prisma sebagai target (alat pemantul sinar infra merah agar kembali ke EDM). Sedangkan Smart Station merupakan penggabungan Total Station dengan GPS Geodetic. Untuk mengenal alat Total Station secara mendalam dapat dilakukan dengan cara membandingkannya dengan alat ukur Theodolit T0. Theodolit T0 yang banyak digunakan di Departemen Kehutanan adalah theodolit T0 kompas. Meskipun banyak pabrikan dan variasi alat, namun dapat dibandingkan secara umum antara Total Station dengan Theodolit T0 kompas, sebagai berikut : 1. Ketelitian bacaan ukuran sudut T0 yaitu : 1 sedangkan Total Station jauh lebih teliti yaitu : 1? . 2. Ketelitian bacaan ukuran jarak T0 yaitu berkisar 1 Cm sedangkan Total Station jauh lebih teliti yaitu berkisar antara 0,1 Cm 0,01Cm. 3. Kemampuan jarak yang diukur oleh Total Station dengan prisma tunggal rata-rata 3.000 meter, sedangkan jarak optimal T0 yaitu 200 meter dan sangat subyektif dengan pembacaan masing-masing surveyor dalam membaca rambu ukur. 4. Sumber kesalahan yang bisa dieliminasi atau dihindari dalam pengukuran dengan Total Station diantaranya yaitu kesalahan kasar (blunder). Kesalahan blunder yaitu kesalahan yang diakibatkan karena kelalaian manusia, contoh diantaranya yaitu : salah baca, salah tulis dan salah dengar. Kemampuan membaca, menginterpolasi bacaan rambu ukur, menginterpolasi bacaan arah azimuth kompas pada alat T0 setiap orang berbeda beda. Kondisi lelah pun bisa mengakibatkan salah membaca dan salah mendengar. Sedangkan pada Total Station bacaan arah, sudut dan bacaan jarak sudah ditampilkan otomatis pada tampilan layar, bahkan dapat tersimpan secara otomatis dalam memori alat ukur. 5. Pengolahan data ukuran Total Station dilengkapi dengan software yang telah disediakan oleh pabrikan, sehingga pengolahan data lebih cepat. Data ukuran jarak, sudut, azimuth dan koordinat tersimpan di memory alat. Pada beberapa jenis Total Station, sketsa titik-titik yang diukur dapat ditampilkan posisinya pada layar monitor alat. Data ukuran dari T0 harus dicatat dan digambar pada buku ukur, sehingga menambah waktu pekerjaan dibandingkan dengan Total Station. Akan tetapi untuk tujuan backup data, dapat pula dilakukan pencatatan pada buku ukur untuk data ukuran Total Station. 6. Format data hasil ukuran Total Station sudah bisa diaplikasikan langsung dengan program GIS dan digabungkan dengan data GPS, sedangkan data hasil ukuran T0 merupakan data mentah dan harus dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. 7. Kesalahan Kolimasi (garis bidik tidak sejajar dengan sumbu II), kesalahan index vertikal sudah diset Nol sehingga tidak perlu pengaturan lagi. Pada alat T0 harus dilakukan pengecekan kolimasi dan index vertikal sebelum alat digunakan, sehingga apabila terjadi kesalahan secepatnya dilakukan koreksi sebelum alat tersebut dipakai dalam pengukuran di lapangan. 8. Pada proses pengukuran stake out atau pencarian titik atau rekonstruksi, Total Station lebih memudahkan pelaksana dalam mencari titik-titik

tersebut. Dengan memasukan koordinat acuan titik dan data jarak dan sudut yang diketahui, maka pencarian titik tersebut lebih mudah, karena alat Total Station menghitung secara otomatis posisi prisma berdiri. Pada T0 harus dilakukan perhitungan dengan kalkulator untuk mendapatkan posisi yang paling tepat. 9. Pada kondisi cahaya redup ataupun gelap, pengukuran masih bisa dilaksanakan karena Total Station menggunakan teknologi infra merah, sedangkan dengan Theodolit sangat sulit dilakukan khususnya dalam membaca rambu, serta membaca sudut horisontal dan sudut vertikal. 10.Atraksi lokal yang disebabkan oleh benda-benda logam di sekitarnya berpengaruh terhadap kondisi bacaan yang ditunjukan oleh kompas, Total Station tidak dipengaruhi oleh atraksi lokal tersebut. Hal-hal tersebut di atas merupakan keutamaan alat ukur Total Station secara umum, karena ada tipe robotik untuk Total Station yang mempunyai kemampuan mencari target sendiri secara otomatis. Dari keutamaan-keutamaan tersebut di atas, tentunya sudah memberikan gambaran bahwa Total Station memiliki keunggulan dari theodolit T0. Beberapa hal yang harus diperhatikan bersama mengenai alat Total Station, diantaranya : 1. Total Station dioperasikan dengan menggunakan tenaga dari baterai, kelemahannya adalah harus membawa banyak baterai. Perlu diperhitungkan dan dipersiapkan jumlah dan atau jenis baterai yang akan digunakan. Pabrikan Total Station rata-rata sudah menggunakan baterai lithium, akan tetapi surveyor sebagai pengguna harus menguji lamanya baterai yang dapat digunakan dalam suatu rangkaian pengukuran. Kondisi hutan jauh dari pemukiman mengakibatkan proses isi ulang baterai sulit dilakukan. Dari pengujian lamanya kemampuan baterai lithium tersebut maka dapat ditentukan berapa baterai cadangan yang harus dibawa dalam suatu kegiatan pengukuran. 2. Beberapa Total Station dilengkapi pula dengan kotak khusus untuk pengganti baterai lithium yaitu digunakan apabila surveyor akan menggunakan baterai jenis alkaline ukuran AAA+. Baterai alkaline bisa dijadikan alternatif untuk persediaan baterai cadangan, tentunya sebelum memutuskan memilih jenis baterai cadangan perlu menguji lamanya baterai tersebut bisa dipakai. Sehingga baterai jenis alkaline pun bisa ditentukan jumlahnya untuk keperluan cadangan di lapangan. 3. Total Station memiliki rangkaian elektronik di dalam alatnya, sehingga dalam membawanya perlu extra hati hati. 4. Pengukuran menggunakan alat Total Station memerlukan 2 (dua) titik pasti berkoordinat tetap yang memiliki ketelitian tinggi di awal pengukuran sebagai orientasi awal. Titik tersebut bisa berupa pal batas berkoordinat atau Jatikon atau titik pasti berkoordinat lainnya. 5. Penggunaan statif /kaki tiga untuk menempatkan prisma membutuhkan kemampuan teknis dalam mendirikannya untuk memperoleh posisi yang benar, oleh karena itu diperlukan 3 tenaga teknis dalam pengukuran. 6. Alternatif penggunaan prisma pole (tempat mendirikan prisma berbentuk jalon/anjir yang dilengkapi dengan nivo) sebagai pengganti penggunaan statif /kaki tiga untuk prisma dapat membantu meningkatkan kecepatan pengukuran. 7. Alat ukur Total Station memiliki metoda pengukuran poligon sudut, sehingga harus mendirikan alat di setiap titik pal batas, berbeda halnya dengan T0 kompas. T0 kompas dapat melakukan pengukuran dengan

melompat 1 titik ke titik berikutnya, sehingga pengukuran lebih cepat dibandingkan dengan Total Station. 8. Pemakaian Total Station di lingkup Departemen Kehutanan belum memiliki payung hukum yang jelas diantaranya mengenai standar jarak yang dapat ditempuh dengan Total Station. Sebagai contoh : standar jarak untuk pekerjaan pemancangan batas sementara yang dikerjakan dengan menggunakan T0 yaitu 1 km dalam 1 hari. Untuk kelancaran pekerjaan, maka perlunya penetapan aturan yang jelas berkenaan dengan pemakaian alat ukur Total Station.

Rekomendasi Pemakaian : A. Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran tata batas baru, baik itu tata batas hutan maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti halnya pinjam pakai dan tukar menukar kawasan hutan. B. Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran berulang (contoh : rekonstruksi batas kawasan hutan), dimana data sebelumnya diperoleh dari pengukuran menggunakan Total Station juga. Adapun pertimbangan-pertimbangannya adalah : 1. Total Station mempunyai sistem pengukuran yang berbeda dengan T0 Kompas, dimana Total Station dasar pengukurannya adalah poligon sudut dan T0 Kompas adalah poligon kompas. Secara teori bahwa poligon sudut lebih teliti dari pada poligon kompas yang banyak dipengaruhi oleh kondisi kompas. 2. Secara keseluruhan sistem alat, Total Station mempunyai ketelitian lebih tinggi dibandingkan dengan T0 Kompas. 3. Permasalahan yang akan terjadi adalah pada kondisi berikut ini :

Data hasil ukuran yang diperoleh dari alat berketelitian rendah (T0 Kompas) diukur ulang dengan alat ukur berketelitian tinggi (Total Station), maka akan terjadi data baru yang berbeda dengan data ukuran lama. Hal ini akan berpengaruh pada perubahan data posisi, jarak dan luasan suatu kawasan hutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berita Acara Tata Batas, buku ukur serta peta hasil akan berubah dan bagaimana menyikapi perubahan tersebut yang berkaitan erat dengan status hukum yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila buku ukur, peta hasil dan Berita Acara Tata Batas tetap sama isinya, maka pekerjaan pengukuran dengan menggunakan alat yang lebih teliti (Total Station) merupakan pekerjaan yang tidak berguna. Apabila digunakan untuk seluruh kawasan yang telah ditata batas sebelumnya dengan T0 Kompas, maka sangat banyak perubahan dalam Berita Acara Tata Batas, buku ukur dan peta hasil serta status hukumnya. Perubahan-perubahan tersebut akan memerlukan waktu lama dan biaya besar. Data hasil ukuran Total Station (teliti) diukur ulang dengan menggunakan T0 kompas (tidak teliti) maka akan berbeda data yang diperoleh. Secara urutan ketelitian tentunya pekerjaan seperti ini tidak boleh terjadi. Untuk cara penggnaan total station dapat anda download disini.

Cara Praktis Menggunakan Total Station NIKON DTM SERIES

Prosedur Pengukuran 1.1 Komposisi Alat Komposisi peralatan dan kelengkapan yang diperlukan untuk pengukuran :

Main Unit Total Station (TS) NIKON DTM or NPL Series dan Tripod Prisma untuk poligon = 2 buah : - 1 buah untuk backsight (BS) + Tripod - 1 buah untuk Foresight (FS) + Tripod Prima untuk detil minimal 1 buah + pole Meteran kecil untuk mengukur tinggi alat dan prisma Compass untu cari azimuth

1.2 Set - Up Instruments Sebelum malakukan pengukuran kita harus melakukan Set up alat terlebih dahulu,langkahnya adalah : 1. Dirikan alat TS di titik STN (titik tempat berdiri alat,Misal titik 2) dan lakukan centering dengan mengatur nivo kotak dan nivo tabung sampai seimbang. 2. Dirikan prisma poligon masing-masing pada titik 1 (untuk backsight=BS) dan titik 3 (untuk Foresight=FS), kemudian lakukan centering, Langkah centering sama dengan waktu centering dengan alat TS 3. Total station siap digunakan untuk melakukan pengukuran NOTE : - Ulangi langkah tersebut diatas jika kita pindah ke station berikutnya - Langkah-langkah pengukuran/pengambilan data akan dibahas pada selanjutnya 1.3 Setting Instruments Ada beberapa setting yang perlu dilakukan sewaktu kita akan melakukan pengukuran : 1. Setting Job

Setting ini diperlukan sewaktu kita akan setting seperti : skala factor, Temperatur dan pressure,Sudut, Jarak dan sebagainya, Setelah kita buat JOB, akan ada pilihan untuk masuk ke menu sett. Untuk masuk ke manu setting tekan tombol MSR2 - Sett prematur yang sesuai dengan menekan tombol navigator kanan/kiri - Untuk pindah baris tekan navigasi ke bawah atau tombol ENT

Berikut Parameter yang perlu untuk di setting :

- Scale parameter yang perlu untuk diSetting : 1.000000 - T-P corr (temperatur dan pressure) : ON (koreksi temperatur & tekanan aktif) OFF (temperatur dan tekanan tidak aktif) - Sea level : ON - C & R Corr : 0.132 - Angle : DEG - Distance : Meter - Temp : ` C - Press : mmHg - VA Zero : Zenith - AZ Zero : North - Order : NEZ/ENZ - HA : Azimuth

Seting ini cukup dilakukan sekali karena akan tetap tersimpan meskipun alat dimatikan Setting ini juga bisa dilakukan dari MENU (tombol menu) - Setting (nomor 3)

Anda mungkin juga menyukai