Anda di halaman 1dari 40

INOVASI TEKNOLOGI AIR SIAP MINUM

UNTUK WILAYAH TERTINGGAL, TERDEPAN, DAN TERLUAR


(3T)

1
PERKENALKAN …
Nama : Edi Mulyadi,ST.,M.Si
Ketertarikan : Filtrasi, Laboratorium, Water Supply, NRW
Pendidikan:
• Diploma 3 Teknik Penyehatan Lingkungan, ATST Jakarta (1996)
• Sarjana Teknik Lingkungan, USNI Jakarta (2006)
• Magester Administrasi Publik, STIAMI Jakarta(2010)
Kantor : Balai Teknologi Air Minum | Dit. Cipta Karya | Kementerian PUPR

Jabatan :
• Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan 2012 - Sekarang
• Subkoor PLT Teknologi dan Pengujian 2020 - Sekarang
Phone : +62 82122484041
Email : edi.mulyadi@pu.go.id

2
2
Pendahuluan
• Krisis air minum masih melanda daerah 3T sehingga masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
• Terbatasnya sumber air di kawasan terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
• Daerah 3T adalah daerah yang tergolong dalam daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar. Tertinggal
berarti memiliki kualitas pembangunan yang rendah, dimana masyarakatnya kurang berkembang
dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Lalu dari sisi geografis berada di daerah
terdepan dan terluar wilayah Indonesia.
• Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024.
Pasal 2 ayat (1), kriteria daerah tertinggal mencakup 4 poin, yaitu perekonomian masyarakat, sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, serta
karakteristik daerah, dalam sarana dan prasarana terdapat ketersediaan infrastruktur dasar, termasuk
air minum.
• Ada 62 kabupaten, di antaranya adalah Nias (Sumatera Utara), Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat),
Musi Rawas Utara (Sumatera Selatan), Lombok Utara (Nusa Tenggara Barat), Sumba Tengah & Alor
(Nusa Tenggara Timur), Donggala (Sulawesi Tengah), Pulau Talibau (Maluku Utara), Nabire & Asmat
(Papua), serta Teluk Wondoma & Pegunungan Arfak (Papua Barat).
• Di daerah yang tertinggal, bahan baku air yang tidak bersih atau di bawah standar masih banyak
digunakan, seperti air gambut, payau, banjir dan sungai tercemar.
PEMILIHAN
TEKNOLOGI AIR MINUM
Sangat Tergantung Pada
Kualitas Air Sumbernya
SUMBER AIR HUJAN
SUMBER AIR SUMBER AIR MATA AIR

SPAM SUMBER AIR TANAH


SUMBER AIR PERMUKAAN

TURBIDITY TURBIDITY MEMBRAN


> 25 NTU < 25 NTU SISTEM
COMPLATE IPA PENGOLAHAN LENGKAP INSTALASI SSF SYSTEM INSTALASI UF SPESIFIC
TREATMENT NETRALISASI pH SWRO TREATMENT
KOAGULAN
RAPID MIX OXSIDASI

SLOW MIX RSF

SEDIMENTASI OXSIDASI

FILTRASI SSF
TIDAK WAJIB
DESINFECTANT
RESERVOAR AIR MINUM WAJIB RESERVOAR AIR MINUM - OP 24 Jam
DESINFECTANT - p Min 1 atm

5
DISTRIBUSI DISTRIBUSI
SUMBER
AIR PERMUKAAN PROSES PENJERNIH AIR
(PENGOLAHAN LENGKAP)
• Polutan utama Tanah
terlarut (Koloid)

• Polutan utama warna


dan organik (Air Gambut)

6
SUMBER
AIR PERMUKAAN
• Turbidity <25 NTU
• Non Gambut

River warer HorizontalL Roughing Filter Slow Sand Filter

7
PENJERNIHAN AIR DENGAN PROSES ALAMI
UNTUK AIR SUMUR DAN SUMBER AIR BAKU LAINNYA
KAPASITAS 15 m3/hari

Unit 1, Mengoksidasi sebagian zat-zat Besi, Mangan, Senyawa-senyawa Organik, dan


mengurangikandungan gas CO2 agresif. Kemudian air dilewatkan ke media penyaring.
Unit2, Proses Saringan Pasir Lambat (SPL Plus).
DIAGRAM PROSES PENJERNIH AIR
INSTALASI PENGOLAHAN SEDERHANA

AIR TANAH
MENGANDUNG
TURBIDITY
KADAR BESI
Mn, dll

9
PENAMPUNGAN AIR HUJAN (PAH)
KETENTUAN UMUM Penyelenggaraan PAH :
KETENTUAN TEKNIS :
a) Lokasi tempat PAH dipilih pada daerah-daerah kritis KAPASITAS
dengan curah hujan minimal 1.300 mm per tahun.
b) Pelaksanaan konstruksi PAH harus sesuai dengan ACUAN:
ketentuan yang berlaku. • standar pedoman dan manual, Tentang Penampungan Air Hujan
c) PAH dipasang di lokasi atau hanya di daerah rawan air (PAH).
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Permukiman
minum? Balitbag Kementerian Pekerjaan Umum-2014
d) Penempatan PAH harus dapat menampung air hujan • Petunjuk Teknis Penyelenggaraan SPAM, Dit PSPAM – DJCK
dan/atau pada kondisi tertentu dapat menampung air Kementerian PUPR
minum dari PDAM yang didistribusikan melalui mobil
tangki air/kapal tangki air.
e) Adanya partisipasi masyarakat setempat dalam
pelaksanaan pembangunan, pengoperasian dan
pemeliharaan PAH.
f) PAH dapat digunakan secara individual maupun kelompok
masyarakat.
g) Air hujan jatuh pertama setelah musim kemarau tidak
boleh langsung ditampung.
h) PAH harus kedap air.
Solusi Krisis Melalui kegiatan
PEREKAYASAAN
BIDANG AIR MINUM

Air Minum SUMBER AIR BAKU AIR GAMBUT

melalui
Optimalisasi
Sumber Air
Baku
BALAI TEKNOLOGI AIR MINUM
LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020
BTAM dan BTPP

PENELITIAN
PENGKAJIAN REKOMTEK OKSIDASI
DAN PENERAPAN OZONE DAN
BTPP (2020) RANCANGAN TEKNOLOGI
DAN
PENGUJIAN
PENGEMBANG
AN FILTRASI
TEKNOLOGI

2021 2022 2023

Peran: Membuat alternatif Sumber air baku: Penerima manfaat:


teknologi pengolahan air dengan Sungai Mempura Diretoran Air Minum,
material tahan korosi sebagai solusi Kabupaten Siak UPTD, PDAM
teknologi pengolahan air gambut. Provinsi Riau
Prototipe IPA Gambut material FRP
kapasitas 2,5 L/det
Balai Teknologi Air Minum 2022
GAMBARAN UMUM PROTOTYPE IPA GAMBUT
MATERIAL FRP KAPASITAS 2,5 L/DETIK

1. Penerapan Kriteria teknis sesuai SNI 6774 tahun 2012. Tata cara
perencanaan unit paket instalasi pengolahan air
2. Inovasi pada PraTreatment; Pemakaian Bahan Kimia; Turbulensi
2021 - 2022
dan Waktu pada Flash Mix.
PEREKAYASAAN 2021-2022

HASIL ANALISA KIMIA FISIKA MIKROBIOLOGI

NAMA CONTOH : Air Gambut Pasang Pagi


TEMPAT PENGAMBILAN CONTOH : Sungai Mempura
Sumber Air Baku yang dipilih dalam TANGGAL PENGAMBILAN :
TANGGAL PENERIMAAN : 19 November 2021
Perekayasaan Air gambut Tahun 2021-2022 TANGGAL PEMERIKSAAN : 19 November 2021

berasal dari Sungai Menpura, Kabupaten Siak, PARAMETER SATUAN NILAI STANDAR BAKU MUTU METODE ANALISA

Provinsi Riau. ANALISA FISIKA :


1. Kekeruhan (Turbidity) * NTU 4.26 Tidak Dipersyaratkan SNI 06-6989.25:2005
2. Suhu * °C 28.00 Suhu udara ± 3 SNI 06-6989.23:2005
3. Daya Hantar Listrik * µS/cm 89.35 Tidak Dipersyaratkan SNI 6989.1:2019
Karakteristik air gambut tersebut yaitu ; 4. Padatan Terlarut Total (TDS) 223.33 1000 SNI 6989.26:2019

• pH antara 3,4 –4,6, 5. Warna *


ANALISA KIMIA :
PtCo 764.50 Tidak Dipersyaratkan SNI 6989.80:2011

• warna merah kehitaman antara 300-1280 1. pH * 3.64 Tidak Dipersyaratkan SNI 6989.11:2019
2. Total Alkalinity mg/L CaCO3 Tidak Dipersyaratkan APHA/AWWA 2320B
PtCo, 3. Kesadahan Total * mg/L CaCO3
4.50
- Tidak Dipersyaratkan SNI 06-6989.12:2004

• zat organik tinggi, > 10 mg/l KMnO4, 4. Kesadahan Kalsium * mg/L Ca - Tidak Dipersyaratkan SNI 06-6989.12:2004
5. Kesadahan Magnesium mg/L Mg Tidak Dipersyaratkan SNI 06-6989.12:2004
• Besi terlarut cenderung tinggi , > 0,3 mg/l Fe,
-
6. Besi Terlarut * mg/L Fe 2.82 0.3 IK.U-9

• Turbidity 2,18 – 12,78 NTU, 7. Mangan Terlarut


8. Ammonium
* mg/L Mn
mg/L NH4 - N
0.19 0.10
0.10
IK.U-10
IK.U-11
3.97
• Kondisi Pasang-Surut, terjadi 2 kali per hari. 9. Sulfat mg/L SO4 Tidak Terdeteksi
1)
300 IK.U-13
10. Nitrit mg/L NO2 - N Tidak Terdeteksi
2) 0.06 IK.U-14
11. Nitrat mg/L NO3 - N Tidak Terdeteksi 3) 10 IK.U-15
-
12. Klorida * mg/L Cl 29.99 300 SNI 6989.19:2009
13. Karbon Dioksida mg/L CO2 9.50 Tidak Dipersyaratkan APHA/AWWA 4500-CO2 C
14. Oksigen Terlarut mg/L O2 4.89 Minimal 6 SNI 06-6989.14:2004
15. Angka Permanganat * mg/L KMnO4 29.39 10 SNI 06-6989.22:2004
ANALISA MIKROBIOLOGI :
1. Total Coliform MPN/100 ml >2419,6 1000 Colilert MPN Metode
2. E.Coli MPN/100 ml 4.10 100 Colilert MPN Metode
 Penetapan tim perekayasaan BTAM &  2 alternatif dosis yang
KEGIATAN memenuhi baku mutu
BTPP permenkes 492/2010 :
 Studi literatur dan review rancangan TAHUN 2021
desain IPAG FRP (produk Balitbang
PUPR/BTPP)
 Penyusunan DED prototipe IPAG FRP &
STRATEGI

HASIL
survei
 Pengujian air baku sebagai dasar
formulasi sistem IPAG
 Lelang dan pelaksanaan konstruski  Perhitungan perkiraan
tarif air minum :
 Lelang dan pelaksanaan konstruski a.Alternatif 1
 Uji kinerja, pengolahan data dan Rp.10.452/m3
b.Alternatif 2
rekomendasi Rp.16.216/m3
 Penyusunan SOP
 Volume lumpur 15-25%
sehingga memerlukan
dimensi bak lumpur yang
lebih luas
KEGIATAN
 6 alternatif dosis
TAHUN 2022 (Pemenuhan terhadap
 Evaluasi perekayasaan 2021 Standar Baku Mutu 100%) :
 Uji Laboratorium
 Penyusunan SOP & Pelatihan
STRATEGI

operator

HASIL
 Uji Kinerja dan evaluasi
 Design Optimalisasi
 Optimalisasi
 FGD
 Serah Terima
 APLIKASI DOSIS DALAM OPERASIONAL

14/02/2024 45 menit 60 menit


Kesimpulan
1) Air Hasil Olahan dapat memenuhi persyaratan baku mutu Permenkes nomor 492 tahun 2010.
2) Bahan kimia yang umum digunakan seperti (Alum/PAC; Soda ash; kaporit) dapat bekerja dengan
baik terhadap air baku gambut yang berasal dari sungai Menpura Kabupaten Siak-Provinsi Riau.
3) Unit Proses (Koagulasi; Flokulasi; Filter), sesuai dengan Kriteria Teknis SNI 6774 -2012 dapat
berfungsi dengan baik.
4) Biaya operasiopanal produksi (Rp. 11.667,- s.d. Rp.16.127,-) per m3. belum termasuk biaya pegawai.
5) Kadar Lumpur yang terendapkan di unit sedimentasi berkisar 10% - 20%. Sehingga waktu periode
pembuangan lumpur pada Sedimentasi menjadi cepat, dan kehilangan air di IPA berkisar 5% -15%

Rekomendasi
Untuk Mengolah Air Gambut pada unit sedimentasi harus menjadi bahan pertimbangan khususnya
Parameter Surface Loading (So); Bilangan Reynold (Nre). Nilainya Harus Lebih kecil dari yang
ditetapkan SNI 6774-2012; dan Ruang Zona Lumpur harus di perbesar.
Kegiatan Perekayasaan 2023

Teknologi Pengolahan Air Gambut


dengan Oksidasi Ozon dan Filtrasi
Dalam Kajian Perekayasaan Bidang Air
Minum

Balai Teknologi Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya


Kementerian Pekerjaan Umum dan Peumahan Rakyat
TUJUAN
Melakukan kajian untuk memperoleh perekayasaan teknologi pengolahan air gambut yang dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan, efektif dan efisien.

RUANG LINGKUP
1. Pengkajian dan pengujian secara batch di laboratorium; dan

2. Pengkajian dan pengujian secara continuous flow di laboratorium dan di lapangan.

Air Gambut Sungai Sebangau


Kota Palangkaraya - Kalimantan Tengah

26/09/2023
EVALUASI UNIT PROSES
PADA IPA PAKET KONVESIONAL

HASIL DARI FLOKULATOR PERIODE PEMBUANGAN LUMPUR :

Waktu periode pembuangan lumpur


berkisar antara :
1. 2,5 – 3,5 jam pada Warna Air
baku ± 1485 PtCo, dan
2. 6,5 jam pada Warna Air baku ±
400 PtCo

SEDIMENTASI

Outlet Sedimentasi mulai dari awal


operasi masuk gutter.

26/09/2023
PENERAPAN DOSIS OPTIMUM BAHAN KIMIA
PADA IPA GAMBUT TERHADAP KADAR LUMPUR

Air Gambut Air Gambut Sungai Sebangau Air Non Gambut


Sungai Menpura Kab. Siak – Riau Kota Palangkaraya – KalTeng Sungai Kalimalang – Jabar
17 Juli 2022 13 Nopember 2023 22 Juli 2022
pH 4,4 pH 5,37 pH 7,2
Kekeruhan 8.91 Kekeruhan 2,29
Kekeruhan 182
Warna ( TS / S ) 1025 / 951 Warna ( TS / S ) 344 / 336
Warna ( TS / S ) 1309 / 56
TDS 153,7 TDS 11,53

TSS 291 TSS 13 TDS 153,7

Dosis Kaporit (mg/l) 6 - Dosis Kaporit (mg/l) 7,5 TSS 291


Dosis Soda Ash (mg/l) 90 - Dosis Soda Ash (mg/l) 150
Dosis PAC (mg/l) 30
Dosis PAC (mg/l) 225 250 Dosis PAC (mg/l) 250
RUMUSAN MASALAH
HIPOTESIS
VARIABEL :
1. DAPAT MEMPERPENDEK
1. OZON DAN WAKTU
WAKTU PROSES
2. OZON; KOAGULAN; WAKTU APAKAH DALAM PENGOLAHAN AIR.
PENGOLAHAN AIR
3. OZON; ALKALI; DAN WAKTU GAMBUT 2. DAPAT MENGGANTIKAN
4. OZON; KOAGULAN; ALKALI; PROSES KOAGULASI,
DAN WAKTU FLOKULASI, DAN
SEDIMENTASI.

26/09/2023
VARIABEL
01 Ozon
Variasi Dosis pemberian ozon (gr/jam) dalam pengolahan air gambut

Variasi 1
Waktu Kontak
02 Berapa waktu efektif ozon dalam mengolah air gambut

Variasi 2
Koagulan
03 Berapa penambahan ozon dengan koagulan yang efektif dalam
pengolahan air gambut
Variasi 3
Alkali
04 Berapa penambahan ozon dengan alkali yang efektif dalam
Variasi 4 pengolahan air gambut
Koagulan + Alkali
05 Berapa penambahan ozon dengan koagulan dan alkali yang efektif
dalam pengolahan air gambut
Pengujian Skala Laboratorium
Melihat sejauh mana sistem oksidasi dengan ozon dapat
menurunkan kadar kekeruhan, warna serta partikel-partikel terlarut
lainnya

Pengujian Lapangan
Mengetahui kualitas air baku air gambut di wilayah Kalimantan
Tengah dan kebutuhan ozone dalam mengolah air baku tersebut

STRATEGI
Desain Prototype
PENYELESAIAN Menyusun spesifikasi teknis dari sistem ozonisasi yang paling
tepat untuk mengolah air gambut di wilayah Kalimantan Tengah

MASALAH
Diskusi Teknis
Mendapatkan rekomendasi teknis
dari profesional bidang air minum
OUTPUT OUTCOME

1. Hasil Uji Coba Laboratorium 1. Mampu mengolah air gambut menjadi air
yang layak dan aman
2. Spesifikasi Teknis Sistem Ozonasi
2. Pemangkasan proses pengolahan secara
3. Data Hasil Penerapan di Lapangan
konvensional sehingga mengurangi
4. Konsep Desain Teknologi Pengolahan Air
penggunaan bahan kimia dan efisiensi
Gambut
waktu
3. Termanfaatkan “ Teknologi Pengolahan Air
Gambut” dengan persentase penurunan
parameter kualitas air minum mencapai 96-
100 %
PEREKAYASAAN 2023
SBMKL Permenkes
NO PARAMETER SATUAN HASIL ANALISA
No. 2 Tahun 2023
Sumber Air Baku yang digunakan dalam Mikrobiologi
Perekayasaan Air gambut Tahun 2023 berasal 1 Escherichia coli CFU/100 mL Absence (0) 0
2 Total Coliform CFU/100 mL <41 0
dari Sungai Sebangau, Kota Palangka Raya, Fisika
Provinsi Kalimantan Tengah. 1 Suhu o
C 23,5 - 30,6 Suhu Udara ±3
Total Padatan
2 (mg/l) Oct-65 <300
Terlarut
Karakteristik air gambut tersebut yaitu ; 3 Kekeruhan NTU 0,15 – 4,27 <3
• pH antara 3,9 – 5,6, 4
5
Warna
Bau
TCU
-
294 – 774
Tidak berbau
10
Tidak berbau
• Kadar warna air gambut pada saat Kimia
1 pH - 3,9 - 5,6 6,5 - 8,5
pengkajian dan pengujian cukup fluktuatif
2 Nitrat Terlarut (mg/l) 12 20
yaitu antara 300 - 800 PtCo. 3 Nitrit Terlarut (mg/l) <0,003 3
4 Kromium Terlarut (mg/l) <0,01 0,01
5 Besi (Fe) Terlarut (mg/l) <0,02 0,2
Pengolahan menggunakan teknologi ozon dan
6 Mangan (Mn) Terlarut (mg/l) <0,01 0,1
filtrasi
0,2 - 0,5 dengan
7 Klorin Bebas Terlarut (mg/l) <0,02 waktu kontak 30
menit
8 As Terlarut (mg/l) <0,001 0,01
9 Cd Terlarut (mg/l) <0,0009 0,003
10 Pb Terlarut (mg/l) <0,003 0,01
11 Flourida (F) Terlarut (mg/l) 0,3 1,5
12 Al Terlarut (mg/l) <0,04 0,2

Sumber: Hasil Pengujian Sucofindo dan Laboratorium BTAM, 2023


A1
continuous flow
FILTER KARBON AKTIF + Di Lapangan
OZONASI + FILTER RESIN

a Prototype (Filter Karbon Aktif → Ozon → Filter Resin → Reservoir+Kaporit)

12/3/2023
A1 Prototype
continuous flow
OZONASI + FILTER RESIN Di Lapangan
b
(Ozon → Filter Resin → Reservoir+Soda Ash+Kaporit)

12/3/2023
B1 FILTER KARBON AKTIF + OZONASI +
FILTER KARBON AKTIF

a Prototype (Filter Karbon Aktif → Ozon → Filter Karbon Aktif → Reservoir+Kaporit)


B1 FILTER KARBON AKTIF + OZONASI +
FILTER KARBON AKTIF

b Prototype (Filter Karbon Aktif → Ozon → Filter Karbon Aktif → Reservoir+soda ash+Kaporit)
KEGIATAN
 Penetapan Tim perekayasaan  Alternatif variabel terpilih :
TAHUN 2023
 Penetapan Lokasi 1. Karbon+O3+Resin

 Penentuan variable pengujian: 2. O3+Resin

1. Ozone+waktu 3. Karbon+O3+Karbon
STRATEGI

2. Ozone+koagulan+waktu  Pemenuhan terhadap

HASIL
3. Ozone+alkali+waktu acuan SBMKL adalah 100%
4. Ozone+koagulan+alkali+waktu
 Biaya yang dibutuhkan
5. Filtrasi
untuk mengolah air gambut
 Pengujian Lab dan lapangan
dengan ozone + filtrasi ini
 Desain Prototype
adalh berkisar antara
 Diskusi Teknis
Rp.18.241 – Rp. 54.822
(belum termasuk biaya
upah pegawai)
PENGOLAHAN FILTER
PENGOLAHAN FILTER PENGOLAHAN
OKSIDASI OZON + KARBON AKTIF +
KARBON AKTIF + OKSIDASI KONVENSIONAL DENGAN
FILTER RESIN OKSIDASI OZON + FILTER
OZON + FILTER RESIN JAR TEST
KARBON AKTIF
Waktu Produksi Air lebih Waktu Produksi Air lebih
Waktu Produksi Air lebih pendek Tidak membutuhan energi
pendek dibandingkan pendek dibandingkan dengan
dibandingkan dengan pengolahan listrik yang continue seperti
dengan pengolahan ai pengolahan ai secara
ai secara konvensional. untuk penggunaan ozon
secara konvensional. konvensional.
Tidak menghasilkan By
Product atau efek samping
akibat penggunaan Ozon Kelebihan Pengolahan
dalam pengolahan air
menghasilkan gas buang, Air Gambut
Kebutuhan lahan relatif
lebih kecil.
Kebutuhan lahan relatif lebih
kecil.
Kebutuhan lahan relatif lebih kecil.
dimana gas buang tersebut
cukup menyengat. Tingkat
Pada Kegiatan
Bahaya Gas yang dihasilkan
belum dapat dipastikan, maka
Perekayasaan BTAM
perlu dilakukan pengkajian
KELEBIHAN lebih lanjut mengenai hal
tersebut
Teknologi Oksidasi Ozon
Teknologi Oksidasi Ozon dan Teknologi Oksidasi Ozon dan
dan Filtrasi dapat
Filtrasi dapat mengahasilkan air Filtrasi dapat mengahasilkan air
mengahasilkan air olahan
olahan 100%, dibandingakan olahan 100%, dibandingakan Biaya relatif lebih murah
100%, dibandingakan
Teknologi Membrane, karena Teknologi Membrane, karena
Teknologi Membrane,
tidak ada reject. tidak ada reject.
karena tidak ada reject.

Teknologi Ozonasi-Filtrasi Teknologi Fitrasi karbon Aktif- Teknologi Fitrasi karbon Aktif-
Resin, dapat mengurangi Ozonasi-Filtrasi Karbon Aktif, Ozonasi-Filtrasi Resin, dapat
bahkan menghilakan dapat mengurangi bahkan mengurangi bahkan menghilakan
pemakaian bahan Koagulan menghilakan pemakaian bahan pemakaian bahan Koagulan dan
dan Alkali Koagulan dan Alkali Alkali
PENGOLAHAN FILTER
PENGOLAHAN FILTER KARBON PENGOLAHAN
OKSIDASI OZON + KARBON AKTIF + OKSIDASI
AKTIF + OKSIDASI OZON + KONVENSIONAL DENGAN
FILTER RESIN OZON + FILTER KARBON
FILTER RESIN JAR TEST
AKTIF

Penggunaan Ozon
Generator membutuhan Penggunaan Ozon Generator Penggunaan Ozon Generator
energi listrik yang continue membutuhan energi listrik yang membutuhan energi listrik yang Waktu Produksi Air lebih lama
dan sistim proses memakai continue dan sistim proses continue dan sistim proses dibandingkan dengan
pompa, sehingga biaya memakai pompa, sehingga memakai pompa, sehingga biaya pengolahan menggunakan
energi listrik (Kwh) masih biaya energy listrik (Kwh) masih energy listrik (Kwh) masih ozon

Kelemahan Pengolahan
tergolong cukup tinggi dari tergolong cukup tinggi dari PLN. tergolong cukup tinggi dari PLN.
PLN.

By Product atau efek Air Gambut


Pada Kegiatan
samping dari penggunaan
Ozon dalam pengolahan air Karbon aktif akan mengalami Karbon aktif akan mengalami titik

Perekayasaan BTAM
menghasilkan gas buang, titik jenuh. Sehingga diperlukan jenuh. Sehingga diperlukan
dimana gas buang tersebut pengkajian lebih lanjut terhadap pengkajian lebih lanjut terhadap
cukup menyengat. Tingkat kemampuan (Titik Jenuh) kemampuan (Titik Jenuh) karbon Kebutuhan lahan cukup besar
Bahaya Gas yang karbon Aktif dapat meningkat Aktif dapat meningkatkan pH air
KEKURANGAN dihasilkan belum dapat pH air dan medekomposisi dan medekomposisi parameter
dipastikan, maka perlu parameter lainnya. lainnya.
dilakukan pengkajian lebih
lanjut mengenai hal tersebut.

By Product atau efek samping By Product atau efek samping


dari penggunaan Ozon dalam dari penggunaan Ozon dalam
pengolahan air menghasilkan pengolahan air menghasilkan gas
gas buang, dimana gas buang buang, dimana gas buang
Menghasilkan lumpur hasil
Biaya operasi relatif lebih tersebut cukup menyengat. tersebut cukup menyengat.
olahan akibat pemakaian
mahal Tingkat Bahaya Gas yang Tingkat Bahaya Gas yang
koagulan dan Alkali
dihasilkan belum dapat dihasilkan belum dapat
dipastikan, maka perlu dipastikan, maka perlu dilakukan
dilakukan pengkajian lebih pengkajian lebih lanjut mengenai
lanjut mengenai hal tersebut hal tersebut
Biaya operasi relatif lebih mahal
Kegiatan Perekayasaaan
Tahun 2023
Dari hasil pengkajian dan pengujian yang
dilakukan oleh Balai Teknologi Air Minum,
oksidasi ozon dan filter resin merupakan
alternatif yang paling efektif dalam mengolah air
gambut menjadi air minum yang telah
memenuhi 19 parameter SBMKL sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 tahun
2023. Namun, ditinjau dari biaya operasional,
skematik proses pengolahan tersebut kurang
ekonomis untuk diimplementasikan.
PENGOLAHAN AIR EMBUN

KBBI
Air Embun, uap air yg terbentuk dari hasil kondensasi, dimana proses prubahan
bentuk gas menjadi cair.

Berdasarkan SNI 7812:2013 tetang Air Minum Embun.


Air Embun adalah air yg diperoleh dari udara lembab melalui proses pengembunan
yang terkendali.

Karnaningroem (1990)
Karnaningroem mengatakan bahwa proses pengembunan merupakan proses
perubahan wujud gas menjadi wujud cair yang disebabkan adanya perbedaan
temperatur. Temperatur pengembunan berubah selaras dengan tekanan uap yang
terjadi.
PROSES UDARA MENJADI AIR
EMBUN UNTUK AIR MINUM

BAKU MUTU

FLOW CHART

HASIL UJI
KUALITAS
*
HASIL UJI KUALITAS AIR EMBUN
DI GEDUNG G, KEMENTERIAN PUPR

HASIL
FLOW UJI
FLOW CHART PENGUJIAN AIR EMBUN
KUALITAS
CHART UNTUK AIR MINUM
2023

HASIL UJI
KUALITAS
*

PENGUJIAN AIR EMBUN


UNTUK AIR MINUM
2024

BAKU
MUTU
* Standar baku mutu mengacu pada
permenkes 2 Tahun 2023 tentang
baku mutu air minum
PERBANDINGAN PERSYARATAN Parameter Satuan
Permenkes 2 2023
(SBMKL media Air
SNI 7812: 2021
Air Minum Embun
BAKU MUTU AIR MINUM DAN AIR Minum)
Mikorobiologi
EMBUN E.Coli 0 Tidak Dipersyaratkan

Total Coliform 0 0

Fisik

Suhu Suhu udara +- 3 Tidak dipersyaratkan


HASIL UJI
KUALITAS TDS <300 5

Kekeruhan <3 0,5

Warna 10 1

Bau Tidak Berbau Tidak Berbau

Kimia

pH 6,5 - 8,5 6,0 - 7,5


BAKU MUTU
N​itrat 20 0,5

BAKU MUTU Nitrit 3 0,005

Kromium Valensi 6 0,01 0,02

Besi 0,2 0,05

Mangan 0,1 0,02

Sisa Klor 0,2 - 0,5 0,05

Arsen 0,01 0,01


FLOW
FLOW CHART
CHART Kadmium 0,03 0,003

Timbal 0,​01 0,005

Flouride 1,5 0,5

Alumunium 0,2 0,01


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai