Oksigen terlarut sangat ditentukan oleh suhu air. Semakin tinggi suhu air maka
semakin rendah kelarutan oksigen (Effendi, 2003).
Ammonia dalam suatu perairan dapat berasal dari ammonia yang bersumber dari limbah
rumah tangga ataupun industri. Di lain pihak bisa berasal dari sisa metabolisme protein oleh
organisme akuatik dan mineralisasi bahan organik yang mengandung nitrogen baik dari sisa
pakan ataupun feses
Ammonia di dalam air ada dalam bentuk molekul tidak terionisasi (non
disosiasi/unionisasi) yaitu dalam bentuk NH3 dan dalam bentuk ion
ammonia (terdisosiasi) yaitu dalam bentuk NH4+.Kedua bentuk
ammonia tersebut sangat bergantung pada kondisi pH dan suhu air
Tingkat racun dari ammonia juga dapat dipengaruhi oleh keberadaan CO2
bebas di dalam air. Difusi CO2 di dalam insang akan menurunkan nilai pH,
yang pada akhirnya akan mengurangi rasio ammonia yang tidak terionisasi.
Ammonia dapat berakibat keracunan akut pada konsentrasi 1.0-1.5 mg/L
3. KONDISI OPTIMAL PARAMETER KUALITAS AIR
DALAM PROSES BUDIDAYA PERAIRAN
Biota air ada yang bisa bertahan hidup dengan konsentrasi oksigen kurang dari 4mg/l
tetapi nafsu makannya mulai menurun
Aktivitas metabolisme ikan berbanding lurus terhadap suhu air. Semakin tinggi suhu air
semakin aktif pula metabolisme ikan, demikian pula sebaliknya. Kondisi suhu sangat
berpengaruh terhadap kehidupan ikan
Pada suhu rendah, ikan akan kehilangan nafsu makan dan menjadi lebih rentan
terhadap penyakit. Sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka ikan akan mengalami
stress pernapasan dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan insang yang permanen.
LANJUTAN.....
Pada perairan alam dan dalam sistem pemeliharaan ikan, konsentrasi karbondioksida
diperlukan untuk proses fotosintesis oleh tanaman air ataupun fitoplankton dalam
perairan
Kekeruhan air terlalu tinggi tidak baik untuk kehidupan ikan. Kekeruhan yang
tinggi yang sebabkan oleh plankton sampai dengan tingkat tertentu memang
diharapkan, namun bila kekeruhan diakibatkan oleh endapan lumpur yang
terlalu tebal dan pekat dapat berakibat negatif pada organisme budidaya
PERALATAN PENGUKURAN
KUALITAS AIR
NO PARAMETER SATUAN PERALATAN PENGUKURAN
KUALITAS AIR
A. FISIKA
1. SUHU oC
Thermometer
2. KECERAHAN Cm
Secchi dish
3. KEKERUHAN JTU
Turbidity Meter
LANJUTAN
NO PARAMETER SATUAN PERALATAN PENGUKURAN
KUALITAS AIR
4. SALINITAS 0/
oo
Current Meter
NO PARAMETER SATUAN PERALATAN PENGUKURAN
KUALITAS AIR
B. KIMIA
1. TDS -
TDS Meter
2. TSS -
TSS Meter
3. OKSIGEN TERLARUT ppm
DO Meter/Titrasi
NO PARAMETER SATUAN PERALATAN PENGUKURAN
KUALITAS AIR
4. CARBON DIOKSIDA BEBAS ppm
CO2 Meter/Titrasi
DAN FOSPAT
Spektrofotometer
6. pH/Derajat Keasaman -
Titrasi
8. KESADAHAN -
dH Meter
NO PARAMETER SATUAN PERALATAN PENGUKURAN
KUALITAS AIR
C. BIOLOGI
1. Kelimpahan dan -
Keanekaragaman Plankton
Planktonnet/
haemocytometer /
Sadwick Rafter Cell
2. Kelimpahan dan Keanekaragam -
Benthos
Untuk mengupayakan
agar lingkungan pada d. Aerasi
kondisi yang cocok
untuk pertumbuhan ikan
maka diperlukan
pengapuran atau pH Kelarutan oksigen diperoleh dari
dinaikkan apabila pH udara kedalam air dengan cara
rendah dan pemupukan difusi