TEKNIK PERBAIKAN KUALITAS AIR

DISAMPAIKAN OLEH : EDY HANDAJANTO

BBTKLPP YOGYAKARTA

DISELENGGARAKAN OLEH :

DINAS KESEHATAN
PROPINSI JAWA TENGAH
12 AGUSTUS 2016
 PERATURAN
• PP RI No 16 TH 2005Tentang pengembangan sistim penyediaan air
minum (SPAM)

• Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;

• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 / Menkes / Per / IX /

1990 tentang Syarat-syarat Kualitas Air Bersih;

• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 / PerMenkes / 2010

tentang Syarat-syarat Kualitas Air minum

•  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 476 / PerMenkes / 2010

tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air minum

 
 Kondisi SPAMDes Saat Ini
di JATENG

Di semua kabupaten-kota terdapat SPAMDes yang

mangkrak, yang tidak dapat diatasi sendiri oleh
masyarakat karena keterbatasan kemampuannya
sehingga membutuhkan bantuan
 DEFINISI
• MANGKRAK : dimana PAMDes tidak dapat
beroperasi secara baik dengan kondisi :

– PAMDes masih dapat beroperasi, namun karena ada

bagian dari sistem Teknis yang kurang berfungsi,
kinerja PAMDes tidak optimal sehingga tidak dapat
maksimal melayani masyarakat

– PAMDes sama sekali tidak dapat beroperasi karena

sistem kelembagaannya yang kurang mampu.
 FAKTOR PENYEBAB
• Kondisi ‘Mangkrak’ dapat disebabkan oleh:
– Faktor Alam (contoh: air berwarna/berasa, sumber air
hilang sebagai dampak erupsi Merapi/Gempa bumi).

– Faktor SDM (misal: kurangnya kemampuan SDM

pengelola dalam mengelola atau memelihara sistem)

– Faktor Teknis (contoh: aus atau rusaknya alat pada

sistem sebagai akibat pemakaian dalam jangka waktu
lama)
– dan lain sebagainya
 PERLU REVITALISASI PAMDES DI
JATENG

Sebuah Upaya Optimalisasi Layanan Air

Minum Pedesaan
 RASIO PELAYANAN PDAM
(KIMPRASWIL TAHUN 2003)

1. Metropolitan 210 lt/Orang/hari.

2. Kota besar 170 lt/Orang/hari.

3. Kabupaten 150 lt/Orang/hari.

AIR SEHAT HARAPAN
KONSUMEN

S EGAR
E NAK
H IGIENIS
A MAN
T ERJANGKAU
 PARAMETER AIR DIATAS NAB
BERPENGARUH LANGSUNG PADA KESEHATAN
(Permenkes No : 492/2010)

1. NITRAT (NO3).
2. NITRIT (NO2).
3. FLUORIDA (F).
4. TIMBAL (Pb) & LOGAM BERAT LAINNYA.
5. TEMBAGA (Cu).
6. CYANIDA (CN).
7. ARSEN (As).
8. BAHAN/ZAT ORGANIK (N, P, S DAN C).
 PARAMETER AIR DIATAS NAB
MENIMBULKAN KELUHAN PADA KONSUMEN
(Permenkes No : 492/2010)

1. AMMONIA (NH3).
2. HIDROGEN SULFIDA (H2S).
3. BESI (Fe).
4. MANGAN (Mn).
5. KESADAHAN.
6. TOTAL PADATAN TERLARUT (TDS).
7. RASA atau WARNA.
8. SENG (Zn).
 PARAMETER AIR MINUM
NO PARAMETER > NAB PENYEBABNYA PERBAIKAN
1 Amonia,Nitrat,Nitrit, Sanitasi Lingk tdk baik, 1. Perbaikan Sanitasi Lingk
H2S ,Zat Organik Pencemaran limbah 2. Filter Karbon aktif
&Bau busuk domestik/pertanian
2 Besi (Fe) Mangan(Mn) Bekas Rawa, Pasir 1. Aerasi
& Warna Vulkanik, Penc.Limbah 2. Koagulasi&Flokulasi
3. Gabungan No.1 & 2
3 Natrium,Klorida & Infiltrasi air laut, Penc. 1. Filter Anion Resin.
Rasa Limbah 2. Desalinitas
4 Kesadahan(Ca+Mg) Daerah Batuan Kapur 1. Filter Cation Resin.
2. Filter Zeolit alam
5 Logam Berat Penc.Limbah 1. Koagulasi&Flokulasi
6 Sianida (CN) Penc.Limbah Tapioka 1. Aerasi pH < 8,5
7 Bakteri Sanitasi Lingk tdk baik 1. Desinfektan
8 Busa/Buih Penc. Laundry/Deterjen 1. Perbaikan Sanitasi Lingk
 1. BAHAN ORGANIK DALAM AIR DIURAI OLEH
BAKTERI AN AEROB ATAU AEROB
Bhn Organik + O2 CO2 + H2O + energi.
Bhn Organik + energi pertumbuhan sel.

Energi hilang sbg panas.

Energi respirasi dan motilitas. gas
Bhn Organik + Mikrobia Anaerob N2, H2S, NH3 + energi
NH3 + O2 NO2 + energi.
Bakt.nitrosomonas sp
NO2 + O2 NO3 + energi.
nitrobakteri sp
H2S + O2 H2SO4 + energi.
Bakteri sulfur
 2. KELOMPOK ALGAE / GANGGANG

Kelompok ini bersifat fotosintetik, dpt digambarkan sbb :

sinar/cahaya
CO2 + PO4 + NH3 Sel + O2.

3.KELOMPOK PROTOZOA

Kelompok ini mempunyai sistem pencernaan dan

memanfaatkan bahan organik sbg makanannya. Dalam
pengolahan limbah cair berperan dlm mencerna bakteri dan
algae.
1. Gb : Bahan Karbon aktif sbg Filter

FUNGSI : MENGHILANGKAN BAU, WARNA, ZAT

ORGANIK DAN MENGHAMBAT PERTUMBUHAN ALGAE

 LAMA PENGGUNAANNYA SANGAT TERGANTUNG

DARI JUMLAHNYA DAN KUALITAS AIR.

 DIAMETER BUTIRAN KARBON AKTIF MAKIN KECIL

SEMAKIN EFEKTIF DALAM MENGHILANGKAN
BAU, WARNA alami DAN ZAT ORGANIK.
 STUDI KASUS
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DARI
PENGOLAHAN AIR SUMUR BOOR

• Pelanggan air PDAM banyak yg mengeluh karena

kualitas air secara fisik agak keruh dan berbau amis
(Zat Fe/Mn>BM). Pihak manajemen sdh melakukan
pengolahan Fe/Mn dg cara aerasi dan filtrasi, tetapi
efisiensi penurunannya belum signifikan (< 60 %) dan
LHU lab unt. parameter Fe/Mn masih TMS sbg AM.

• Jelaskan apa sebabnya dan apa yg harus

direkomendasikan?
 1. PERENCANAAN DESAIN PENURUNAN ZAT Fe & Mn
(DENGAN PROSES AERASI, SEDIMENTASI DAN FILTRASI)

GAMBAR DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN BESI DAN MANGAN DALAM AIR

Tangki
PERHITUNGAN
Control Panel
Pompa
1. Debit air baku.
2. Kadar Fe (gr/m³).
Pompa aerasi
3. Kadar Mn (gr/m³).
4. Kebutuhan Oksigen.
5. Waktu kontak aerasi.
Dosing
Bak Kaporit pump

Sand Filter

6. Waktu pengendapan.
Bak Pengendap
Bak Aerasi PU-02

sludge
Bak Reservoar

7. Kecepatan filtrasi.
8. Spesifikasi filter.
PU-01
9. Spesifikasi pompa blower
10. Spesifikasi dosing pump

(Teori ….tiap 0,14 mgO2 mampu mengoksidasi 1,0 mg Fe dan tiap 0,29 mg O2
mampu mengoksidasi 1,0 mg Mn)

Kapasitas spesifikasi Pompa Blower 1 PK/HP = 1 – 1,2 kg udara/jam.

 Lanjutan
PERHITUNGAN
Misalkan debit air = 1 lt /dt =..... lt/jam desain bak aerasi
untuk menghitung waktu kontak di bak aerasi.

Kadar Fe = 1,0 mg/lt kalikan lt/jam = ... mg (gr)/jam.

Kadar Mn = 0,5 mg/lt kalikan lt/jam = ... mg (gr)/jam.

Waktu tinggal dibak pengendap ± 3 jam = vol.air/jam x 3 = m³

Kebutuhan Oksigen unt. mengoksidasi Fe = 0,14 x gr/jam.

Kebutuhan Oksigen unt. Mengoksidasi Mn = 0,29 x gr/jam.

Efektifitas pompa blower/air injection pump = ± 50 % udara dg

kadar Oksigen ±19 % yg terlarut kebutuhan pompa.
 MENGHITUNG WAKTU TINGGAL AIR DI BAK

Volume Bak basah

X 24 jam = jam
Debit Air per hari

MENGHITUNG RENCANA DESAIN WAKTU TINGGAL

AIR DI MASING - MASING BAK

Debit air (lt/dt) (lt/mnt,jam) (m³/hari)

MODEL BAK PENGENDAP AIR (BAK SEDIMEN)

Min L 45°

MODEL 2

MODEL 1
PENGOLAHAN Fe/Mn proses koagulasi/flokulasi , sedimentasi dan filtrasi

Larutan Bahan Koagulan

Mixer

Air masuk filtrasi

Air Baku masuk

Pembuangan
Lumpur Proses pengaduk cepat, lambat dan
lumpur pengendapan ke duanya digabung.
PEMBAGIAN AIR PADA SARINGAN PASIR

Untuk membebankan saringan-saringan yang sama, maka pembagian air

pada saringan-saringan harus sama banyak. Empat saringan. pada gambar
kiri mempunyai beban tidak rata. Air akan memilih jalan dengan hambatan
yang paling rendah. Karena itu saringan-saringan tengah akan mendapat
lebih banyak air dari pada yang sebelah kanan. Akibatnya beban dari
saringan-saringan tengah terlalu besar.
 MENGHITUNG VOLUME LUMPUR
di BAK PENGENDAP
1. Ambil air setelah proses koagulasi/flokulasi ± 2 lt.
2. Masukan kedalam kerucut imhoff sampai tanda garis ( 1 lt).
3. Diamkan selama 1 jam.
4. Catat volume endapan.

Perhitungan : Debit air per jam X Vol endapan = jml lumpur di

BP/jam =……. L/Jam (M³/Jam)

Hasil perhitungan digunakan sbg dasar pengurasan lumpur

di Bak Pengendap supaya dapat menekan biaya produksi.
AERASI MODEL
TRAP UNTUK
MENURUNKAN
ZAT BESI DAN
MANGAN
DALAM AIR
Menurunkan zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn)
dalam air SGL

Sumur tanpa dinding TTG Kantong penyaring

 AIR BAKU YANG DAPAT DIJERNIHKAN DENGAN
BAHAN KOAGULAN PAC/TAWAS + KAPOR

1. AIR KERUH KARENA LUMPUR/TANAH LIAT.

2. AIR KERUH KARENA ZAT PEWARNA ALAMI.

3. AIR KERUH KARENA ASAM HUMUS (ZAT ORGANIK).

4. AIR KERUH KARENA GABUNGAN NO.1, 2 & 3

5. AIR KERUH KARENA ZAT BESI DAN MANGAN

3. Penurunan Air Payau dengan Anion Resin (Na2 R)

Lubang regenera

Lubang pengganti
Anion Resin

Anion RESIN
 Lanjutan

Mineral Air :
Anion Resin
HCO3
SO4
Cl ROH
H2O, CO2, SIO2

R SO4, R Cl

27
 STUDI KASUS
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DARI
PENGOLAHAN AIR SUMUR BOOR

• Pelanggan air PDAM ada yg mengadu dan mengeluh

karena debit air kran dibak kamar mandi semakin
kecil bahkan tdk mengalir sama sekali. Pihak PDAM
sdh melakukan uji kebocoran pd distribusi perpipaan
tetapi tdk ditemukan adanya kebocoran air, padahal
kran air PDAM ditetangga sebelah rumah msh
mengalir.

• Jelaskan apa sebabnya dan apa yg harus

direkomendasikan?
Kerak kapor/kesadahan
3. Penurunan Kesadahan dengan Zeolit alam
(Na2 Zo) atau Kation Resin (Na2 R)

Lubang regenerasi

Lubang pengganti
Zeolit/Cation Resin

RESIN
 Pelunakan Kesadahan dengan Zeolit alam
(Na2 Zo) atau Kation Resin (Na2 R)

Reaksi Proses Pertukaran Ion :

M+2 + Na2 Zo M+2 Zo + 2 Na+

(M+2 = Ca, Mg, Fe dan Mn ).

M+2 + Na2 R M+2 R + 2 Na+

Regenerasi : (proses pengaktifan kembali)

M+2 Zo + NaCljenuh Na2Zo + M+2 + Cl- + Na Cl
M+2 R + NaCljenuh Na2R + M+2 + Cl- + Na Cl
 Penurunan Kesadahan Total dengan
Penambahan Kapur dan Soda Abu
A. Menghitung kebutuhan Kapur (CaO) sbb :
1.Hasil Asiditas air (mg/L CO2) x 56/44 = mg/L CaO.
2.Hasil Kebasaan air (mg/L CaCO3) x 56/100 = mg/L CaO.
3.Hasil Magnesium air (mg/L Mg) x56/24,3 = mg/L CaO.

B. Menghitung kebutuhan Soda Abu (Na2CO3) sbb :

1.Menghitung Kesadahan Bukan Karbonat (KBK) dg Soda Abu.
2. KBK= Kesadahan Total – Kebasaan, misal = D mg/l CaCO3
Soda Abu = D x 106 /100 = mg/L Na2CO3
Hasil A dan B untuk menurunkan Kesadahan Total dlm 1 L air
Metode ini tdk bisa menurunkan kesadahan 100 %
Bakteri Coliform berdasarkan asal dan sifatnya
dibagi menjadi dua golongan:

1)      Coliform fekal, seperti Escherichia coli

( merupakan mikroba oportunitis yang dapat
menyebabkan infeksi primer pada usus, seperti
terjadinya diare) yang berasal dari tinja
manusia.

2)      Coliform non fekal, seperti Aerobacter dan

Klebsiella yang bukan berasal dari tinja
manusia tetapi biasanya berasal dari kotoran
hewan, tanaman yang telah mati atau polusi
udara
 Lanjutan
Bakteri Patogen
Bakteri patogen yang kemungkinan terdapat
dalam air terkontaminasi kotoran manusia
atau kotoran hewan berdarah panas adalah :

• Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare,

demam dan kram perut.
• Salmonella penyebab penyakit tifus.
• Vibrio penyebab penyakit kolera.
• Entamoeba penyebab disentri amuba dan
muntah-muntah.
CARA KAPORISASI DALAM AIR SGL

A). TTG ALAT CHLORINE DIFFUSER

Cara Kerja :
1. Buka tutupnya, kmd isi dg campuran
kaporit & pasir (1:1) sampai penuh.
2. Tutup kembali sampai rapat.
3. Ikat alat dg tali plastik dan masukan
kedalam air SGL
4. Apabila dalam beberapa jam air tdk
berbau Kaporit, maka alat perlu
dikeluarkan dan diberi lubang lagi
secukupnya.
5. Lakukan pengecekan alat tiap minggu
sekali.
6. Lakukan pergantian kaporit apabila air
sudah tidak berbau kaporit.
 Lanjutan
CARA SEDERHANA
PENAMBAHAN KAPORIT KE DLM SGL

Isi Kaporit & beri lubang

Bungkus dg pasir kasar, beri lubang &
ikat dg tali

Masukan dlm air SGL Buang Kaporit yg sdh tdk efektif

 DOSIS KAPORIT atau KLOROC YANG DIGUNAKAN
(Desinfektan = 1 – 2 mg/lt dlm air bersih.)

1. Kaporit/ Kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2) bentuk bubuk

Larutan Kaporit 1 % 1 ml = 10 mg.
5% 1 ml = 50 mg.

2. Kloroc/ Sodium hipoklorit (NaOCl) bentuk cair.

Air Rahmat 1,25 % 1 ml = 12,5 mg.
BAYCLIN/SOCLIN 5,25 % 1 ml = 52,5 mg.
CLOROC 10-12 % 1 ml = 100 - 120 mg.

3. Aquatab bentuk tablet. Tergantung berat tablet.

 B. SPAM DARI MATA AIR (Pengolahan sebagian)

Reservoir
Bron captering

Desinfektan Kaporit atau NaOCl

Sumber Mata air

Ground Reservoir Rumah Desinfektan & Alat

ukur ultrasonik Flowmeter

Gate Valve Alat Ukur Tekan

Jaringan Distribusi

Sub. Zona

Display Resedival Chlorine

 GB : MODIFIKASI RESERVOIR

Lart.Desinfektan

Dosing Pump

INLET

OUTLET

Mis debit air 1 Lt/dt = 60 Lt/menit = 2400 Lt/40 menit = 2,4 m³/40 menit
 STUDI KASUS 2

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DARI MATA AIR

• Pada bak reservoir PAM sdh dilakukan penambahan larutan

desinfektan ± 2 mg/l Cl2 secara kontinyu, hasil uji lab selalu
menujukan bakteri E Coli negatif pada jaringan distribusi
konsumen terdekat, sedangkan kosumen terjauh bakteri E Coli
masih positip .
• Pihak operator mencoba menambah dosis desinfektan > dr batas
yg dipersyaratkan dg harapan hasil uji lab. Bakteri bisa negatif,
ternyata tdk berhasil.
• Hasil Test sisa Klor dilapangan pd kosumen terjauh selalu negatif.

• Jelaskan apa sebabnya dan apa yg harus direkomendasikan?

1. SAMBUNGAN PIPA KURANG RAPAT

2. METERAN AIR

Sanitasi lingkungan yang tidak baik sbg sumber kontaminasi

bakteri
 STUDI KASUS

DEPOT AIR MINUM

• Seorang mahasiswa pengguna air dr DAM setelah habis

liburan semester pulang ketempat kos, ia terkejut
menjumpai air digalon/gelas spt ada lendir melayang-
layang, shg ia kapok mengkosumsi air dr DAM.

• Jelaskan apa sebabnya dan apa yg harus

direkomendasikan?
 SKEMA
INSTALASI
PENGOLAHAN
Tangki
Penampung

DAM

SKEMA

INSTALASI
PENGOLAHAN
RO

PERALATAN DEPOT AIR MINUM (DAM)

 STUDI KASUS

DEPOT AIR MINUM

• Seorang petugas dr lab. UPTD melakukan pengambilan

sampel di bak tandon (inlet) dan dikran Pengisian
galon (outlet) untuk dilakukan pengujian secara kimia.
Pd LHU lab parameter Mn di outlet TMS (> 0,4 mg/l),
padahal air bakunya (inlet) MS (ttd/< LD/0,0 mg/l).

• Jelaskan apa sebabnya dan apa yg harus

direkomendasikan?
 STUDI KASUS

DEPOT AIR MINUM

• Seorang petugas dr lab. UPTD melakukan pengambilan

sampel di bak tandon (inlet) dan dikran Pengisian galon
(outlet) untuk dilakukan pengujian secara Bakteiologi. Pd
LHU lab parameter
E Coli di outlet TMS, padahal pengelola DAM baru saja
mengganti lampu UV sbg desinfektan.

• Jelaskan apa sebabnya dan apa yg harus

direkomendasikan?
Penyebabnya :

1.Sanitasi Lingkungan ?
2. Waktu Kontak Lampu UV ?
SANITASI LINGKUNGAN TEMPAT USAHA

Tempat usaha, faktor risiko kontaminasi bakteri sangat tinggi

Lanjutan
2. LAMPU UV
Alat Desinfektan
Permasalahan :
1. Waktu kontak UV dg air : < 4 detik.
2. Intesitas cahaya : < 30.000 µW second/cm².
3. Lama pemakaian (jam pemakaian) tdk dicatat.
4. Spesifikasi UV (5 - 40 gpm atau ...gollon/jam)...tdk sesuai.

Desain Lampu UV
Model spiral
membawa air lebih
lama didalam tabung
untuk membunuh
bakteri lebih
menyeluruh
 STUDI KASUS

DEPOT AIR MINUM

• Seorang Mhs melakukan kajian air DAM dibeberapa

lokasi dan hasil LHU lab menunjukan sebagian besar
bakteri E Coli positip (TMS), padahal sampel yg
diambil oleh petugas Din Kes dg menggunakan lab
yg sama, bakteri E Coli hasilnya selalu negatif (MS).

• Jelaskan apa sebabnya dan apa yg harus

direkomendasikan?
Penyebabnya

Pengelola umumnya bermain

dengan desinfektan Gas Ozon
untuk sampel yang diambil oleh
petugas lab UPTD
 STUDI KASUS 15

DEPOT AIR MINUM

• Seorang wisatawan yg menginap dihotel pagi-pagi

sebelum makan pagi minum air RO, selang beberapa
menit perut terasa mual dan muntah-muntah. kmd ia
komplain ke pihak hotel dan pihak hotel melaporkan
kasus tersebut ke Dinas Kesehatan.

• Jelaskan apa sebabnya dan apa yg harus

direkomendasikan?
 Operasional Proses Produksi RO di DAM

Permasalahan :

1.Membran RO cepat tersumbat.

2.Hasil uji bakteri masih positip.
3. Filter cartridge tdk dikontrol.
4. pH air hasil RO < 6,0 (asam).
5. TDS air baku <<<.

Ukuran partikel mineral dalam air :

Zat/Padatan Terlarut = 0,0001 – 0,001 µ.

Koloid & (Bakteri) = 0,01 – 0,1 µ
Zat Tersuspensi = 1 - 2 µ.
Kekeruhan lumpur = 2 – 20 µ.
Membran RO 0,0001 µ.
INSTALASI RO
PERMASALAHAN :

Membran RO cepat kotor.

Wadah penampung air dari

proses RO mudah
terkontaminasi bakteri.

Ingat KASUS....... mengapa

botol air minum kemasan
diganti tutup ulir ?
Penggunaan
Mesin Ozon
Alat desinfektan
Permasalahan :
1.Waktu kontak gas Ozon (O3) dg air : < 4 menit.
2.Seting mesin/ Gas Ozon tdk disertai pengecekan pH air.

Tambahan :
air bau kapurit tidak dianjurkan sbg air baku DAM yg menggunakan
desinfektan Ozon.

Model alat mesin Ozon

 KONSEP RANCANG BANGUN DESAIN IPAB
MENYEDIAKAN KONSEP DESAIN
MAKSUD IPAB SUPAYA MEMENUHI BAKU
MUTU

PRODUK IPAB DAPAT

TUJUAN DIGUNAKAN UNTUK
KEPERLUAN MASYARAKAT
 RUANG LINGKUP
 MEMPERBAIKI POLA PIKIR KEGIATAN
SECARA KESELURUHAN.

 MENENTUKAN SASARAN PEMAKAIAN

AIR HASIL OLAHAN.

 MENGGALI SUMBER DATA YANG ADA.

 MENETAPKAN ALTERNATIF
PENGOLAHAN.
 TAHAPAN RANCANG BANGUN IPAB

SURVEI DAN PENGUMPULAN DATA

KOMPILASI , PEMROSESAN DAN ANALISIS DATA

PENYUSUNAN KONSEP DESAIN

PEMBAHASAN
 SURVEI DAN PENGUMPULAN DATA

 MEMPELAJARI LAYOUT IPAB YANG SUDAH ADA.

 MENGHITUNG JUMLAH SAMBUNGAN RUMAH (SR)

 SUMBER AIR BAKU/BERSIH YANG DIGUNAKAN.

 TATA LETAK AREA IPAB YANG TERSEDIA.

KOMPILASI , PEMROSESAN DAN ANALISIS DATA

 KEPASTIAN DATA DEBIT LIMBAH CAIR TIAP HARI.

 AREA YANG TERSEDIA.

 HASIL UJI LAB. OUTLET IPLC (PARAMETER TMS).

 DANA ANGGARAN YANG TERSEDIA.

 KOMETMEN DARI MANAJEMEN.

 PEMELIHARAAN RUTIN PAMDES

Pemeliharaan harian.
Pemeliharaan mingguan.
Pemeliharaan bulanan.
NAMA PETUGAS /OPERATOR/SANITARIAN :
NO DESKRIPSI JAM TANGGAL KETERANGAN
1 DST PENGECEKAN 1 - 31
DIMASING-
MASING BAK/ALAT
BAHAN DAN ALAT

PENJERNIH AIR

DAN

DESINFEKTAN AIR
 DOSING PUMP
(Alat pembubuh larutan bahan koagulan atau desinfektan)
Gb : Packing Bahan Koagulan PAC (Al2O3)

Dosis Pemakaian PAC : 20 – 50 gr/m³

Atau
Dibuat dlm bentuk larutan PAC 2,5 %
(25 gr/lt) atau (1,25 sendok makan per liter air)
Artinya 1 ml larutan PAC 2,5 % = 25 mg.

Dalam proses penjernihan air , jika

pH < 7,0 hrs dibantu larutan kapor (CaO).
CaO dibuat dlm bentuk larutan 2,5 %.
25 gr/lt (1 ml = 25 mg).

Kertas pH
 CARA MENGENCERKAN LARUTAN

• RUMUS : V1 . N1 = V2 . N2

• TERSEDIA LARUTAN PAC 10 % SEBANYAK 50 Lt

AKAN DIBUAT LARUTAN PAC 2,5 % SEBANYAK 50 Lt

JADI = V1 . 0,1 = 50 Lt . 0,025.

0,1 V1 = 1,25
V1 = 1,25
0,1
= 12,5 Lt + air sampai vol 50 Lt.
Contoh Perhitungan Perubahan Bahan Koagulan

Tanki ukuran 100 lt berisi 20 lt PAC 5 % (50 gr/lt),

hendak dijadikan 100 lt dg konsentrasi 10 %(100 gr/lt).

Perhitungan :
100 lt x 100 gr/lt = 10.000 gr = 10 kg (PAC diperlukan).
20 lt x 50 gr/lt = 1000 gr = 1 kg (PAC tersedia).
Harus ditambahkan = 9 kg PAC.
ATAU
PAC 10 % = 100 gr/lt = 10.000 gr/100 lt (PAC diperlukan)
PAC 5 % = 50 gr/lt = 1000 gr/ 20 lt (PAC tersedia). _
= 9000 gr = 9 kg PAC.
Bahan Koagulan Kapor

Dosis Pemakaian Kapor : 20 – 60 % dari dosis

Tawas atau PAC yg digunakan
Atau
Dibuat dlm bentuk larutan Kapor (CaO) 2,5 %
(25 gr/lt) atau (2,5 sendok makan per liter air)
Artinya 1 ml larutan CaO 2,5 % = 25 mg.

Dalam proses penjernihan air , jika

pH < 7,0 hrs dibantu larutan kapor (CaO).
CaO dibuat dlm bentuk larutan dg prosentase
disesuaikan dg larutan Tawas atau PAC
Gb : Packing Bahan Koagulan Poli elektrolit

Dosis Pemakaian PAC : 0,1 – 3 gr/m³

• Atau
• Dibuat dlm bentuk larutan Poli elektrolit 0,02 %
• (0,2 gr/lt) atau (0,25 sendok teh per liter air)
• Artinya 1 ml larutan Poli elektrolit 0,02 % = 0,2
mg.

• Dalam proses penjernihan air , berfungsi untuk

memperbesar gumpalan shg cepat mengendap.

Catatan penggunaan:
Tawas atau PAC dan kapur tambahkan lebih
dulu, campur sampai homogin, baru tambah
Poli elektrolit 0,02 %.
 TAKARAN BAHAN KOAGULAN/DESINFEKTAN DILAPANGAN

CATATAN :
PAC 1 SENDOK MAKAN PENUH = ± 20 gram
KAPOR 1 SENDOK MAKAN PENUH = ± 10 gram

PAC 1 SENDOK TEH PENUH = ± 5 gram KAPOR 1

SENDOK TEH PENUH = ± 2,5 gram

VOLUME 1 SENDOK MAKAN PENUH = ± 5 ml

Sendok Teh & Makan
VOLUME 1 SENDOK TEH PENUH = ± 2,5 ml
Gb : Bahan Karbon aktif

FUNGSI : MENGHILANGKAN BAU, WARNA, zAT

ORGANIK DAN MENGHAMBAT
PERTUMBUHAN ALGAE

 LAMA PENGGUNAANNYA SANGAT

TERGANTUNG DARI JUMLAHNYA DAN
KUALITAS AIR.

 DIAMETER BUTIRAN KARBON AKTIF MAKIN

KECIL SEMAKIN EFEKTIF DALAM
MENGHILANGKAN BAU, WARNA DAN zAT
ORGANIK.
Gb : Bahan Batuan Zeolit

FUNGSI : MENURUNKAN ZAT Fe, Mn, Ca dan Mg

 LAMA PENGGUNAANNYA SANGAT

TERGANTUNG DARI JUMLAHNYA DAN
KUALITAS AIR.

 DIAMETER BUTIRAN ZEOLIT AKTIF MAKIN

KECIL SEMAKIN EFEKTIF DALAM
MENURUNKAN ZAT Fe, Mn Ca dan Mg .
 Gb : Bahan Resin. (Water Softener)

FUNGSI : MENURUNKAN ZAT Fe, Mn,

Ca dan Mg

Cation Resin

FUNGSI : MENURUNKAN SO4, Cl, NO3

dan SiO2

 LAMA PENGGUNAANNYA SANGAT

TERGANTUNG DARI JUMLAHNYA DAN
Anion Resin KUALITAS AIR.
BAHAN KOAGULAN

Jika kena udara

akan mudah
teroksidasi
berubah warna
menjadi coklat
(bentuk Ferro
Sulfat menjadi
Ferri Sulfat) dan
jangan digunakan
untuk air yg tdk
berwarna.
 Gb : Packing BAHAN DESINFEKTAN

Dosis Pemakaian Kaporit :

1 – 2 gr/m³ atau
Dibuat dlm bentuk
larutan Kaporit 0,2 % (2 gr/lt) atau
(± 0,5 sendok teh per liter air)
Kapurit = Ca(OCl)2
Artinya tiap 1 ml larutan Kaporit 0,2 % =
2 mg.

Dosis Pemakaian NaOCl :

1 – 2 gr/m³ atau
Bentuk larutan dipasaran ± 10 %
Artinya tiap 1 ml larutan NaOCl 10 % =
100 mg.
Sodium Hypochlorit = NaOCl
 LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL PEMECAHAN MASALAH
PENCEMARAN INDUSTRI THD SGL

Identifikasi :
1. Bahan Baku yg digunakan untuk proses
produksi ?
2. Bahan pembantu proses produksi ?
3. Proses pengelolaan limbah cair dan padat ?
4. Sanitasi lingkungan ?
5. Arah aliran air bawah tanah?
6. Parameter Baku Mutu yang berlaku ?
(PerMenLH/PerGub)
 SARAN
• FKP-PAMDES memohon bantuan dari pemerintah
untuk merevitalisasi PAMDES yang mangkrak, agar
dapat beroperasi kembali secara maksimal
sehingga pelayanan air bagi masyarakat Jateng
dapat dioptimalkan.

• FKP-PAMDES mengusulkan dibuat mekanisme

monitoring, evaluasi dan koreksi secara berkala
agar bantuan SPAM dari pemerintah benar-benar
berfungsi melayani masyarakat.
TERIMA KASIH