3
4
SIKLUS HIDROLOGI
5
VOLUME AIR DI BUMI
JENIS VOLUME %
AIR TAWAR
Danau air tawar 125,00 0,309
Sungai 1,25 0,0001
Kelembaban tanah 65,00 0,005
Air tanah 8.250,00 0,608
8.441,25 0,62
AIR LAUT
Lautan, kutub 1.349.318.00 99,38
1.358.000,00 100,00
6
JENIS AIR BAKU
1. AIR PERMUKAAN
• Sungai
• Danau/Rawa
• Mata Air
2. AIR TANAH
• Sumur dalam 7
PERTIMBANGAN UNTUK
SUMBER AIR BAKU
a) Pengaliran (debit) dan muka air musim kering dan
musim hujan,
b) Kualitas air (fisik, kimia & biologi), yang berfluktuasi
mengikuti musim
c) Kemungkinan pencemaran pada hulu
d) Persaingan penggunaan (industri, niaga pertanian,
masyarakat dan air minum )
e) Rencana jangka panjang penggunaan air baku (neraca
Persaingan penggunaan (industri, niaga pertanian,
masyarakat dan air minum )
f) Rencana jangka panjang penggunaan air baku (neraca
air)
g) Undang-undang peraturan yang ada dibidang sumber
daya air.
h) Undang-undang peraturan yang ada dibidang sumber
daya air. 8
AIR TANAH
9
SUMUR DALAM
• Artesis – tekanan
posistif muncul
kepermukaan
• Tekanan negatif
tidak muncul ke
permUkaan, harus di
pompa
• Exploitasi berlebihan
intrusi air laut
10
KONSTRUKSI SUMUR
12
PERLINDUNGAN SUMUR DALAM
14
MATA AIR
17
PERLINDUNGAN MATA AIR
• Mencegah pencemaran
dari aktifitas kegiatan
manusia dan binatang
• Drainase yang baik
untu mencegah
pencemaran dari air di
permukaan tanah
• Tidak ada tangki septik
dan cubluk pada radius
50 m dari mata air
18
UNIT PRODUKSI
19
BAKU MUTU AIR MINUM
Per Men Kesehatan No 32/2017
1. SYARAT FISIKA
2. SYARAT BIOLOGI
3. SYARAT KIMIA (WAJIB)
4. SYARAT KIMIA (TAMBAHAN)
• PARAMETER WAJIB
• PARAMETER TAMBAHAN
20
BAKU MUTU AIR MINUM
Permenkes 492/2010
PARAMETER WAJIB
21
PENGOLAHAN MENURUT AIR BAKU
Mata air, karena kualitasnya cukup baik, tidak diperlukan
adanya pengolahan khusus, hanya diberikan desinfektan (chlor).
Sumur dangkal, sama halnya dengan mata air.
Sumur dalam, pada umumnya kualitas air baku baik hanya
dibubuhkan desinfektan saja, namun banyak juga sumur dengan
kandungan Fe dan Mn tinggi sehingga diperlukan unit pengolahan
Fe dan Mn removal, aerator, dan lain-lain,
Air permukaan, merupakan sumber air baku yang lebih jelek
dari alternatif lain, dan merupakan alternatif pilihan terakhir
karena memerlukan pengolahan secara lengkap selain mahal
dalam investasi pembangunan juga mahal dalam biaya operasi dan
pemeliharaan.
22
TIPIKAL PENGOLAHAN AIR MINUM
NaOH
Kaporit AIR
Al2(SO4)3 MINUM
SEDIMENTASI
FILTRASI
KUAGULASI
FLOKULASI
PENYIMPANAN
AIR UNIT PENGOLAH
BAKU LUMPUR
23
POTONGAN IPA KEDASIH
koagulasi flokulasi sedimentasi filtrasi
24
25
PROSES PENGOLAHAN AIR MINUM
PROSES KIMIA
PROSES FISIKA
PROSES BIOLOGI
26
PENGOLAHAN AIR MINUM
SATUAN OPERASI
- Perubahan fisik
SATUAN PROSES
- Perubahan kimia-biologis
27
UNIT PENGOLAHAN AIR MINUM
TERHADAP SATUAN OPERASI &
PROSES
Proses Koagulasi
· Perpindahan fluida (satuan
operasi)
· Koagulasi (satuan proses
· Flokulasi (satuan
operasi)
Proses Sedimentasi
· Perpindahan fluida (satuan
operasi)
· Pengendapan (satuan
operasi)
Proses Filtrasi
· Perpindahan fluida (satuan
operasi)
· Aliran melalui media berbutir (satuan 28
SATUAN OPERASI
29
SATUAN OPERASI
SEDIMENTASI (PENGENDAPAN)
PENYARINGAN (FILTRASI)
30
KOAGULASI
Untuk memperoleh
campuran yang homogen
DIFUSI DALAM PIPA
PENCAMPURAN HIDRAULIK
WEIR, VENTURI & PARSHALL
MIXERBATCH REACTOR
UNIT PENGADUK CEPAT
(KOAGULASI)
• Unit Pengaduk Cepat digunakan untuk proses
pembubuhan bahan koagulan kedalam air baku.
32
FLOKULASI
Unit Pengaduk Lambat berfungsi untuk
membentuk partikel yang lebih besar dan
padat agar dapat diendapkan.
MIXER MEKANIKAL
SALURAN BERSEKAT
REAKTOR CLARIFIER
FLOKULASI KONTAK
DIFUSI UDARA
Topik 2
FLOKULASI
SEDIMENTASI
Memisahkan padatan dan air
dengan perbedaan berat jenis
HORIZONTAL FLOW
UPFLOW
REACTOR CLARIFIER
resirkulasi lumpur (kontak solid)
sludge blanket
plate settler
HIDRAULIKA SEDIMENTASI
Q
A
V = Q/A
M/dt = M3/dt /
M2
V
36
PROSES SEDIMENTASI
Q FLOW IN
FLOW OUT
Vx
SLUDGE
ZONE
37
SEDIMENTASI
BAK SEDIMENTASI
39
CLARIFIER
(Type Solid Contact)
40
CLARIFIER
(Type Solid Contact)
41
PULSATOR
42
FILTRASI
Topik 2
43
PROSES FILTRASI
IN
MEDIA
PENYARING
OUT
44
PROSES BACKWASH
OUT
MEDIA
PENYARING
IN
45
SARINGAN PASIR (FILTER)
47
PEMBUBUHAN BAHAN KIMIA
.
ALUMINIUM SULFAT ATAU TAWAS
Aluminium Sulfat berfungsi untuk membentuk
flok yang diendapkan pada Bak Pengendap,
dimana proses pembentukan efektif pada pH
6 – 7.
DESINFEKSI
Chlor berfungsi mengurangi zat organik pada
air baku dan membunuh kuman/organisme
48
PENGENDALIAN
PROSES DAN
OPERASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM
49
TITIK PENGENDALIAN
KUAGULASI
( pH, G, Td )
FLOKULASI
( G, Td)
SEDIMENTASI
( V pengendapan, Kekeruhan, Warna* )
FILTRASI
( Kehilangan Tekanan, Kecepatan Penyaringan,
Kecepatan Backwash, Kekeruhan, Warna*)
RESERVOAR
( pH, Kekeruhan, Warna*, Sisa Chlor)
Catatan ;Warna*, hanya untuk air baku yang warnanya cukup tinggi
50
ISU ISU POKOK SISTEM PRODUKSI
IDDLE CAPACITY
KESALAHAN DESIGN,
KESALAHAN KONSTRUKSI
KESALAHAN OPERASI
53
SISTEM PENGENDALIAN
54
ENERGY SAVING
PENYEBAB :
• KONSTRUKSI DAN KONFIGURASI POMPA
TIDAK BENAR
• KERUSAKAN/CACAT MEKANIK PADA
POMPA ATAU ELEKTRIKAL
• POMPA DIDESAIN DENGAN Q dan H
TERTENTU, TETAPI DIOPERASIKAN
DENGAN Q YANG BERVARIASI KARENA
KEBUTUHAN AIR
• KESALAHAN PEMASANGAN , OPERASI
DAN PEMELIHARAAN
56
CONTOH
KONTRUKSI
POMPA YANG
BENAR ATAU
SALAH
57
UPAYA UPAYA ENERGY SAVING
1. REKONFIGURASI POMPA
2. STREAMLINING POMPA
4. PEMASANGAN CAPACITOR
BANK