Sterilisasi
Netralisasi
Presipitasi
Koagulasi/destabilisasi koloid
Oksidasi : ozonisasi
Ion exchange
A. STERILISASI
Penghancuran organisme penyebab penyakit.
(bakteri, virus, protozoa)
Sterilisasi : penghancuran semua organisme.
Metode Sterilisasi :
a. Penambahan zat kimia/desinfektan
b. Penggunaan panas dan cahaya
c. Penggunaan mekanik/filter
d. Penggunaan elektromagnetik
1.khlorinasi
Bahan : Gas Cl2 , khlor dioksida(ClO2), sodium hypoklorit (NaOCl),
Kalsium hypoklorit Ca(OCl) 2
Resiko : dihasilkan senyawa carcinogen (trihalomethane dan
chloroform)
Sisa klor yang bereaksi dg amonia membentuk
kloramin gas nitrogen dan oksida nitrogen (N 2O)
3. Sodium aluminat
Daya koagulasi tdk kuat.
4. Ferrous sulfat/copperas
Granular kering dg kadar Ferosulfat 55%.
Digunakan bersma sama dg kapur lime => menaikkan pH.
Tidak cocok untuk penghilangan warna, ttp baik untuk air dg
alkalinitas dan kekeruhan dan DO tinggi.
pH yg sesuai : 9,0-11,0
Lebih murah drpda penggunaan alum, namun ferosulfat dan
kapur dapat meningkatkan kesadahan.
5. Feri kloride FeCl3.H2O
Keuntungan : rentang pH luas 4-9; flok berat cepat
mengendap, efektif untuk menghilangkan warna,
bau, dan rasa.
6. PAC
Bentuk polimerisasi kondensasi garam alum,
berbentuk cair, koagulan yg sangat baik.
Daya koagulasi lebih besar drpd alum, flok stabil
meskipun pda suhu rendah.
Kecepatan flokulasi lebih cepat drpd garam alum.
Kecepatan pengendapan 3-4,5 cm/menit.
Baik untuk kekeruhan yang sangat tinggi.
Zat pembantu koagulan