Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bijih Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaanya.
Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit , magnetit,
pirit dan siderit. Salah satu kegunaan bijih besi adalah sebagai bahan pembuatan baja.
Kebanyakan besi ditemukan dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi yang disebut
bijih besi. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi yang telah diekstrak.
Bijih besi jarang dijumpai dalam keadaan bebas, biasanya bijih besi ditemukan
berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Pada dasarnya mineral bijih besi banyak
terdapat sebagai metasomatik kontak maupun sebagai endapan sekunder yang
terpendam dan tersingkap secara acak. Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan
geologi yang umumnya dilakukan melalui empat tahap sebagai berikut : survei tinjau,
prosepeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi rinci. Survei tinjau, tahap eksplorasi
untuk mengidetifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi kerdaptan mineral pada
skala regional. Prospeksi, tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yang
mengandung endapan mineral yang potensial. Eksplorasi umum, tahap eksplorasi
yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi. Ada beberapa
metode eksplorasi bijih besi yang dapat digunakan salah satunya adalah metode
magnetik, yaitu metode yang cocok digunakan untuk eksplorasi mineral magnetis
seperti bijih besi seperti magnetit dan hematit. Metode ini didasarkan pada nilai
anomali medan magnet bumi di suatu kawasan survei. Sebagaimana kita ketahui
bahwa bumi memiliki sifat seperti magnet yaitu kutub utara dan selatan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi besi?
2. Bagaimana sifat fisika dan kimia dari besi?
3. Bagaimana kelimpahan besi di alam?
4. Dimana keterdapatan besi di Indonesia khususnya di Kabupaten Lamandau?
5. Bagaimana cara pengolahan besi?
6. Apa saja manfaat besi?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi besi
2. Mengetahui sifat fisika dan kimia dari besi
3. Mengetahui kelimpahan besi di alam
4. Mengetahui keterdapatan biji besi di Indonesia khususnya di Kabupaten
Lamandau
5. Mengetahui cara pengolahan besi
6. Mengetahui manfaat besi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Besi

Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa Latin: ferrum) dan nomor


atom 26. Merupakan logam dalam deret transisi pertama. Besi adalah unsur paling umum
di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi.
Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak bumi. Kelimpahannya dalam planet
berbatu seperti bumi karena melimpahnya produksi akibat reaksi
fusi dalam bintang bermassa besar, di mana produksi nikel-56 (yang meluruh menjadi
isotop besi paling umum) adalah reaksi fusi nuklir terakhir yang bersifat eksotermal.
Akibatnya, nikel radioaktif adalah unsur terakhir yang diproduksi sebelum keruntuhan
hebat supernova. Keruntuhan tersebut menghamburkan precursor radionuklida besi ke
angkasa raya.

Seperti unsur golongan 8 lainnya, besi berada pada rentang tingkat oksidasi yang


lebar, −2 hingga +6, meskipun +2 dan +3 adalah yang paling banyak. Unsur besi terdapat
dalam meteorit dan lingkungan rendah oksigen lainnya, tetapi reaktif dengan oksigen
dan air. Permukaan besi segar tampak berkilau abu-abu keperakan,
tetapi teroksidasi dalam udara normal menghasilkanbesi oksida hidrat, yang dikenal
sebagai karat. Tidak seperti logam lain yang membentuk lapisan oksida pasivasi, oksida
besi menempati lebih banyak tempat daripada logamnya sendiri dan kemudian
mengelupas, mengekspos permukaan segar untuk korosi.

Biji atau bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat besi gubal. Biji


besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi
sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4),hematit (Fe2O3), goethit,
limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan beragam dalam
hal warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat. Saat ini,
cadangan biji besi tampak banyak, namun seiring dengan bertambahnya penggunaan besi
secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang, karena jumlahnya
tetap. Sebagai contoh, Lester Brown dari Worldwatch Institute telah memperkirakan
bahwa bijih besi bisa habis dalam waktu 64 tahun berdasarkan pada ekstrapolasi
konservatif dari 2% pertumbuhan per tahun.

3
Bijih besi batuan dan mineral dari mana logam besi dapat secara ekonomis diekstrak.
Bijih-bijih biasanya kaya oksida besi dan bervariasi dalam warna dari abu-abu gelap,
kuning cerah, ungu dalam, menjadi merah berkarat. Besi itu sendiri biasanya ditemukan
dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethite (FeO (OH), limonit (FeO
(OH) n (H2O). Atau siderite (FeCO3). Bijih membawa jumlah yang sangat tinggi dari
hematite atau magnetit (lebih besar dari besi ~ 60%) yang dikenal sebagai "bijih alami"
atau "bijih pengiriman langsung", yang berarti mereka dapat diberi makan langsung ke
pembuatan besi blast furnace. Sebagian besar cadangan bijih tersebut kini telah habis.
Bijih besi adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat pig iron, yang merupakan
salah satu bahan baku utama untuk membuat baja. 98% dari bijih besi ditambang
digunakan untuk membuat baja.

2.2 Tinjauan Kimia


 Unsur besi bersifat elektropositif yaitu mudah melepaskan elektron. Karena sifat
inilah bilangan oksidasi besi bertanda positif.
 Besi dapat memiliki biloks 2, 3, 4 dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan
energi elekktron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada
subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi ionisasi selain elektron pada subkulit 4s.
 Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya
di udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.
 Besi memiliki bentuk allotroik ferit yaitu alfa, beta, gamma dan omega dengan
suhu transisi 700oC, 928oC, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika
berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul
tidak berubah.
 Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti sulfur, fosfor, boron,
karbon dan silikon.
 Larut dalam asam-asam mineral encer.
 Oksidanya bersifat amfoter yaitu oksida yang menunjukkan sifat-sifat asam
sekaligus basa.
 Besi adalah logam dengan penampakan putih silver mengkilap. Ia punya sifat
elastis dan lunak. Elastis berarti logam tersebut mampu ditarik namun tidak putus.
Lunak artinya logam tersebut dapat ditempa dengan berbagai bentuk.
 Besi mempunyai kekuatan tarik yang sangat tinggi. Besi dapat ditarik tanpa
membuatnya putus. Besi sangat mudah untuk digunakan dalam berbagai apliaksi.

4
Ia bisa dibengkokkan, digulung, dipotong, dibentuk, maupun dipadukan dengan
logam lain.
 Besi murni memiliki titik lebur 1536 C atau sekitar 2797 F dan titik didih 3000 c
(5.400 F). Besi punya desitas 7,87 gram/cm3.
 Besi adalah logam yang sangat aktif. ia sangat mudah bereaksi dengan oksigen di
udara menghasilkan oksida besi (Fe2O3) yang dikenal sebagai karat.Besi juga
berekasi dengan air dan uap pada suhu tinggi menghasilkan gas hidrogen. Besi
juga punya sifat larut dalam larutan asam.

2.3 Sifat Fisika dan Kimia dari Besi

Sifat Fisika Besi :

1. Pada suhu kamar berwujud padat, mengkilap dan berwarna keabu-abuan.

2. Merupakan logam feromagnetik karena memiliki empat elektron tidak berpasangan


pada orbitan d.

3. Merupakan penghantar panas yang baik.

4. Kation logam besi berwarna hijau (Fe2+) dan jingga (Fe3+). Hal ini disebabkan oleh
adanya elektron tidak berpasangan dan tingkat energi orbital tidak berbeda jauh.
Akibatnya, elektron mudah tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi menimbulkan
warna tertentu.

5. Besi bersifat keras dan kuat.

6. Nomor Atom = 26

7. Nomor Massa = 57

8. Massa Atom = 55,85 g/mol

9. Kepadatan = 7,8 g/cm 3 pada 20 °C

10. Titik Lebur = 1536 °C

5
11. Titik Didih = 2861 °C

12. Isotop =8

13. Energi Ionisasi Pertama = 761 kJ/mol

14. Energi Ionisasi Kedua = 1556,5 kJ/mol

15. Energi Ionisasi Ketiga = 2951 kJ/mol

Sifat Kimia Besi :

1. Unsur besi bersifat elektropositif yaitu mudah melepaskan elektron. Karena sifat
inilah bilangan oksidasi besi bertanda positif.

2. Besi dapat memiliki biloks 2, 3, 4 dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energi
elekktron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d
juga terlepas ketika terjadi ionisasi selain elektron pada subkulit 4s.

3. Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di
udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.

4. Besi memiliki bentuk allotroik ferit yaitu alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu
transisi 700oC, 928oC, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah
menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak
berubah.

5. Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti sulfur, fosfor, boron, karbon
dan silikon.

6. Larut dalam asam-asam mineral encer.

7. Oksidanya bersifat amfoter yaitu oksida yang menunjukkan sifat-sifat asam sekaligus
basa.

2.4 Kelimpahan Besi di Alam

6
Kebanyakan besi terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti
oksida besi magnetit (Fe3O4) mengandung besi 65 %, hematite (Fe2O3) mengandung 60 –
75 % besi, limonet (Fe2O3 . H2O) mengandung besi 20 % dan siderit (Fe2CO3). Dalam
kehidupan, besi merupakan logam paling biasa digunakan dari pada logam-logam yang
lain. Hal ini disebabkan karena harga yang murah dan kekuatannya yang baik serta
penggunaannya yang luas. Bijih  besi yang umum adalah hematit, yang sering terlihat
sebagai pasir hitam sepanjang pantai dan muara aliran.

2.5 Keterdapatan Besi di Indonesia Khususnya di Kabupaten Lamandau

Di Indonesia terdapat beberapa daerah yang memiliki potensi menghasilkan bahan


tambang bijih besi. Daerah yang paling mendominasi sebagai daerah penghasil bijih besi
di Indonesia adalah Sulawesi Tengah, ada tiga tempat tambang. Berikut adalah tempat
daerah penghasil bahan tambang bijih besi.

Daerah-daerah Penghasil Bijih Besi di Indonesia


1. Cilacap, Jawa Tengah. (Pasir Besi)
Penambangan bijih besi di cilacap berawal pada tahun 2008. Proyek penambangan
pasir besi besi yang semula berawal di daerah Kabupaten Purworejo, kiemudian
merambah ke daerah Kabupaten Cilacap, khususnya di daerah Kecamatan Binangun,
dan daerah-daerah di sepanjang pesisir Pantai Selatan Jawa.
2. Pandeglang, Banten
Berdasarkan data geologi regional Provinsi Banten, potensi pasir besi ini hanya dapat
dijumpai di wilayah pesisir selatan Banten, untuk kesempatan ini pemetaan potensi
pasir besi ini akan lebih difokuskan di Kabupaten Pandeglang.

Keterdapatan biji besi di lamandau

Di Kabupaten Lamandau terdapat banyak bahan galian yang dapat dimanfaatkan. Salah
satunya yaitu bahan galian logam. Bahan galian logam terdiri dari bijih besi, galena,
emas, bauksit dan mineral ikutan. Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan Provinsi
Kalimantan Tengah potensi Bijih Besi di Kabupaten Lamandau sebanyak 37.110.000
m3.

Biji besi di Kabupaten Lamandau banyak terdapat di Kecamatan Belantikan Raya.

KECAMATAN LOKASI BAHAN GALIAN

7
Belantikan raya Desa petarikan (bukit Biji besi
segulang)
Bintang mengalih Biji besi
Bintang mengalih (bukit Biji besi
karim)
Nanga matu Beji besi
Karang besi Biji besi
Kahingai Biji besi
Bukit bojo Biji besi

Gambar tambang bijih besi di kabupaten lamandau

Adapun sumber-sumber besi ;

 PT. KOMANDUR PRIMA TAMBANG eksplorasi Lamandau


 PT. KHARISMA SEDAYA MITRA eksplotasi Barito Timur
 PT. TANJUNG BARTIM KURNIA eksplorasi Barito Timur

8
 PT. KONDURUHAN SEJATI eksplorasi Lamandau
 PT. KATINGAN PERDANA eksplorasi Katingan
 PT. INTI BUMI LUHUR Kota Waringin Timur
 PT. ALAM PERSADA NUSANTARA eksplorasi Lamandau
 PT. MERATUS PRIMA PTAMBANG eksplorasi Lamandau
 PT. PISTA KARYA JAYA eksplorasi Katingan
 PT. KAPUAS PRIMA COAL eksplorasi Lamandau
 PT. MEGAH PRIMA SEMESTA eksplorasi Lamandau
 PT. MINING INDONESIA eksplorasi Lamandau
 PT.KATINGAN SURYA HARAPAN eksplorasi Gunung Mas
 PT. MULYA PERMATA eksplorasi Katingan
 PT. ALOR KAHAYAN MINING eksplorasi Katingan
 PT. FORMITRA KARYA ABADI eksplorasi Katingan
 PT. KUBA PRIMA MINING eksplorasi Lamandau
 PT. BORNEO LAMANDAU ORE eksplorasi Lamandau
 PT. KATINGAN INDONESIA eksplorasi Lamandau
 PT. BAOLY MINERAL eksplorasi Lamandau
 PT. BELANTIKAN PRIMA RAYA eksplorasi Lamandau
 PT. LAWAIN MAKMUR ABADI eksplorasi Lamandau
 PT. SIEMO N DAMAI SEJAHTERA eksplorasi Lamandau
 PT. LAMANDAU PUTRA eksplorasi Lamandau
 PT. GRAHA SURYA TAMBANG eksplorasi Seruyan
 PT. MENTAYA IRON ORE MINING eksplorasi Kotawaringin Timur
 PT. SURYA INDONESIA MINERAL BERSAUDARA eksplorasi Sukamara
 PT. FERON TAMBANG KALIMANTAN eksplorasi Kotawaringin Timur
 PT. VISI HUTANI MANDIRI eksplorasi Lamandau
 PT. HASIL BUMI PERSADA eksplorasi Lamandau
 PT. MIRAH LABUHAN BERLIAN eksplorasi Katingan
 PT. BORNEO METALINDO SENTOSA eksplorasi Sukamara
 PT. SARIPOSO GEMILANG eksplorasi Sukamara
 PT. INDO SNL eksplorasi Seruyan

9
 PT. WIDIA TANJUNG BARITO eksplorasi Barito Timur
 PT. PUSPITA ALAM KURNIA eksplorasi Barito Timur
 PT. HARNUR JAYA UTAMA eksplorasi Barito Selatan
 PT. FARINDO BERSAUDARA eksplorasi Lamandau
 PT. BUMI NIAGA KENCANA eksplorasi Seruyan
 PT. BERKAT KARYA BERSAMA MINING eksplorasi Kotawaringin Timur
 PT. FRARORA MINING eksplorasi Kotawaringin Timur
 CV. HARTATI NAN JAYA eksplorasi Kotawaringin Barat
 PT. DEWA PUTRA eksplorasi Seruyan

2.6 Cara Pengolahan Besi

Berikut ini penjelasan  mengenai langkah-langkah pengolahan bijih besi menjadi besi
kasar:

Langkah 1. Penghancuran (Crushing)

Setelah melewati tahap breaking menggunakan mesin hammer mill, bijih besi akan
berwujud batu atau pasir. Batu/pasir bijih besi ini kemudian dihancurkan memakai mesin
gyratory mill sehingga ukurannya menjadi mesh 10. Tujuan dari proses crushing ialah
memperbesar luas permukaan pada material tersebut sehingga dapat mempermudah
pekerjaan berikutnya.

Langkah 2. Penghalusan (Grinding)

Maksud dari penghalusan bijih besi ialah memurnikan kandungan yang ada di dalamnya.
Bijih tersebut diproses menggunakan mesin ball mill supaya semakin banyak mineral-
mineral yang tidak diinginkan yang tercampur dengan butiran halus bijih besi. Pada
tahap ini, bijih besi akan dihaluskan sampai ukurannya menjadi 120 mesh.

Langkah 3. Pemisahan dengan Magnetic Separator

Langkah ini dikerjakan untuk memisahkan antara butiran-butiran yang bersifat logam
dan non-logam. Seluruh proses pemisahannya dilakukan secara magnetik, di mana
butiran bijih besi dicuci memakai air di dalam silinder yang telah dilapisi bahan magnet.

10
Jadi bijih yang bersifat magnetit  (Fe3O4) dan hematit (Fe2O3) akan terpisah secara
otomatis. Dengan begini, maka tingkat kemurnian pada bijih besi yang dihasilkan pun
akan meningkat.

Langkah 4. Pemanggangan (Roasting)

Bijih besi yang bersifat hematit mempunyai daya magnet yang rendah. Oleh sebab itu,
bijih tersebut harus dipanggang agar daya magnetnya bisa meningkat. Di dalam proses
ini terjadi pemisahan sekali lagi antara material yang memiliki kadar Fe hingga 65%
dengan material yang non-magnet.

Langkah 5. Kalsinasi  dengan Rotary Dryer

Proses kalsinasi dilakukan untuk menurunkan kadar air yang terkandung di dalam bijih
besi. Prosesnya dilaksanakan memakai mesin rotary dryer, di mana material tersebut
dimasukkan ke dalam silinder yang berputar dengan arah yang berlawanan. Selanjutnya
silinder tadi akan dikenai uap panas yang bersuhu sekitar 200-300 derajat celsius dari
burner.

Langkah 6. Pembuatan Pellet dengan Pan Palletizer

Sebelum melewati proses ini, bijih besi dicampur dengan batubara dan binder bentonit
dengan komposisi tertentu. Batubara berguna untuk meningkatkan kadar besi melalui
proses reduksi dari internal. Sedangkan binder bentonit ditambahkan agar konsentrat besi
oksida yang halus bisa merekat membentuk gumpalan.

Kemudian bijih besi yang telah bercampur batubata dan binder bentonit dimasukkan ke
dalam mesin pelletizing secara bertahap. Mesin ini berbentuk bejana yang berputar
dengan kecepatan dan sudut kemiringan tertentu. Proses perputaran ini mengakibatkan
timbulnya gaya centrifugal sehingga partikel-partikel halus akan saling mendekat dan
menekan satu dengan yang lainnya. Lama-kelamaan semua partikel ini akan membentuk
gumpalan pellet basah. Green pellet ini biasanya berdiameter 12 mm serta mempunyai
kuat tekan 5 kg/pellet dan kuat jatuh hingga 5 kali.

Langkah 7. Reduksi dengan Rotary Clean

Tujuan dari dilakukannya proses reduksi yakni memurnikan kandungan besi oksida
menjadi besi murni melalui rangkaian proses reduksi eksternal menggunakan gas alam
(CO2) dan proses reduksi internal memakai batubara. Seluruh rangkaian dari proses ini

11
juga dilaksanakan di suhu hingga mencapai 1700 derajat celsius. Akibatnya material
oksida besi akan terpisah sehingga terbentuklah besi murni yang mempunyai kadar Fe
hingga 92%, sedangkan kandungan oksidanya berubah bentuk menjadi gas CO2.

Setelah itu, material yang terbentuk didinginkan di dalam mesin coolet hingga suhunya
berubah menjadi 60 derajat celsius. Hasil dari proses pendinginan ini berupa pellet yang
memiliki kualitas sesuai standar, di mana diameternya berkisar antara 12-15 mm dengan
kuat tekan 250 mpa. Jadi material tersebut bisa dikemas dan disebut sebagai curah.

Langkah 8. Produksi dengan Pig Iron

Green pellet selanjutnya bisa dibentuk menurut desain tertentu. Green pellet yang
diperoleh dari proses pelletizer kemudian dimasukkan ke dalam tungku blast furnace.
Lalu masukkan larutan kapur dan gas CO2 dengan komposisi tertentu sebagai zat
pereduksi. Proses ini dimulai dengan pelelehan (melting) untuk memisahkan kembali
kandungan di dalam green pellet antara logam besi dan kotoran karena perbedaan berat
jenis. Adapun besi yang dihasilkannya nanti mengandung kadar kemurnian Fe total 95%.
Hasil dari proses ini selanjutnya dialirkan menuju ke mesin casting untuk keperluan
pencetakan bentuk sesuai kebutuhan.

2.7 Manfaat Besi

Beberapa pemanfaatan dari unsur besi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari :

1. Bahan baku pembuatan besi baja dan kabel / kawat baja

Bijih besi murni yang dileburkan dan langsung dicetak tanpa campuran
berbagai macam unsur lainnya akan membentuk besi baja. Besi baja dinilai memiliki
kekuatan yang dangat baik dan sering digunakan sebagai penopang konstruksi –
konstruksi dari proyek – proyek bangunan. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari
besi baja :

 Sebagai penopang konstruksi bawah tanah


 Sebagai rangka dari pembuatan gedung bertingkat
 Sebagai struktur konstruksi jembatan
 Kawat dan tali baja dapat digunakan sebagai alat pengangkut pada crane, dan alat
Derek

12
 Digunakan sebagai beberapa spare part kendaraan, seperti roda, bodi dan bagian
lainnya, terutama pada kendaraan berat dan special.
2. Sebagai bahan dasar pembuatan tiang – tiang rambu lalu lintas dan LPJ ( lampu
penerangan jalan )

Bjih besi yang dilebur dapat dicampur dengan unsur lain, seperti jenis
alumunium untuk membuat tiang – tiang lampu jalanan dan rambu lalu yang kuat,
namun ringan. Selain itu campuran ini juga dinilai ekonomis dan mudah dalam
perawatan, serta memiliki ketahan terhadap korosi atau karat yang cukup bagus.

3. Sebagai bahan pembuatan besi tuang

Besi tuang merupakan salah satu jenis logam ferro. Logam ferro merupakan
jenis logam yang dibuat dengan campuran antara besi dan karbon. Hasil campuran ini
akan menciptakan logam yang sangat kuat dan tahan lama. Biasanya jenis besi tuang
ini diaplikaskan dan dimanfaatkan untuk :

 Alas mesin
 Meja perata
 Blok silinder pada mesin kendaraan dan mesin konstruksi
 Cincin torak
4. Besi tempa

Beberapa bijih besi akan dicetak dengan ukuran – ukran tertentu dan dibuat
menjadi lembaran lembaran. Hal ini diperuntukkan untuk keperluan besi tempa. Besi
tempa merupakan jenis besi yang mengandung 99% bijih besi, yang akan dibuat
menjadi suatu barang. Berikut ini adalah beberapa aplikasi dari besi tempa :

 Sebagai bahan senjata, seperti keris dan pedang


 Sebagai plat penambal lubang atau kebocoran pada konstruksi besi
 Sebagai peyambung konstruksi besi (dengan cara di las)
 Untuk pembuatan bracket – bracket atau dudukan
5. Pembuatan baja lunak

Berbeda dengan besi baja murni yang sangat kuat, terutama untuk pembuatan
proyek konstruksi, baja lunak merupakan campuran antara bijih besi dengan karbon,
dengan kandungan campuran karbon sebanyak 0.1 – 0.3%. biasanya jenis baja ini

13
dapat ditempa, dan mudah dipotong dengan menggunakan gergaji tangan. Berikut ini
beberapa pemanfaatan dari baja lunak :

 Pembuatan mur, sekrup, dan baut


 Pembuatan perkakas, seperti obeng dan semacamnya
 Pembuatan pipa – pia non pralon
6. Baja sedang

Merupakan jenis baja yang lebih keras dan kuat dibandingkan baja lunak. Baja
sedang memiliki kandungan campuran besi dan karbon, dengan kadar karbon
sebanyak 0.4 – 0.6%. Baja sedang ini sering dimanfaatkan sebagai alas dan poros dari
peralatn berat. berikut ini beberapa manfaat dari baja sedang :

 As roda dari alat berat dan beberapa truk besar


 Membuat rel kereta
 Alat tempa
7. Baja dengan campuran karbon yang tinggi dan tambahan campuran lainnya

Bijih besi yang dibuat menjadi baja jenis ini biasanya memiliki kandungan
campuran karbon sebanyak 0.7 – 1.5 % dan juga biasanya sering ditambahkan
campuran unsur lain, seperti nikel, kobalt, dan krom. Baja jenis ini memiliki kualitas
yang baik dari segi kekuatan dan ketahanan dan biasanya anti karat. Berikut ini adalah
beberapa pemanfaatan dari baja jenis ini :

 Bahan dasar pembuatan perkakas berat, seperti gergaji, pahat, stempel.


 Pembuatan mesin bubut dan peralatan untuk melakukan bubut, seperti bor dan
gerinda
 Pembuatan peralatan dan spare part dari mesin – mesin besar.
8. Sebagai aksesoris dan peralatan rumah tangga

Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan peralatan


konstrukis, bijih besi juga dapat dimanfaatkan sebagai aksesoris dan peralatan rumah
tangga. Banyak aksesoris dan peralatan rumah tangga yang dapat dibuat dengan
menggunakan bijih besi, yang tentunya dicampur dengan unsur lain, seperti nikel,
krom, tembaga dan lainnya. Berikut ini aksesoris yang memiliki bahan dasar besi :

 Gelang, kalung dan cincin

14
 Gagang kacamata
 Pembuatan kunci rumah
 Peraltan dapur
9. Sebagai bahan pembuatan rangka kendaraan

Bijih besi yang sudah menjadi besi juga dapat menjadi bahan baku pembuatan
rangka kendaraan, seperti sepeda, motor dan mobil. Dengan menggunakan rangka
dari bahan besi, kualitas kendaraan akan menjadi lebih baik, dan kuat, namun mudah
mengalmi korosi alias karat, sehingga harus dirawat dengan tepat.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Biji atau bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat besi gubal. Biji


besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi
sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4),hematit (Fe2O3), goethit,
limonit atau siderit.

Biji besi banyak terdapat di Indonesia, dan di Kabupaten Lamandau banyak terdapat
di daerah Kecamatan Belantikan Raya.

3.2 SARAN
Kami yakin bahwa tulisan kami ini masih jauh dari sempurna,untuk itu saran dan
kritik dari pembaca senantiasa kami harapkan dari perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga pembahasan makalah ini dapat bermaanfaat bagi pembaca.

15
16

Anda mungkin juga menyukai