Anda di halaman 1dari 22

BESI (FE)

KELOMPOK 1
1. Afifa Indah Suryaningrum
2. Afrilia Fathan Madahi
3. Ahmad Luqmanul Hakim
4. Ahmad Munadi
Pengertian
Besi adalah logam yang berasal dari bijih
besi dan jarang ditemukan dalam keadaan unsur
bebas. Besi banyak digunakan untuk kehidupan
manusia sehari-hari dan juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam paling
melimpah nomor dua setelah setelah alumunium.
Bumi kita ini juga mengandung unsur Besi.
Selain itu, besi juga memiliki sifat fisika dan
sifat kimia.
Asal Usul Besi
O Salah satu kandungan unsur di Bumi kita ini adalah besi.
Menurut para astronom, besi yang terkandung di Bumi ini
berasal dari luar angkasa. Besi bisa berada di Bumi karena
meteorit-meteorit yang mengandung besi jatuh ke Bumi berjuta-
juta tahun yang lalu. Karena itulah hanya daerah-daerah tertentu
yang memiliki persediaan besi di daerahnya. Kemungkinan
daerah-daerah yang memiliki persedian besi itu adalah daerah
yang dijatuhi oleh meteorit-meteorit tersebut.
O Kalau memang begitu, ada pula kemungkinan habisnya bijih
besi di daerah-daerah penghasil bijih besi tersebut. Hal itu
tergantung seberapa besar atau seberapa kecil meteorit
mengandung bijih besi yang terjatuh ke daerah-daerah tersebut
dan penggunaannya. Lalu kapan pertama kali orang-orang
menggunakan besi?
Tanda-tanda pertama kegunaan besi adalah di Sumeria
dan Mesir, di mana sekitar 4000 SM. Benda kecil, seperti
mata lembing dan perhiasaan, dihasilkan dari besi yang
didapati dari meteor. Sekitar 3000 SM hingga 2000 SM,
semakin banyak objek besi yang dihasilkan di Mesopotamia,
Anatolia, dan Mesir. Kegunaannya mungkin juga untuk
upacara tertentu, dan besi merupakan logam yang mahal saat
itu, bahkan lebih mahal dibandingkan emas. Di Indonesia
sendiri terdapat pulau yang dikenal sebagai daerah penghasil
besi, yaitu Sulawesi. Disana dapat kita temukan perdagangan
bijih besi hasil produksi tambang-tambang yang terdapat di
sekitar Danau Matano, dekat Sorowako, Luwu Timur.
Keberadaan di Alam
O Besi merupakan salah satu unsur paling biasa di Bumi,
membentuk 5% daripada kerak Bumi. Kebanyakan besi ini hadir
dalam pelbagai jenis oksida besi, seperti bahan galian
hematit,magnetit, dan takonit. Sebahagian besar teras bumi
dipercayai mengandungi aloi logam besi-nikel. Sekitar 5%
daripada meteorit turut mengandungi aloi besi-nikel. Walaupun
jarang, ini merupakan bentuk utama logam besi semulajadi
dipermukaan bumi.
Dalam perindustrian, besi dihasilkan dari biji besi,
kebanyakannya hematit (sedikit Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4),
melalui penurunan oleh karbon dalam relau hembus (blast
furnace) pada suhu sekitar 2000 °C. Dalam relau hembus, bijih
besi, karbon dalam bentuk kok, dan fluks seperti batu kapur
diisikan di bahagian atas relau, sementara semburan udara panas
dipaksa untuk masuk ke dalam relau di bahagian bawah.
Dalam relau, kok bertindak balas dengan oksigen dalam
hembusan udara untuk menghasilkankarbon monoksida:
2 C + O2 → 2 CO
O Karbon monoksida mengurangkan bijih besi (dalam persamaan kimia di bawah, hematit)
kepada besi lebur, menjadi karbon dioksida di dalam proses tersebut:
3 CO + Fe2O3 → 2 Fe + 3 CO2
Fluks ditambah untuk meleburkan bendasing dalam bijih, terutamanya silikon dioksida pasir
dan lain-lain silikat. Fluks biasa termasuklah batu kapur (terutamanya kalsium karbonat) dan
dolomit (magnesium karbonat). Fluks yang lain boleh digunakan bergantung kepada jenis
bendasing yang perlu diasingkan daripada bijih. Di bawah kepanasan relau, batu kapur
mengurai menjadi kalsium oksida (kapur tohor):
CaCO3 → CaO + CO2
Kalsium oksida bergabung dengan silikon dioksida untuk menghasilkan sanga.
CaO + SiO2 → CaSiO3
Sanga melebur oleh kerana haba di dalam relau, berbanding dengan silikon dioksida yang
tidak akan melebur di bawah haba yang sama. Pada dasar relau, sanga yang melebur terapung
atas leburan besi yang lebih tumpat, dan hanyut ke tepi relau yang mungkin akan dibuka
untuk mengalirkan sanga keluar daripada leburan besi. Besi ini, apabila didinginkan, akan
berubah menjadi besi mentah, sementara sanga dapat digunakan sebagai bahan untuk
pembuatan jalan raya atau untuk menyuburkan tanah yang kurang mineral untuk pertanian.
Anggaran sebanyak 1,100 Juta bijih besi dihasilkan di seluruh dunia dalam tahun 2012,
dengan nilai pasaran lebih kurang 25 bilion dolar Amerika. Pengeluaran bijih berlangsung di
48 negara, dengan lima pengeluar terbesar merupakan China, Brazil, Australia, Rusia dan
India, menghasilkan 70% daripada pengeluaran bijih besi dunia. 1100 Juta bijih besi
digunakan untuk menghasilkan lebih kurang 572 Juta besi mentah.
Sifat Fisika
O 1. Pada suhu kamar berwujud padat, mengkilap dan
berwarna keabu-abuan.
O 2. Merupakan logam feromagnetik karena memiliki
empat elektron tidak berpasangan pada orbitan d.
O 3. Merupakan penghantar panas yang baik.
O 4. Kation logam besi berwarna hijau (Fe 2+) dan
jingga (Fe3+). Hal ini disebabkan oleh adanya
elektron tidak berpasangan dan tingkat energi
orbital tidak berbeda jauh. Akibatnya, elektron
mudah tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi
menimbulkan warna tertentu.
O 5. Besi bersifat keras dan kuat.
O 6. Sifa-sifat besi yang lain
O a)    Nomor Atom                            : 26
O b)    Nomor Massa                           : 57
O c)    Massa Atom                                        : 55,85
g/mol
O d)   Kepadatan                                          : 7,8 g/cm 3
pada 20 °C
O e)    Titik Lebur                                          : 1536 °C
O f)     Titik Didih                                           : 2861 °C
O g)    Isotop                                                  : 8
O h)    Energi Ionisasi Pertama                    : 761 kJ/mol
O i)      Energi Ionisasi Kedua                       : 1556,5 kJ/mol
O j)      Energi Ionisasi Ketiga                       : 2951 kJ/mol
Sifat Kimia
O 1. Unsur besi bersifat elektropositif yaitu mudah
melepaskan elektron. Karena sifat inilah bilangan
oksidasi besi bertanda positif.
O 2. Besi dapat memiliki biloks 2, 3, 4 dan 6. Hal
ini disebabkan karena perbedaan energi elekktron
pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga
elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika
terjadi ionisasi selain elektron pada subkulit 4s.
O 3. Logam murni besi sangat reaktif secara
kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara
yang lembab atau ketika terdapat peningkatan
suhu.
O 4. Besi memiliki bentuk allotroik ferit yaitu alfa,
beta, gamma dan omega dengan suhu transisi
700oC, 928oC, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat
magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat
magnetnya menghilang meski pola geometris
molekul tidak berubah.
O 5. Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam
seperti sulfur, fosfor, boron, karbon dan silikon.
O 6. Larut dalam asam-asam mineral encer.
O 7. Oksidanya bersifat amfoter yaitu oksida yang
menunjukkan sifat-sifat asam sekaligus basa.
 METABOLISME ZAT BESI (Fe) 
O Tubuh manusia mengandung sekitar 2 sampai 4 gram besi. Lebih dari 65% zat
besi ditemukan di dalam hemoglobin dalam darah atau lebih dari 10%
ditemukan di mioglobin, sekitar 1% sampai 5% ditemukan sebagai bagian
enzim dan sisa zat besi ditemukan di dalam darah atau ditempat penyimpanan.
Jumlah total besi ditemukan dalam orang tidak hanya terkait berat badan
tetapi juga pengaruh dari berbagai kondisi psikologi termasuk umur, jenis
kelamin kehamilan dan status tingkat pertumbuhan. Besi merupakan mineral
mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3-
5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Didalam tubuh sebagian besar Fe
terkonjugasi dengan protein dan terdapat dalam bentuk ferro atau ferri. Bentuk
aktif zat besi biasanya terdapat sebagai ferro, sedangkan bentuk inaktif adalah
sebagai ferri(misalnya dalam bentuk storage). Besi, mempunyai beberapa
tingkat oksidasi yang bervariasi dari Fe6+ menjadi Fe2-, tergantung pada
suasana kimianya. Hal yang stabil dalam cairan tubuh manusia dan dalam
makanan adalah bentuk ferri (Fe3+) dan ferro (Fe2+).
Bentuk-bentuk konjugasi Fe

Hemoglibin; mengandung bentuk ferro. Fungsi hemoglobin adalah


mentranspor CO2 dari jaringan keparu-paru untuk dieksresikan
kedaam udara pernapasan dan membawa O2 dari paru-paru ke sel-
sel jaringan. Hemoglibin terdapat pada erytrocyt.
Myoglobin; terdapat dalam sel-sel otot, mengandung Fe bentuk
ferro. Fungsi myoglobin adalah dalam proses kontraksi otot.
Transferrin; mengandung Fe bentuk ferro. Transferrin merupakan
konjugat Fe yang berfungsi mentransporFe tersebut didalam plasma
darah dari tempat penimbunanFe kejaringan-jaringan (sel) yang
memerlukan (sumsum tulang dimana terdapat jaringan
hemopoletik).
Ferritin; adalah bentuk storage Fe, dan mengandung bentuk Ferri.
 Fungsi Besi Dalam Tubuh
O Alat angkut oksigen
Sebagian besar besi berada dalam hemoglobin (molekul protein
mengandung besi dari sel darah merah dan mioglobin di dalam
otot. Hemoglobin dalam darah membawa oksigen untuk
disalurkan ke seluruh tubuh. Miogloboin berperan sebagai
reservoir oksigen: menerima, menyimpan dan melepas oksigen di
dalam sel-sel otot.
Metabolisme energi
Fungsi besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam
metabolisme energi.
O Kemampuan belajar
Beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi tinggi yang
diperoleh dari transport besi yang dipengaruhi oleh reseptor
transferin. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi
otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmitter.
Akibatnya, kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang
dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya
konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu,
ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan
kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.

O Sistem kekebalan 
Besi memegang peranan dalam sistem kekebalan tubuh. Respon
kekebalan sel oleh limfosit-T terganggu karena berkurangnya
pembentukan sel-sel tersebut, yang kemungkinan disebabkan
oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sistesis DNA
ini disebabkan oleh gangguan enzim reduktase ribonukleotida
yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi.
Sumber Besi
O Besi biasanya selalu terkandung dalam makanan. Diet orang barat
diperkirakan tidak lebih dari 5-7 mg besi per 1.000 kkal. Diet besi
ditemukan dalam satu dari dua bentuk dalam makanan yaitu hem
dan non hem. Besi heme terutama berasal dari hemoglobin dan
mioglobin. Besi hem berada pada makanan hewani dan besi non
hem berada pada makanan nabati. Besi nonheme umumnya
terdapat dalam makanan (kacang-kacangan, buah-buahan, sayur-
sayuran, biji-bijian, dan tofu) dan dairy produk (susu, keju dan
telur), meskipun dairy produk sangat sedikit mengandung besi.
Besi nonheme biasanya berikatan dengan komponen makanan
dan harus di hidrolisis atau dilarutkan terlebih dahulu baru di
absorbsi. Sumber besi ialah makanan hewani, seperti daging,
ayam, dan ikan.. Sumber baik yang lainnya ialah telur, serelia
tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa jenis
buah. 
O Makanan yang memiliki banyak kadar besi, yaitu
hati dan organ daging, yang bukan merupakan bahan
yang popular di kebanyakan diet orang barat.
Beberapa makanan yang lebih popular yang secara
keseluruhan merupakan sumber besi yang baika
dalah daging merah, tiram dan kerang, kacang
(lima,laut), dark green, sayur daun-daunan, dan buah
kering. Sebagai tambahan untuk sejumlah besi alami
ditemukan pada makanan, makanan seperti roti, roti
kadet, paset, sereal, kersik, dan tepung yang
difortifikasi dengan besi. Besi alami, besi askorbat,
besi karbonat,besi sitrat, besi fumarat, besi glukonat,
besi laktat, besi pirofosfat, dan besi sulfat disediakan
dan digunakan untuk fortifikasi makanan.
PENCERNAAN, ABSORPSI, DAN TRANSPOR

O Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi, di


dalam lambung besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero.
Hal ini terjadi dalam suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCl
dan vitamin C yang terdapat dalam makanan. Absorpsi terutama terjadi di
bagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut-protein di
dalam sel mukosa usus halus yang membantu penyerapanbesi, yaitu
transferin dan feritin. Transferin, protein yang disintesis di dalam hati,
terdapat dalam dua bentuk. Transferin dan feritin. Transferin, protein
yang disintesis di dalam hati, terdapat dalam dua bentuk. Transferin
mukosa mengangkut besi dari saluran cerna untuk mengikat besi lain,
sedangkan transferin reseptor mengangkut besi melalui darah ke semua
jaringan tubuh. Dua ion feri diikatkan pada transferin untuk dibawa ke
jaringan-jaringan tubuh. Banyaknya reseptor transferin yang terdapat
pada membran sel bergantung pada kebutuhan tiap sel. Kekurangan besi
pertama dapat dilihat dari tingkat kejenuhan transferin. 
Sumber Zat Besi

O Daging merah 
O Kuning Telur
O Ikan
O Sayuran berdaun gelap atau hijau
O Kacang-kacangan (Kacang polong dan
Kacang kedelai)
O Buah kering (Plum, kismis)
Sumber makanan yang kaya zat besi
lainnya
O Sereal dan biji-bijian yang diperkaya zat besi
(periksa label produk)
O Moluska (tiram, kerang, kerang)
O Jeroan ayam seperti hati dan ampela.
Kekurangan Zat Besi
O Menghambat fungsi motorik normal pada bayi. Kekurangan zat besi akan
menghambat fungsi motorik normal pada bayi yang meliputi aktifitas dan
juga gerak tubuh, serta kecerdasan bayi.
O Meningkatkan resiko bayi lahir prematur dengan berat badan yang lebih
rendah. Anemia karena kurangnya zat besi atau disebut dengan Iron
deficiency anemia bagi ibu yang hamil akan meningkatkan resiko bayinya
lahir dengan prematur dan juga berat badan yang dimiliki bayi rendah.
O Menurunkan tenaga dan produktifitas kerja. Kekurangan zat besi yang
menjangkit orang dewasa ini akan membuat cepat lelah, sehingga tenaga
dan produktifitasnya akan menurun.
O Menurunkan daya ingat, fungsi mental, dan kecerdasan. Kekurangan zat
besi ini juga mempengaruhi kondisi otak, yakni menurunkan daya
ingatnya, fungsi mental, dan juga mengurangi tingkat kecerdasan otak.
Kelebihan Zat Besi
O Terjadinya kerusakan saraf dan menyebabkan penyakit jangtung.
Ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman atau bahkan
supemen/ obat yang mana akan menambah zat besi kita hingga
melebihi batas normal, maka akan menyebabkan gangguan
kesehatan yang disebut dengan hemochromatosis. Jumlah zat
besi yang berlebihan ini akan disimpan dalam pankreas maupun
hati akan menyebabkan terjadinya penyakit jantung dan
gangguan kesehatan sistem saraf otak, seperti peyebab
alzheimar dan juga Parkinson.
O Gangguan sumbu hepsidin- ferroportin. Gangguan yang seperti
ini merupakan bentuk untama atau pokok dari kelebihan zat besi.
O Gangguan menstruasi atau pematangan eritoid
O Gangguan seperti ini disebabkan karena kelebihan zat
besi sekunder atau biasa disebut dengan anemia
kelebihan zat besi.
O Hemokromatosis Neonatus. Merupakan gejala yang
disebabkan karena kelebihan zat besi sistemik yang
parah, dan berhubungan dengan bayi yang baru saja
lahir dan mengalami kegagalan hati.
O Gangguan Transportasi Besi.
O Cereda seluler yang dimediasi oleh besi.

Anda mungkin juga menyukai