Anda di halaman 1dari 2

Fe

Terdapatnya dialam

Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak bumi.

Unsur besi terdapat dalam meteorit dan lingkungan rendah oksigen lainnya, tetapi reaktif dengan
oksigen dan air.

Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, misalnya pada mineral hematite (Fe2O3), magnetit
(Fe2O4), pirit (FeS2), siderite (FeCO3), dan limonit (2Fe2O3.3H2O).

Kegunaan

Besi adalah unsure keempat terbanyak di bumi dan merupakan logam yang terpenting dalam industri.
Besi murni bersifat agak lunak dan kenyal. Oleh karena itu, dalam industry, besi besi selalu dipadukan
dengan logam lain supaya leih keras. Paduan tersebut sering kiata kenal dengan baja. Baja adalah
berbagai macam paduan logam yang dibuat dari besi tuang ke dalamnya ditambahkan unsur-unsur lain
seperti Mn, Ni, V, atau W tergantung keprluannya.

Besi tempa adalah besi yang hamper murni dengan kandungan sekitar 0.2% karbon.

Kegunaan Besi

Jumlah besar zat besi yang digunakan untuk membuat baja, paduan besi dan karbon.

Besi ditambah kromium digunakan untuk membuat stainless steel dengan daya tahan tinggi dan anti
karat

Besi ditambah nikel digunakan untuk membuat alat dengan daya tahan dan ketahanan terhadap panas
dan asam;

Besi ditambah mangan digunakan untuk membuat alat meningkatkan kekuatan dan ketahanan untuk
memakai;

Besi ditambah molibdenum digunakan untuk membuat alat memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap
panas;

Besi ditambah tungsten digunakan untuk membuat alat yang memiliki kekerasan pada suhu tinggi;

Besi ditambah vanadium digunakan untuk membuat alat yang memiliki kekuatan dan pegas.

Baja digunakan untuk membuat klip kertas, gedung pencakar langit dan segala sesuatu di antaranya.

Besi berperan dalam penciptaan klorofil pada tanaman dan merupakan bagian penting dari hemoglobin,
substansi yang membawa oksigen dalam sel darah merah.
Besi sulfat (FeSO4) digunakan untuk mengobati anemia penyakit darah.

Proses pembuatan besi dilakukan melalui dua tahap.

A. Peleburan Besi (klick to watch link video)

Peleburan besi dilakukan dalam suatu alat yang disebut blast furnace (tungku sembur) dengan tinggi 40
m dan lebar 14 m dan diperbuat dari batu bata yang tahan panas tinggi. Bahan yang dimasukkan dalam
tungku ini ada tiga jenis, iaitu bijih besi yang bercampur pasir (biasanya hematit), batu kapur (CaCO3)
untuk mengikat kotor(fluks) pada besi, dan karbon (kokas) sebagai zat.

Reaksi: 2 FeO3 + 3 C → 4 Fe + 3 CO2

Batu kapur berfungsi sebagai fluks, iaitu untuk mengikat pengotor yang bersifat asam, seperti SiO2
membentuk terak. Terak ini mengapung di atas besi cair dan harus dikeluarkan dalam selang waktu
tertentu.

B. Peleburan Ulang Besi-Baja (klick to watch link video)

Proses pembuatan baja dibagi menjadi beberapa tahap sebagi berikut.

Menurunkan kadar karbon dalam besi gubal dari 3 – 4% menjadi 0 – 1,5%,iaitu dengan
mengoksidakannya dengan oksigen.

Membuang Si, Mn, dan P serta pengotor lain melalui pembentukan terak.

Menambahkan logam aliase, seperti Cr, Ni, Mn, V, Mo, dan W sesuai dengan jenis baja yang diinginkan.

Berbagai jenis zat ditambahkan pada pengolahan baja yang berguna sebagai “scavengers” (pengikat
pengotor), terutama untuk mengikat oksigen dan nitrogen. Scavengers yang penting adalah aluminium,
ferosilikon, feromangan, dan ferotitan. Zat tersebut bereaksi dengan nitrogen atau oksigen yang terlarut
membentuk oksida yang kemudian terpisah ke dalam terak.

Anda mungkin juga menyukai