SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
c. Alumina ( Al2 O3 .3 H 2 O ¿
Secara umum alumina ditemukan dalam tiga fasa yang dikenal sebagai λ, β,
dan α alumina. Ketiga fase ini mempunyai sifat yang berbeda sehingga memiliki
aplikasi yang khas. β alumina memiliki sifat tahan api yang sangat baik sehingga
dapat digunakan dalam berbagai aplikasi keramik seperti pembuatan tungku furnace.
λ alumina banyak digunakan sebagai material katalis contohnya dalam penyulingan
minyak bumi dan digunakan dalam bidang otomotif. α alumina banyak digunakan
sebagai salah satu bahan refraktori dari kelompok oksida karena bahan tersebut
mempunyai sifat fisik, mekanik, dan termal yang sangat baik. Fasa yang paling stabil
dari alumina adalah fasa α alumina. Adapun transformasi bauksit menjadi alumina
yaitu:
Gibbsite → λ-alumina → δ-alumina → θ-alumina → β-alumina → α-alumina
d. Redmud
Pada proses pembuatan alumina menggunakan proses Bayer akan
menghasilkan limbah berupa lumpur halus berwarna merah-kecoklatan yang disebut
redmud. Diperkirakan sekitar 50-55% dari bauksit yang akan diolah akan menjadi
redmud. Jika limbah lumpur ini tidak diolah dengan baik akan menimbulkan dampak
yang merugikan terhadap lingkungan (Aziz, 2009).
Tabel 1.3 Presentase Komposisi Kimia Redmud
Kandungan Presentase
Al2 O3 15-25%
Na 2 O 45-55%
Fe2 O 3 2-10%
SiO2 4-15%
TiO2 5-15%
NaOH 5-10%
Sumber: Aziz, 2009.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Liu (2014), produksi 1 ton alumina
juga menghasilkan 1-1,5 ton redmud. Redmud dikategorikan limbah berbahaya ketika
disimpan dalam jumlah tertentu, dan metode pengolahan yang digunakan ialah
dengan landfill dan penyimpanan dalam kolam pengendapan.
b. Pemasaran Produk
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam industri
karena keberhasilan pemasaran ini menentukan penghasilan suatu industri. Produk
yang berupa alumina mempunyai pasar yang sangat luas. Produk ini bisa digunakan
sebagai bahan baku dalam pembuatan aluminium, atau sebagai bahan baku untuk
pembuatan bahan yang membutuhkan temperatur tinggi, bahan tahan korosi, alat
pemotong logam, media penghancur untuk proses pengecilan ukuran partikel,
komponen microwave, dan insulasi elektrik. Di Indonesia sendiri banyak perusahaan
aluminium yang memerlukan alumina sebagai bahan baku utama mereka, diantaranya
adalah PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM). Selain bisa dipasarkan dalam
negeri alumina ini juga bisa dijual keluar negeri karena letak lokasi pabrik yang
berdekatan dengan laut yang akan memudahkan dalam proses pemasaran.
c. Transportasi
Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik alumina berada di
Ketapang yang merupakan kawasan industri. Daerah ini telah memiliki sarana
pelabuhan dan jalan raya sehingga pembelian bahan baku dan distribusi produk dapat
dilakukan melalui jalan darat atau laut. Selain itu lokasi pabrik yang berada tidak jauh
dari jalan raya akan memudahkan transportasi dalam urusan produksi, pemasaran,
maupun administrasi. Selain itu dengan adanya Bandar Udara Rahadi Oesman dapat
memudahkan transportasi lewat jalur udara.
d. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan modal utama pendirian suatu pabrik untuk tenaga
kerja dengan kualitas tertentu yang dapat dengan mudah diperoleh meski tidak dari
daerah setempat. Berdarkan lokasi pabrik, penerimaan tenaga kerja akan dibuka bagi
masyarakat dari daerah Ketapang sendiri maupun dari luar daerah berdasarkan
kriteria serta skill dan penidikan yang dimiliki. Di kabupaten Ketapang sendiri jumlah
sumber daya manusia dengan usia kerja diatas 16 tahun sebesar 578.533 jiwa yang
terdiri dari lulusan SMA/sederajat, Diploma, Sarjana, maupun Magister yang terampil
sehingga faktor tenaga kerja bisa dipenuhi, dan untuk tenaga ahli bisa didatangkan
dari luar daerah mengingat SDM di Indonesia ini sudah sangat baik. Sehingga
diharapkan dengan berdirinya pabrik alumina ini dapat menurunkan angka
pengangguran yang ada didaerah Ketapang.
DESKRIPSI PROSES
Dalam menentukan pemilihan proses dari pra-rancangan pabrik ini maka perlu
dilakukan peninjauan terlebih dahulu terhadap proses-proses yang ada. Kemudian
dilakukan perbandingan sehingga diperoleh suatu proses yang tepat.
a. Proses Sinter
Pada proses Sinter, ekstraksi alumina dilakukan dengan mereaksikan bijih
bauksit dengan senyawa alkali. Proses yang pertama kali ditemukan untuk
mengekstraksi alumina dari bauksit. Proses sinter ditemukan oleh ilmuwan Perancis
Le Chatelier pada tahun 1854, yang kemudian dikembangkan oleh G. Muller pada
tahun 1880 yang dinamakan proses sinter. Pada proses ini bauksit direaksikan dengan
sodium karbonat ( Na2 CO 3) yang dipanaskan pada suhu 1200°C dalam kondisi padat
yang dilanjutkan dengan pelarutan dengan air, dimana larutan sodium aluminat yang
dihasilkan akan dipresipitasi dengan karbon dioksida. Cara lain ialah dengan
menambahkan larutan sodium karbonat dan kapur kedalam bijih bauksit dalam
kondisi panas (900°C selama 30 menit) yang akan menghasilkan larutan sodium
aluminat dengan kadar silika reaktif <0,1%.
Keuntungan menggunakan Proses sinter dalam proses pembuatan alumina
yaitu dapat mengolah bahan baku berkualitas rendah, dan pada pengembangannya
dapat menggunakan non-bauksit material seperti batu kapur dan tanah liat (clay).
Namun proses ini juga memiliki kekurangan yaitu jika menggunakan bahan baku
dengan kadar alkalinitas yang rendah dapat menurunkan yield yang menyebabkan
lebih banyak diperlukan energi yang besar dalam proses pembuatannya dan pada saat
ini penggunaan natrium karbonat dalam proses reaksi tidak ekonomis karena terlalu
banyak natrium karbonat yang diperlukan untuk mereaksikan bijih bauksit menjadi
alumina.
b. Proses Nepheline-Based
Selain menggunakan bauksit, nepheline ( Na 3 KAl 4 Si 4 O16) yang merupakan
salah satu jenis mineral silika (jenis Tektosilikat) yang memiliki kandungan berupa
+¿ .K O¿
34,2% Al2 O3; 40,3 % SiO2; dan 25,5 Na2 O 2
dapat dijadikan bahan baku alumina
dengan campuran batu kapur. Proses ini dinamakan proses nepheline-based yang
banyak digunakan di Rusia. Sekitar 2 juta ton alumina diproduksi dari nepheline di
Rusia. Proses nepheline-based memiliki keunggulan dengan menghasilkan produk
samping berupa gray mud yang dapat dijadikan bahan baku semen. Gray mud
merupakan produk samping dari proses leaching nepheline dan batu kapur dengan
alkali karbonat. Namun karena bahan baku mengandung kadar silika yang tinggi
perlu dilakukan desilicification yaitu pemisahan sodium silicat pada liquor alumina.
Proses nepheline-based memiliki keuntungan yaitu menghasilkan produk samping
berupa gray mud, Na2 CO 3, dan K 2 CO3.
c. Proses Bayer
Proses Bayer pertama kali ditemukan pada tahun 1888 oleh ilmuan Austria
Karl Josef Bayer. Proses ini mengalami pengembangan di tahun 1892 dengan
penggantian soda abu menjadi soda kaustik dan proses sinter digantikan dengan
proses pressure leaching. Tahapan proses Bayer dimulai dengan pemecahan dan
penggerusan bauskit untuk mendapatkan ukuran butir lebih halus dengan luas
permukaan spesifik yang lebih besar dan derajat liberasi yang lebih tinggi sehingga
lebih mudah dalam ekstraksinya, dilanjutkan dengan pengayakan (klasifikasi).
Bauksit halus dicampur dengan larutan NaOH, kemudian dilarutkan/dimasak
(digestion) menggunakan media pemanas berupa uap pada tekanan 58,8-67,62 lb/in2
(4-4,6 atm), suhu sampai 140°C, konsentrasi NaOH 140-158 gram/liter, kapasitas
bauksit (untuk kadar Al2O3 = 48%) sebesar 31,36-34,90 ton (rasio Al2O3/NaOH =
0,8) (Husaini, dkk., 2014) dalam waktu 45 menit yang menghasilkan larutan sodium
aluminat yang dapat dipisahkan dari sisa padatan tidak larut (red mud).
Proses Bayer memiliki kelebihan yaitu konsumsi energi relatif rendah
dibandingkan proses lain yaitu 12 GJ/ton alumina sedangkan proses lainnya
membutuhkan energi sebesar 14-43 GJ/ton alumina. Dengan konsumsi energi yang
rendah, proses Bayer dapat menghasilkan kemurnian alumina yang tinggi (>93%).
Namun proses Bayer akan tidak ekonomis jika menggunakan bahan baku bauksit
yang memiliki kadar silika yang tinggi.
Nepheline- Dapat menggunakan bahan baku Proses pemisahan yang sulit, dan
Based seperti bauksit, tanah liat, dan kapur, konsumsi energi untuk proses ini
menghasilkan gray mud yang bisa sebesar 14-43GJ/ton.
digunakan sebagai bahan baku semen.
Yield yang dihasilkan sebesar 88,3%.
Bayer Energi yang dibutuhkan sedikit (7,2 – Bahan baku yang digunakan harus
21,9 GJ/ton alumina), dan yield yang mengandung kadar silika yang
dihasilkan >93%. rendah (<10%).
₂ ₃ Aliran (kg/jam)
Komposisi
₂ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Al₂O ₃ 279.949,80 335.939,76 55.989,96 279.949,80 8.398,49 8.398,49 125,98 8.272,52 125,98 8.272,52 8.398,49
Na O ₂ 7.365,69 8.838,82 1.473,14 7.365,69 7.365,69 7.365,69 110,49 7.255,20 1,66 108,83 7.218,92 36,28 7.327,75 37,93 37,93 5,69 32,24 32,24 32,24 32,23 32,23
Fe O₂ 62.151,33 74.581,60 12.430,27 62.151,33 62.151,33 62.151,33 932,27 61.219,06 13,98 918,29 60.912,96 306,10 61.831,25 320,08 320,08 48,01 272,07 272,07 272,07 271,93 271,93
SiO 17.849,69 21.419,63 3.569,94 17.849,69 17.849,69 17.849,69 267,75 17.581,94 4,02 263,73 17.494,03 87,91 17.757,76 91,93 91,93 13,79 78,14 78,14 78,14 78,10 78,10
TiO 8.602,26 10.322,71 1.720,45 8.602,26 8.602,26 8.602,26 129,03 8.473,23 1,94 127,10 8.430,86 42,37 8.557,96 44,30 44,30 6,65 37,66 37,66 37,66 37,64 37,64
CaO 4.946,30 5.935,56 989,26 4.946,30 4.946,30 4.946,30 74,19 4.872,11 1,11 73,08 4.847,74 24,36 4.920,83 25,47 25,47 3,82 21,65 21,65 21,65 21,64 21,64
LOI
₂ 156.776,19 188.131,43 31.355,24 156.776,19 156.776,19 156.776,19 2.351,64 154.424,55 2.351,64 154.424,55 156.776,19
NaOH ₄ 12.758,03 219.568,47 6.587,05 6.587,05 5.269,64 1.317,41 3.230,79 79,04 6,59 1.310,82 85,63 206.810,45 206.810,45
₂ H₃ O ₂ 537.641,26 1.097.842,37 4.446,26 4.063,88 3.251,11 812,78 5.190,60 20,32 4,06 808,71 24,38 4.039,50 3.352,78 686,71 57.238,58 3.012,56 82.920,83 35.958,73
NaAl(OH)
₂ ₃ ₂ 25.813,51 628.295,19 628.295,19 502.636,15 125.659,04 499.494,67 3.141,48 3.141,48 122.517,56 6.282,95 31.100,61 25.813,51 5.287,10 1.057,42 4.229,68 4.229,68 4.229,68 4.227,57 4.227,57
Al O .3H
₂ ₃O 390.602,60 390.602,60 5.859,04 384.743,56
Al O .H O 266.360,93 38.474,36 26.636,09 65.110,45
α-Al O 203.766,11 203.664,23 203.664,23
TOTAL MASSA 537.641,26 645.169,51 107.528,25 1.075.282,52 12.758,03 1.343.224,35 905.418,45 905.036,08 515.148,25 389.887,83 507.938,77 7.209,48 264.753,72 125.134,11 271.963,20 633.072,87 235.976,74 397.096,13 64.232,99 392.427,56 271.032,37 121.395,19 208.437,55 62.594,82 65.110,45 208.333,33 208.333,33
₂ ₃ Aliran (kg/jam)
Komposisi
₂ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Al₂O ₃ 279.949,80 335.939,76 55.989,96 279.949,80 8.398,49 8.398,49 125,98 8.272,52 125,98 8.272,52 8.398,49
Na O ₂ 7.365,69 8.838,82 1.473,14 7.365,69 7.365,69 7.365,69 110,49 7.255,20 1,66 108,83 7.218,92 36,28 7.327,75 37,93 37,93 5,69 32,24 32,24 32,24 32,23 32,23
Fe O₂ 62.151,33 74.581,60 12.430,27 62.151,33 62.151,33 62.151,33 932,27 61.219,06 13,98 918,29 60.912,96 306,10 61.831,25 320,08 320,08 48,01 272,07 272,07 272,07 271,93 271,93
SiO 17.849,69 21.419,63 3.569,94 17.849,69 17.849,69 17.849,69 267,75 17.581,94 4,02 263,73 17.494,03 87,91 17.757,76 91,93 91,93 13,79 78,14 78,14 78,14 78,10 78,10
TiO 8.602,26 10.322,71 1.720,45 8.602,26 8.602,26 8.602,26 129,03 8.473,23 1,94 127,10 8.430,86 42,37 8.557,96 44,30 44,30 6,65 37,66 37,66 37,66 37,64 37,64
CaO 4.946,30 5.935,56 989,26 4.946,30 4.946,30 4.946,30 74,19 4.872,11 1,11 73,08 4.847,74 24,36 4.920,83 25,47 25,47 3,82 21,65 21,65 21,65 21,64 21,64
LOI
₂ 156.776,19 188.131,43 31.355,24 156.776,19 156.776,19 156.776,19 2.351,64 154.424,55 2.351,64 154.424,55 156.776,19
NaOH ₄ 12.758,03 219.568,47 6.587,05 6.587,05 5.269,64 1.317,41 3.230,79 79,04 6,59 1.310,82 85,63 206.810,45 206.810,45
₂ H₃ O ₂ 537.641,26 1.097.842,37 4.446,26 4.063,88 3.251,11 812,78 5.190,60 20,32 4,06 808,71 24,38 4.039,50 3.352,78 686,71 57.238,58 3.012,56 82.920,83 35.958,73
NaAl(OH)
₂ ₃ ₂ 25.813,51 628.295,19 628.295,19 502.636,15 125.659,04 499.494,67 3.141,48 3.141,48 122.517,56 6.282,95 31.100,61 25.813,51 5.287,10 1.057,42 4.229,68 4.229,68 4.229,68 4.227,57 4.227,57
Al O .3H
₂ ₃O 390.602,60 390.602,60 5.859,04 384.743,56
Al O .H O 266.360,93 38.474,36 26.636,09 65.110,45
α-Al O 203.766,11 203.664,23 203.664,23
TOTAL MASSA 537.641,26 645.169,51 107.528,25 1.075.282,52 12.758,03 1.343.224,35 905.418,45 905.036,08 515.148,25 389.887,83 507.938,77 7.209,48 264.753,72 125.134,11 271.963,20 633.072,87 235.976,74 397.096,13 64.232,99 392.427,56 271.032,37 121.395,19 208.437,55 62.594,82 65.110,45 208.333,33 208.333,33
2.6 Basis Perancangan
2.6.1 Kapasitas Pabrik
Penentuan kapasitas suatu pabrik dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan
konsumen terhadap produk. Data kebutuhan ini bisa diperoleh dengan cara regresi
linear dengan menggunakan data ekspor, impor, dan produksi alumina. Berikut
merupakan ekspor, impor, dan produksi alumina di Indonesia (BPS, 2020):
1800000.00
1600000.00
1400000.00 f(x) = 355150.5194 x − 715199813.9641
1200000.00 R² = 0.921135136097508
1000000.00 Data Impor Alumina (dalam
ton)
800000.00 Linear (Data Impor Alumina
600000.00 (dalam ton))
400000.00
200000.00
0.00
2014 2015 2016 2017 2018 2019
35000.00
30000.00
f(x) = − 4340.96184 x + 8776270.26276
25000.00 R² = 0.967328699463
20000.00
Data Ekspor (dalam ton)
Linear (Data Ekspor (dalam
15000.00 ton))
10000.00
5000.00
0.00
2014 2015 2016 2017 2018 2019
80000
Produksi
60000 Linear (Produksi)
40000
20000
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Dari prediksi data ekspor, impor, dan produksi alumina pada tahun 2023 dapat
dihitung kebutuhan alumina pada tahun tersebut dengan persamaan:
Kebutuhan = (Produksi + Impor) – Ekspor
= ((-2.759.215) + 18.470.473)) – (218.157)
= 15.711.258 – (218.157)
= 15.493.101 ton/tahun
Diambil basis 10% dari total kebutuhan alumina pada tahun 2023 sehingga
kapasitas pabrik alumina dari bijih bauksit dengan proses Bayerini sebesar 1.500.000
ton/tahun.
3.1.6 Hydrocyclone 1
Fungsi : Memisahkan NaAl(OH)4 dengan padatann sisa reaksi digester
3.1.7 Clarifier 1
Fungsi : Memisahkan NaAl(OH)4 residu bauksit (Red mud)
3.1.8 Clarifier 2
Fungsi : Memisahkan LOI dan mengurangi kadar air residu
3.1.11 Hydrocyclone 2
Fungsi : Memisahkan NaOH dengan kristal Al₂O₃.3H₂O
3.1.15 ESP
Fungsi: memisahkan produk dengan uap air dan flue gas
3.2.9 Cooler
3. Air Sanitasi
Air sanitasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sanitasi untuk karyawan,
laboratorium, taman dan kebutuhan yang lain. Kebutuhan air sanitasi pada pabrik
alumina dari bijih bauksit ialah sebagai berikut:
Kebutuhan karyawan = 120 liter/hari
Jumlah karyawan = 500 orang
Kebutuhan air karyawan = 120 x 500
= 60.000 liter/hari
= 2.500 liter/jam
= 2.500 kg/jam
Air untuk kebutuhan laboratorium diperkirakan 15% dari total kebutuhan air
karyawan, sehingga kebutuhan air adalah:
Air untuk Laboratorium = 15% x kebutuhan air karyawan
= 15% x 2.500 kg/jam
= 375 kg/jam
Air untuk hydrant kebakaran (standar menurut SNI 196728.1-2002 untuk hydrant
kebakaran sebesar 5% dari total kebutuhan air karyawan), sehingga kebutuhan air
adalah:
Air untuk hydrant kebakaran = 5% x kebutuhan air karyawan
= 5% x 2.500 kg/jam
= 125 kg/jam
Total air sanitasi = 2.500 + 375 + 125
= 3.000 kg/jam
4. Pemanfaatan Kondesat
Pemanfaatan kondesat bertujuan untuk penghematan. Adapun total kondensat
yang dapat dimanfaatkan kembali seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Jumlah kon
Nama alat Jumlah steam (kg/jam)
Digester 2,1031
TOTAL 2,1031
Tabel 4.1 Komponen utama dan kisaran komposisi (%) pada red mud
1. Urutan proses produksi dan kemudahan akses operasi, jika suatu produk perlu
diolah lebih lanjut maka pada unit berikunya disusun berurutan sehingga sistem
perpipaan dan penyusunan pompa lebih sederhana.
2. Perluasan parik dan kemungkinan penambahan bangunan perlu diperhitungkan
untuk meminimalisir timbulnya masalah kebutuhan tempat di masa yang akan
datang. Sejumlah area khusus disiapkan untuk digunakan sebagai perluasan
pabrik maupun penambahan peralatan.
3. Pemasangan dan distribusi yang baik seperti gas, air, udara, steam dan listrik
akan mempermudah kerja dan perawatan. Tempat proses ditempatkan
sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dicapai oleh petugas,
kelancaran operasi terjamin dan mudah dalam perawatan.
4. Penempatan alat-alat pengaman perlu untuk dilakukan sebagai antisipasi
kemungkinan adanya bahaya kebakaran, ledakan, asap atau gas beracun. Tangki
penyimpanan bahan atau produk berbahaya harus diletakkan di area khusus
serta perlu adanya jarak antara bangunan guna memberikan pertolongan dan
menyediakan jalan bagi karyawan untuk menyelamatkan diri.
5. Fleksibilitas dalam perencanaan tata letak pabrik dengan mempertimbangkan
kemungkinan perubahan dan proses/mesin, sehingga perubahan-perubahan
yang dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
6. Masalah pembuangan limbah pabrik agar tidak mengganggu lingkungan dan
tidak menimbulkan polusi.
7. Servis area, seperti kantin, tempat parkir, dan ruang ibadah diatur sedemian
rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
8. Fasilitas jalan, gudang, dan kantor sebaikanya ditempatkan dekat, jalan dengan
tujuan untuk memperlancar arus lalu lintas.
9. Mengetahui sifat-sifat berbahaya dari bahan kimia yang digunakan sehingga
pada perencanaan tata letak dan mempertimbangkan resiko terjadinya
kebakaran, peledakan, racun bagi karyawan dan mekanik yang menyebakan
cacat tubuh serta gangguan terhadap masyarakat sekitar.
Secara umum, pengaturan dari semua fasilitas produksi yang direncanakan akan
memberikan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh adalah sebagai berikut: (Peters
dan Timmerhaus, 2004)
Secara umum, garis besar tata letak pabrik Alumina ini dibagi menjadi beberapa
daerah utama yaitu:
1. Daerah Administrasi
Daerah administrasi merupakan pusat kegiatan administrasi perusahaan yang
mengatur kelancaran operasi dan kegiatan-kegiatan lainnya. Daerah ini
ditempatkan di bagian depan pabrik agar kegiatan administrasi tidak
mengganggu kegiatan dan keamanan pabrik serta terletak jauh dari area proses
yang berbahaya.
2. Daerah Fasilitas Umum
Daerah fasilitas umum terdiri dari kantin, mushola, klinik dan lapangan parkir.
Area ini diletakkan sedemikian rupa sehingga waktu perjalanan yang
diperlukan oleh karyawan antar gedung dapat seminimal mungkin.
3. Daerah Proses
Daerah prose merupakan pusat kegiatan proses produksi. Daerah ini diletakkan
pada lokasi yang memudahkan suplai bahan baku dari tempat penyimpann dan
pengiriman produk ke area penyimpanan produk serta mempermudah
pengawasan dan perbaikan alat-alat.
4. Daerah Laboratorium dan Ruang Kontrol
Daerah ini merupakan lokasi untuk melakukan analisis terhadap kualitas bahan
baku yang akan digunakan. Oleh karena itu, area ini diletakkan dekat dengan
daerah proses.
5. Daerah Gudang dan Bengkel
Daerah pemeliharaan merupakan tempat penyimpanan suku cadang alat proses
dan untuk melakukan perbaikan, pemeliharaan atau perawatan semua peralatan
yang dipakai dalam proses.
6. Daerah Penyimpanan Bahan Baku dan Produk
Daerah ini merupakan tempat penyimpanan bahan baku dan produk yang
dihasilkan. Penyimpanan bahan baku dan produk diletakkan pada area yang
dijangkau oleh peralatan pengangkutan.
7. Daerah Utilitas
Daerah ini merupakan lokasi untuk menyediakan keperluan yang menunjang
jalannya proses, berupa penyediaan air dan penyediaan listrik.
Berikut merupakan tata letak alat proses pabrik Alumina dapat dilihat pada
Gambar 6.2 :
Gambar 6.2 Tata Letak Peralatan Proses Produksi Alumina
BAB VII
Perlindungan peralatan
Sistem pengendalian bertugas mempertahankan batas aman operasi.
Peralatanindustri biasanya mahal dan sulit diperoleh. Jika terjadi kondisi
darurat, sistem dapat melakukan penghentian (automatic shutdown) dan
penguncian darurat (automatic emergency interlock) sehingga kegagalan
satu peralatan tidak menjalar ke peralatan lain. Sistem ini selain
melindungi peralatan juga melindungi manusia dari kecelakaan.
Perlindungan lingkungan
Sistem pengendalian bertugas mempertahankan batas aman
pencemaran. Proses industri dapat menghasilkan bahan berbahaya bagi
lingkungan. Kebocoran gas, cairan, atau padatan beracun dan yang
merusak lingkungan perlu dihindari. Gas-gas yang berbahaya dan mudah
terbakar disalurkan ke menara pembakar (flare). Jika menara pembakar
tidak mampu menangani, gas terpaksa dibuang ke atmosfer melalui
pressure safety valve untuk menghindari kondisi ekstrem yang
membahayakan peralatan dan manusia.
Berdasarkan aksi katup oleh adanya perubahan tekanan udara, katup kendali
dibedakan menjadi dua macam yaitu air-to-open (AO) atau disebut fail-closed (FC)
dan air-to-close (AC) atau disebut fail-open (FO). Pada jenis air-to-open katup akan
membuka jika mendapat tekanan udara, atau dengan kata lain bila terjadi kegagalan
pasokan udara hingga tekanan jatuh ke minimum maka katup akan menutup.
Sebaliknya pada jenis air-to-close katup akan menutup jika mendapat tekanan udara,
atau dengan kata lain bila terjadi kegagalan pasokan udara hingga tekanan jatuh ke
minimum maka katup akan membuka.
c. Unit Pengendali
Unit pengendali merupakan otak sistem dalam pengendalian. Pengendali adalah
piranti yang melakukan perhitungan atau evaluasi nilai error menurut algoritma
kendali. Evaluasi yang dilakukan berupa operasi matematika seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, integrasi dan diferensiasi.
Hasil evaluasi berupa sinyal kendali yang dikirim ke unit kendali akhir. Sinyal
kendali berupa sinyal standar yang serupa dengan sinyal pengukuran.
7.2 Implementasi Pengendalian Proses
Berikut ini adalah beberapa pengendalian proses yang digunakan pada
Perancangan pabrik Alumina sebagai berikut :
Instrumen Keterangan
TC Temperatur Controller
FC Flow Controller
LC Level Controller
PC Pressure Controller
BAB VIII
Manajemen Operasi secara umum adalah sebuah usaha pengelolaan secara maksimal dalam penggunaan berbagai faktor
produksi, mulai dari sumber daya manusia (SDM), mesin, peralatan (tools), bahan mentah (raw material), dan faktor produksi
lainnya dalam proses mengubahnya menjadi beragam produk barang atau jasa. Manajemen Operasional menjadi hal penting
dalam organisasi atau bisnis. Pengelolaan manajemen operasional ini dimulai dari SDM, peralatan, mesin, raw material serta hal
lainnya yang memberi pengaruh pada kinerja perusahaan.
1
operasi, teknik, pengembangan, pemeliharaan peralatan, pengadaan, dan
laboratorium.
b) Direktur Administrasi dan Umum
Direktur Administrasi dan Umum memiliki tugas bertanggung jawab terhadap
masalah-masalah yang berhubungan dengan administrasi, personalia, humas,
keamanan, dan keselamatan kerja.
c) Direktur Keuangan Dan Pemasaran
Direktur Keuangan dan pemasaran memiliki tugas bertanggung jawab terhadap
masalah-masalah yang berhubungan dengan administrasi, personalia,
keuangan, pemasaran, humas, keamanan, dan keselamatan kerja.
2
5. Kepala Bagian Administrasi
Kepala bagian administrasi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan yang
berhubungan dengan tata usaha, personalia dan rumah tangga perusahaan.
6. Kepala Bagian umum
Kepala bagian umum mengatur dan memiliki tanggung jawab terhadap
kegiatan yang berhubungan antar perusahaan dan masyarakat serta menjaga
keamanan & keselamatan perusahaan.
8.3.5 Kepala Seksi
Kepala seksi memiliki tugas melaksanakan pekerjaan dalam lingkungan
bagiannya sesuai dengan peraturan Kepala Bagian masing- masing. Setiap kepala
seksi memilki tanggung jawab terhadap kepala bagian masing-masing sesuai dengan
seksinya. Berikut adalah perincian kepala bagian dan tugasnya:
1. Kepala Seksi Proses
Kepala seksi proses bertugas memimpin secara langsung dan memantau
kelancaran proses produksi.
2. Kepala Seksi Pengendalian Kualitas
Kepala seksi pengendalian kualitas memiliki tanggung jawab terhadap
penyediaan bahan baku, menjaga kemurnian bahan baku, serta megontrol
produk yang dihasilkan.
3. Kepala Seksi Utilitas
Kepala seksi utilitas memiliki tanggung jawab terhadap penyediaan air, bahan
bakar, steam, udara tekan untuk proses dan instrumentasi.
4. Kepala Seksi Pemeliharaan
Kepala seksi pemeliharaan dan bengkel bertanggung jawab atas kegiatan
perawatan, penggantian alat- alat serta fasilitas pendukungnya.
5. Kepala Seksi Laboratorium R&D
Kepala seksi laboratorium dan pengendalian mutu memiliki tugas melakukan
pengendalian mutu untuk bahan baku, bahan pembantu, produk dan limbah.
3
6. Kepala Seksi Keuangan
Kepala seksi keuangan memiliki tanggung jawab terhadap pembukuan serta
hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
7. Kepala Seksi Penjualan dan Pembelian
Kepala seksi pemasaran mengkoordinasikan kegiatan pemasaran produk dan
pengadaan bahan baku pabrik.
8. Kepala Seksi Administrasi
Kepala seksi Administrasi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan yang
berhubungan dengan rumah tangga perusahaan dan tata usaha kantor.
9. Kepala Seksi Personalia
Kepala seksi personalia memiliki tugas mengkoordinasikan kegiatan yang
berhubungan dengan kepegawaian.
10. Kepala Seksi Humas
Kepala seksi humas bertugas mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan
relasi perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.
11. Kepala Seksi Keamanan
Kepala seksi keamanan memiliki tugas mengawasi masalah keamanan
perusahaan.
12. Kepala Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kepala seksi kesehatan dan keselamatan kerja memiliki tugas mengatur dan
mengawasi kesehatan karyawan dan keluarga, serta menangani masalah
keselamatan kerja di perusahaan.
4
8.4 Sistem Kerja
Pabrik alumina dari bijih bauksit dengan metode bayer kapasitas 1.500.000
ton/tahun direncanakan akan beroperasi secara kontinyu selama 300 hari dalam 24 jam
kerja/hari. Untuk pekerjaan yang membutuhkan pengawasan terus menerus selama 24
jam. Pembagian jam kerja karyawan digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
a) Sistem Non-Shift
Pegawai non-shift yang bekerja selama 8 jam dalam seminggu dengan total kerja
40 jam per minggu. Sedangkan hari minggu dan hari besar libur. Pegawai non-shift
termasuk karyawan tidak langsung menangani operasi pabrik yaitu direktur, kepala
departemen, kepala divisi, karyawan kantor atau administrasi, dan divisi-divisi di
bawah tanggung jawab non teknik atau yang bekerja di pabrik dengan jenis pekerjaan
tidak kontinyu. Berikut adalah ketentuan jam kerja pegawai non-shift:
b) Sistem Shift
Pegawai shift bekerja 24 jam perhari yang terbagi dalam 2 shift. Karyawan shift
adalah karyawan yang langsung menangani proses operasi pabrik yaitu kepala shift,
operator, karyawan-karyawan shift, gudang serta keamanan dan keselamatan kerja.
Berikut adalah ketentuan jam kerja pegawai shift sebagai berikut:
Jadwal kerja terbagi menjadi empat minggu dan empat kelompok. Setiap
kelompok kerja mendapatkan libur satu kali dari tiga kali shift.
5
8.5 Perincinan Tenaga Kerja
Perlunya membuat rincian jumlah tenaga kerja adalah untuk mengetahui
berapa banyak jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam pabrik tersebut, serta
mempermudah pengecekan terhadap tenaga kerja karena jumlahnya yang pasti
(sudah dihitung) sebelumnya. Untuk besaran gaji ditentukan atas kedudukan
dalam organisasi dan keahliannya. Tenaga kerja diperlukan spesifikasi jabatan
yang menyangkut jenjang pendidikan, kemampuan kerja (skill), jenis kelamin dan
lainlain untuk mempermudah the right man on the right places. Tenaga kerja
dalam pabrik Alumina ini disusun berdasarkan tingkat kedudukan (jabatan) dan
jenjang Pendidikan seperti dapat dilihat pada Tabel 8.3 sebagai berikut :
Tabel 8.4 Jumlah Tenaga Kerja dan Klasifikasinya
6
Kasie. Utilitas S1 Teknik kimia
Kasie. Laboratorium R &
S1 Teknik kimia / MIPA kimia
D
Kasie. Pengendalian dan
S1 Teknik kimia / MIPA kimia
kualitas
Kasie. Instrumentasi dan
S1 Teknik elektro
listrik
Kasie. Personalia S1 Ekonomi/hukum/psikologi
Kasie. Administrasi S1 Ekonomi
Kasie. Keamanan S1 Semua jurusan
Kasie. Humas S1 Ekonomi/ilmu komunikasi
Kasie. Keuangan S1 Ekonomi
Kasie. Penjualan dan
S1 Ekonomi/teknik industri
pembelian
Karyawan proses D3/ S1 Teknik kimia/mesin/elektro
Karyawan pengendalian
D3/ S1 Teknik kimia / MIPA kimia
kualitas
Karyawan laboratorium
D3/ S1 Teknik kimia / MIPA kimia
R&D
Karyawan penjualan &
D3/ S1 Ekonomi/ teknik industri
pembelian
7
Supir D3/SMA/SMK Semua jurusan
Karyawan kebersihan D3/SMA/SMK Semua jurusan
Karyawan gudang D3/SMA/SMK Semua jurusan
Foreman D3/SMA/SMK Semua jurusan
Operator D3/SMA/SMK Semua jurusan
8
Operator
150 Rp 4.500.000 Rp 675.000.000
proses/utilitas
9
b. Tunjangan
Tunjangan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yaitu tunjangan hari
raya, pelatihan karyawan dan tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan
yang bekerja di luar jam kerja berdasarka jumlah jam kerja.
c. Hak cuti
Hak cuti secara umum (cuti tahunan, cuti karena hamil maupun cuti karena
sakit) diberikan kepada semua karyawan pabrik. Cuti tahunan diberikan kepada
karyawan tetap yaitu mulai 12 hari tanpa adanya pemotongan gaji.
d. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan bagi karyawan yang sakit yang diakibatkan oleh
kecelakaan kerja ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan Undang- Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 93, 153, 156 dan 172.
e. Penyediaan kantin, tempat ibadah dan sarana olahraga.
f. Penyediaan seragam dan alat- alat pengaman.
g. Fasilitas kendaraan untuk para manajer bagi karyawan pemasaran dan
pembelian.
10
BAB IX
INVESTASI DAN PERHITUNGAN EKONOMI
11
9.1 Penafsiran Harga Alat
Evaluasi ekonomi dihitung berdasarkan biaya untuk mendirikan pabrik,
biaya proses produksi dan hasil penjualan yang diharapkan. Cara penafsiran atau
memperkirakan biaya dan biaya evaluasi ekonomi ini mengunakan metode indeks
biaya. Harga-harga yang didapatkan berdasarkan indeks dari Chemical
Engineering Plant Cost Index.
Tabel 9.1 Data CE Indeks dari Tahun 2010 sampai Tahun 2020
Tahun CE Indeks
2010 550,8
2011 585,7
2012 584,6
2013 567,3
2014 576,1
2015 556,8
2016 541,7
2017 567,5
2018 603,1
2019 607,5
2020 612,3
Harga CE Indeks tahun 2023 dicari menggunakan metode least square, dengan
data indeks dari tahun 2010 sampai denan tahun 2020. Berikut grafik data yang
dihasilakan.
620
CE Index
600
580 f(x) = 3.78363636363636 x − 7046.44545454545
R² = 0.285643115045842
560
540
520
500
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
12
Dari hasil grafik diatas, diperoleh persamaan garis lurus adalah sebagai
berikut.
Y = -7.046,4 + 3,7836 x
Nilai : a = -7.046,4
b = 3,7836
Dengan : x = Tahun
Y = Indeks
Diperoleh pekiraan nilai CE Indeks pada tahun 2023 yaitu sebesar 604,0392.
Nilai tukar mata uang Amerika Serikat terhadap Rupiah sebesar Rp 14.990.
Pada harga alat pada masa yang akan dating dilakukan menggunakan persamaan
dibawah ini (Aries dan Newton, 1995)
Ex = Ey x Ny( Nx )
Dimana :
Ex : Harga Peralatan x
Ey : Harga Peralatan y
Nx : Nilai indeks untuk tahun x
Ny : Nilai indeks untuk tahun y
Untuk menentukan harga alat pada pra-rancangan pabrik Alumina diperoleh dari
Matche’s Process Equipment Cost Estimates dan Garret (1989). Perkiraan harga-
harga peralatan pabrik baik untuk keperluan proses produksi maupun utilitas dapat
dilihat pada tabel 9.2 dan tabel 9.3 dibawah ini.
13
Tangki Penyimpanan NaOH (TP-01) Rp 9.796.401.760
Pompa Rp 78.584.965
Hydrocyclone Rp 295.479.469
Pompa Rp 78.584.965
Heat Exchanger Rp 45.579.280
Pompa Rp 78.584.965
Clarifier Rp 1.881.324.067
Pompa Rp 78.584.965
Clarifier Rp 1.881.324.067
Pompa Rp 78.584.965
Reaktor Presipitasi Rp 4.243.588.120
Pompa Rp 78.584.965
Tangki Residu Rp 3.625.868.345
Pompa Rp 78.584.965
Hydrocyclone Rp 295.479.469
Pompa Rp 78.584.965
Reaktor Vaccum Filtrasi Rp 2.305.685.692
Pompa Rp 78.584.965
Cyclone Pre-Heater Rp 295.479.469
Pompa Rp 78.584.965
Kiln Rp 31.944.788.348
Pompa Rp 78.584.965
Cooler Rp 42.435.881
Tangki Produk Rp 1.856.161.161
TOTAL Rp 67.234.097.963
14
Tangki Flokulator (T-01) Rp 1.211.780.163
Clarifier (CL-01) Rp 1.881.324.067
Tangki Air Sanitasi (T-02) Rp 2.272.677.193
Cation Exchanger (L-01) Rp 452.649.399
Anion Exchanger (L-02) Rp 452.649.399
Tangki Penyimpanan H2SO4 (T-01) Rp 11.944.9147
Tangki Penyimpanan NaOH (T-02) Rp 139.881.238
TOTAL Rp 6.845.617.260
15
9 Land Rp 4.448.932.200
TOTAL Rp 240.613.083.124
16
No Keterangan Jumlah
61.049.582.32
1 Working Capital (Modal Kerja) Rp 1
2 Start Up Expenses Rp 30.524.791.161
91.574.373.48
TOTAL Rp 2
2) Start-up
Start-up = 0,1 x FCI (Garret,1989)
= Rp 30.524.791.161
17
7.914.720.00
0.000
TOTAL Rp
1) Bauksit
Kebutuhan Bauksit = 1.500.000 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 254.830 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 382.245.000.000 /tahun
2) NaOH
Kebutuhan NaOH = 1.500.000 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 5.021.650 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 7.532.475.000.000 /tahun
B. Utilities
Tabel E.9 Total Biaya Utilities
No Keterangan Harga Satuan Total(/tahun)
1 Al2(SO4)3 2.473.350 41.156.459
2 Na2CO3 3.357.760 27.936.505
NaOCl
3 12,5% 1.064.290 3.541.950
4 NaOH 4.646.900 15.464.851
5 Klorin 11.992.000 19.954.647
6 Solar 11.992.000 863.424.000.000
TOTAL 863.532.054.412
18
Kebutuhan Al2(SO4)3 = 17 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 2.473.350 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 41.156.459
2) Na2CO3
Kebutuhan Na2CO3 = 8 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 3.357.760 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 27.936.505
3) NaOCl
Kebutuhan NaOCl = 3 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 1.064.290 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 3.541.950
4) NaOH
Kebutuhan NaOH = 3 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 4.646.900 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 15.464.851
5) Klorin
Kebutuhan Klorin = 2 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 11.992.000 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 19.954.647
6) Solar
Kebutuhan Klorin = 72.000 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 11.992.000 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
19
= Rp 863.424.000.000
C. Operating Labor
Tabel E.10 Total Biaya Operating Labor
Jabatan Jumlah Gaji/Bulan (Rp) Total Gaji (Rp)
Operator
150 Rp 4.500.000 Rp 675.000.000
proses/utilitas
D. Laboratory Charges
20
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pengujian terkait pengendalian
kualitas bahan baku dan produk. Diperkirakan nilainya sebesar 20% dari labor
(gaji) (Peters & Timmerhaus, 1991) yaitu:
= 0,2 × Rp 2.285.200.000
= Rp 457.040.000 /tahun
F. Plant Supplies
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan material-material
tambahan yang tidak termasuk sebagai bahan baku dan pemeliharaan, namun tetap
diperlukan untuk pengoperasian pabrik. Diperkirakan nilainya sebesar 15% dari
biaya pemeliharaan & perbaikan (Peters & Timmerhaus, 1991) yaitu:
= 15% × Rp 30.524.791.161
= Rp 4.578.718.674 /tahun
H. Environmental-Related
Merupakan biaya yang dikeluarkan terkait keamanan dan pengelolaan
lingkungan serta penanganan limbah yang dihasilkan pabrik. Diperkirakan
nilainya sebesar 5% dari FCI dan start-up expense (Garrett, 1989) yaitu:
= 0,05 × Rp 335.772.702.768
= Rp 16.788.635.138 /tahun
Total annual Direct Manufacturing Cost (DMC) = Rp 26.599.088.918.501
21
2.1.2 Indirect Manufacturing Cost (IMC)
Indirect Manufacturing Cost (IMC) merupakan biaya tambahan yang tidak
terkait langsung dengan proses produksi pabrik. IMC yang merupakan plant
overhead cost yaitu pengeluaran sebagai akibat tidak langsung dari operasi pabrik.
Diperkirakan nilainya sebesar 5% dari FCI + start-up expense (Garrett, 1989)
= 0,05 × Rp 335.772.702.768
= Rp 16.788.635.138 /tahun
22
Total annual fixed manufacturing cost sebesar Rp 6.123.956.675
1. Administrative
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan administrasi perusahaan.
Diperkirakan nilanya sebesar 15% dari biaya gaji dan pemeliharaan pabrik (Peters
& Timmerhaus, 1991) yaitu:
= Rp 4.921.498.674 /tahun
2. Distribution & Marketing
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk proses distribusi dan pemasaran
produk. Diperkirakan nilainya sebesar 20% dari TPC (Peters & Timmerhaus,
1991) yaitu:
= Rp 1.771.770.302.063/tahun
3. Research & Development
Merupakan biaya yang dikeluarkan terkait penelitian dan pengembangan
dalam rangka peningkatan kualitas produk. Diperkirakan nilainya sebesar 5%
dari TPC (Peters & Timmerhaus, 1991) yaitu:
= Rp 44.942.575.516 /tahun
4. Financing
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar cicilan modal yang
dipinjam. Diasumsikan TCI seluruhnya berasal dari pinjaman bank dengan Suku
Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk kredit korporasi sebesar 8% per tahun
(Bri.co.id, 2021).
= Rp 31.745.782.807 /tahun
Total general expenses sebesar Rp 225.138.0159.060
= Rp 11.110.231.669.374/tahun
23
2.3 Arus Kas (Cash Flow)
. 1. Depresiasi
Method : sum-of-year digits (Garrett, 1989)
FCI excluding land : Rp 300.798.979.407
Life of plant : 10 years
Salvage value : Rp 0
Sum of years of plant life : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 = 55
Misal untuk tahun ke 1:
Depresiasi:
10
= ׿
55
= Rp 54.690.723.529
Nilai aset:
= Rp 300.798.979.407 ˗ Rp 54.690.723.529
= Rp 246.108.255.879
Laju depresiasi:
Rp 54.690.723.529
= × 100 %
Rp 300.798.979.407
= 18,1818 %
Dengan cara yang sama diperoleh hasil depresiasi seperti pada Tabel E.11
berikut.
24
2.Pajak Penghasilan
Penjualan alumina:
Harga jual = Rp 11.842 /kg
Kapasitas produksi = 1.500.000 ton/tahun
Penjualan = Rp 17.763.150.000.000 /tahun
Penghasilan Tak Kena Pajak (PTKP)= 1% penjualan (PP No 23 Tahun 2018)
= Rp 177.631.500.000/tahun
Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Penjualan – PTKP
= Rp 17.585.518.500.000 (PP Nomor 46 Tahun
2013)
Tarif pajak: 25% dari PKP (UU Nomor 36 Tahun 2008)
Pajak Penghasilan Terutang = Rp 4.396.379.625.000 /tahun
= Rp 396.822.285.089
Penjualan (sales):
= Rp 17.763.150.000.000
TPC:
= Rp 11.110.231.669.374
= Rp 6.652.918.330.626
Depresiasi (Depreciation):
= Rp 54.690.723.529
25
= Rp 6.598.227.607.097
= Rp 4.396.379.625.000
= Rp 2.201.847.982.097
= Rp 2.256.538.705.626
= Rp 2.653.360.990.715
¿ 5,69%
26
TCI less Working Capital
PP =
average after tax cash flow
¿ 1 , 48tahun
TPC = Rp 11.110.231.669.374
= Rp 6.598.227.607.097
Pajak keuntungan di Indonesia sebesar 25% dari total pendapatan (UU PPh No 36
Tahun 2008 pasal 17 ayat 2a) sehingga:
Taxes = Rp 1.649.556.901.774
= Rp 4.948.670.705.323
= 37 %
= 27 %
27
4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR)
Merupakan laju pertumbuhan modal yang diinvestasikan di masa yang akan
datang dengan memperhitungkan nilai uang terhadap waktu (time value of
money). Semakin menguntungkan suatu proyek maka semakin cepat pertumbuhan
modalnya. Metode perhitungan DCFRR pada pabrik alumina ini yaitu continuous
compounding interest dan continuous cash flow.
( )
r
e −1 -rn
Discount factor = e (Peters & Timmerhaus, 1991)
r
r = discount factor
Dilakukan trial and error untuk nilai interest yaitu sebesar 0,568 atau 57%.
Σ present value
=1
TCI
( )
0,568
e −1 -( 0,568 )(1)
DF = e
0,568
= 0,175
= 395.486.555.994
Dengan cara yang sama diperoleh hasil seperti pada Tabel E.12 berikut.
28
18.515.648.59
4 2256538705626 0,092696833 4
9.332.483.88
5 2256538705626 0,046722193 0
4.703.872.77
6 2256538705626 0,023549492 7
2.370.903.54
7 2256538705626 0,011869703 4
1.195.011.83
8 2256538705626 0,005982713 0
602.324.49
9 2256538705626 0,00301548 2
303.590.96
10 2256538705626 0,001519899 4
TOTAL 396832559076
396.832.559 .076
Rasio ¿ = 1,000
396.822.285 .089
Merupakan selisih antara keseluruhan nilai uang saat ini (present value)
dengan modal yang diinvestasikan.
= Rp 10.273.987
29
Misal:
y1 = y2
a1x + b1 = a2x + b2
b2−b1
¿
a 1−a2
¿ 25 %
Dengan demikian titik dimana pendapatan dan pengeluaran sama besar sehingga
tidak terdapat keuntungan maupun kerugian atau BEP diperoleh pada kapasitas
produksi 25 %. BEP diperoleh ketika produksi alumina sebesar 389.317
ton/tahun.
30
LAMPIRAN A
Kapasitas :( 1.500tahun
.000ton
) x( 300
1tahun
hari ) x(
1hari
24 jam ) x(
1 ton )
1.000 kg
: 208.333,33 kg/jam
31
= 62.151,33 kg/jam
SiO₂ = 3,32% x 537.641,26 kg/jam
= 17.849,69 kg/jam
TiO₂ = 1,60% x 537.641,26 kg/jam
= 8.602,26 kg/jam
CaO = 0,92% x 537.641,26 kg/jam
= 4.946,30 kg/jam
LOI = 29,16% x 537.641,26 kg/jam
= 156.776,19 kg/jam
A.1 Ballmill
Fungsi memperkecil ukuran bauksit.
Efisiensi screen = 80%
Bahan yang direcycle = 20%
32
= 8.602,26 kg/jam
CaO = 0,92% x 537.641,26 kg/jam
= 4.946,30 kg/jam
LOI = 29,16% x 537.641,26 kg/jam
= 156.776,19 kg/jam
33
H₂O = 95% x 60.251,13
= 57.238,58 kg/jam
34
NaAl(OH)₄ = 20% x 5.287,10
= 1.057,42 kg/jam
Al₂O₃.3H₂O = 0,015 x 390.602,60
= 5.859,04 kg/jam
Alir Keluar
Alir 2 (alir 1 + alir 3)
Al₂O₃ = 279.949,80 + 55.989,96
= 335.939,76 kg/jam
Na₂O = 7.365,69 + 1.473,14
= 8.838,82 kg/jam
Fe₂O₃ = 62.151,33 + 12.430,27
= 74.581,60 kg/jam
SiO₂ = 17.849,69 + 3.569,94
= 21.419,63 kg/jam
TiO₂ = 8.602,26 + 1.720,45
= 10.322,71 kg/jam
CaO = 4.946,30 + 3,82
= 5.935,56 kg/jam
LOI = 156.776,19 + 31.355,24
= 188.131,43 kg/jam
35
Tabel A.2 Neraca Massa Total Ballmill
Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
Komponen
1 3 19 2
Al₂O₃ 279.949,80 55.989,96 335.939,76
Na₂O 7.365,69 1.473,14 5,69 8.838,82
Fe₂O₃ 62.151,33 12.430,27 48,01 74.581,60
SiO₂ 17.849,69 3.569,94 13,79 21.419,63
TiO₂ 8.602,26 1.720,45 6,65 10.322,71
CaO 4.946,30 989,26 3,82 5.935,56
LOI 156.776,19 31.355,24 188.131,43
H₂O 57.238,58
NaAl(OH)₄ 1.057,42
Al₂O₃.3H₂O 5.859,04
107.528,2
Jumlah 537.641,26 5 64.232,99 645.169,51
Total 645.169,51 645.169,51
A.2 Screen
Fungsi: Menyaring bauksit dengan ukuran 18 mesh.
36
TiO₂ = 8.602,26 + 1.720,45
= 10.322,71 kg/jam
CaO = 4.946,30 + 3,82
= 5.935,56 kg/jam
LOI = 156.776,19 + 31.355,24
= 188.131,43 kg/jam
Alur Keluar
Alir 3 (20% dari alir 1)
Al₂O₃ = 20% x 279.949,80
= 55.989,96 kg/jam
Na₂O = 20% x 7.365,69
= 1.473,14 kg/jam
Fe₂O₃ = 20% x 62.151,33
= 12.430,27 kg/jam
SiO₂ = 20% x 17.849,69
= 3.569,94 kg/jam
TiO₂ = 20% x 8.602,26
= 1.720,45 kg/jam
CaO = 20% x 4.946,30
= 989,26 kg/jam
LOI = 20% x 156.776,19
= 31.355,24 kg/jam
37
Fe₂O₃ = 74.581,60 - 12.430,27
= 62.151,33 kg/jam
SiO₂ = 3.569,94 - 3.569,94
= 17.849,69 kg/jam
TiO₂ = 10.322,71 - 1.720,45
= 8.602,26 kg/jam
CaO = 5.935,56 - 989,26
= 4.946,30 kg/jam
LOI = 188.131,43 - 31.355,24
= 156.776,19 kg/jam
38
Tabel A.4 Berat Molekul Komponen Bauksit
Komponen BM (kg/mol)
Al₂O₃ 102
NaOH 40
H₂O 18
NaAl(OH)₄ 118
39
H₂O sisa = (H₂O mula- mula) - (H₂O yang bereaksi)
= 8.233,82 - 7.986,80
= 247,01 mol
40
Aliran WP
H₂O make up = H₂O yang dibutuhkan untuk reaksi – H₂O
= 1.097.842,37 – 3.352,78
= 1.094.489,58 kg/jam
Alur Keluar
Alir 6
NaOH = NaOH yang dibutuhkan untuk reaksi
= 219.568,47 kg/jam
H₂O = Alir WP + alir 17
= 1.094.489,58 + 3.352,78
= 1.097.842,37 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 25.813,51 kg/jam
A.4 Digester
Fungsi: mereaksikan bauksit dengan NaOH
Konsentrasi reaksi pada digester adalah >65-100% (Griffing, 2010).
41
Tabel A.6 Berat Molekul Komponen Bauksit
Komponen BM (kg/mol)
Al₂O₃ 102
NaOH 40
H₂O 18
2NaAl(OH)₄ 118
42
H₂O sisa = (H₂O mula- mula) - (H₂O yang bereaksi)
= 8.233,82 - 7.986,80
= 247,01 mol
Alur Masuk
Alir 4 (alur 2 – alur 3)
Al₂O₃ = 335.939,76 - 55.989,96
= 279.949,80 kg/jam
Na₂O = 8.838,82 - 1.473,14
= 7.365,69 kg/jam
Fe₂O₃ = 74.581,60 - 12.430,27
= 62.151,33 kg/jam
SiO₂ = 3.569,94 - 3.569,94
= 17.849,69 kg/jam
TiO₂ = 10.322,71 - 1.720,45
= 8.602,26 kg/jam
CaO = 5.935,56 - 989,26
= 4.946,30 kg/jam
LOI = 188.131,43 - 31.355,24
= 156.776,19 kg/jam
Alir 6
NaOH = NaOH yang dibutuhkan untuk reaksi
= 219.568,47 kg/jam
H₂O = Alir WP + alir 17
= 1.094.489,58 + 3.352,78
= 1.097.842,37 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 25.813,51 kg/jam
43
Alir Keluar
Alir 7
Al₂O₃ = Al₂O₃ sisa x BM
= 82,34 x 102
= 8.398,49 kg/jam
Na₂O = Alir 4 - alir 6
= 7.365,69 kg/jam
Fe₂O₃ = Alir 4 - alir 6
= 62.151,33 kg/jam
SiO₂ = Alir 4 - alir 6
= 17.849,69 kg/jam
TiO₂ = Alir 4 - alir 6
= 8.602,26 kg/jam
CaO = Alir 4 - alir 6
= 4.946,30 kg/jam
LOI = Alir 4 - alir 6
= 156.776,19 kg/jam
H₂O = H₂O sisa x BM
= 247,01 x 18
= 4.446,26 kg/jam
NaOH = NaOH sisa x BM
= 164,68 x 40
= 6.587,05 kg/jam
NaAl(OH)₄ = NaAl(OH)₄ sisa x BM
= 5.324,54 x 118
= 628.295,19 kg/jam
44
Tabel A.6 Neraca Massa Total Digester
Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
Komponen
4 6 7
Al₂O₃ 279.949,80 8.398,49
Na₂O 7.365,69 7.365,69
Fe₂O₃ 62.151,33 62.151,33
SiO₂ 17.849,69 17.849,69
TiO₂ 8.602,26 8.602,26
CaO 4.946,30 4.946,30
LOI 156.776,19 156.776,19
H₂O 148.208,72 4.446,26
NaOH 219.568,47 6.587,05
NaAl(OH)₄ 628.295,19
Jumlah 537.641,26 367.777,19 905.418,45
Total 905.418,45 905.418,45
Alir Masuk
Alir 7
Al₂O₃ = Al₂O₃ sisa x BM
= 82,34 x 102
= 8.398,49 kg/jam
Na₂O = Alir 4 - alir 6
= 7.365,69 kg/jam
Fe₂O₃ = Alir 4 - alir 6
= 62.151,33 kg/jam
45
SiO₂ = Alir 4 - alir 6
= 17.849,69 kg/jam
TiO₂ = Alir 4 - alir 6
= 8.602,26 kg/jam
CaO = Alir 4 - alir 6
= 4.946,30 kg/jam
LOI = Alir 4 - alir 6
= 156.776,19 kg/jam
H₂O = H₂O sisa x BM
= 247,01 x 18
= 4.446,26 kg/jam
NaOH = NaOH sisa x BM
= 164,68 x 40
= 6.587,05 kg/jam
NaAl(OH)₄ = NaAl(OH)₄ sisa x BM
= 5.324,54 x 118
= 628.295,19 kg/jam
Alir Keluar
Aliran steam kondesat
Air pada liquor = H₂O x 8,6%
= 4.446,26 x 8,6%
= 382,38 kg/jam
46
H₂O = 4.446,26 – 382,38
= 4.063,88 kg/jam
NaOH = 6.587,05 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 628.295,19 kg/jam
A.6 Hydrocyclone 1
Fungsi: memisahkan NaAl(OH)₄ dengan padatan sisa hasil digester.
Efisiensi overflow = 80% dari liquid feed
Padatan pada overflow = 1,5% dari solid feed (Salopek, 1995%)
47
CaO = 4.946,30 kg/jam
LOI = 156.776,19 kg/jam
H₂O = 4.446,26 – 382,38
= 4.063,88 kg/jam
NaOH = 6.587,05 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 628.295,19 kg/jam
Alur Keluar
Alir 9
Al₂O₃ = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 8.398,49
= 125,98 kg/jam
Na₂O = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 7.365,69
= 110,49 kg/jam
Fe₂O₃ = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 62.151,33
= 932,27 kg/jam
SiO₂ = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 17.849,69
= 267,75 kg/jam
TiO₂ = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 8.602,26
= 129,03 kg/jam
CaO = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 4.946,30
= 74,19 kg/jam
LOI = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 156.776,19
= 2.351,64 kg/jam
H₂O = 80% x aliran 8
= 80% x 4.063,88
= 3.251,11 kg/jam
48
NaOH = 80% x aliran 8
= 80% x 6.587,05
= 5.269,64 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 80% x aliran 8
= 80% x 628.295,19
= 502.636,15 kg/jam
49
Tabel A.8 Neraca Massa Total Hydrocyclone 1
Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
Komponen
8 9 10
Al₂O₃ 8.398,49 125,98 8.272,52
Na₂O 7.365,69 110,49 7.255,20
Fe₂O₃ 62.151,33 932,27 61.219,06
SiO₂ 17.849,69 267,75 17.581,94
TiO₂ 8.602,26 129,03 8.473,23
CaO 4.946,30 74,19 4.872,11
LOI 156.776,19 2.351,64 154.424,55
H₂O 4.063,88 3.251,11 812,78
NaOH 6.587,05 5.269,64 1.317,41
NaAl(OH)₄ 628.295,19 502.636,15 125.659,04
Jumlah 905.036,08 515.148,25 389.887,83
Total 905.036 905.036
A.7 Clarifier 1
Fungsi: memisahkan NaAl(OH)₄ dari residu bauksit (redmud)
Asumsi yang digunakan:
NaAl(OH)₄ yang terikut dalam padatan = 0,652%
Padatan terpisahkan = 98,5%
LOI dan Al₂O₃ yang terpisahkan = 100%
50
Fe₂O₃ = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 62.151,33
= 932,27 kg/jam
SiO₂ = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 17.849,69
= 267,75 kg/jam
TiO₂ = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 8.602,26
= 129,03 kg/jam
CaO = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 4.946,30
= 74,19 kg/jam
LOI = 1,5% x aliran 8
= 1,5% x 156.776,19
= 2.351,64 kg/jam
H₂O = 80% x aliran 8
= 80% x 4.063,88
= 3.251,11 kg/jam
NaOH = 80% x aliran 8
= 80% x 6.587,05
= 5.269,64 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 80% x aliran 8
= 80% x 628.295,19
= 502.636,15 kg/jam
Alir keluar
Alir 12
Al₂O₃ = 100% x alir 9
= 100% x 125,98
= 125,98 kg/jam
Na₂O = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 110,49
= 108,33 kg/jam
51
Fe₂O₃ = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 932,27
= 918,29 kg/jam
SiO₂ = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 267,75
= 263,73 kg/jam
TiO₂ = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 129,03
= 127,10 kg/jam
CaO = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 74,19
= 73,08 kg/jam
LOI = 100% x alir 9
= 100% x 2.351,64
= 2.351,64 kg/jam
H₂O = 0,625% x alir 9
= 0,625% x 3.251,11
= 20,32 kg/jam
NaOH = 0,015% x alir 9
= 0,015% x 5.269,64
= 79,04 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 0,625% x alir 9
= 0,625% x 502.636,15
= 3.141,48 kg/jam
Alir 11 (alir 9 – 12)
Na₂O = 110,49 - 108,33
= 1,66 kg/jam
Fe₂O₃ = 932,27 - 918,29
= 13,98 kg/jam
SiO₂ = 267,75 - 263,73
= 4,02 kg/jam
52
TiO₂ = 129,03 - 127,10
= 1,94 kg/jam
CaO = 74,19 - 73,08
= 1,11 kg/jam
H₂O = 3.251,11 - 20,32
= 3.230,79 kg/jam
NaOH = 5.269,64 - 79,04
= 5.190,60 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 502.636,15 - 3.141,48
= 499.494,67 kg/jam
A.8 Clarifier 2
Fungsi: memisahkan LOI dan mengurangi kadar airresidu bauksit (redmud).
Asumsi yang digunakan:
NaAl(OH)₄ yang terikut dalam padatan = 2,5%
Padatan terpisahkan = 99,5%
LOI dan Al₂O₃ yang terpisahkan = 100%
53
Gambar A.8 Alir Neraca Massa Clarifier 2
Alir masuk
Alir 10 (alir 8 – alir 9)
Al₂O₃ = 8.398,49 - 125,98
= 8.272,52 kg/jam
Na₂O = 7.365,69 - 110,49
= 7.255,20 kg/jam
Fe₂O₃ = 62.151,33 - 932,27
= 61.219,06 kg/jam
SiO₂ = 17.849,69 - 267,75
= 17.581,94 kg/jam
TiO₂ = 8.602,26 - 129,03
= 8.473,23 kg/jam
CaO = 4.946,30 - 74,19
= 4.872,11 kg/jam
LOI = 156.776,19 - 2.351,64
= 154.424,55 kg/jam
H₂O = 4.063,88 - 3.251,11
= 812,78 kg/jam
NaOH = 6.587,05 - 5.269,64
= 1.317,41 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 628.295,19 - 502.636,15
= 125.659,04 kg/jam
54
Alir keluar
Alir 13
Al₂O₃ = 100% x alir 10
= 100% x 8.272,52
= 8.272,52 kg/jam
Na₂O = 99,5% x alir 10
= 99,5% x 7.255,20
= 7.218,92 kg/jam
Fe₂O₃ = 99,5% x alir 10
= 99,5% x 61.219,06
= 60.912,96 kg/jam
SiO₂ = 99,5% x alir 10
= 99,5% x 17.581,94
= 17.494,03 kg/jam
TiO₂ = 99,5% x alir 10
= 99,5% x 8.473,23
= 8.430,86 kg/jam
CaO = 98,5% x alir 10
= 98,5% x 4.872,11
= 4.847,74 kg/jam
LOI = 100% x alir 10
= 100% x 154.424,55
= 154.424,55 kg/jam
H₂O = 0,5% x alir 10
= 0,5% x 812,78
= 4,06 kg/jam
NaOH = 0,5% x alir 10
= 0,5% x 1.317,41
= 6,59 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 2,5% x alir 10
= 2,5% x 125.659,04
= 3.141,48 kg/jam
55
Alir 14 (alir 10 – 13)
Na₂O = 7.255,20 - 7.218,92
= 36,28 kg/jam
Fe₂O₃ = 61.219,06 - 60.912,96
= 306,10 kg/jam
SiO₂ = 17.581,94 - 17.494,03
= 87,91 kg/jam
TiO₂ = 8.473,23 - 8.430,86
= 42,37 kg/jam
CaO = 4.872,11 - 4.847,74
= 24,36 kg/jam
H₂O = 812,78 – 4,06
= 808,71 kg/jam
NaOH = 1.317,41 - 6,59
= 1.310,82 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 125.659,04 - 3.141,48
= 122.517,56 kg/jam
56
A.9 Residu Tank
Fungsi: menampung residu bauksit
Alir masuk
Alir 12
Al₂O₃ = 100% x alir 9
= 100% x 125,98
= 125,98 kg/jam
Na₂O = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 110,49
= 108,33 kg/jam
Fe₂O₃ = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 932,27
= 918,29 kg/jam
SiO₂ = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 267,75
= 263,73 kg/jam
TiO₂ = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 129,03
= 127,10 kg/jam
CaO = 98,5% x alir 9
= 98,5% x 74,19
= 73,08 kg/jam
57
LOI = 100% x alir 9
= 100% x 2.351,64
= 2.351,64 kg/jam
H₂O = 0,625% x alir 9
= 0,625% x 3.251,11
= 20,32 kg/jam
NaOH = 0,015% x alir 9
= 0,015% x 5.269,64
= 79,04 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 0,625% x alir 9
= 0,625% x 502.636,15
= 3.141,48 kg/jam
Alir 13
Al₂O₃ = 100% x alir 10
= 100% x 8.272,52
= 8.272,52 kg/jam
Na₂O = 99,5% x alir 10
= 99,5% x 7.255,20
= 7.218,92 kg/jam
Fe₂O₃ = 99,5% x alir 10
= 99,5% x 61.219,06
= 60.912,96 kg/jam
SiO₂ = 99,5% x alir 10
= 99,5% x 17.581,94
= 17.494,03 kg/jam
TiO₂ = 99,5% x alir 10
= 99,5% x 8.473,23
= 8.430,86 kg/jam
CaO = 98,5% x alir 10
= 98,5% x 4.872,11
= 4.847,74 kg/jam
LOI = 100% x alir 10
58
= 100% x 154.424,55
= 154.424,55 kg/jam
H₂O = 0,5% x alir 10
= 0,5% x 812,78
= 4,06 kg/jam
NaOH = 0,5% x alir 10
= 0,5% x 1.317,41
= 6,59 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 2,5% x alir 10
= 2,5% x 125.659,04
= 3.141,48 kg/jam
Alir keluar
Alir 15 (alir 12 + alir 13)
Al₂O₃ = 125,98 + 8.272,52
= 8.398,49 kg/jam
Na₂O = 108,33 + 7.218,92
= 7.327,75 kg/jam
Fe₂O₃ = 918,29 + 60.912,96
= 61.831,25 kg/jam
SiO₂ = 263,73 + 17.494,03
= 17.757,76 kg/jam
TiO₂ = 127,10 + 8.430,86
= 8.557,96 kg/jam
CaO = 73,08 + 4.847,74
= 4.920,83 kg/jam
LOI = 2.351,64 + 154.424,55
= 156.776,19 kg/jam
H₂O = 20,32 + 4,06
= 24,38 kg/jam
NaOH = 79,04 + 6,59
= 85,63 kg/jam
59
NaAl(OH)₄ = 3.141,48 + 3.141,48
= 6.282,95 kg/jam
Tabel A.11 Neraca Massa Total Residu Tank
Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
Komponen
12 13 15
Al₂O₃ 125,98 8.272,52 8.398,49
Na₂O 108,83 7.218,92 7.327,75
Fe₂O₃ 918,29 60.912,96 61.831,25
SiO₂ 263,73 17.494,03 17.757,76
TiO₂ 127,10 8.430,86 8.557,96
CaO 73,08 4.847,74 4.920,83
LOI 2.351,64 154.424,55 156.776,19
H₂O 20,32 4,06 24,38
NaOH 79,04 6,59 85,63
NaAl(OH)₄ 3.141,48 3.141,48 6.282,95
Jumlah 7.209,48 264.753,72 271.963,20
Total 271.963 271.963
Alir masuk
Alir 11 + alir 14
Na₂O = 1,66 +32,28
= 37,93 kg/jam
Fe₂O₃ = 13,98 + 306,10
= 320,08 kg/jam
SiO₂ = 4,02 + 87,91
= 91,93 kg/jam
60
TiO₂ = 1,94 + 42,37
= 44,30 kg/jam
CaO = 1,11 + 24,36
= 25,47 kg/jam
H₂O = 3.230,79 + 808,71
= 4.039,50 kg/jam
NaOH = 5.190,60 + 1.310,82
= 6.501,42 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 499.494,67 +122.517,56
= 622.012,24 kg/jam
Alir keluar
Tabel A.12 Berat Molekul Komponen Bauksit
Komponen BM (kg/mol)
Al₂O₃.3H₂O 156
NaOH 40
NaAl(OH)₄ 118
NaAl(OH)₄ mula-mula = Massa : BM
= 622.012,24: 118
= 5.271,29 mol
NaAl(OH)₄ yang bereaksi = 95% x Mol NaAl(OH)₄ mula-mula
= 95% x 5.271,29 mol
= 5.007,73 mol
NaAl(OH)₄ sisa = NaAl(OH)₄ mula- mula - NaAl(OH)₄ yang bereaksi
= 5.271,29 - 5.007,73 mol
= 263,56 mol
NaOH yang bereaksi = Mol NaAl(OH)₄ mula-mula x 1
= 5.007,73 x 1
= 5.007,73 mol
61
NaOH sisa = 5.007,73 mol
Al₂O₃.3H₂O yang bereaksi = Mol NaAl(OH)₄ x 0,5
= 5.007,73 x 0,5
= 2.503,86 mol
Al₂O₃.3H₂O sisa = 2.503,86 mol
NaAl(OH)₄→ 2NaOH+ Al₂O₃.3H₂O
Mula-mula 5.271,29
Reaksi 5.007,73 5.007,73 2.503,86
Sisa 263,56 5.007,73 2.503,86
Alir 16
Na₂O = Alir 11 & alir 14
= 37,93 kg/jam
Fe₂O₃ = Alir 11 & alir 14
= 320,08 kg/jam
SiO₂ = Alir 11 & alir 14
= 91,93 kg/jam
TiO₂ = Alir 11 & alir 14
= 44,30 kg/jam
CaO = Alir 11 & alir 14
= 25,47 kg/jam
H₂O = Alir 11 & alir 14
= 4.039,50 kg/jam
NaOH = (Alir 11 & alir 14) + NaOH sisa
= 6.501,42 + (5.007,73 x 40)
= 206.810,45 kg/jam
NaAl(OH)₄ = NaAl(OH)₄ sisa x BM
= 263,56 x 118
= 31.100,61 kg/jam
Al₂O₃.3H₂O = Al₂O₃.3H₂O sisa x BM
= 2.503,86 x 156
= 390.602,60 kg/jam
62
Tabel A.13 Neraca Massa Total Reaktor Presipitasi
Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
Komponen
11&14 16
Na₂O 37,93 37,93
Fe₂O₃ 320,08 320,08
SiO₂ 91,93 91,93
TiO₂ 44,30 44,30
CaO 25,47 25,47
H₂O 4.039,50 4.039,50
NaOH 6.501,42 206.810,45
NaAl(OH)₄ 622.012,24 31.100,61
Al₂O₃.3H₂O 390.602,60
Jumlah 633.072,87 633.072,87
Total 633.072,87 633.072,87
A.11 Hydrocyclone 2
Fungsi: memisahkan NaOH dengan kristal Al₂O₃.3H₂O
Efisiensi overflow = 83% dari solute feed
Padatan pada overflow = 1,2% dari solute feed (Salopek,1995).
63
TiO₂ = Alir 11 & alir 14
= 44,30 kg/jam
CaO = Alir 11 & alir 14
= 25,47 kg/jam
H₂O = Alir 11 & alir 14
= 4.039,50 kg/jam
NaOH = (Alir 11 & alir 14) + NaOH sisa
= 6.501,42 + (5.007,73 x 40)
= 206.810,45 kg/jam
NaAl(OH)₄ = NaAl(OH)₄ sisa x BM
= 263,56 x 118
= 31.100,61 kg/jam
Al₂O₃.3H₂O = Al₂O₃.3H₂O sisa x BM
= 2.503,86 x 156
= 390.602,60 kg/jam
Alur keluar
Alir 17
H₂O = Massa x 83%
= 4.039,500 x 83%
= 3.352,78 kg/jam
NaOH = Massa alir 16 x 100%
= 206.810,45 kg/jam
NaAl(OH)₄ = Massa x 83%
= 31.100,61 x 83%
= 25.813,51 kg/jam
64
H₂O = 4.039,50 – 3.352,76
= 686,71 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 62.201,124 – 51.626,933
= 5.287,10 kg/jam
Al₂O₃.3H₂O = 390.096,13 kg/jam
65
TiO₂ = 44,30 kg/jam
CaO = 25,47 kg/jam
H₂O = 4.039,50 – 3.352,76
= 686,71 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 62.201,124 – 51.626,933
= 5.287,10 kg/jam
Al₂O₃.3H₂O = 390.096,13 kg/jam
Aliran WP
H₂O = H₂O x 15%
= 390.602,60 x 15%
= 59.564,42 kg/jam
Alur keluar
Alir 19
Na₂O = 15% x massa
= 15% x 37,93
= 5,69 kg/jam
Fe₂O₃ = 15% x massa
= 15% x 320,08
= 48,01 kg/jam
SiO₂ = 15% x massa
= 15% x 91,93
= 13,97 kg/jam
TiO₂ = 15% x massa
= 15% x 44,30
= 6,65 kg/jam
CaO = 15% x massa
= 15% x 25,47
= 3,82 kg/jam
H₂O = 95% x massa
= 95% x (686,71 + 59.564,42)
= 57.238,58 kg/jam
66
NaAl(OH)₄ = 20% x massa
= 20% x 5.287,10
= 1.057,42 kg/jam
Al₂O₃.3H₂O = 1,5% x massa
= 1,5% x 390.602,60
= 5.859,04 kg/jam
Alir 20
Na₂O = 85% x massa
= 85% x 37,93
= 32,24 kg/jam
Fe₂O₃ = 85% x massa
= 85% x 320,08
= 272,07 kg/jam
SiO₂ = 85% x massa
= 85% x 91,93
= 78,14 kg/jam
TiO₂ = 85% x massa
= 85% x 44,30
= 37,66 kg/jam
CaO = 85% x massa
= 85% x 25,47
= 21,65 kg/jam
H₂O = 5% x massa
= 5% x (686,71 + 59.564,42)
= 3.012,56 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 80% x massa
= 80% x 5.287,10
= 4.229,68 kg/jam
Al₂O₃.3H₂O = 98,5% x massa
= 98,5% x 390.096,13
= 384.743,56 kg/jam
67
Tabel A.15 Neraca Massa Total Rotary Vacum Filter
Alur Masuk (kg/jam) Alur Keluar (kg/jam)
Komponen
18 WP 19 20
Na₂O 37,93 5,69 32,24
Fe₂O₃ 320,08 48,01 272,07
SiO₂ 91,93 13,79 78,14
TiO₂ 44,30 6,65 37,66
CaO 25,47 3,82 21,65
H₂O 686,71 59.564,42 57.238,58 3.012,56
NaAl(OH)₄ 5.287,10 1.057,42 4.229,68
Al₂O₃.3H₂O 390.602,60 5.859,04 384.743,56
Jumlah 397.096,13 64.232,99 392.427,56
Total 456.661 456.661
Alur masuk
Alir 20
Na₂O = 85% x massa
= 85% x 37,93
= 32,24 kg/jam
Fe₂O₃ = 85% x massa
= 85% x 320,08
= 272,07 kg/jam
SiO₂ = 85% x massa
= 85% x 91,93
= 78,14 kg/jam
68
TiO₂ = 85% x massa
= 85% x 44,30
= 37,66 kg/jam
CaO = 85% x massa
= 85% x 25,47
= 21,65 kg/jam
H₂O = 5% x massa
= 5% x (686,71 + 59.564,42)
= 3.012,56 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 80% x massa
= 80% x 5.287,10
= 4.229,68 kg/jam
Al₂O₃.3H₂O = 98,5% x massa
= 98,5% x 390.096,13
= 384.743,56 kg/jam
Alir 25
Al₂O₃.H₂O = alir 22 + alir 24
= 38.474,36 + 26.636,09
= 65.110,45 kg/jam
Alur keluar
Tabel A.16 Berat Molekul Komponen Bauksit
Komponen BM (kg/mol)
Al₂O₃.3H₂O 156
Al₂O₃.H₂O 120
H₂O 18
α- Al₂O₃ 102
69
Al₂O₃.3H₂O yang bereaksi = 90% x Mol Al₂O₃.3H₂O mula-mula
= 90% x 2.466,30 mol
= 2.219,67 mol
Al₂O₃.3H₂O sisa = Al₂O₃.3H₂O mula- mula - Al₂O₃.3H₂O yang bereaksi
= 2.466,30 – 2.219,67 mol
= 246,63 mol
H₂O yang bereaksi = Mol Al₂O₃.3H₂O reaksi x 2
= 2.219,67 x 2
= 4.439,35 mol
H₂O sisa = 4.439,35 mol
Al₂O₃.H₂O yang bereaksi = Mol Al₂O₃.3H₂O x 1
= 2.219,67 x 1
= 2.219,67 mol
Al₂O₃.H₂O sisa = 2.219,67 mol
Alir 21
Na₂O = Na₂O alir 20
= 32,24 kg/jam
Fe₂O₃ = Fe₂O₃ alir 20
= 272,07 kg/jam
SiO₂ = SiO₂ alir 20
= 78,14 kg/jam
TiO₂ = TiO₂ alir 20
= 37,66 kg/jam
CaO = CaO alir 20
= 21,65 kg/jam
NaAl(OH)₄ = NaAl(OH)₄ alir 20
= 3.012,556 kg/jam
70
Al₂O₃.H₂O = Al₂O₃.H₂O sisa x BM
= 2.219,67 x 120
= 266.360,93 kg/jam
71
Gambar A.14 Alir Neraca Massa Rotary Kiln
72
Alur masuk
Alir 21
Na₂O = Na₂O alir 20
= 32,24 kg/jam
Fe₂O₃ = Fe₂O₃ alir 20
= 272,07 kg/jam
SiO₂ = SiO₂ alir 20
= 78,14 kg/jam
TiO₂ = TiO₂ alir 20
= 37,66 kg/jam
CaO = CaO alir 20
= 21,65 kg/jam
NaAl(OH)₄ = NaAl(OH)₄ alir 20
= 3.012,556 kg/jam
Al₂O₃.H₂O = Al₂O₃.H₂O sisa x BM
= 2.219,67 x 120
= 266.360,93 kg/jam
Alur keluar
Perhitungan mol asumsi konveksi reaksi sebesar 90%
Al₂O₃.H₂O mula-mula = Massa : BM
= 266.360,93 : 120
= 2.219,67 mol
Al₂O₃.H₂O yang bereaksi = 90% x Mol Al₂O₃.H₂O mula-mula
= 90% x 2.219,67 mol
= 1.997,71 mol
Al₂O₃.H₂O sisa = Al₂O₃.H₂O mula- mula - Al₂O₃.H₂O yang bereaksi
= 2.219,67 - 1.997,71 mol
= 221,97 mol
H₂O yang bereaksi = Mol Al₂O₃.H₂O reaksi x 1
= 1.997,71 x 1
= 1.997,71 mol
73
H₂O sisa = 1.997,71 mol
α-Al₂O₃ yang bereaksi = Mol Al₂O₃.H₂O x 1
= 1.997,71 x 1
= 1.997,71 mol
α-Al₂O₃ sisa = 1.997,71 mol
Alir 23
Na₂O = Na₂O alir 21
= 32,24 kg/jam
Fe₂O₃ = Fe₂O₃ alir 21
= 272,07 kg/jam
SiO₂ = SiO₂ alir 21
= 78,14 kg/jam
TiO₂ = TiO₂ alir 21
= 37,66 kg/jam
CaO = CaO alir 21
= 21,65 kg/jam
NaAl(OH)₄ = NaAl(OH)₄ alir 21
= 4.229,68 kg/jam
α-Al₂O₃ = α-Al₂O₃ sisa x BM
= 1.997,71 x 102
= 203.766,11 kg/jam
74
Al₂O₃.H₂O = Al₂O₃.H₂O sisa x BM
= 221,97 x 120
= 26.636,09 kg/jam
A.15 ESP
Fungsi: untuk memisahkan produk dengan uap air dan flue gas
75
Al₂O₃.H₂O = Al₂O₃.H₂O sisa x BM
= 246,63 x 156
= 38.474,36 kg/jam
Alur keluar
Alir 25
Al₂O₃.H₂O = alur 22 + alur 24
= 38.474,36 + 26.636,09
= 65.110,45 kg/jam
Flue gas
H₂O = alur 22 + alur 24
= 82.920,83 + 35.958,73
= 118.879,56 kg/jam
76
A.16 Cooler
Alumina yang terbuang sebesar 0,05% (Perry, 1987).
Alur masuk
Alir 23
Na₂O = Na₂O alir 21
= 32,24 kg/jam
Fe₂O₃ = Fe₂O₃ alir 21
= 272,07 kg/jam
SiO₂ = SiO₂ alir 21
= 78,14 kg/jam
TiO₂ = TiO₂ alir 21
= 37,66 kg/jam
CaO = CaO alir 21
= 21,65 kg/jam
NaAl(OH)₄ = NaAl(OH)₄ alir 21
= 4.229,68 kg/jam
α-Al₂O₃ = α-Al₂O₃ sisa x BM
= 1.997,71 x 102
= 203.766,11 kg/jam
Alur keluar
Alumina yang terbuang
Na₂O = Massa x 0,05%
= 32,24 x 0,05%
= 0,02 kg/jam
Fe₂O₃ = Massa x 0,05%
= 272,07 x 0,05%
= 0,14 kg/jam
77
78
SiO₂ = Massa x 0,05%
= 78,14 x 0,05%
= 0,04 kg/jam
TiO₂ = Massa x 0,05%
= 37,66 x 0,05%
= 0,02 kg/jam
CaO = Massa x 0,05%
= 21,65 x 0,05%
= 0,01 kg/jam
NaAl(OH)₄ = Massa x 0,05%
= 4.229,68 x 0,05%
= 2,11 kg/jam
α-Al₂O₃ = Massa x 0,05%
= 203.766,11 x 0,05%
= 101,88 kg/jam
Alir 25
Na₂O = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 32,24 – 0,02
= 32,23 kg/jam
Fe₂O₃ = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 272,07 – 0,14
= 271,93 kg/jam
SiO₂ = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 78,14 – 0,04
= 78,10 kg/jam
TiO₂ = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 37,66 – 0,02
= 37,64 kg/jam
CaO = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 21,65 – 0,01
= 21,64 kg/jam
79
NaAl(OH)₄ = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 4.229,68 – 2,11
= 4.227,57 kg/jam
α-Al₂O₃ = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 203.766,11 – 101,88
= 203.664,23 kg/jam
80
SiO₂ = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 78,14 – 0,04
= 78,10 kg/jam
TiO₂ = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 37,66 – 0,02
= 37,64 kg/jam
CaO = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 21,65 – 0,01
= 21,64 kg/jam
NaAl(OH)₄ = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 4.229,68 – 2,11
= 4.227,57 kg/jam
α-Al₂O₃ = Alir 23 – alumina yang terbuang
= 203.766,11 – 101,88
= 203.664,23 kg/jam
Alur keluar
Alir 26 = alir 25
Na₂O = 32,23 kg/jam
Fe₂O₃ = 271,93 kg/jam
SiO₂ = 78,10 kg/jam
TiO₂ = 37,64 kg/jam
CaO = 21,64 kg/jam
NaAl(OH)₄ = 4.227,57 kg/jam
α-Al₂O₃ = 203.664,23 kg/jam
81
Tabel A.20 Neraca Massa Total Tangki Penyimpanan Produk
Komponen Alir masuk alir keluar
26 27
Na₂O 32,23 32,23
Fe₂O₃ 271,93 271,93
SiO₂ 78,10 78,10
TiO₂ 37,64 37,64
CaO 21,64 21,64
NaAl(OH)₄ 4.227,57 4.227,57
α-Al₂O₃ 203.664,23 203.664,23
TOTAL 208.333,33 208.333,33
82
LAMPIRAN B
83
84
Q = n x cP x ΔT
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 318,95 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 5 K
= 23.969,14 kcal/jam
Aliran WP
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 30°C
= 303 K
ΔT = Tin – Tref
=5K
Q = n x cP x ΔT
Q H₂O = n x cP x ΔT
= 60.804,98 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 5 K
= 2.073.449,71 kcal/jam
Aliran 17
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 100°C
= 373 K
ΔT = Tin – Tref
= 75 K
Q = n x cP x ΔT
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 5.170 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 75 K
= 5.828.176,93 kcal/jam
Q H₂O = n x cP x ΔT
= 186,27 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 75 K
= 95.274,97 kcal/jam
85
Q NaAl(OH)₄ = n x cP x ΔT
= 218,76 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 75 K
= 502.707,13 kcal/jam
Neraca Panas
Q bahan masuk = Q bahan keluar
8.523.577,88 = 505.165,89 x (Tout – Tref)
8.523.577,88 = 505.165,89 x (Tout – 298)
8.523.577,88 = 505.165,89 Tout – 301.078.389,47
159.063.013,41 = 505.165,89 Tout
Tout = 351,42 K
= 78°C
86
Aliran 6
Tref = 25°C
= 298 K
Tout = 78°C
= 376,44 K
ΔT = Tout – Tref
= 78 K
Q = n x cP x ΔT
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 5.489,21 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 78 K
= 1.392.056,577 kcal/jam
Q H₂O = n x cP x ΔT
= 60.991,24 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 78 K
= 7.018.426,745 kcal/jam
Q NaAl(OH)₄ = n x cP x ΔT
= 218,76 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 78 K
= 113.094,5541 kcal/jam
87
ΔT = Tin – Tref
=5K
Q = n x cP x ΔT
Q Al₂O₃ = n x cP x ΔT
= 2.744,605922 kmol/jam x 18,26 kcal/kmol.K x 5 K
= 250.582,5207 kcal/jam
Q Na₂O = n x cP x ΔT
= 118,8013752 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K x 5 K
= 9.343,728159 kcal/jam
Q Fe₂O₃ = n x cP x ΔT
= 395,8683418 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 5 K
= 46.554,11699 kcal/jam
Q SiO₂ = n x cP x ΔT
= 297,4948305 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 5 K
= 15.588,72912 kcal/jam
Q TiO₂ = n x cP x ΔT
= 107,528252 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 5 K
= 6.951,701492 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 88,32677843 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 5 K
= 4.398,673566 kcal/jam
Q LOI = n x cP x ΔT
= 2.528,648249 kmol/jam x 13,69 kcal/kmol.K x 5 K
= 173.085,9726 kcal/jam
Aliran 6
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 78°C
= 351 K
88
ΔT = Tin – Tref
= 53 K
Q = n x cP x ΔT
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 3.705,217995 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 53 K
= 2.951.539,603 kcal/jam
Q H₂O = n x cP x ΔT
=12.198 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 53 K
= 4.409.178 kcal/jam
Al₂O₃+ 2NaOH+ 3 H₂O→ 2 NaAl(OH)₄
Mula-mula 2.744,605922 5.489,211845 8.233,817767
Reaksi 2.662,267745 5.324,535489 7.986,803234 5.324,535489
Sisa 82,33817767 164,6763553 247,014533 5.324,535489
Diketahui:
ΔHf NaAl(OH)4 = -416,34 kcal/kmol
ΔHf H₂O = -68,13
ΔHf NaOH = -119,19 kcal/kmol
ΔHf Al2O3 = -400,49 kcal/kmol
Q298 = ΔHf x n
Q298 Al₂O₃ = ΔHf x n
= -400,49 kcal/kmol x 2.662,267745 kmol/jam
= -1.066.211,609 kcal/jam
Q298 NaOH = ΔHf x n
= -119,19 kcal/kmol x 5.324,535489 kmol/jam
= -634.631,385 kcal/jam
Q298 H₂O = ΔHf x n
= -68,13 kcal/kmol x 7.986,803234 kmol/jam
= -545.578,5289 kcal/jam
Q298 NaAl(OH)₄ = ΔHf x n
= -416,34 kcal/kmol x 5.324,535489 kmol/jam
= -2.216.817,106 kcal/jam
89
Q473
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 200°C
= 473 K
ΔT = Tin – Tref
= 175 K
Q473 = n x cP x ΔT
Q473 Al₂O₃ = n x cP x ΔT
= 2.662,267745 kmol/jam x 18,26 kcal/kmol.K x 175 K
= 8.507.276,578 kcal/jam
Q473 NaOH = n x cP x ΔT
= 5.324,535489 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 175 K
= 14.004.859,47 kcal/jam
Q473 H₂O = n x cP x ΔT
= 7.986,803234 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 175 K
= 9.532.249,66 kcal/jam
Q473 NaAl(OH)₄ = n x cP x ΔT
90
Qreaksi NaAl(OH)₄ = Q473 - Q298
= 28.550.159,29 – (-2.216.817,106)
= 30.766.976,4 kcal/jam
Panas masuk reaktor digester
Aliran 7
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 200°C
= 473 K
ΔT = Tin – Tref
= 175 K
Q = n x cP x ΔT
Q Al₂O₃ = n x cP x ΔT
= 82,33817767 kmol/jam x 18,26 kcal/kmol.K x 175 K
= 263.111,6467 kcal/jam
Q Na₂O = n x cP x ΔT
= 118,8013752 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K x 175 K
= 327.030,4856 kcal/jam
Q Fe₂O₃ = n x cP x ΔT
= 395,8683418 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 175 K
= 1.629.394,095 kcal/jam
Q SiO₂ = n x cP x ΔT
= 297,4948305 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 175 K
= 545.605,5192 kcal/jam
Q TiO₂ = n x cP x ΔT
= 107,528252 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 175 K
= 243.309,5522 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 88,32677843 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 175 K
= 153.953,5748 kcal/jam
Q LOI = n x cP x ΔT
= 2.528,648249 kmol/jam x 13,69 kcal/kmol.K x 175 K
= 6.058.009,042 kcal/jam
91
Q H₂O = n x cP x ΔT
= 247,0143533 mol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 175 K
= 294.811,8452 kcal/jam
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 164,6763553 mol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 175 K
= 433.139,9836 kcal/jam
Q NaAl(OH)₄ = n x cP x ΔT
= 5.324,535489 mol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 175 K
= 28.550.159,29 kcal/jam
Neraca Panas
Q bahan masuk = Q bahan keluar
Feed = Produk + Reaksi
7.867.223,964 = 38.498.525,04 + 3.523.830,832
= 42.022.355,87
Qsteam = 34.155.131,91 kcal/jam
Steam yang digunakan bertekanan 4 atm. Dari data steam table diketahui λ
sebesar 2.163,5 kcal/kg.
Jumlah steam yang dibutuhkan = Qsteam x λ
= 34.155.131,91 x 2.163,5
= 15.786,98031 kcal/jam
Tabel B.2 Neraca Energi Tangki Reaktor Digester
Q masuk (kcal/jam) Q keluar (kcal/jam)
Komponen Alir 4 Alir 6 Q steam Alir 7 Q reaksi
Al₂O₃ 250582,521 263111,6467 9573488,187
Na₂O 9343,72816 327030,4856
Fe₂O₃ 46554,117 1629394,095
SiO₂ 15588,7291 545605,5192
TiO₂ 6951,70149 243309,5522
CaO 4398,67357 153953,5748
LOI 173085,973 6058009,042
H₂O 4409178,919 294811,8452 10077828,19
NaOH 2951539,603 433139,9836 14639490,86
NaAl(OH)₄ 28550159,29 30766976,4
Steam 34155131,91
Jumlah 506505,443 7360718,521 34155131,91 38498525,04 3523830,832
TOTAL 42022355,87 42022355,87
92
B.3 Flash Tank
Panas masuk flash tank
Aliran 7
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 200°C
= 473 K
ΔT = Tin – Tref
= 175 K
Q = n x cP x ΔT
Q Al₂O₃ = n x cP x ΔT
= 82,33817767 kmol/jam x 18,26 kcal/kmol.K x 175 K
= 263.111,6467 kcal/jam
Q Na₂O = n x cP x ΔT
= 118,8013752 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K x 175 K
= 327.030,4856 kcal/jam
Q Fe₂O₃ = n x cP x ΔT
= 395,8683418 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 175 K
= 1.629.394,095 kcal/jam
Q SiO₂ = n x cP x ΔT
= 297,4948305 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 175 K
= 545.605,5192 kcal/jam
Q TiO₂ = n x cP x ΔT
= 107,528252 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 175 K
= 243.309,5522 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 88,32677843 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 175 K
= 153.953,5748 kcal/jam
Q LOI = n x cP x ΔT
= 2.528,648249 kmol/jam x 13,69 kcal/kmol.K x 175 K
= 6.058.009,042 kcal/jam
93
Q H₂O = n x cP x ΔT
= 247,0143533 mol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 175 K
= 294.811,8452 kcal/jam
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 164,6763553 mol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 175 K
= 433.139,9836 kcal/jam
Q NaAl(OH)₄ = n x cP x ΔT
= 5.324,535489 mol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 175 K
= 28.550.159,29 kcal/jam
Aliran 8
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 100°C
= 373 K
ΔT = Tin – Tref
= 75 K
Q = n x cP x ΔT
Q H₂O = n x cP x ΔT
= 21,24324984 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 75 K
= 10.865,92229 kcal/jam
Q Al2O3 = n x cP x ΔT
= 82,33817767 kmol/jam x 18,26 kcal/kmol.K x 75 K
= 112.762,1343 kcal/jam
Q Na2O = n x cP x ΔT
= 118,8013752 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K x 75 K
= 140.155,9224 kcal/jam
Q Fe2O3 = n x cP x ΔT
= 395,8683418 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 75 K
= 698.311,7549 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP x ΔT
= 294,494305 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 75 K
= 233.830,9368 kcal/jam
94
Q TiO2 = n x cP x ΔT
= 107,528252 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 75 K
= 104.275,5224 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 88,32677843 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 75 K
= 65.980,10349 kcal/jam
Q LOI = n x cP x ΔT
= 2.528,648249 kmol/jam x 13,69 kcal/kmol.K x 75 K
= 2.596.289,589 kcal/jam
Q H2O = n x cP x ΔT
= 225,7712832 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 75 K
= 115.482,0113 kcal/jam
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 164,6763553 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 75 K
= 185.631,4216 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 5.324,535489 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 75 K
= 12.235.782,55 kcal/jam
Diketahui:
Massa steam = 9.661,994331
HI = 419,7 kcal/jam
Hv = 2.675,6 kcal/jam
Steam yang digunakan mempunyai suhu 373 K. Dari data steam table diketahui λ
sebesar 2.278 kcal/jam.
Qsteam =mxλ
= 9.661,994331 x 2.278
= 22.010.023,09 kcal/jam
95
Tabel 3.22 Neraca Energi Flash Tank
Q masuk (kcal/jam) Q keluar (kcal/jam)
Komponen Alir 7 Alir 8 Q steam
Al₂O₃ 263111,6467 112762,1343
Na₂O 327030,4856 140155,9224
Fe₂O₃ 1629394,095 698311,7549
SiO₂ 545605,5192 233830,9368
TiO₂ 243309,5522 104275,5224
CaO 153953,5748 65980,10349
LOI 6058009,042 2596289,589
H₂O 294811,8452 115482,0113
NaOH 433139,9836 185631,4216
NaAl(OH)₄ 28550159,29 12235782,55
Steam 22010023,09
Jumlah 38498525,04 16488501,95 22010023,09
TOTAL 38498525,04 38498525,04
96
Q TiO2 = n x cP x ΔT
= 0,024193857 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 40 K
= 12,51306269 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 0,019873525 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 40 K
= 7,917612418 kcal/jam
Q H2O = n x cP x ΔT
= 179,4881701 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 40 K
= 48.964,37281 kcal/jam
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 129,764968 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 40 K
= 78.014,69877 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 4.233,005714 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 40 K
= 5.187.971,803 kcal/jam
Panas keluar heat exchanger
Aliran 16
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 90°C
= 363 K
ΔT = Tin – Tref
= 65 K
Q = n x cP x ΔT
Q Na2O = n x cP x ΔT
= 0,611827082 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K x 65 K
= 625,5626002 kcal/jam
Q Fe2O3 = n x cP x ΔT
= 2,03872196 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 65 K
= 3.116,798133 kcal/jam
97
Q SiO2 = n x cP x ΔT
= 1,532098377 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 65 K
= 1.043,665415 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP x ΔT
= 0,553770498 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 65 K
= 465,4164149 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 0,454882909 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 65 K
= 294,4911952 kcal/jam
Q H2O = n x cP x ΔT
= 224,4166555 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 65 K
= 99.483,90337 kcal/jam
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 5.170,261191 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 65 K
= 5.051.086,67 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 263,5645067 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 65 K
= 524.915,0716 kcal/jam
Neraca Panas
Q bahan masuk = Q bahan keluar
5.315.099,981 = 5.681.031,579
Qsteam = 365.931,5975 kcal/jam
Steam yang digunakan bersuhu 100oC. Dari data steam table diketahui λ sebesar
2.278 kcal/kg.
Jumlah steam yang dibutuhkan = Qsteam x λ
= 365.931,5975 x 2.278
= 160,6372246 kcal/jam
98
Tabel B.4Neraca Energi Heat Exchanger
Q masuk (kcal/jam) Q keluar (kcal/jam)
Komponen Alir 11 Q steam Alir 16
Na₂O 16,82 625,56
Fe₂O₃ 83,80 3116,80
SiO₂ 28,06 1043,67
TiO₂ 12,51 465,42
CaO 7,92 294,49
H₂O 48964,37 99483,90
NaOH 78014,70 5051086,67
NaAl(OH)₄ 5187971,80 524915,07
Steam 365931,60
Jumlah 5315099,98 365931,60 5681031,58
TOTAL 5681031,58 5681031,58
99
= 3.596,305538 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP x ΔT
= 1,532098377 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 75 K
= 1.204,229325 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP x ΔT
= 0,553770498 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 75 K
= 537,0189402 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 0,454882909 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 75 K
= 339,797533 kcal/jam
Q H2O = n x cP x ΔT
= 224,4166555 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 75 K
= 114.789,1193 kcal/jam
Q NaOH = n x cP x ΔT
= 5.170,261191 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K x 75 K
= 183.218,2131 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 263,5645067 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 75 K
= 12.113.424,73 kcal/jam
Mula-mula 5.271,290135
Reaksi 5.007,725628 5.007,725628 2.503,86281
Sisa 263,5645067 5.007,725628 2.503,86281
Diketahui:
ΔHf NaAl(OH)4 = -1.742 kcal/kmol
ΔHf NaOH = -498,69 kcal/kmol
ΔHf Al2O3.3H2O = -2.421,65 kcal/kmol
ΔH = 298 K
100
Q298 NaAl(OH)4 = ΔHf x n
Q298 = ΔHf x n
= -1.742 kcal/kmol x 5.007,725628 kmol/jam
= -8.723.458,044 kcal/jam
Q298 NaOH = ΔHf x n
= -498,69 kcal/kmol x 5.007,725628 kmol/jam
= -2.497.302,693 kcal/jam
Q298 Al2O3.H2O = ΔHf x n
= -2.421,65 kcal/kmol x 2.503,862814 kmol/jam
= -6.063.479,383 kcal/jam
Panas keluar reaktor presiptasi
Aliran 16
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 100°C
= 373 K
ΔT = Tin – Tref
= 75 K
Q = n x cP
Q Na2O = n x cP
= 0,611827082 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K
= 9,624040004 kcal/jam
Q Fe2O3 = n x cP
= 2,03872196 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K
= 47,9507405 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP
= 1,532098377 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K
= 16,05639099 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP
= 0,553770498 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K
= 7,160252537 kcal/jam
101
102
Q CaO = n x cP
= 0,454882909 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K
= 4,530633773 kcal/jam
Q H2O = n x cP
= 224,4166555 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K
= 1.530,52159 kcal/jam
Q NaOH = n x cP
= 5.170,261191 kmol/jam x 15,03 kcal/kmol.K
= 77.709,02569 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP
= 263,5645067 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K
= 8075,616486 kcal/jam
Q Al₂O₃.3H₂O = n x cP
= 2.503,862814 kmol/jam x 38,72 kcal/kmol.K
= 96.949,56815 kcal/jam
Qsteam = Qbahan keluar + Qreaksi – Qbahan masuk
= 184.350,054+ 17.284.240,12 – 12.417.831,22
= 5.050.758,958 kcal/jam
Tabel B.5 Neraca Energi Reaktor Presipitasi
Q masuk (kcal/jam) Q keluar (kcal/jam)
Komponen Alir 11&14 ΔQin Alir 16 ΔQout
Na₂O 721,8030003 9,624040004
Fe₂O₃ 3596,305538 47,9507405
SiO₂ 1204,229325 16,05639099
TiO₂ 537,0189402 7,160252537
CaO 339,797533 4,530633773
H₂O 114789,1193 1530,52159
NaOH 183218,2131 77709,02569
NaAl(OH)₄ 12113424,73 8075,616486
Al₂O₃.3H₂
O 96949,56815
Steam 5050758,958
Kondesat 17284240,12
Jumlah 12417831,22 5050758,958 184350,054 17284240,12
TOTAL 17468590,17 17468590,17
103
104
B.6 Rotary Vacum Filter
Panas masuk rotary vacuum filter
Aliran 18
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 100°C
= 373 K
ΔT = Tin – Tref
= 75 K
Q = n x cP x ΔT
Q H2O = n x cP x ΔT
= 3.309,13443 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 75 K
= 1.692.622,261 kcal/jam
Q Na2O = n x cP x ΔT
= 0,611827082 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K x 75 K
= 721,8030003 kcal/jam
Q Fe2O3 = n x cP x ΔT
= 2,03872196 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 75 K
= 3.596,305538 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP x ΔT
= 1,532098377 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 75 K
= 1.204,229325 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP x ΔT
= 0,553770498 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 75 K
= 537,0189402 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 0,454882909 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 75 K
= 339,797533 kcal/jam
Q H2O = n x cP x ΔT
= 38,15083143 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 75 K
= 19.514,15028 kcal/jam
105
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 44,80596614 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 75 K
= 102964,1102 kcal/jam
Q Al2O3.3H2O = n x cP x ΔT
= 2.503,862814 kmol/jam x 38,72 kcal/kmol.K x 75 K
= 7.271.217,612 kcal/jam
Panas keluar rotary vacum filter
Aliran 20
Q = n x cP
Q Na2O = n x cP
= 0,52005302 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K
= 8,180434003 kcal/jam
Q Fe2O3 = n x cP
= 1,732913666 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K
= 40,75812943 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP
= 1,302283621 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K
= 13,64793234 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP
= 0,470704923 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K
= 6,086214656 kcal/jam
Q CaO = n x cP
= 0,386650473 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K
= 3,851038707 kcal/jam
Q H2O = n x cP
= 167,3642631 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K
= 1.141,424274 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP
= 35,84477291 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K
= 1.098,283842 kcal/jam
106
Q Al2O3.3H2O = n x cP
= 2.466,304872 kmol/jam x 38,72 kcal/kmol.K
= 95.495,32463 kcal/jam
Aliran 19
Q = n x cP
Q Na2O = n x cP
= 0,091774062 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K
= 1,443606001 kcal/jam
Q Fe2O3 = n x cP
= 0,305808294 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K
= 7,192611075 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP
= 0,229814757 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K
= 2,408458649 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP
= 0,083065575 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K
= 1,07403788 kcal/jam
Q CaO = n x cP
= 0,068232436 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K
= 0,679595066 kcal/jam
Q H2O = n x cP
= 3.179,920998 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K
= 21.687,06121 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP
= 8,961193229 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K
= 274,5709605 kcal/jam
Q Al2O3.3H2O = n x cP
= 37,55794221 kmol/jam x 38,72 kcal/kmol.K
= 1.454,243522 kcal/jam
107
Neraca Panas
Q bahan masuk = Q bahan keluar
Feed = Produk
9.092.717,287 = 121.236,2305 t2 – 36.128.396,69
45.221.113,97 = 121.236,2305 t2
T2 = 373 -273
= 100oC
Tabel B.6 Neraca Energi Rotary Vacum Filter
Q masuk (kcal/jam) Q keluar (kcal/jam)
Komponen Alir WP Alir 18 Alir 19 Alir 20
Na₂O 721,80 1,44 8,18
Fe₂O₃ 3596,31 7,19 40,76
SiO₂ 1204,23 2,41 13,65
TiO₂ 537,02 1,07 6,09
CaO 339,80 0,68 3,85
H₂O 1692622,26 19514,15 21687,06 1141,42
NaAl(OH)₄ 102964,11 274,57 1098,28
Al₂O₃.3H₂O 7271217,61 1454,24 95495,32
Jumlah 1692622,26 7400095,03 1757150,55 7335566,74
TOTAL 9092717,29 9092717,29
108
Q Fe2O3 = n x cP x ΔT
= 1,732913666 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 325 K
= 13.246,39206 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP x ΔT
= 1,302283621 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 325 K
= 4.435,578012 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP x ΔT
= 0,470704923 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 325 K
= 1.978,019763 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 0,386650473 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 325 K
= 1.251,58758 kcal/jam
Q H2O = n x cP x ΔT
= 167,3642631 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 325 K
= 370.962,8891 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 35,84477291 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 325 K
= 356.942,2487 kcal/jam
Q Al2O3.3H2O = n x cP x ΔT
= 2.466,304872 kmol/jam x 38,72 kcal/kmol.K x 325 K
= 31.035.980,51 kcal/jam
Mula-mula 2.466,304872
Reaksi 2.219,674385 4439,348769 2.219,674385
Sisa 246,6304872 4439,348769 2.219,674385
Diketahui:
ΔHf Al2O3.3H2O = -414,51 kcal/kmol
ΔHf H2O = -68,32 kcal/kmol
ΔHf Al2O3.H2O= -414,51 kcal/kmol
109
ΔH = 298 K
110
Q CaO = n x cP x ΔT
= 0,386650473 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 325 K
= 1.251,58758 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 35,84477291 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 325 K
= 356.942,2487 kcal/jam
Q Al2O3.H2O = n x cP x ΔT
= 2.219,674385 kmol/jam x 25,08 kcal/kmol.K x 325 K
= 18.092.565,91 kcal/jam
Aliran 22
Q Al2O3.H2O = n x cP x ΔT
= 320,6196333 kmol/jam x 25,08 kcal/kmol.K x 325 K
= 2.613.370,631 kcal/jam
Q H2O = n x cP x ΔT
= 4.606,713032 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 325 K
= 10.210.779,44 kcal/jam
Neraca Panas
ΔHx = Q bahan keluar + ΔH reaksi – ΔH bahan masuk
= 31.297.228,44 + 2.143.450,766 - 31787455,86
= 1.653.223,347 kcal/jam
Tabel B.7 Neraca Energi Rotary Cyclone Preheater
Q masuk (kcal/jam) Qkeluar (kcal/jam)
Komponen Alir 20 ΔQin Alir 21 Alir 22 ΔQout
2658,64105
Na₂O 1 2658,641051
13246,3920
Fe₂O₃ 6 13246,39206
4435,57801
SiO₂ 2 4435,578012
1978,01976
TiO₂ 3 1978,019763
CaO 1251,58758 1251,58758
370962,889
H₂O 1 10210779,44
356942,248
NaAl(OH)₄ 7 356942,2487
Al₂O₃.3H₂ 31035980,5 18092565,91 2613370,631
111
O 1
1653223,3
Steam 5
Kondesat 2143450,766
31787455,8 1653223,3
Jumlah 6 5 18473078,38 12824150,07 2143450,766
TOTAL 33440679,21 33440679,21
112
= 35,84477291 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 325 K
= 356.942,2487 kcal/jam
Q Al2O3.H2O = n x cP x ΔT
= 2.219,674385 kmol/jam x 25,08 kcal/kmol.K x 325 K
= 18.092.565,91 kcal/jam
Mula-mula 0,52005302
Reaksi 0,468047718 0,4680477180 468047718
Sisa 0,052005302 0,4680477180 0,468047718
Diketahui:
ΔHf Al2O3.H2O = -414,51 kcal/kmol
ΔHf H2O = -68,31 kcal/kmol
ΔHf α-Al2O3 = -400,49 kcal/kmol
ΔH = 298 K
113
Tin = 1.350°C
= 1.623 K
ΔT = Tin – Tref
= 1.325 K
Q = n x cP x ΔT
Q Na2O = n x cP x ΔT
= 0,52005302 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 10.839,07505 kcal/jam
Q Fe2O3 = n x cP x ΔT
= 1,732913666 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 54.004,52149 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP x ΔT
= 1,302283621 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 18.083,51036 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP x ΔT
= 0,470704923 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 8.064,234419 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 0,386650473 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 5.102,626287 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 35,84477291 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 1.455.226,091kcal/jam
Q α-alumina = n x cP x ΔT
= 2.219,674385 kmol/jam x 25,08 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 48.333.520,71 kcal/jam
Aliran 24
Q Al2O3.H2O = n x cP x ΔT
= 221,9674385 kmol/jam x 25,08 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 7.376.199,947 kcal/jam
Q H2O = n x cP x ΔT
= 1.997,706946 kmol/jam x 6,82 kcal/kmol.K x 1.325 K
114
= 18.052.278,82 kcal/jam
ΔH 1075 = 75.313.319,53 + 25,41031061 – 18.473.078,38
= 56.840.266,57 kcal/jam
Tabel B.8 Neraca Energi Rotary Kiln
Q masuk (kcal/jam) Q keluar (kcal/jam)
Komponen Alir 22 ΔQin Alir 23 Alir 24 ΔQout
2658,64105
Na₂O 1 10839,07505
13246,3920
Fe₂O₃ 6 54004,52149
4435,57801
SiO₂ 2 18083,51036
1978,01976
TiO₂ 3 8064,234419
CaO 1251,58758 5102,626287
H₂O 18052278,82
356942,248
NaAl(OH)₄ 7 1455226,091
Al₂O₃.3H₂ 18092565,9
O 1 7376199,947
α-Al₂O₃ 48333520,71
56840266,
Steam 6
Kondesat 25,41031061
18473078,3 56840266,
Jumlah 8 6 49884840,76 25428478,77 25,41031061
TOTAL 75313344,94 75313344,94
B.9 Cooler
Panas masuk cooler
Alir 23
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 1.350°C
= 1.623 K
ΔT = Tin – Tref
= 1.325 K
Q = n x cP x ΔT
Q Na2O = n x cP x ΔT
115
= 0,52005302 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 10.839,07505 kcal/jam
Q Fe2O3 = n x cP x ΔT
= 1,732913666 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 54.004,52149 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP x ΔT
= 1,302283621 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 18.083,51036 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP x ΔT
= 0,470704923 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 8.064,234419 kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 0,386650473 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 5.102,626287 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 35,84477291 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 1.455.226,091kcal/jam
Q α-Al₂O₃ = n x cP x ΔT
= 2.219,674385 kmol/jam x 25,08 kcal/kmol.K x 1.325 K
= 48.333.520,71 kcal/jam
Panas keluar cooler
Aliran 26
Tref = 25°C
= 298 K
Tin = 100°C
= 373 K
ΔT = Tin – Tref
= 75 K
Q Na2O = n x cP x ΔT
= 0,519792993 kmol/jam x 15,73 kcal/kmol.K x 75 K
= 613,225784 kcal/jam
Q Fe2O3 = n x cP x ΔT
116
= 1,732047209 kmol/jam x 23,52 kcal/kmol.K x 75 K
= 3.055,331277 kcal/jam
Q SiO2 = n x cP x ΔT
= 0,000651142 kmol/jam x 10,48 kcal/kmol.K x 75 K
= 0,511797463 kcal/jam
Q TiO2 = n x cP x ΔT
= 0,000235352 kmol/jam x 12,93 kcal/kmol.K x 75 K
= 0,22823305kcal/jam
Q CaO = n x cP x ΔT
= 0,000193325 kmol/jam x 9,96 kcal/kmol.K x 75 K
= 0,144413952 kcal/jam
Q NaAl(OH)4 = n x cP x ΔT
= 0,017922386 kmol/jam x 30,64 kcal/kmol.K x 75 K
= 41,18564408 kcal/jam
Q α-Al₂O₃ = n x cP x ΔT
= 0,998853473 kmol/jam x 25,08 kcal/kmol.K x 75 K
= 1.367,929831 kcal/jam
Neraca Panas
ΔQ = Q bahan masuk - Q bahan keluar
= 49.884.840,76 – 5.078,556981
= 49879762,21 kcal/jam
Asumsi penggunaan air dan udara sebesar 1:3
Q air = 49.879.762,21 kcal/jam
Q udara = 149.639.286,6 kcal/jam
Massa air yang digunakan :
Cp air pada suhu 30oC = 75,504 kcal/kmol.K
ΔT masuk =5
ΔH air masuk = massa x Cp x ΔT
= massa x 75,504 x 5
= massa x 377,52
ΔT keluar = 75
117
ΔH air keluar = massa x Cp x ΔT
= massa x 75,504 x 75
= massa x 5.662,8
Q serap = ΔH air keluar - ΔH air masuk
49.879.762,21 = 5.662,8 massa – 377,52 massa
49.879.762,21 = 5.285,28 massa
Massa = 9.437.487173 kg
Massa udara ambivent yang digunakan:
Cp udara pada suhu 30°C = 29,1 kcal/kmol.K
ΔT masuk =5
ΔH udara masuk = massa x Cp x ΔT
= massa x 29,1 x 5
= massa x 145,5
ΔT keluar = 1.250
ΔH udara keluar = massa x Cp x ΔT
= massa x 29,1 x 1.250
= massa x 36.375
Q serap = ΔH udara keluar - ΔH udara masuk
149.639.286,6 = 36.375 massa – 1.250 massa
149.639.286,6 = 36.229,5 massa
Massa = 4.130,316086 kg
Tabel B.9 Neraca Energi Cooler
118
LAMPIRAN E
a. Raw Materials
b. Utilities
c. Operator Labor
d. Interest
2. Analisis Kelayakan
119
Pada pra-rancangan pabrik Alumina, kelayakan investasi modal pada sebuah
pabrik akan dianalisis meliputi :
A. Keuntungan (Profitability)/ % Profit on Sales (POS)
120
Berikut adalah rincian nilai CE indeks dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2020 (www.chemengonline.com).
Tabel E.1 Data CE Indeks dari Tahun 2010 sampai Tahun 2020
Tahun CE Indeks
2010 550,8
2011 585,7
2012 584,6
2013 567,3
2014 576,1
2015 556,8
2016 541,7
2017 567,5
2018 603,1
2019 607,5
2020 612,3
Harga CE Indeks tahun 2023 dicari menggunakan metode least square. Berikut
grafik data yang dihasilakan.
CE Index
620
600
f(x) = 3.78363636363636 x − 7046.44545454545
580 R² = 0.285643115045842
560
540
520
500
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
121
Nilai : a = -7.046,4
b = 3,7836
y = -7.046,4 + 3,7836 x
Dengan : x = Tahun
Y = Indeks
Sehingga dketahui indeks harga alat, yaitu :
Indeks 2010 = 550,8 (Towler dan Sinnot, 2013)
Indeks 2014 = 576,1 (Matche.com)
Indeks 2021 = 600,2556
Indeks 2022 = 604,0392
Dalam menentukan harga alat pada kapasitas dan tahun yang diinginkan, dapat
digunakan rumus sebaga berikut :
Nx
Ex = Ey x ( )
Ny
Keterangan :
Ex = Harga Peralatan x
Ey = Harga Peralatan y
Nx = Nilai indeks untuk tahun x
Ny = Nilai indeks untuk tahun y
Untuk menentukan harga alat pada pra-rancangan pabrik Alumina diperoleh dari
Matche’s Process Equipment Cost Estimates dan Garret (1989).
122
Tangki Penyimpanan NaOH (TP-01) Rp 9.796.401.760
Pompa Rp 78.584.965
Hydrocyclone Rp 295.479.469
Pompa Rp 78.584.965
Heat Exchanger Rp 45.579.280
Pompa Rp 78.584.965
Clarifier Rp 1.881.324.067
Pompa Rp 78.584.965
Clarifier Rp 1.881.324.067
Nama Alat Harga Alat
Reaktor Presipitasi Rp 4.243.588.120
Pompa Rp 78.584.965
Tangki Residu Rp 3.625.868.345
Pompa Rp 78.584.965
Hydrocyclone Rp 295.479.469
Pompa Rp 78.584.965
Reaktor Vaccum Filtrasi Rp 2.305.685.692
Pompa Rp 78.584.965
Cyclone Pre-Heater Rp 295.479.469
Pompa Rp 78.584.965
Kiln Rp 31.944.788.348
Pompa Rp 78.584.965
Cooler Rp 42.435.881
Tangki Produk Rp 1.856.161.161
TOTAL Rp 67.234.097.963
123
Tangki Flokulator (T-01) Rp 1.211.780.163
Clarifier (CL-01) Rp 1.881.324.067
Tangki Air Sanitasi (T-02) Rp 2.272.677.193
Cation Exchanger (L-01) Rp 452.649.399
Anion Exchanger (L-02) Rp 452.649.399
Tangki Penyimpanan H2SO4 (T-01) Rp 119.449.147
Tangki Penyimpanan NaOH (T-02) Rp 139.881.238
TOTAL Rp 6.845.617.260
= Rp 74.148.869.992
No Keterangan Jumlah
74.148.869.99
1 Purchesed Equipment Rp 2
124
6
4.448.932.20
9 Land Rp 0
240.613.083.12
TOTAL Rp 4
B. Piping
Piping = 31% x PEC (Timmerhaus, pp 173)
= Rp 22.986.149.697
C. Electrical
Electrical = 15% x PEC (Timmerhaus, pp 174)
= Rp 11.122.330.499
E. Equipment Installation
Equipment Installation = 38% x PEC (Timmerhaus, pp 172)
= Rp 27.805.826.247
F. Buildings
Buildings = 47% x PEC (Timmerhaus, pp 175)
= Rp 34.849.968.896
G. Land
Land = 6% x PEC (Timmerhaus, pp 176)
= Rp 4.448.932.200
H. Yard Improvement
125
Yard Improvement = 20% x PEC (Timmerhaus, pp 175)
= Rp 14.829.773.998
I. Service Facilities
Service Facilities = 55% x PEC (Timmerhaus, pp 175)
= Rp 40.781.878.496
Total Direct Cost (DC) = Rp 240.613.083.124
2) Construction Expense
Construction Expense = 10% x DC (Timmerhaus, pp 178)
= Rp 24.061.308.312
3) Constartor’s Fee
Constartor’s Fee = 5% x DC (Timmerhaus, pp 178)
= Rp 12.030.654.156
126
4) Contingency
Contingency = 8% x (DC + ES + CE + CF) (Timmerhaus, pp 179)
= Rp 22.610.956.415
127
91.574.373.48
TOTAL Rp 2
4) Start-up
Start-up = 0,1 x FCI (Garret,1989)
= Rp 30.524.791.161
TOTAL Rp
128
Rincian perhitungan Raw Materials sebagai berikut.
1) Bauksit
Kebutuhan Bauksit = 1.500.000 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 254.830 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 382.245.000.000 /tahun
2) NaOH
Kebutuhan NaOH = 1.500.000 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 5.021.650 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 7.532.475.000.000 /tahun
D. Utilities
Tabel E.9 Total Biaya Utilities
No Keterangan Harga Satuan Total(/tahun)
1 Al2(SO4)3 2.473.350 41.156.459
2 Na2CO3 3.357.760 27.936.505
NaOCl
3 12,5% 1.064.290 3.541.950
4 NaOH 4.646.900 15.464.851
5 Klorin 11.992.000 19.954.647
6 Solar 11.992.000 863.424.000.000
TOTAL 863.532.054.412
129
8) Na2CO3
Kebutuhan Na2CO3 = 8 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 3.357.760 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 27.936.505
9) NaOCl
Kebutuhan NaOCl = 3 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 1.064.290 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 3.541.950
10) NaOH
Kebutuhan NaOH = 3 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 4.646.900 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 15.464.851
11) Klorin
Kebutuhan Klorin = 2 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 11.992.000 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 19.954.647
12) Solar
Kebutuhan Klorin = 72.000 ton/tahun
Harga Satuan = Rp 11.992.000 /ton
Total Biaya = Kebutuhan x Harga satuan
= Rp 863.424.000.000
C. Operating Labor
Tabel E.10 Total Biaya Operating Labor
Jabatan Jumlah Gaji/Bulan (Rp) Total Gaji (Rp)
130
Komisaris 1 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
Operator
150 Rp 4.500.000 Rp 675.000.000
proses/utilitas
D. Laboratory Charges
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pengujian terkait pengendalian
kualitas bahan baku dan produk. Diperkirakan nilainya sebesar 20% dari labor
(gaji) (Peters & Timmerhaus, 1991) yaitu:
= 0,2 × Rp 2.285.200.000
= Rp 457.040.000 /tahun
131
E. Pemeliharaan & Perbaikan
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan dan perbaikan
fasilitas produksi dan non produksi yang ada di pabrik. Diperkirakan nilainya
sebesar 10% dari FCI (Peters & Timmerhaus, 1991) yaitu:
= 0,10 × Rp 305.247.911.607
= Rp 30.524.791.161 /tahun
I. Plant Supplies
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan material-material
tambahan yang tidak termasuk sebagai bahan baku dan pemeliharaan, namun tetap
diperlukan untuk pengoperasian pabrik. Diperkirakan nilainya sebesar 15% dari
biaya pemeliharaan & perbaikan (Peters & Timmerhaus, 1991) yaitu:
= 15% × Rp 30.524.791.161
= Rp 4.578.718.674 /tahun
K. Environmental-Related
Merupakan biaya yang dikeluarkan terkait keamanan dan pengelolaan
lingkungan serta penanganan limbah yang dihasilkan pabrik. Diperkirakan
nilainya sebesar 5% dari FCI dan start-up expense (Garrett, 1989) yaitu:
= 0,05 × Rp 335.772.702.768
= Rp 16.788.635.138 /tahun
Total annual Direct Manufacturing Cost (DMC) = Rp 26.599.088.918.501
132
= 0,05 × Rp 335.772.702.768
= Rp 16.788.635.138 /tahun
133
expenses meliputi pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan dengan fungsi-fungsi
perusahan yang tidak termasuk manufacturing cost. Pengeluaran ini terdiri dari:
5. Administrative
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan administrasi perusahaan.
Diperkirakan nilanya sebesar 15% dari biaya gaji dan pemeliharaan pabrik (Peters
& Timmerhaus, 1991) yaitu:
= Rp 4.921.498.674 /tahun
6. Distribution & Marketing
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk proses distribusi dan pemasaran
produk. Diperkirakan nilainya sebesar 20% dari TPC (Peters & Timmerhaus,
1991) yaitu:
= Rp 1.771.770.302.063/tahun
7. Research & Development
Merupakan biaya yang dikeluarkan terkait penelitian dan pengembangan
dalam rangka peningkatan kualitas produk. Diperkirakan nilainya sebesar 5%
dari TPC (Peters & Timmerhaus, 1991) yaitu:
= Rp 44.942.575.516 /tahun
8. Financing
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar cicilan modal yang
dipinjam. Diasumsikan TCI seluruhnya berasal dari pinjaman bank dengan Suku
Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk kredit korporasi sebesar 8% per tahun
(Bri.co.id, 2021).
= Rp 31.745.782.807 /tahun
Total general expenses sebesar Rp 225.138.0159.060
= Rp 11.110.231.669.374/tahun
134
10
= ׿
55
= Rp 54.690.723.529
Nilai aset:
= Rp 300.798.979.407 ˗ Rp 54.690.723.529
= Rp 246.108.255.879
Laju depresiasi:
Rp 54.690.723.529
= × 100 %
Rp 300.798.979.407
= 18,1818 %
Dengan cara yang sama diperoleh hasil depresiasi seperti pada Tabel E.11
berikut.
2.Pajak Penghasilan
Penjualan alumina:
Harga jual = Rp 11.842 /kg
Kapasitas produksi = 1.500.000 ton/tahun
Penjualan = Rp 17.763.150.000.000 /tahun
135
Penghasilan Tak Kena Pajak (PTKP)= 1% penjualan (PP No 23 Tahun 2018)
= Rp 177.631.500.000/tahun
Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Penjualan – PTKP
= Rp 17.585.518.500.000 (PP Nomor 46 Tahun
2013)
Tarif pajak: 25% dari PKP (UU Nomor 36 Tahun 2008)
Pajak Penghasilan Terutang = Rp 4.396.379.625.000 /tahun
= Rp 396.822.285.089
Penjualan (sales):
= Rp 17.763.150.000.000
TPC:
= Rp 11.110.231.669.374
= Rp 6.652.918.330.626
Depresiasi (Depreciation):
= Rp 54.690.723.529
= Rp 6.598.227.607.097
= Rp 4.396.379.625.000
= Rp 2.201.847.982.097
136
= Rp 2.256.538.705.626
= Rp 2.653.360.990.715
¿ 5,69%
¿ 1 , 48tahun
137
diinginkan karena merupakan indikasi bahwa keuntungan yang diperoleh melebihi
harga pokok penjualan.
TPC = Rp 11.110.231.669.374
= Rp 6.598.227.607.097
Pajak keuntungan di Indonesia sebesar 25% dari total pendapatan (UU PPh No 36
Tahun 2008 pasal 17 ayat 2a) sehingga:
Taxes = Rp 1.649.556.901.774
= Rp 4.948.670.705.323
= 37 %
= 27 %
138
( )
r
e −1 -rn
Discount factor = e (Peters & Timmerhaus, 1991)
r
r = discount factor
Dilakukan trial and error untuk nilai interest yaitu sebesar 0,568 atau 57%.
Σ present value
=1
TCI
( )
0 ,568
e −1 -( 0 ,568 )(1)
DF = e
0 ,568
= 0,175
= 395.486.555.994
Dengan cara yang sama diperoleh hasil seperti pada Tabel E.12 berikut.
139
2.370.903.54
7 2256538705626 0,011869703 4
1.195.011.83
8 2256538705626 0,005982713 0
602.324.49
9 2256538705626 0,00301548 2
303.590.96
10 2256538705626 0,001519899 4
TOTAL 396832559076
396.832.559 .076
Rasio ¿ = 1,000
396.822.285 .089
Merupakan selisih antara keseluruhan nilai uang saat ini (present value)
dengan modal yang diinvestasikan.
= Rp 10.273.987
Misal:
140
Dengan menggunakan regresi linear diperoleh y1 = 18x dan y2 = 9x + 2. Nilai BEP
terletak pada perpotongan kurva y1 dan y2.
y1 = y2
a1x + b1 = a2x + b2
b2−b1
¿
a 1−a2
¿ 25 %
Dengan demikian titik dimana pendapatan dan pengeluaran sama besar sehingga
tidak terdapat keuntungan maupun kerugian atau BEP diperoleh pada kapasitas
produksi 25 %. BEP diperoleh ketika produksi alumina sebesar 389.317
ton/tahun.
141