1
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara
Jalan Jenderal Sudirman 623 Bandung 40211
Telp. (022) 603043, Fax. (022) 6003373
e-mail: stefanus.suryo2017@gmail.com
2
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor,
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363
ABSTRAK
Sumberdaya bauksit yang ada di Tayan, Kalimantan Barat belum dimanfaatkan secara optimal dan
perlu dilakukan peningkatan nilai tambah bauksit melalui proses pencucian dan pengolahan,
sehingga perlu dilakukan pengkajian peningkatan mutu bijih bauksit. Percontoh bijih bauksit yang
diambil dari daerah Tayan memiliki kadar SiO2 total 11,55%, Al2O3 43,64%, Fe2O3 9,63%. Proses
peningkatan mutu (upgrading) bijih bauksit bertujuan untuk menaikkan kadar bauksit agar
memenuhi persyaratan alumina di atas 51% Al2O3, maksimum 3% SiO2 dan maksimum 7 % Fe2O3
untuk bahan baku alumina. Tahapan proses scrubbing meliputi pemercontohan, scrubbing,
pengayakan, pengeringan, penimbangan, penggerusan, pemisah magnetik dan analisis kimia.
Parameter mutu yang digunakan untuk menilai keberhasilan adalah persen kumulatif ukuran
butiran +2 mm (+10 mesh), perolehan Al2O3, kadar SiO2 total, Al2O3, dan Fe2O3. Uji coba proses
pencucian-magnetik separator ini telah memberikan hasil yang baik ditinjau dari peningkatan kadar
Al2O3 dan perolehan Al2O3. Kadar Al2O3 hasil uji coba berkisar antara 57,29-59,78% dengan
perolehan berkisar 69,67-85,58%. Bauksit tercuci-magnetik separator yang dihasilkan telah
meningkatkan mutu bijih bauksit sebagai bahan baku pembuatan alumina melalui proses Bayer.
ABSTRACT
Bauxite resources in Tayan, West Kalimantan have not been used optimally and it is necessary to
increase the added value of bauxite through washing and processing processes so that an assessment
of the quality of bauxite ore needs to be carried out. Bauxite ore samples taken from the Tayan area
have a total SiO2 content of 11.55%, Al2O3 43.64%, Fe2O3 9.63%. The upgrading process of ore is
aimed at increasing bauxite grade to meet alumina requirements above 51% Al2O3, maximum 3 %
SiO2 and a maximum of 7% Fe2O3 for alumina raw materials. The stages of the scrubbing process
include sampling, scrubbing, screening, drying, weighing, grinding, magnetic separator and chemical
analysis. The quality parameters used to assess the results are percent cumulative grain size +2 mm
(+10 mesh), Al2O3 recovery, the total content of SiO2, Al2O3, and Fe2O3. Magnetic separation and
Naskah masuk : 25 Juni 2018, revisi pertama : 30 November 2018, revisi kedua : 06 Desember 2018, revisi terakhir : 14 Januari 2019. 23
DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No1.2019.948
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC (http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/)
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 15, Nomor 1, Januari 2019 : 23 - 30
washing processes have given good results in terms of increasing Al2O3 grade and recovery of Al2O3.
The grade resulted from the experiment in the range of 57.29 to 59.78% of Al2O3 with the Al2O3
recovery ranging from 69.67 to 85.58%. The washed-magnetic separation process has improved the
quality of bauxite ore as raw material for making alumina through the Bayer process.
Dengan adanya Peraturan Menteri ESDM No. Bahan baku bijih bauksit yang digunakan untuk
05 tahun 2017 tentang peningkatan nilai percobaan berasal dari daerah Tayan,
tambah bijih bauksit maka untuk memenuhi Kalimantan Barat. Gambar 2 menunjukkan
kebutuhan PT. Inalum, bijih bauksit tersebut fotomikrograf percontoh bauksit Tayan, tampak
perlu dilakukan pencucian, pengolahan dan mineral gibsit, magnetit, hematit, limonit dan
pemurnian (Bott dan Langeloh, 2015). Satu- hematit, membentuk urat-urat yang terdapat di
satunya aluminium smelter di Indonesia milik dalam bongkah bauksit. Selain itu terkandung
PT. Inalum masih mengimpor alumina, produk pula mineral kuarsa, mika dan lempung yang
lanjutan dari bauksit. Bauksit hasil pencucian berikatan dengan gibsit.
digunakan untuk mendapatkan bahan baku
alumina, sebagian lainnya untuk bahan abrasif, Peralatan
semen, refraktori dan bahan kimia antara lain
tawas, fero sulfat, besi klorida, poli aluminium Peralatan yang digunakan untuk penelitian
klorida (PAC), dan poli aluminium silikat sulfat meliputi:
(PASS) yang banyak dimanfaatkan pada - 1 unit jaw crusher (kapasitas 200-250
penjernihan air di PDAM dan industri (Passos kg/jam, ukuran umpan 4", dan produk 1")
dan Rodrigues, 2016; Gupta, 2017; King, - 1 unit roll crusher (kapasitas 20-40 kg/jam)
2017). - 1 unit ring mill ( kapasitas 1 kg/jam)
- 1 unit scrubber (volume sekitar 50 liter)
Bauksit sebagai bahan baku untuk pembuatan - 6 macam ayakan masing masing 1 buah
alumina yang selanjutnya digunakan sebagai (ukuran lubang 1 cm, 2,00 mm, 0,5 mm
bahan pembuatan logam aluminium memiliki (35 mesh), 0,25 mm (60 mesh), 0,15
persyaratan alumina di atas 51% Al2O3, mm(100 mesh) dan 0,106 mm (150 mesh)
maksimum 3% SiO2 dan maksimum 7 % - 1 unit oven pengering (suhu maksimum
Fe2O3; untuk bahan baku kimia (chemical) 250°C)
kandungan alumina lebih dari 58%, - 1 unit timbangan (berat maksimum 25 kg)
kandungan oksida besi serendah mungkin
(Husaini dkk., 2014). Prosedur Percobaan
Proses peningkatan kadar dari bijih bauksit Prosedur percobaan pencucian bijih bauksit
alumina umumnya didahului dengan dan pemisah magnetik dapat dilihat pada
peremukan yang dilanjutkan dengan scrubbing Gambar 1.
24
Peningkatan Mutu Bijih Bauksit Tayan Menggunakan Pemisah Magnetik, Stefanus S. Cahyono dkk.
SiO2
Al2O3 Fe2O3
PEMERCONTOHAN No Percontoh total
(%) (%)
(%)
1 Tayan 11,55 43,64 9,63
SCRUBBING
KONSENTRAT
Tabel 2. Komposisi kimia senyawa oksida
percontoh Tayan-1
Gambar 1. Bagan alir proses percobaan scrubbing
dan pemisah magnetik Komponen (%)
V2O5 0,121
MgO 0,0208
HASIL DAN PEMBAHASAN MnO 0,0382
CaO 0,0297
Hasil percobaan yang akan dibahas meliputi P2O5 0,0248
kondisi bahan baku dan percobaan magnetik Cl 0,0174
separator terhadap percontoh bauksit Tayan Ga2O3 0,0061
yang meliputi aspek distribusi ukuran butiran, K2O 0,0036
ZnO 0,0032
komposisi kimia dan perolehan Al2O3.
Sc2O3 0,0031
Bahan Baku
Tabel 3. Hasil analisis derajat liberasi percontoh
Berdasarkan data komposisi kimia bahan baku bauksit Tayan
yang disajikan pada Tabel 1, bijih bauksit asal
Tayan belum memenuhi spesifikasi sebagai Ukuran fraksi(mesh) Derajat liberasi(%)
bahan baku alumina pada proses Bayer yang -10 +35 60,60
mensyaratkan kandungan minimal 51% Al2O3, -35 +60 65,21
maksimum 3% SiO2 dan maksimum 7 % -60 +100 81,86
Fe2O3 sedangkan untuk bahan baku kimia -100 +150 89,37
memerlukan persyaratan yang lebih tinggi, yaitu -150 92,25
alumina 55% (min), silika 5-18%, oksida besi
2% (maks), oksida titan 0-6% (Smith, 2008).
Oleh karena itu, penelitian peningkatan mutu Percobaan Scrubbing
lebih dititikberatkan pada peningkatan kadar
alumina dan kadar SiO2 untuk dapat memenuhi Proses scrubbing ini bertujuan untuk
spesifikasi sebagai bahan baku alumina pada melepaskan partikel-partikel pengotor yang
proses Bayer. menempel pada permukaan bijih bauksit yang
umumnya berukuran halus < 2 mm (Tsamo,
25
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 15, Nomor 1, Januari 2019 : 23 - 30
Kofa dan Kamga, 2017). Dengan memisahkan merupakan cara yang efektif dalam
partikel berukuran< 2 mm, kadar Al2O3 akan menurunkan kandungan silika yang
meningkat dan kandungan senyawa pengotor merupakan pengotor dalam bauksit, karena
seperti Fe2O3 dan SiO2 akan menurun. Proses silika umumnya terkonsentrasi pada fraksi
scrubbing (pengayakan dan pencucian) butiran halus (Smith, 2008).
K
G
G
K K
Gambar 2a. Fotomikrograf sayatan tipis bauksit Gambar 2b. Fotomikrograf sayatan tipis bauksit
Tayan fraksi +35# (G=Gibsit), (K=Kuarsa) Tayan fraksi -35+60#(G=Gibsit), (K=Kuarsa)
K
G
K
G
K
G
Gambar 2c. Fotomikrograf sayatan tipis bauksit Gambar 2d. Fotomikrograf sayatan tipis bauksit
Tayan fraksi -60+100# (G=Gibsit), (K=Kuarsa) Tayan fraksi -100+150# (G=Gibsit), (K=Kuarsa)
Gambar 2e. Fotomikrograf sayatan tipis bauksit Tayan fraksi -150# (G=Gibsit), (K=Kuarsa)
26
Peningkatan Mutu Bijih Bauksit Tayan Menggunakan Pemisah Magnetik, Stefanus S. Cahyono dkk.
Pengaruh Ukuran Butir terhadap Perolehan Pada batasan ukuran butir tertentu dari -60
dan Kadar Al2O3 dan Fe2O3 dalam Produk +100, -100+150 dan -150 mesh kadar Al2O3
Non-magnetik 2.500 gauss cenderung turun karena ukuran butir terlalu
halus sehingga melayang tidak tertarik oleh
Gambar 3 menunjukkan data hasil proses medan magnet, sedangkan kadar Fe2O3
magnetic separator pada kuat medan magnet cenderung tinggi karena mineral besi berada di
2.500 gauss dengan variari ukuran butir +35, bawah mineral Al2O3 yang halus sehingga tidak
-35+60, -60+100, -100+150 dan -150 mesh. tertatik oleh medan magnet. Perolehan Al2O3
27
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 15, Nomor 1, Januari 2019 : 23 - 30
dalam produk non-magnetik dengan gauss Kondisi percobaan magnetic separator yang
5.000 Al2O3 65,23 % dengan kadar Al2O3 memberikan hasil yang terbaik diperoleh pada
56,83 %, kadar besi 5,52 %. ukuran butir -35+60 mesh pada 7500 gauss.
Pada ukuran butir tersebut bauksit sudah
Pengaruh Ukuran Butir terhadap Perolehan terliberasi sebesar 65,21 % sehingga kadar
dan Kadar Al2O3 dan Fe2O3 dalam Produk Al2O3 meningkat dari 43,64% menjadi 59,78
Non-magnetik 7500 gauss %, dan kadar Fe2O3 mengalami penurunan
dari Fe2O3 9,62 % menjadi 4,51% karena
Gambar 5 menunjukkan data hasil proses pada ukuran butir tersebut kuat medan
magnetic separator pada kuat medan magnet magnet dapat menarik sifat kemagnetan dari
7500 gauss dengan variasi ukuran butir +35, - bauksit.
35+60, -60+100, -100+150 dan -150 mesh.
60 70
50 60
Kadar (%)
50
Perolehan (%)
40 Kadar Al₂O₃
40
30 Kadar Fe₂O₃
30 Recovery Al₂O₃
20
20 Recovery Fe₂O₃
10 10
0 0
+35 -35+60 -60+100 -100+150 -150
Fraksi Ukuran (mesh)
Gambar 3. Hasil percobaan proses magnetic separator pada kekuatan medan magnet 2.500 gauss
60 80
70
50
60
Perolehan (%)
40 Kadar Al₂O₃
Kadar (%)
50
30 40 Kadar Fe₂O₃
30 Recovery Al₂O₃
20
20 Recovery Fe₂O₃
10 10
0 0
+35 -35+60 -60+100 -100+150 -150
Fraksi Ukuran (mesh)
Gambar 4. Hasil percobaan proses magnetic separator pada kekuatan medan magnet 5.000 gauss
28
Peningkatan Mutu Bijih Bauksit Tayan Menggunakan Pemisah Magnetik, Stefanus S. Cahyono dkk.
60 100
90
50 80
Perolehan (%)
40 70 Kadar Al₂O₃
Kadar (%)
60
30 50 Kadar Fe₂O₃
40 Recovery Al₂O₃
20 30
Recovery Fe₂O₃
10 20
10
0 0
+35 -35+60 -60+100 -100+150 -150
Fraksi Ukuran (mesh)
Gambar 5. Hasil percobaan proses pemisah magnetik pada kekuatan medan magnet 7.500 gauss
Pada batasan ukuran butir tertentu dari - pada ukuran fraksi -35+60 mesh pada 10000
60+100, -100+150 dan -150 mesh kadar gauss memberikan hasil yang terbaik, karena
Al2O3 cenderung turun karena ukuran butir pada ukuran butir tersebut Al2O3 sudah
terlalu halus sehingga melayang tidak tertarik terliberasi sebesar 65,21 % sehingga kadar
oleh medan magnet, sedangkan kadar Fe2O3 Al2O3 dalam produk non-magnetik meningkat
cenderung tinggi karena mineral besi berada di dari 43,64% menjadi 57,86 %, dan kadar
bawah mineral Al2O3 yang halus sehingga tidak Fe2O3 mengalami penurunan dari Fe2O3 9,62
tertarik oleh medan magnet. % menjadi 3,91%. Hal ini dikarenakan pada
ukuran butir tersebut mineral hematit dapat
Perolehan Al2O3 dalam produk non-magnetik tertarik oleh medan magnet. Pada batasan
dengan gauss 7.500 Al2O3 53,70 % dengan ukuran butir tertentu dari -60+100, -100+150
kadar Al2O3 58,01 %, kadar besi 4,41 %. dan -150 mesh kadar Al2O3 cenderung turun
karena ukuran butir terlalu halus sehingga
Pengaruh Ukuran Butir terhadap Perolehan melayang tidak tertarik oleh medan magnet,
dan Kadar Al2O3 dan Fe2O3 dalam Produk sedangkan kadar Fe2O3 cenderung tinggi
Non-magnetik 10.000 gauss karena mineral besi berada di bawah mineral
Al2O3 yang halus sehingga tidak tertarik oleh
Gambar 6 menunjukkan data hasil proses medan magnet. Perolehan Al2O3 dalam produk
magnetic separator pada kuat medan magnet non-magnetik dengan gauss 10.000 Al2O3
10.000 gauss dengan variasi ukuran butir +35, 50,26 % dengan kadar Al2O3 55,89 %, kadar
-35+60, -60+100, -100+150 dan -150 mesh. besi 3,31 %.
Kondisi hasil percobaan magnetic separator
70 70
60 60
Perolehan (%)
50 50 Kadar Al₂O₃
Kadar (%)
40 40 Kadar Fe₂O₃
30 30
Recovery Fe₂O₃
20 20
Recovery Al₂O₃
10 10
0 0
+35 -35+60 -60+100 -100+150 -150
Gambar 6. Hasil percobaan proses pemisah magnetik pada kekuatan medan magnet 10.000 gauss
29
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 15, Nomor 1, Januari 2019 : 23 - 30
30