Anda di halaman 1dari 39

Pengolahan Logam Aluminium (Al)

Sumber Daya Alam Indonesia

Kelompok 6 :
Alien Abi Bianasari
19/453220/PTK/13166
Dian Subekti Rahayu
19/453228/PTK/13174
Regita Dewi Cahyani
19/453236/PTK/13182
Andika Anugrah 20/467438/PTK/13899
Outline

Sumber,
Karakteristik
Mineral dan Produk

Cadangan dan
Kondisi
Pertambangan di
Indonesia dan
Pohon Industri
Aluminium
Pengolahan di
Industri dan
Kondisi Operasi
Alat

Safety Health and


Environment
Sumber Aluminium,
Karakteristik Mineral
dan Produk
Sumber Aluminium

Tanah Liat Bauksit Kaolin

(K. Nisah, 2017)


Sumber Aluminium
Keuntungan:
• Mudah didapatkan
• Teknik ektrasksi aluminium dari kaolin telah
banyak ditemukan
Kerugian:
• Kandungan Al2O3 lebih rendah dari bauksit
Tanah Liat Bauksit Kaolin (39,5%)

Keuntungan: Keuntungan:
• Mudah didapat • Proses ektraksi yang ekonomis, mudah dan cepat
Kerugian : • Lebih dari 90% produksi bauksit dunia digunakan untuk membuat alumina (mudah
• Sukar untuk diekstrak didapat)
dibandingkan dengan • Bauksit juga digunakan dalam produksi semen dengan kadar alumina yang tinggi, dapat
bauksit digunakan sebagai katalis oleh industri minyak, pelapis batang las, fluks dalam
• Proses tidak ekonomis pembuatan baja dan ferroalloy.
• Kandungan Al2O3 lebih • kandungan Al2O3 sebesar 45-65 %
rendah dari bauksit Kerugian :
(30 – 40 %) • Memerlukan proses penambangan bijih bauksit
Karakteristik Bauksit

Karakteristik Penjelasan

Warna Putih, abu-abu, kadang-


kadang kuning, oranye,
coklat, merah muda
Spesific gravity 2 hingga 2,5

Kandungan Mineral gibsit (Al2O3.3H2O),


bohmit, (Al2O3.H2O) dan
diaspor
Penggunaan Sumber utama
mining-technology.com
Aluminium
Sources of Bauxite

Australian Bauxite
Brazilian Bauxite

(Omar, 2017)
Indonesian Bauxite
Potensi Mineral Logam di Indonesia

(Ditjen ILMATE, 2016)


Aluminium
Aluminium (AL) merupakan unsur kimia dengan nomor atom 13. Aluminum
merupakan unsur logam yang banyak pada kerak bumi, aluminum yang terdapat
dalam kerak bumi berupa senyawa dengan unsur seperti Fe, O dan Si. Bahan
tambang utamanya untuk menghasilkan aluminum adalah bauksit, yang
merupakan aluminum oksida.
Aluminium ditemukan pada tahun 1825 oleh Hans Christian Oersted. Aluminium
baru diakui secara pasti oleh F. Wohlerpada tahun 1827.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat
ditempa dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abuabu,
tergantung pada kekasaran permukaannya.
Kekuatan tarik Aluminium murni adalah 90MPa, sedangkan aluminium (paduan)
memiliki kekuatan tarik berkisar hingga 600 MPa.
Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja, mudah ditekuk, diperlakukan
dengan mesin, dicor, ditarik dan diekstrusi.
Karakteristik Aluminium

Light weight

Logam yang termasuk ringan dengan densitas


2,7 g/cm3 Strength at Low Temperature

Electrical and Thermal Conductivity Aluminium tidak mudah rapuh meskipun saat
suhu rendah

Konduktor listrik dan panas yang baik Recycleable

Mudah didaur ulang


Corrosion Resistance

Paduan aluminium lebih tidak korosif


dibanding aluminium murni
Roadmap Hilirisasi Industri

(Ditjen ILMATE, 2016)


Penggunaan Aluminium
dan Kondisi Pertambangan
di Indonesia
Penggunaan Aluminium antara
lain untuk pembuatan kabel,
kerangka kapal terbang, mobil dan
berbagai produk peralatan rumah
tangga.

Senyawanya dapat digunakan


sebagai obat, penjernih air,
fotografi serta sebagai ramuan cat,
bahan pewarna, ampelas dan
permata sintesis.
Pengolahan di Industri
Cadangan dan Kondisi Pertambangan
di Indonesia
Sumber daya bauksit yang dimiliki Indonesia
cukup besar berdasarkan data Badan Geologi
per Desember 2018 total keseluruhan sebesar
3.301,33 bijih juta ton dan cadangan 2.378,34
bijih juta ton yang tersebar di Kepulauan Riau,
Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan
Kalimantan Tengah (Direktur Jenderal Mineral
dan Batubara, 2020).

Dengan jumlah tersebut, Indonesia dapat


memproduksi bauksit pada 2020 hingga 23
juta ton dan menempati urutan ke 5 terbesar
di dunia, sedangkan negara terbesar lainnya
adalah Australia (110 juta ton), Guinea (82 juta
ton), China (60 juta ton) dan Brazil (35 juta
ton) (Mineral Information Institute, 2021).
Kondisi Pertambangan di Indonesia
• Pada awal tahun 2020, demi mendorong hilirisasi dan meningkatkan nilai
produk minerba, pemerintah ingin melakukan larang ekspor komoditas
bauksit, timah, hingga batu bara.
• Pada awal tahun 2021, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) mengumumkan
bahwa perusahaan telah mendapatkan persetujuan ekspor bijih bauksit
tercuci dengan kadar Al2O3 lebih dari sama dengan 42% sebesar 1,89 juta
wet metric ton (wmt) untuk periode 2021-2022.
• Disetujuinya ekspor bijih bauksit Antam ini dengan pertimbangan adanya
proyek hilirisasi pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR).
• Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17
tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral No. 25 tahun 2018 tentang Pengusahaan
Pertambangan Mineral dan Batu Bara, Antam masuk dalam kriteria
perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi
Bauksit yang telah memiliki dan mengoperasikan serta mengembangkan
fasilitas pemurnian mineral di dalam negeri
Kondisi Pertambangan di Indonesia

• Mendukung hilirisasi mineral, realisasi jumlah smelter hingga tahun 2020 mencapai 19 smelter. Terdiri dari Nikel 13
smelter, Bauksit 2 smelter, Besi 1 smelter, Tembaga 2 smelter, Mangan 1 smelter.
• Dengan potensi 3,3 miliar ton, sementara produksi nasional 40 juta ton per tahun. Diperkirakan bauksit di Indonesia
akan habis 80 tahun lagi. Serapan dalam negeri dengan satu pabrik hanya 3 juta ton per tahun.
• Produksi aluminium diproyeksikan bertambah 2,3 juta ton per tahun pada 2022, seiring dengan beroperasinya pabrik
Smelter Grade Alumina Refinery PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah,
Kalimantan Barat. BAI merupakan perusahaan patungan antara PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) dan PT Antam
Tbk.
• Pada tahun 2023 mendatang, akan ada 3 pabrik yang siap operasi, dan menambah penyerapan dalam negeri 7,5 juta
ton. Sehingga serapan total jika semua beroperasi 10,5 juta ton. Maka diproyeksikan akan habis di 304 tahun
mendatang.
Pohon Industri
Pohon Industri Aluminium (Al)
Lithographic
Al Rod Printing Plates

Ladders
Al Sheet

Al Scrap High Pressure Gas


Cylinder
Al Flat Bar

Sporting Goods
Hall-
Bayer
Bauksit Alumina Heroult Al Ingot Al Tube
Process Machined
Process
Components

Al Round Bar Road Barriers &


Available in Indonesia Signs

Not Available in Al Square


Indonesia Furniture
Bar

Ore Mining Smelting Forming Application


(Ditjen ILMATE, 2016)
Ore Mining Smelting Forming Application

Bauksit (Al2O3.2H2O) memiliki sistem kristal oktahedral, terdiri dari 35-65% Al2O3, 2- 10% SiO2, 2-20% Fe2O3, 1-3%
TiO2 dan 10- 30% H2O. Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium tinggi, kadar besi rendah
dan sedikit kadar kuarsa bebas (Ramadhan dkk, 2013).

Secara komersial bauksit terjadi dalam tiga bentuk, yaitu (Valeton,


1972):
1. Pissolitic atau oolitic disebut pula “kemel” yang berukuran
diameter dari sentimeter, sebagai amorphous trihydrate.
2. Sponge ore (Arkansas), porous, merupakan sisa dari batuan asal
dengan komposisi utama mineral gibsit.
3. Amorphous atau bijih lempung.

Bauxite Ore
Ore Mining Smelting Forming Application

Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium oksida (alumina).

Tahapan dalam Proses Bayer :

Aluminium oksida dapat diproses lagi dengan menggunakan metode Hall-Héroult untuk
menghasilkan logam aluminium
Ore Mining Smelting Forming Application

Proses Hall-Heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk menghasilkan aluminium murni.

Pada elektrolisis ini Al2O3 dicampur dengan CaF2 dan 2-8% kriolit
(Na3AlF6) yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al 2O3 (titik lebur
Al2O3 murni mencapai 2000oC), campuran tersebut akan melebur pada
suhu antara 850-950oC.
Anoda dan katodanya terbuat dari grafit. Reaksi yang terjadi sebagai
berikut:
Al2O3 (l) 🡪 2Al3+ (l) + 3O2- (l)
Anoda (+) : 3O2- (l) 🡪 3/2 O2 (g) + 6e−
Katoda (-) : 2Al3+ (l) + 6e- 🡪 2Al (l)
Reaksi sel : 2Al3+ (l) + 3O2- (l) 🡪 2Al (l) + 3/2 O2 (g)

Hasilnya berupa :

Al ingot Al Scrap
Ore Mining Smelting Forming Application

Al sheet Al flat bar

Al round Al square
Al tube
bar bar
Ore Mining Smelting Forming Application

Ladders Sporting Goods

Road Barriers
& Signs

Lithographic High Pressure


Printing Plates Gas Cylinder

Machined Furniture
Componen
Gambaran Industri Aluminium
POTRET INDUSTRI SEKTOR INDUSTRI
BIJIH PENGGERAK
TRANSPORTASI
BAUKSIT ▪ Cadangan: No. 15 di ▪ Didominasi industri mobil dan sepeda
dunia (2010). motor
▪ Sumber daya : 971 juta
▪ Konsumsi :400,000 ton per tahun
ton
▪ Cadangan : 432 juta ton
▪ Pertumbuhan 10% Per Tahun

LOGAM (2011). KONSTRUKSI


▪ Produksi: No. 3 di dunia
▪ Produksi Aluminium ▪ Aplikasi fasad untuk perumahan dan bangunan tinggi
Primer : 250.000 Ton ▪ Konsumsi billet Aluminium sebesar 150.000 ton per
▪ Konsumsi Domestik tahun
:700.000 Ton (2012) ▪ Pertumbuhan 12 - 15% per tahun
PRODUK ANTARA DAN LISTRIK
HILIR ▪ Ekspor produk 17.000 ton
▪ Digunakan terutama dalam Transmisi Listrik
▪ Impor produk 20.000 ton ▪ Konsumsi : 150.000 ton per tahun
(2012) ▪ Pertumbuhan 10% per tahun

KONSUMSI PER TELEKOMUNIKASI


KAPITA
▪ Saat ini: 2.9 kg (2012) ▪ Kabel aluminium untuk telekomunikasi
▪ Target :10 kg (2025) ▪ Saat ini jumlahnya belum signifikan, namun terus
tumbuh (Ditjen ILMATE, 2016)
Industri Prioritas Tahun 2015-2035
Proses Pengolahan
dan Kondisi Operasi
Alat
Bauksit Alumina Aluminium

Hall-Heroult
Bayer Process
Process
Flow Diagram Process
Peralatan Proses

1. Rod Mill

Rod Mill berfungsi sebagai peralatan penghalusan


padatan.

2. Digester Digester berfungsi sebagai tempat pelarutan biji


bauksit dengan cara pencampuran dengan NaOH.
Kondisi Operasi:
Temp: 135-140 degC.
Press: ± 7 bar
Reaksi:
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O (l) 🡪 Na[Al(OH)4](aq)
Peralatan Proses

3. Thickener
Thickener berfungsi untuk memisahkan padatan yang
tercampur dalam larutan. Pada alat ini terdapat rake
untuk mengumpulkan padatan ke bagian bawah. Pada
pengolahan alumina, Thickener berfungsi untuk
memisahkan red mud dengan liquor.

4. Rotary Kiln

Rotary Kiln berfungsi untuk menghilangkan kristall


air pada hdydrate. Kondisi Operasi: 1000-1200oC.
Safety
Health and
Environment
Dampak SHE pada Pengolahan Bauksit menjadi Aluminium

Pengelolaan Air
Tambang bauksit banyak menggunakan air dalam jumlah besar, terutama di pabrik pemurnian
bauksit dan untuk menekan debu. Khususnya tambang yang terletak di daerah dengan curah hujan tinggi
mungkin mengalami limpasan yang tinggi, sehingga memerlukan pengelolaan yang cermat. Tambang
bauksit harus:
• Melakukan konsultasi dengan pemangku kepentingan utama untuk memahami semua kebutuhan
penggunaan air yang bertumpang tindih serta ketergantungan masyarakat dan lingkungan pada sumber
daya air di daerah tersebut;
• Membuat neraca air yang mencakup seluruh situs tambang berdasarkan informasi meteorologi jangka
panjang terbaik yang tersedia, dan menggunakan neraca tersebut untuk mengoptimalkan rancangan
infrastruktur;
• Memaksimalkan penggunaan kembali dan daur ulang air (misalnya pengembalian curahan air dari
bendungan tailing ke pabrik-pabrik pemurnian) untuk meminimalkan penggunaan persediaan air tanah
dan air permukaan, serta meminimalkan dampak terhadap pengguna air lainnya.
Dampak SHE pada Pengolahan Bauksit menjadi Aluminium
Emisi suara/kebisingan
Sumber utama yang terkait dengan penambangan bauksit meliputi:
• Mesin alat berat (misalnya buldoser, ekskavator, loader, truk angkut);
• Penghancur (crusher) dan pabrik pemurnian (beneficiation plant)
• Sabuk berjalan (konveyor);
• Jalur kereta api;
• Pemuatan, pembongkaran dan penimbunan bauksit
• Pembangkit listrik
• Pengeboran dan peledakan.

Strategi yang direkomendasikan untuk meminimalkan dampak kebisingan meliputi:


• Melengkapi kendaraan dengan alarm mundur broadband(white noise) sebagai pengganti alarm dengan nada yang tradisional;
Efek Gas Rumah Kaca

Penambangan bauksit rata-rata menghasilkan emisi gas CO2 sebesar 50 kg CO2 per ton bauksit yang
dihasilkan. Adapun sumber utama emisi gas rumah kaca adalah:
Pembangkit listrik di lokasi (misalnya pembangkit listrik tenaga
diesel)
Diesel yang digunakan pada alat berat bergerak untuk
penambangan dan pengangkutan;
Pembersihan vegetasi sebelum penambangan.
Langkah-langkah konservasi energi yang direkomendasikan meliputi:

Menggunakan motor dan pompa dengan ukuran yang benar dan menggunakan
variable speed drive (pengatur kecepatan motor) pada peralatan dengan
persyaratan beban yang sangat bervariasi.
Menggunakan peralatan dan truk pertambangan yang lebih besar dan lebih hemat
energi;
Menerapkan sistem pengiriman truk yang canggih untuk mengoptimalkan waktu
siklus truk dan mengurangi waktu menganggur dan menunggu;
Memperbaiki pemeliharaan peralatan pertambangan dan transportasi; dan
Meminimalkan jarak angkut rata-rata dengan memusatkan lokasi pabrik
permurnian dan tempat penimbunan.
Red Mud

Red Mud (lumpur merah) merupakan limbah yang dihasilkan oleh produksi
industri alumina. Red Mud bersifat basa sehingga cukup berbahaya terhadap
lingkungan. Senyawa ini dihasilkan melalui bayer process yang merupakan salah
satu tahap ekstraksi dari bauksit untuk memproduksi alumina.

Pemanfaatan Red Mud :


1. Material mentah untuk membuat semen
2. Sebagai bahan ekstraksi Scandium dan REE
3. Bahan dasar untuk pembuatan baja
Terima kasih
Xièxie
Arigatou gozaimasu
Daftar Pustaka
• Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara.2020. Statistik Potensi dan Neraca Sumber Daya Mineral, dan Batu Bara, Jakarta.
• Ditjen ILMATE. 2016. Hilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Mineral Tambang. Jakarta : Kementerian Perindustrian.
• Husaini, dkk. 2016.Pelarutan Bijih Bauksit dengan NaOH menjadi Larutan Sodium Aluminat skala Pilot. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol.
12. Bandung
• General Characteristic of Bauxite. 2017. Irshad Omar
• Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. 2020. Bertemu Media, Dirjen Minerba Jelaskan Potensi Sumber Daya dan
Cadangan Minerba. Jakarta.
• Kyriakogona, dkk. 20.17. Extraction of Aluminium from Kaolin: a Comparative Study of Hydrometallurgical Processes. Proceedings of the 3rd
World Congress on Mechanical, Chemical, and Material Engineering (MCM'17)
• Mineral Information Institute.2021. World bauxite producers.
• Nisah, K. 2016.Ekstraksi Alumina Oksida dari Tanah Liat dengan Vairabel Suhu dan Konsentrasi Asam Sulfat. Lantanida Journal, Vol. 4 No.1, 2016
• Pusat Sumber Daya Geologi.2018. Sumber Daya Mineral dan Batubara di Indonesia. Bandung.
• Ramadhan, Fachrul Rozi, Yoga Aribowo, Dian Agus Widiarso, Dedi Sunjaya, Betraz A. 2013. Geologi, Karakteristik Dan Genesa Endapan Laterit
Bauksit PT. ANTAM (Persero) Tbk, Unit Geomin, Daerah Kenco, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Semarang : Universitas Diponegoro.
• Valeton, Ida. 1972. Bauxites. New York : Elsevier Publishing Company.
• http://www.pt-ica.com/
• https://www.ga.gov.au/education/classroom-resources/minerals-energy/australian-mineral-facts/aluminium
• https://www.ga.gov.au/data-pubs/data-and-publications-search/publications/australian-minerals-resource-assessment/bauxite

Anda mungkin juga menyukai