Bauksit (bahasa Inggris: bauxite) adalah biji utama aluminium terdiri dari hydrous aluminium
oksida dan aluminium hidroksida yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O), mineral gibsit (Al2O3
.3H2O), dan diaspore α-ALO (OH), bersama-sama dengan oksida besi goethite dan bijih besi,
mineral tanah liat kaolinit dan sejumlah kecil anatase Tio 2. Secara umum bauksit mengandung
Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%, Fe2O3 2 – 25%, TiO2 >3%, dan H2O 14 – 36%.
Bauksit pertama kali ditemukan pada tahun 1821 oleh geolog bernama Pierre Berthier pemberian
nama sama dengan nama desa Les Baux di selatan Perancis. Di Indonesia Bauksit pertama kali
ditemukan pada tahun 1924 di Kijang, pulau Bintan, di provinsi Kepulauan Riau.
Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan pelapukan sangat
kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe
rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali.
Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung,
lempung dan serpih. Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian
oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.
Kegunaan Bauksit: Bahan Industri Keramik, Logam, Abrasive, Kimia dan Metelurgi
Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu.
Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka,
dan Pulau Kalimantan.
Bauksit
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Bauksit (bahasa Inggris: bauxite) adalah biji utama aluminium terdiri dari hydrous aluminium oksida
dan aluminium hidroksida yakni dari mineral gibbsite Al (OH) 3, boehmite γ-ALO (OH),
dan diaspore α-ALO (OH), bersama-sama dengan oksida besi goethite dan bijih besi, mineral tanah
liat kaolinit dan sejumlah kecil anatase Tio 2 . Pertama kali ditemukan pada tahun 1821 oleh geolog
bernama Pierre Berthier pemberian nama sama dengan nama desa Les Baux di selatan Perancis.
Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium
oksida (alumina), dan
Pertama kali ditemukan pada tahun 1821 oleh geolog bernama Pierre Berthier pemberian nama sama
dengan nama desa tempat dimana Bauksit pertamakali ditemukan, Les Baux di bagian selatan Perancis.
Pembentukan bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dimana kondisi yang menunjang
pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi,
kadar Fe rendah dan bebas atau sedikit sekali mengandung kadar kuarsa (SiO2). Batuan tersebut
(misalnya sienit dan nefelin) berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan
tersebut akan mengalami proses lateritisasi kemudian proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.
Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar dan tidak terlalu dalam. Biasanya banyak terdapat di
hutan biomas, oleh karena itu penambangannya biasanya merusak hutan.
Riau : P.Bulan, P.Bintan (kandungan SiO2 = 4,9%, Fe2O3 = 10,2%, TiO2 = 0,8%, Al2O3 = 54,4%),
P.Lobang (kepulauan Riau), P.Kijang (kandungan SiO2 = 2,5%, Fe2O3 = 2,5%, TiO2 = 0,25%,
Al2O3 = 61,5%, H2O = 33%),merupakan akhir pelapukan lateritic setempat, selain ditempat
tersebut terdapat juga diwilayah lain yaitu, Galang, Wacokek, Tanah Merah,dan daerah searang.
Kalimantan Barat : Tayan Menukung, Sandai, Pantus, Balai Berkuah, Kendawangan dan Munggu
Besar.
Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka diawali dengan land clearing dan kemudian
diikuti dengan pengupasan tanah penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel loader yang
sekaligus memuat bijih bauksit tersebut kedalam dump truck untuk diangkut ke instalansi pencucian.
Cara-cara Pencucian:
Hasil Basic-Al-Sulfat dikalsinansi menjadi Al2O3, kelemahan cara ini adalah Fe2O3ikut larut.
Proses ini melarutkan kotoran (termasuk Silica) dengan cairan panas Sodium Hydroxide, NaOH pada 175º C
dengan tekanan tinggi. Hasil pencucian berupa lumpur merah kemudian disaring lagi dengan menggunakan
saringan pasir dan kemudian didinginkan. Larutan Alkaline kemudian ditambahkan disertai Carbon Dioxide.
Proses ini menghasilkan endapan yang mengandung sekitar 30%-54% Alumunium Oxide dan sisanya
berupa beberaja jenis besi dan Titanium. Aluminium Oxide harus dimurnikan lagi untuk memperoleh
Aluminium murni.
Untuk Bauksit yang mempunyai kadar silika lebih dari 10%, proses ini menjadi kurang dimungkinkan
dikarenakan Sodium Alumunium Silika yang terbentuk. Alternatif nya adalah Proses "Hall–Héroult".
A. Tentang Bauksit
Bauksit (Inggris:bauxite) adalah biji utama aluminium terdiri dari hydrous aluminium oksida dan aluminium
hidroksida yakni dari mineral gibbsite Al (OH)3, boehmite γ-ALO (OH), dan diaspore α-ALO (OH),
bersama-sama dengan oksida besi goethite dan bijih besi, mineral tanah liat kaolinit dan sejumlah kecil
anatase Tio 2 .
Pertama kali ditemukan pada tahun 1821 oleh geolog bernama Pierre Berthier pemberian nama sama
dengan nama desa Les Baux di selatan Perancis.
Cara-cara Leaching :
Hanya dilakukan untuk pembuatan Al2(SO4)3 untuk proses pengolahan air minum dan pabrik
kertas.
Reaksi Pelindian:
• Mineral Bijih:
• Impurities:
SiO2 + 2 NaOH = Na2O∙SiO2 + H2O (Silika yang bereaksi adalah silika reaktif)
2(Na2O∙SiO2) + Na2O∙Al2O3+2H2O = Na2O∙Al2O3∙SiO2 (Tidak larut) + 4 NaOH
Dalam proses ini dibatasi jumlah silika reaktifnya karena sangat mengganggu dengan menghasilkan
doubel Na-Al-Silikat yang mempunyai sifat tidak larut. Fe2O3 dan TiO2 tidak bereaksi dengan NaOH dan
tetap dalam residu (Red Mud), sedangkan V2O5, Cr2O3, Ga2O3 larut sebagai by product.
- Reaksi Presipitasi:
Dilakukan dengan memanfaatkan hidrolisa karena pendinginan T=60-65 C sampai 38-43 C, t = 100 jam
- Kalsinasi:
Reaksi-reaksi:
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, dimana ion-ion oksida melepaskan elektron menghasilkan gas
oksigen.
logam aluminium terdeposit di keping katoda dan keluar melalui saluran yang telah disediakan.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Bauksit
http://extractivemetallurgy.blogspot.com/2008/12/proses-pengolahan-bijih-bauksit.html
GENESA BAHAN GALIAN
8:18 PM
http://learnmine.blogspot.com/2013/05/genesa-bahan-galian.html
Isya Ansyari
Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses pembentukan, komposisi,
model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian
(geologic controls).
Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah sebagai pegangan dalam
menemukan dan mencari endapan-endapan baru, mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan
galian, membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta membantu
proses pembentukannya berlangsung dalam jangka waktu lama (jutaan tahun). Keberadaannya jika
dibandingkan dengan masa hidup di alam seperti manusia maka bahan galian digolongkan kepada sumber
Keberadan mineral yang berbentuk bahan galian di alam dijumpai dalam dua bentuk yaitu yang pertama
dalam bentuk ASLI nya atau native element, serta bahan galian tersebut dapat langsung diambil serta
digunakan untuk keperluan manusia, sedangkan bentuk kedua berbentuk SENYAWA dengan unsur lain,
serta untuk mendapatkan mineral yang diinginkan bahan galian tersebut harus diolah lebih dahulu.
Berdasarkan jenisnya BAHAN GALIAN secara garis besar digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu :
c. Logam Bukan Besi ( Sn, Al, Cu, Pb, Zn, Bi, Sb dan Ti )
a. Mineral Industri
b. Batu Mulia
a. Uranium
(Au,Ag). Biasanya emas terdapat dalam cebakan pada berbagai macam batuan seperti batuan sedimen,
Perak (Ag), kebanyakan perak berasal dari cebakan hidrotermal tipe pengisian ( Fisure filling) pada urat-urat
(Vein) .
Platina (Pt), Bijih platina terjadi secara konsentrasi magmatik didalam batuan beku ultra basa. Bijih platina
placer (Endapan sekunder) terbentuk karena proses pengendapan kembali dari hasil pelapukan / erosi
Air Raksa (Hg), hampir semua bijih air raksa terjadi dari larutan hydrothermal sebagai aktifitas pengisi
Bauksit (Al), bijih bauksit terjadi karena proses pelapukan (Residual Concentration ) dari batuan yang kaya
akan mineral feldspar atau mineral alumina silikat lainnya. Adapun batuan induknya tersebut antara lain
Besi (Fe), bijih besi seperti logam yang lainnya terbentuknya akibat proses magmatik, kontak metasomatik
dan replacemen. Bijih besi yang didapat dialam antara lain Magnetit, Hematit, Pirit dan Siderit.
Tembaga (Cu), Hampir sebagian besar cebakan Tembaga terjadi dari Proses larutan Hidrothermal, dengan
tipe alih tempat (Replacemen) dan pengisian rongga (Cavity filling) pada batuan beku, sedimen maupun
metamorf.
Timah Hitam (Pb), Dialam timah hitam selalu bersosiasi dengan mineral seng, yang terjadi karena proses
hydrothermal suhu rendah dengan type endapan pengisian rongga ( Cavity filling ) dan alih tempat
(Replacemen ). Bahan tambangnya di alam antara lain didapat sebagai mineral Galena, Serusit dan
Anglesit.
Antimoni (Sb), Kebanyakan bijih antimoni terjadi dari larutan Hidrothermal temperatur rendah dan dangkal,
mengisi celah-celah dan rongga-rongga yang bentuknya tak beraturan. Beberapa endapan primer telah
mengalami pengayaan oleh residu pelapukan, membentuk bijih oksida.
Mangan (Mn), Kebanyakan endapan mangan yang prospek merupakan endapan sedimenter dan residual.
Secara primer bisa terjadi akibat proses Hidrothermal dan Metamorfosa (Malihan ).
Barit , Secara primer merupakan hasil endapan larutan hydrothermal dalam bentuk pengisian rekahan
(Fissure filling), pengisian antar breksi (Breccia filling) atau merupakan hasil alih tempat (Replacemen
deposits).
Feldspar, Mineral feldspar merupakan mineral pembentuk batuan beku terutama batuan beku dalam, terjadi
selama proses kristalisasi magma baik melalui proses pneumatolitic ataupun proses hydrothermal dalam
urat pegmatite.
Garam Alam, Yodium atau Garam Alam sebagai bahan galian berasosiasi dengan cekungan minyak bumi dan
gas bumi ataupun pada mata air garam. Biasanya Yodium berasosiasi dengan Bromium.
Batugamping, Batugamping terjadinya dilaut karena proses biologi, yakni sisa-sisa binatang laut seperti
koral, foram, kerang yang mati dan terkumpul . Atau karena proses kimiawi yakni pengendapan secara
kimiawi larutan-larutan karbonat yang terbawa sungai kelaut dan pada kedalaman tertentu mengendap.
Kalsit, Kalsit biasa terdapat dalam batugamping atau batuan sedimen lainnya yang merupakan hasil
rekristalisasi larutan kalsium karbonat dari batugamping atau batuan karbonat lainnya, mengisi celah-celah
Batu Sabak, Terjadi akibat proses metamorfosa regional pada batuan sedimen (Batu lanau dan Batu
Intan (C), Terjadinya karena proses metamorfosa dibawah permukaan bumi yang sangat dalam sekali. Intan
Primer terdapat sebagai Xenocryst pada batuan Kimberlit. Endapan Intan Placer/Alluvial terjadi karena
Agate, Agate merupakan kelompok Kalsedon atau mineral yang terjadi oleh pembekuan larutan magma
BAUKSIT A. Sejarah Bauksit Bauksit ditemukan pada tahun 1821 oleh geolog
bernama”Pierre Berthier” pemberian nama sama dengan nama Desa Les Baux di
selatan Perancis. Bauksit adalah bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral
dengan susunan terutama dari Hidroksida aluminium,yaitu berupa mineral buhmit
(Al2O3H2O); mineral gibsit (Al2O3.3H2O) dan diaspora (Al2O3H2O)
3. B. Mineral Penyusun Bauksit Bauksit adalah tanah merah yang kaya dengan
alumunium logam. Bauksit mengandung Al2O3 sebanyak (45 – 65%) , SiO2 (1 – 12%) ,
Fe2O3 ( 2 – 25% ), ( TiO2 >3% ), dan H2O (14 – 36%) . mempunyai warna putih susu
atau kekuningan dalam keadaan murni,merah atau coklat apa bila terkontaminasi oleh
Besi oksida atau bitumen, bauksit relative sangat lunak (kekerasan 1-3 skala mohs),
relative ringan dengan berat jenis 2,3-2,7,mudah patah dan tidak
4. C. Asal-mula Bauksit Terjadi proses pelapukan (laterisasi) batuan induk,erat kaitannya
dengan penyebaran granit dan bochmit. Bauksit terjadi di daerah tropika dan
subtropika serta membentuk perbukitan yang landai dengan memungkinkan pelapukan
sangat kuat.
5. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al relatif tinggi,
kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak
mengandung sama sekali. (misalnya sienit dan nefelin) yang berasal dari batuan beku,
batu lempung-lempung dan serpih Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses
lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.
Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman
tertentu.
6. D. Sumber Bauksit Di Indonesia 1. 2. 3. 4. Sumatera Utara : Kota Pinan (bauksit dan
kandungannya Al2O3 = 15,05 – 58,10%). Riau : Pulau Bulan, Pulau Bintan (bauksit dan
kandungannya SiO2 = 4,9%, Fe2O3 =10,2%, TiO2 = 0,8%, Al2O3 = 54,4%), Pulau
Lobang (kepulauan Riau), Pulau Kijang (kandungan SiO2 = 2,5%,Fe2O3 = 2,5%, TiO2 =
0,25%, Al2O3 = 61,5%, H2O = 33%), merupakan akhir pelapukan lateritic setempat,
selain ditempat tersebut terdapat juga diwilayah lain yaitu, Galang, Wacokek,Tanah
Merah,dan daerah searang. Kalimantan Barat : Tayang Mebukung, Sandai, Pantus,
Balai Berkuah,Kendawangan dan Munggu Besar Bangka Belitung : Sigembir
7. E. Tahap Penambangan Bauksit a. Pembersihan lahan (land clearing) dari tumbuh-
tumbuhan yang terdapat diatas endapan bijih bauksit. b. Pengupasan lapisan penutup
(Strepping of overburden) yang umumnya memeliki ketebalan 0,2 meter. Untuk
pengupasan lapisan penutup digunakan bulldozer. c. Penggalian (digging) endapan
bauksit dengan excavator dan pemuatan bijih dengan dump truck. d. Pencucian e.
Pengangkutan bijih bauksit bersih f. Penimbunan dan pengapalan g. Penanganan Tailing
dan Air Limbah h. Reklamasi dan Revegetasi
8. E. Tahap Pengolahan Bauksit(continued)
9. E.Tahap pengolahan bauksit(continued)
10. Kegunaan bauksit(aluminium)dalam kehidupan sehari-hari Aluminium digunakan
untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk membuat berbagai peralatan di dapur
Mode transportasi meliputi udara, air dan darat. Aluminium digunakan secara luas untuk
membuat kapal Aluminium banyak digunakan dalam mobil. Aluminium untuk mobil
memiliki sifat termal sekaligus estetika
11. Bagian-bagian mobil seperti pelek, blok mesin, komponen suspensi, dan
transmisi terbuat dari aluminium Kemasan adalah salah satu penggunaan paling umum
dari aluminium. Minuman kaleng, tutup botol, foil, nampan, dll semuanya terbuat dari
logam ini. Aluminium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi. Atap, casting,
fabrikasi, pipa, tangki, batang aluminium, kawat, bingkai jendela, pagar, pegangan
tangga merupakan bagian penting konstruksi yang
12. Alumunium juga digunakan untuk membuat benda yang harus ringan bebannya,
seperti pesawat terbang atau bahan-bahan untuk atap
Advertisement
Bauksit merupakan biji utama alumunium yang terdiri
dari alumunium hidroksida dan alumunium oksida. Bauksit ini pertama di temukan di tahun 1821 di les
baux, oleh karena itu penamaannya adalah bauxite atau bauksit. Mineral bauksit merupakan mineral
yang tersusun dari mineral anorganik dimana merupakan senyawa kimia yang terbentuk secara alami.
Fungsi Bauksit
Untuk membuat alumunium dari bauksit ini biasanya menggunakan 2 tahap, proses bayer dan proses
hall-heroult. Pembentukan biji bauksit ini terjadi di daerah tropis dan subtropics, karena daerah tersebut
mendukung adanya proses pelapukan. Bauksit sering ditemukan dalam lapisan datar dan tidak terlalu
dalam. Lebih mudah di jumpai di hutan biomas. Oleh sebab itu penambangannya sering mengorbankan
untuk merusak hutan, padahal manfaat hutan sangat vital juga untuk manusia.
Karakteristik Bauksit
Warna bauksit jika dilihat dengan mata telanjang, mineral bauksit berwarna coklat orange kekuning-
kuningan. Tetapi, jika dilihat dengan menggunakan mikroskop akan nampak adanya Kristal berwarna
kehitaman.
Bagaimana dengan sifat Bauksit? bauksit termasuk sangat lunak dengan angka kekerasan 1-3 skala
mohs. Selain itu juga relative ringan dengan berat jenis 2,3-2,7. Bauksit mudah patah dan tidak dapat
larut dalam air serta tidak akan terbakar.
Bauksit mudah di temukan di daerah-daerah tropis yang dekat dengan garis khatulistiwa. Di Indonesia
sendiri, potensi dan cadangan dari endapan bauksit ini cukup melimpah. Terdapat di Sumatra Utara kota
Pinang, di Riau terdapat di pulau bulan dan pulau bintan, untuk daerah Kalimantan Barat terdapat di
Sandai, tayang Mebukung, balai berkuah, Pantus, Kndawangan, Munggu besar, terakhir di propinsi
Bangka Belitung bisa di temui di daerah Sigembir. Namun sampai saat ini proses penambangan bauksit
di Pulau Bintan merupakan satu-satunya penambangan yang terbesar di Indonesia.
Agar biji bauksit dapat dimanfaatkan, pada proses penambangan membutuhkan proses yang cukup
panjang dan sulit. Setelah “babat alas”, tanah yang menjadi titik tambang bauksit di gali dan setelah
ditemukan bauksit lalu di lakukan proses pencucian. Pencucuian tersebut dilakukan agar biji bauksit
terpisah dari kototoran-kotorn yang tidak di butuhkan.
Pemecahan biji bauksit dalam proses penambangan sejauh ini menggunakan 4 cara. Diantaanya adalah
cara asam, cara basa, sintering dengan deville-pechiney, dan dengan proses elektolisa.
Lalu Apa manfaat bauksit bagi kehidupan kita? Bauksit merupakan batuan alam yang di ciptakan tuhan
untuk turut membantu kehidupan manusia. Berikut manfaat Bauksit bagi kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan aluminium
Utamanya biji bauksit akan di lelehkan dan kemudian di olah untuk menjadi alumunium. Proses tersebut
memakan proses yang panjang dan memerlukan tenaga listrik yang banyak sekali. Sejauh ini Negara
yang memproses pengolahan bauksit menjadi alumunium adalah Australia. Negeri kanguru tersebut
menjadi produsen bauksit dan alumina terbesar di dunia.
Sejauh ini Negara tujuan yang membutuhkan alumunium dari Australia adalah Negara-negara asia
seperti jepang dan termasuk Indonesia. Cukup ironi memang, mengingat kita memiliki bahan biji bauksit
namun kita tidak mampu mengolahnya dengan optimal untuk di jadikan alumunium. Sifat yang dimiliki
alumunium sangat khas yaitu mampu mengahantar panas dengan efisien.
Dari alumunium tersebut akan di buat berbagai perlatan yang dibutuhkan manusia sehari-harinya seperti.
Selain pemanfaat utama untuk dijadikan alumunium, bauksit juga memiliki banyak kegunaan untuk
industry lainnya. Biji bauksit bisa di ubah menjadi sesuatu yang selama ini ada di sekitar kita, seperti:
7. di jadikan bahan dasar untuk pebuatan tinta kering dan tinta laser, pada mesin fotokopi.
8. Di Industry rekaman, bauksit menjadi bahan utama untuk pembuatan pita kaset
10. Kandungan alumina pada bauksit juga di jadikan penyannga katalis pada proses penambangan
lain untuk menghilangkan kotoran pada hasil tambang seperti minyak bumi, nitrogen, dan sulfur.
Bauksit dan tembaga
Di buat oleh:
Jessica Novia
Sherly
Sevvina
Bauksit
1. Definisi Bauksit
Bauksit adalah batuan-batuan yang rupanya seperti lempung kering, putih kemerahan yang mengandung
55% – 65% Al. Sehingga merupakan bijih dari alumunium. Alumunium termasuk salah satu logam yang
mempunyai sifat-sifat yang sangat menguntungkan inilah yang menyebabkan pemakaiannya laju dan
cepat. Jika dibandingkan dengan logam lainnya, maka alumunium merupakan logam yang termudah
digunakan oleh manusia yaitu mulai pada tanggal 1825. produksi bauksit Indonesia pada tahun 1971
adalah 1.237.610 ton sebagian besar di ekspor ke jepang.
2. Proses pembentukan Bauksit
Bijih bauksit terjadi di daerah tropis dan subtropis yang memungkinkan pelapukan yang sangat kuat.
Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar alumunium nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan tidak
atau sedikit mengandung kuarsa (SiO¬2) bebas atau tidak mengandung sama sekali. Bentuknya
menyerupai cellular atau tanah liat dan kadang-kadang berstruktur pisolitic. Secara makroskopis bauksit
berbentuk amorf. Kekerasan bauksit berkisar antara 1 – 3 skala Mohs dan berat jenis berkisar antara 2,5
– 2,6.
Kondisi – kondisi utama yang memungkinkan terjadinya endapan bauksit secara optimum adalah ;
1. Adanya batuan yang mudah larut dan menghasilkan batuan sisa yang kaya alumunium
2. Adanya vegetasi dan bakteri yang mempercepat proses pelapukan
3. Porositas batuan yang tinggi, sehingga sirkulasi air berjalan dengan mudah
4. Adanya pergantian musim (cuaca) hujan dan kemarau (kering)
5. Adanya bahan yang tepat untuk pelarutan
6. Relief (bentuk permukaan) yang relatif rata, yang mana memungkinkan terjadinya pergerakan air
dengan tingkat erosi minimum
7. Waktu yang cukup untuk terjadinya proses pelapukan
Bauksit terbentuk dari batuan yang mengandung unsur Al. Batuan tersebut antara lain nepheline, syenit,
granit, andesit, dolerite, gabro, basalt, hornfels, schist, slate, kaolinitic, shale, limestone dan phonolite.
Apabila batuan-batuan tersebut mengalami pelapukan, mineral yang mudah larut akan terlarutkan,
seperti mineral – mineral alkali, sedangkan mineral – mineral yang tahan akan pelapukan akan
terakumulasikan.
Di daerah tropis, pada kondisi tertentu batuan yang terbentuk dari mineral silikat dan lempung akan
terpecah-pecah dan silikanya terpisahkan sedangkan oksida alumunium dan oksida besi terkonsentrasi
sebagai residu. Proses ini berlangsung terus dalam waktu yang cukup dan produk pelapukan terhindar
dari erosi, akan menghasilkan endapan lateritik.
Kandungan alumunium yang tinggi di batuan asal bukan merupakan syarat utama dalam pembentukan
bauksit, tetapi yang lebih penting adalah intensitas dan lamanya proses laterisasi.
Kondisi – kondisi utama yang memungkinkan terjadinya endapan bauksit secara optimum adalah ;
1. Adanya batuan yang mudah larut dan menghasilkan batuan sisa yang kaya alumunium
2. Adanya vegetasi dan bakteri yang mempercepat proses pelapukan
3. Porositas batuan yang tinggi, sehingga sirkulasi air berjalan dengan mudah
4. Adanya pergantian musim (cuaca) hujan dan kemarau (kering)
5. Adanya bahan yang tepat untuk pelarutan
6. Relief (bentuk permukaan) yang relatif rata, yang mana memungkinkan terjadinya pergerakan air
dengan tingkat erosi minimum
7. Waktu yang cukup untuk terjadinya proses pelapukan
Bahan galian ini terdapat pada lapukan (residual soil) dari batuan yang mengandung oksida alumunium
monohidrat dan oksida besi yang membentuk mineral diaspal (Al2O3OH) dan gipsit (Al2O3H2O. Secara
umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%, Fe2O3 2 – 25%, TiO2 >3%,dan
H2O 14 – 36%.
4. Penyebaran Bauksit
Bahan galian ini terdapat pada lapukan (residual soil) dari batuan yang mengandung oksida alumunium
monohidrat dan oksida besi yang membentuk mineral diaspal (Al2O3OH) dan gipsit (Al2O3H2O) pada
formasi Jambu (Ruj). Penyebaran Bauksit terdapat di :
Al – 1. terdapat di Kecamatan Sungai Raya kepulauan (Batu Payung dan Sungai Merah) dengan sebaran
cadangan 2 x 106 ton.
Al – 2. terdapat di Kecamatan Bengkayang, dengan luas sebaran belum diketahui (terindikasi).
Al – 3. terdapat di Kecamatan Seluas ; dengan sebaran cadangan belum diketahui (terindikasi).
Kegunaan Bauksit
http://geoenviron.blogspot.com/2013/02/persebaran-barang-tambang-di-indonesia.html
Ada peribahasa yang mengatakan "Gemah ripah Loh Jinawi" yang artinya kekayaan hasil bumi yang
melimpah. Itulah negara Indonesia, negeri timur seberang yang sejak abad ke 16 diserbu oleh negara-negara
barat dalam rangka merkantilisme, kolonialisme dan imperialisme. Tentu saja yang mereka incar adalah
kekayaan negeri timur tersebut. Sudah berjuta-juta ton rempah-rempah dan barang tambang diangkut ke
Eropa. Dan inilah bukti kekayaan barang tambang ada di Indonesia. Barang tambang dan persebarannya itu
meliputi :
Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut :
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara
(Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa
3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai
Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam,
Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau
Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).
(4.) Besi
Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku),
(5.) Timah
Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau
Singkep (Dabo).
(6.) Emas
Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu
(Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat
(7.) Tembaga
(8.) Nikel
(9.) Marmer
(10.) Mangan
Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).
(11.) Aspal
(12.) Belerang
Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).
(13.) Yodium
Sumber : http://www.crayonpedia.org
Menurut perkiraan para ilmuwan, minyak bumi mulai terbentuk selama jutaan tahun. Indonesia merupakan
Kualitas minyak bumi Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi Indonesia sangat rendah,
Minyak bumi diambil dalam bentuk minyak mentah, sebelum dapat digunakan, minyak mentah tersebut harus
diolah. Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, premium, minyak tanah, solar dll. Manfaat dari
Sebagai salah satu negara penghasil utama minyak bumi, Indonesia menjadi anggota Organization Petroleum
Exportir Countries (OPEC), yang bergerak dalam bidang ekspor minyak bumi.
b. Gas Alam
Di Indonesia terdapat banyak sumber gas alam. Gas alam dapat digunakan sebagai bahan bakar. Ada 2
macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. Apa bedanya? LNG (Liquified Natural Gas)
atau Gas alam cair dibuat dari gas alam yang terbentuk secara alami. LNG terdiri atas gas metan dan gas
etan. LNG membutuhkan suhu sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas alam cair diproduksi
LPG (Liquified Petrolium Gas) atau gas hasil olahan minyak bumi yang dicairkan. Elpiji inilah yang digunakan
c. Batu Bara
Sebagian besar batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang hidup berjuta-juta tahun yang lalu. Tubuh-
tumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga berada dalam lapisan-lapisan
batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolen (proses pengarangan).
Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah sebagai berikut:
Ombilin dekat sawahlunto (sumatera Barat) menghasilkan batu bara muda yang sifatnya mudah
hancur.
Bukit asam dekat Tanjung Enim (palembang) enghasilkan batu bara muda yang sudah menjadi
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau laut/Sebuku)
Batu bara memiliki berbagai penggunaan yang penting di seluruh dunia. Penggunan yang paling penting
adalah untuk :
Penggunaan batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan alumina, pabrik kertas, dan industri
kimia serta farmasi. Beberapa produk kimia dapat diproduksi dari hasil-hasil sampingan batubara. Ter batu
bara yang dimurnikan digunakan dalam pembuatan bahan kimia seperti minyak kreosot, naftalen, fenol dan
benzene. Gas amoniak yang diambil dari tungku kokas digunakan untuk membuat garam amoniak, asam nitrat
dan pupuk tanaman. Ribuan produk yang berbeda memiliki komponen batu bara atau hasil sampingan batu
bara:sabun, aspirin, zat pelarut, pewarna, plastik dan fiber, seperti rayon dan nylon.
Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan produk-produk tertentu, seperti :
Karbon teraktivasi (digunakan pada saringan air dan pembersih udara serta mesin pencuci darah).
Serat karbon (bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan yang digunakan pada konstruksi,
Metal silikon – digunakan untuk memproduksi silikon dan silan, yang pada gilirannya digunakan untuk
membuat pelumas, bahan kedap air, resin, kosmetik, shampo dan pasta gigi.
Dewasa ini penggunaan batu bara sebagai bahan bakar mulai berkurang, salah satu penyebabnya adalah
karena karena bahan bakar yangsatu ini menimbulkan pencemaran udara yang cukup banyak.
d. Tanah Liat
Tanah Liat adalah tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus, sehingga rapat dan
sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan sumatera.
e. Kaolin
Kaolin terbentuk dari pelapukan batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di
sumatera. Kaolin banyak dipakai sebagai bahan pengisi (filler), pelapis (coater), barang-barang tahan api dan
isolator. Kaolin juga dipakai pada proses pembuatan keramik, obat, melapisi kertas, sebagai bahan tambahan
makanan, odol, sebagai bahan menyebarkan sinar di bola lampu pijar agar berwarna putih, serta sebagai
bahan kosmetik.
Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar
dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu kapur Indonesia
terdapat di Sumatera Barat. Beberapa daerah lain yang merupakan penghasil utama batu kapur adalah Jawa
Timur. Berbagai wilayah di daerah ini antara lain Pacitan, Trenggalek, Tulungagug, Ponorogo, ngawi,
pamekasan, Sumenep dan Gresik. Bahkan di wilayah provinsi Jawa Timur sendiri, potensi yang saat ini masih
tersedia adalah sebesar ±1.259.438.298 M³. Selanjutnya di wilayah Kalimantan, potensi batuan gamping atau
batuan kapur ini yang terbesar adalah di provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Timur ( http://edukasi.kompasiana.com).
Bahan bangunan
Bahan pemutih
Bahan keramik, Glasir, industri kaca, bata silica, bahan tahan api
Penjernihan air
g. Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai,
pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu. Cadangan
pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat,
Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung ( http://www.purewatercare.com ).
Manfaat pasir kuarsa atau biasa disebut Pasir Silika (SiO2) antara lain adalah
untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau air tanah atau air
PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Sebagai bahan baku utama dalam industri gelas kaca,
semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand
blasting). Sebagai bahan ikutan dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api
h. Pasir Besi
Pasir Besi adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Pasir besi banyak terdapat di Pantai
Cilacap, Jawa Tengah. Pasir besi selain digunakan untuk industri logam besi, juga telah banyak dimanfaatkan
pada industri semen dan bahan dasar tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama
untuk pita kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk cat, bahan dasar untuk industri magnet permanent
(http://www.lumajang.go.id).
i. Marmer/Batu Pualam
Marmer/batu pualam adalah batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya sehingga merupakan batuan
yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan. Marmer banyak terdapat di Trenggalek, JawaTimur dan
Batu aji/batu akik adalah batuan atau mineral yang cukup keras. Warna batu akik bermacam-macam, antara
lain merah, hijau,biru,ungu,putih,kuning, dan hitam. Batu ini digunakan untuk perhiasan dan banyak terdapat di
k. Bauksit
Bauksit di Indonesia banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau.Bauksit dari Bintan diolah di Sumatera utara di
Proyek Asahan.Proyek Asahan juga merupakan pusat tenaga air terjun di sungai Asahan.
l. Timah
Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia adalah Pulau Bangka, Belitung,dan Singkep yang menghasilkan
lebih dari 20% produksi timah putih dunia. Di Muntok terdapat pabrik peleburan timah.Ada dua macam timah
yaitu timah primer dan timah sekunder (aluvial). Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali
pada batuan granit. Timah sekunder (aluvial) adalah endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya
m. Nikel
Nikel terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan di Kolaka (Sulawesi Selatan).
n. Tembaga
Tembaga terdapat di Tirtomoyo dan wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi) dan Tembagapura
(Papua/Irian Jaya)
o. Emas dan perak
Emas dan Perak merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan perak terdapat di daerah-daerah berikut:
Simao di Bengkulu
Logos di Riau
p. Belerang
Belerang terdapat di kawasan Gunung Talaga Bodas (Garut) dan di kawah gunung berapi, seperti di Dieng
(Jawa Tengah)
q. Mangaan
Belerang terdapat di Kliripan (Daerah Istimewa Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan Karang nunggal
r. Fosfat
s. Besi
Di dalam temperatur tinggi,bijih besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuran diatur sedemikian
rupa, sehingga proses pembakarannya merata. Kotoran dalam bijih besi dapat di hilangkan dengan jalan
reduksi (mengambil unsur oksigen dari biji besa). Prases pembakaran dalam suhu tinggi menghasilkan cairan.
Kemudian cairan tersebut dicetak dalambentuk tertentu. Besi baja adalahbesi yang kandungan / campuran
karbonya rendah.
t. Mika
Mika terdapat di Pulau Peleng, Kepulauan Banggai di Sulawesi Tengah
u. Tras
v. Intan
Referensi :
http://piterwijayakesuma.blogspot.com/2011_05_01_archive.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/proses-pembentukan-minyak-bumi/
http://ajigudboy.wordpress.com/2012/01/18/bedanya-lpg-lng-cng/
http://www.linkedin.com/groups/Apa-bedanya-LPG-dan-LNG-4159434.S.86139452
http://klastik.wordpress.com/2010/06/17/pengertian-mineral/
http://lovegeografi-geografiku.blogspot.com/2009/11/jenis-jenis-dan-persebaran-sumber-daya.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1971320-sda-yang-dapat-diperbaharui-dan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
http://www.prasko.com/2012/06/sumber-daya-alam-yang-dapat.html
http://maslatip.blogspot.com/2012/05/batubara-dan-manfaatnya.html
http://id.scribd.com/doc/68321585/Batu-Gamping
http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/30/gampang-memanfaatkan-potensi-gamping-di-indonesia/
http://www.purewatercare.com/kegunaan_pasir_silika.php?id=kegun
http://www.lumajang.go.id
Bauksit Indonesia
Ditulis pada 17 Oktober 2009 oleh Riki Gana
https://regest.wordpress.com/2009/10/17/bauksit-indonesia/
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama
dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3.3H2O).
Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%, Fe2O3 2 – 25%,
TiO2 >3%,dan H2O 14 – 36%.
Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan pelapukan sangat
kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe
rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali.
Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung,
lempung dan serpih. Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi,yang kemudian
oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan
mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu.
Di Indonesia bauksit diketemukan di Pulau Bintan dan sekitarnya, Pulau Bangka dan Kalimantan
Barat. Sampai saat ini penambangan bauksit di Pulau Bintan satu-satunya yang terbesar di
Indonesia. Beberapa tempat antara lain:
Gambar bauksit serta Peta Potensi Bauksit di Indonesia ditunjukan Gambar 1 dan Gambar 2.
2.TEKNOLOGI PENGOLAHAN
Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka diawali dengan land clearing.
Setelah pohon dan semak dipindahkan dengan bulldozer, dengan alat yang sama diadakan
pengupasan tanah penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel loader yang
sekaligus memuat bijih bauksit tersebut kedalam dump truck untuk diangkut ke instalansi
pencucian.
Bijih bauksit dari tambang dilakukan pencucian dimaksudkan untuk meningkatkan kualitasnya
dengan cara mencuci dan memisahkan bijih bauksit tersebut dari unsur lain yang tidak
diinginkan, missal kuarsa, lempung dan pengotor lainnya. Partikel yang halus ini dapat
dibebaskan dari yang besar melalui pancaran air (water jet) yang kemudian dibebaskan melalui
penyaringan(screening). Disamping itu sekaligus melakukan proses pemecahan (size
reduction) dengan menggunakan jaw crusher.
Cara-cara Leaching:
Hanya dilakukan untuk pembuatan Al2(SO4)3 untuk proses pengolahan air minum dan pabrik
kertas.
Sintering dilakukan dalam Rotary Kiln 1000 C selama 2-4 jam, cocok untuk bijih dengan high
Fe2O3 dan SiO2.
Reaksi-reaksi:
Al2O3 + Na2CO3 = NaAlO2 + CO2(g)
Fe2O3 + Na2CO3 = Na2O∙Fe2O3 + CO2(g)
TiO2 + Na2CO3 = Na2O∙TiO2 + CO2(g)
SiO2 + Na2CO3 = Na2O∙SiO2 + CO2(g)
Bahan utamanya adalah bauksit yang mengandung aluminium oksida. pada katoda terjadi reaksi
reduksi, ion aluminium (yang terikat dalam aluminium oksida) menerima electron menjadi atom
aluminium,
pada anoda terjadi reaksi oksidasi, dimana ion-ion oksida melepaskan elektron menghasilkan gas
oksigen.
6 O(2-) ——————> 3 O2 + 12 e(1-)
logam aluminium terdeposit di keping katoda dan keluar melalui saluran yang telah disediakan.
……………….