periodik yang
memiliki lambang B dan nomor atom 5. Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di
batu borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik
berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk
dalam suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Sejarah
Senyawa boron (Arab: Buraq, Persia: Burah) telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu,
tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir Humpry Davy, Gay-Lussac, dan
Thenard.
Keberadaan di alam
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asamothorboric dan biasanya
ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron
dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami.
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua
bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron dari Mojave.
Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.
Ciri-ciri dan sifat
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78% dan isotop 11B
80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara reduksi fase uap boron triklorida
atau tribomida dengan hidrogen pada filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak
murni (amorphous boron) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat dipersiapkan dengna
cara memanaskan boron trioksida dengan bubuk magnesium.
Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron
bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
Proses pembuatan
Boron (B) tdk terlalu banyak diproduksi dlm laboratorium karena telah dpt diperoleh secara
komersial. Secara umum,Boron (B) berasal dari tourmaline, borax [Na2B4O5(OH)4.8H2O], dan
kernite [Na2B4O5(OH)4.2H2O]. Unsur ini susah diperoleh dalam bentuk murni karena titik
lelehnya yang tinggi (2250 C) dan sifat korosif cairannya. Ia dibuat dalam kemurnian 95 98%
sebagai bubuk amorf dengan reduksi B 2O3 dengan Mg, diikuti dengan pencucian produknya
dengan larutan NaOH, HCl, dan HF.
B2O3 + 3Mg 2B + 3MgO
Na2B4O75H2O.
Kegunaan275
Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan warna
hijau
dan
dalam
roket
sebagai
pemicu.
Senyawa boron yang paling komersial adalah Na 2B4O75H2O. Pentrahidra ini digunakan dalam
jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation fiberglass)
dan pemutih sodium perborat (sodium perborate bleach).
Asam borik juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk
tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca borosilica dan dalam
penyembuhan arthritis.
Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi
nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron. Boron nitrida
memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator
listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi
seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan
pernah digunakan sebagai bahan bakar roket. Penawaran terhadap filamen boron juga meningkat
karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.
Boron mirip dengan karbon dalam memiliki kapasitas membentuk jaringan molekul dengan
ikatan kovalen. Karbonat, metalloboran, fosfakaboran dan semacamnya terdiri dari ribuan
senyawa.
Asam boric (H3BO3) digunakan dalam bidang medis sebagai antiseptik dan astringent.
Digunakan untuk mendeteksi dan mengontrol jumlah neutron pada reaktor nuklir.
Penanganan
Unsur boron dan borat tidak dianggap berbahaya, dan perlu penanganan spesial. Walau
begitu, beberapa senyawa boron hidrogen sangat beracun dan memerlukan penanganan ekstra
hati-hati.
Keterangan unsur
Simbol
:B
Radius Atom
: 0.98
Volume Atom
: 4.6 cm3/mol
Massa Atom
Titik Didih
: 4275 K
Radius Kovalensi
: 0.82
Struktur Kristal
Massa Jenis
Konduktivitas Listrik
Elektronegativitas
Konfigurasi Elektron
: [He]2s2
Formasi Entalpi
: 22.6 kJ/mol
Konduktivitas Panas
: 27 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi
: 8.298 V
Titik Lebur
: 2365 K
Bilangan Oksidasi
: 10.811
: Rhombohedral
: 2.34 g/cm3
: 5 x 106 ohm-1cm-1
: 2.04
:3
Kapasitas Panas
Entalpi Penguapan
: 1.026 Jg-1K-1
: 507.8 kJ/mol
lensa kamera
wide-angle
dan
microscope objectives
. Bidang studi kimiaorganogermanium berkembang menjadi bidang yang penting.
Beberapasenyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untukmamalia, tetapi
memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria,sehingga membuat unsur ini sangat berguna
sebagai agen kemoterapi.
II.3 Pengolahan dan Penanganan Limbah Hasil Penambangana. Boron
Dalam penambangan boron dan pengolahannya, lempung yangditambang memiliki kandungan
tailing dalam jumlah besar tailing yangharus di buang. Tailing yang terdapat banyak pada
lempung dari hasilpenambangan boron, tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomis tetapi juga
menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Dalam pengolahanlimbahnya diperlukan tempat
yang luas untuk mengalokasikanpembuangan limbah tersebut. Dalam rangka untuk mengatasi
masalah ini,hal yang memungkinkan adalah dengan menggunakan lempung yangmengandung
tailing dari penambangan boron atau boraks dalampembuatan bata merah. Dengan penambahan
lempung yangmengandung tailing boraks sampai 30% pada bata dapat meningkatkankualitas
bata.
b. Telurium
Seperti pada semua proses penambangan, metode untuk
mendapatkan tembaga yang memiliki
Byproduct
berupa tellurium adalah
dengan ekstraksi. Konversi ini terdiri dari serangkaian proses kimia, fisik,dan elektrokimia.
Metode telah berevolusi dan bervariasi pada setiapnegara tergantung pada sumber bijih, peraturan
lingkungan setempat, danfaktor lainnya. Bijih biasanya harus pekat. Untuk melakukan itu,
bijihdihancurkan Kemudian itu harus dipanaskan untuk mengubah sulfidamenjadi oksida, yang
dilebur untuk menghasilkan
matte
. Akhirnya,tembaga mengalami berbagai proses pemurnian, dan terakhir yangterbentuk
elektrolitik. Untuk alasan ekonomi dan lingkungan, banyakproduk sampingan dari ekstraksi
didaur ulang. Gas belerang dioksida,misalnya, ditangkap dan berubah menjadi asam sulfat yang
kemudiandigunakan dalam proses ekstraksi.
c. Germanium
Bahaya fisik yang dapat ditimbulkan oleh germanium dilihat dari bentuk gasnya,yang lebih berat
dari pada udara sehingga dapat berpindah dengan cepat sepanjangpermukaan bumi. Selain itu, sebagi
salah satu logam berat, germanium juga memilikidampak negatif apabila terakumulasi dalam sistem perairan. Untuk
mengurangipencemaran lingkungan karena germanium dapat dilakukan dengan mengalihkan fungsigermaium
sebagai seimkonduktor, terutama dalam transistor.
III. KESIMPULAN
Boron, Telurium dan Germanium merupakan tiga mineral semi logamyang memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan, terutama dalam bidangindustri, seperti industri gelas atau kaca. Dari
manfaatnya, juga terdapat
beberapa dampak negatif yang tidak terlallu berbahaya, namun ddalampenggunaan dosis tinggi
tentunya juga memiliki efek buruk terutama bagikesehatan. Limabh dari mineral tersebut dapat di
olah kembali, sepertiboron yang dapat digunakan untuk memperkuat bata merah.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Ojimori.2011.
Unsur Kimia Germanium .
http://www.ojimori.com/2011/05/24/ unsur-kimia-iv-a-germanium-ge/html (Diakses tanggal 18
Oktober2011. 22.51 WITA)Deny.2010.
Periodic Elements.
http://www.lenntech.com/periodic/elements/ b.html (Diakses tanggal 18 Oktober 2011. 20.51
WITA)Seeking Alpha.2011.http://seekingalpha.com/article/275817-is-first-solar-mining-its-owntellurium (Diakses tanggal 18 Oktober 2011. 22.51WITA)Chem-Is-try.2011.
Tabel Periodik .
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/ boron/ (Diakses tanggal 18 Oktober 2011. 22.51
WITA)
Boron
Dalam penambangan boron dan pengolahannya, lempung yangditambang memiliki kandungan
tailing dalam jumlah besar tailing yang harus di buang. Tailing yang terdapat banyak pada
lempung dari hasil penambangan boron, tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomis tetapi juga
menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Dalam pengolahanlimbahnya diperlukan tempat
yang luas untuk mengalokasikan pembuangan limbah tersebut. Dalam rangka untuk mengatasi
masalah ini,hal yang memungkinkan adalah dengan menggunakan lempung yang mengandung
tailing dari penambangan boron atau boraks dalam pembuatan bata merah. Dengan penambahan
lempung yang mengandung tailing boraks sampai 30% pada bata dapat meningkatkan kualitas
bata.
a. Boron
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur
boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam
(semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor dari pada sebuah konduktor
logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya.
Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax.
Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik
berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor
yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Tetapi umumnya dari senyawa boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah
tiga ( 3 ).
Hidrida
Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan
jenis MxHy
Diborane (6): B2H6
Decaborane (14): B10H14
Hexaborane (10): B6H10
Pentaborane (9): B5H9
Pentaborane (11): B5H11
Tetraborane (10): B4H10
Flourida
Senyawa senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah
sebagai berikut :
Boron trifluoride: BF3
Diboron tetrafluoride: B2F4
Klorida
Boron trichloride: BCl3
Diboron tetrachloride: B2Cl4
Nitrida