Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I

Nama/NIM : Agusian Lucky Silana / 652005001


Kelompok : A / Jumat (07.00-11.00)
Tanggal Praktikum : 2 Maret 2007
Judul : ACIDI-ALKALIMETRI

TUJUAN :

1. Agar praktikan dapat menetapkan standarisasi HCl dengan Natrium tetraborat/boraks


(Na2B4O7).
2. Agar praktikan dapat menetapkan standarisasi NaOH dengan HCl.
3. Agar praktikan dapat menetapkan standarisasi NaOH dengan asam oksalat (H2C2O4).
4. Agar praktikan dapat menetapkan kadar asam cuka dapur.
5. Agar praktikan dapat menetapkan kadar Na2CO3 dalam soda kristal.
6. Agar praktikan dapat menentukan kadar campuran NAOH dan Na2CO3.
7. Agar praktikan dapat menentukan kadar campuran Na2CO3 dan NaHCO3.
8. Agar praktikan dapat menetapkan kadar amonium dalam pupuk ZA (Zwavelzuur
amonia), (NH4)2SO4.

DASAR TEORI :

Titrasi asam basa yang sering disebut titrasi asidi alkalimetri. Namun secara khusus kat
metri berasal dari bahasa yunani yang mempunyai arti ilmu, proses atau seni mengukur.
Asidimetri dapat diartikan juga sebagai pengukuran jumlah asam atau pengukuran sesuatu
jumlah basa/garam dengan asam. Asidi alkalimetri ini menyangkut reaksi dengan asam dan /
atau basa diantaranya :
1. Asam kuat Basa kuat, misalnya :
NaOH + HCl NaCl + H2O
Reaksi ionnya : H+ + OH - H2O
Larutan NaCl terbentuk pada titik ekuivalen yang merupakan suatu larutan garam
yang merupakan hasil dari asam kuat dan basa kuat sehingga larutan mempunyai sifat
netral. Dengan perkataan lain [H+] = [OH-] = 10-7 pada 25 0C. Kenetralan ini juga nyata
dari reaki ion titrasi yang menyatakan bahwa yang sebenarnya bereaksi adalah ion ion
H+ dan OH- dan hasilnya H2O. Maka konstanta kesetimbangan reaksi titrasi ini ialah :
H 2 O H 2 O
1
56 x1014 atau
K=
H OH

Kw

1
K= K 1014 ; Nilai K sangat besar
H 2 O
Apabila reaksi 100% sempurna, maka tak tersisa ion H+ maupun OH-; dengan
perkataan lain konsentrasi kedua ion itu harus 0. Tetapi berdasar kesetimbangan, masih
didapati ion H+ dan OH- masing masing 10-7 M. kesempurnaan akan turun walaupun K
tetap. Penurunan ini merupakan akibat konsentrasi titrant dan titrat yang lebih kecil.

1
2. Asam kuat Basa lemah, misalnya :
HCl + NH4OH H2O + NH4Cl
+
Reaksi ionnya : H + NH4OH H2O + NH4+
H 2 O NH 4 OH , maka

K=
H NH 4 OH dan apabila K dikalikan
OH

Kb
K= H 2 O dalam hal ini = 5,6 x 1016
Kw
1
Atau K = K = 10 9
H 2O
Dari rumus K yang terhitung di atas, jelas pula bahwa semakin lemah basa yang
dititrasi semakin kecil K itu; dengan perkataan lain makin kurang sempurna
Dalam titrasi asam kuat basa lemah, dihitung sisa ion H + yang tak bereaksi dari
pH larutan pada TE. Larutan saat itu hanya berisi garam yang terjadi dari asam kuat dan
Kw
basa lemah. Berdasar rumus : [H +] = c9 dan andaikan asam dan basa masing-
Kb
masing 0,1 M san basa 90 ml sehingga c9 = 0,05 M, kita dapat menghitung konsentrasi
ion H+ tersebut.
3. Asam Kuat Garam dari asam lemah, misalnya :
HCl + NH4BO2 HBO2 + NH4Cl
Reaksi ionnya : H + BO2-
+
HBO2

K terlihat merupakan harga respirok dari Ka asam norat (Ka = 5,8 x 10 -10)
maka K = 1,7 x 109. Jelas bahwa makin kemah asam pembentuk garam yang dititrasi
makin sempurna titrasinya.

4. Asam Lemah Basa Kuat


Penghitungan dan kesimpulan serupa no.2, hanya mengganti Kb dengan Ka

5. Basa Kuat Garam dari basa lemah


Dalam percobaan ini digunakan indikator asam-basa. Indikator asam-basa ialah
zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah. Indikator yang
digunakan dalam percobaan ini adalah MO dan PP

Nama pKi Jenis Trayek pH Warna


MO 3,4 Basa 3,1 4,4 Merah muda jingga
PP - Asam 8,0 9,6 Tak berwarna merah muda

2
BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA :

ALAT

- beker glass
- pipet ukur
- pipet volume
- labu ukur
- erlenmeyer
- statif
- buret
- pipet tetes
- spatula
- neraca

BAHAN

- HCl pekat
- Na2B4O7.10H2O
- NaOH
- H2C2O4. 2 H2O
- Cuka dapur
- Soda kristal
- indikator PP dan MO
- campuran NaOH dan Na2CO3
- campuran Na2CO3 dan NaHCO3
- pupuk ZA
- aqadest

3
CARA KERJA :

1. Pembuatan HCl 0,1 M


Kadar: 37% BJ = 1,19 g/ml MR = 36,46
37
1 cc HCL(p) = 1 cc 100 1,19 = 0,4403 gr
500
500 ml HCl 0,1 M = 1000 0,1 36,5 = 1,8250 gr
1, 8250
volume yang dibutuhkan = 0, 4403 1 ml = 4,14 ml
Diambil 8,28 ml HCl(p) dengan pipet ukur dan dimasukkan ke dalam labu ukur
1000 ml yang telah diberi aquadest sampai kira-kira setengah volume labu ukur.
Ditambahkan dengan aquadest sampai garis tera kemudian dicampur sampai
homogen.
Larutan HCl ini dibuat untuk 2 kelompok sehingga masing-masing kelompok
mendapat 500 ml.

2. Standarisasi HCl dengan Natrium tetraborat/boraks (Na2B4O7)


Ditimbang 0,1 gr boraks dengan neraca analitik kemudian dimasukkan ke dalam
erlenmeyer
Ditambahkan 25 ml aquadest dan diberi 2 tetes indikator MO
Dititrasi dengan HCl yang telah dibuat sampai merah muda
Langkah di atas dilakukan triplo

3. Pembuatan NaOH 0,1 M


Ditimbang 1 gr NaOH dengan neraca analitik kemudian ditambahkan dengan
aquadest sampai larut
Dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml dan ditambahkan dengan aquadest
sampai garis tera dan dicampur sampai homogen

4. Standarisasi NaOH dengan HCl 0,1 M


Diambil 10 ml NaOH 0,1 M yang telah dibuat dengan pipet volume dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 2 tetes indikator MO
Dititrasi dengan HCl yang telah dibuat sampai merah muda
Langkah di atas dilakukan triplo
Dihitung molaritas NaOH

5. Standarisasi NaOH dengan asam oksalat (H2C2O4)


Ditimbang 0,1 gr asam oksalat (H2C2O4) dengan neraca analitik kemudian
dimasukkan ke dalam erlenmeyer
Ditambahkan 10 ml aquadest dan diberi 2 tetes indikator PP
Dititrasi dengan NaOH yang telah dibuat sampai merah muda
Langkah di atas dilakukan triplo
Dihitung molaritas NaOH

4
6. Penetapan kadar asam cuka dapur
Diambil 10 ml asam cuka 25% pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu ukur
100 ml dan ditambahkan aquadest sampai garis tera kemudian dicampur sampai
homogen
Diambil 10 ml asam cuka yang sudah diencerkan dan ditambahkan 2 tetes
indikator PP
Dititrasi dengan NaOH yang telah dibuat sampai merah muda
Langkah di atas dilakukan triplo
Dihitung kadar asam cuka dapur dalam %

7. Penetapan kadar Na2CO3 dalam soda kristal


Ditimbang 0,4 gr soda kristal dengan neraca analitik kemudian ditambahkan
dengan aquadest sampai larut
Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan dengan aquadest
sampai garis tera dan dicampur sampai homogen
10 ml larutan ini dititrasi dengan HCl dengan penambahan indikator MO 2 tetes
sampai larutan berwarna merah muda
Dihitung kemurnian soda kristal dan jumlah molekul air tiap molekul soda

8. Penentuan campuran NaOH dan Na2CO3


Diambil 10 ml campuran NaOH dan Na2CO3 dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer dan diberi 2 tetes indikator PP
Dititrasi dengan HCl 0,1 M sampai warna merah tepat hilang
Dicatat volume HCl yang dibutuhkan untuk titrasi
Ditambahkan 2 tetes indikator MO dan titrasi dilanjutkan sampai warna tepat
merah muda
Dicatat volume HCl yang dibutuhkan untuk titrasi
Dihitung kadar NaOH dan Na2CO3 dalam campuran tersebut

9. Penentuan campuran Na2CO3 dan NaHCO3


Diambil 10 ml campuran Na2CO3 dan NaHCO3 dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer dan diberi 2 tetes indikator PP
Dititrasi dengan HCl 0,1 M sampai warna merah tepat hilang
Dicatat volume HCl yang dibutuhkan untuk titrasi
Ditambahkan 2 tetes indikator MO dan titrasi dilanjutkan sampai warna tepat
merah muda
Dicatat volume HCl yang dibutuhkan untuk titrasi
Dihitung kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dalam campuran tersebut

10. Penentuan kadar amonium dalam pupuk ZA (Zwavelzuur amonia), (NH4)2SO4


Ditimbang 1,3 gr ZA dengan neraca analitik kemudian ditambahkan dengan
aquadest sampai larut
Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan dengan aquadest
sampai garis tera dan dicampur sampai homogen

5
Diambil 10 ml larutan dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambahkan dengan 25
ml NaOH standar dan dididihkan
Setelah dingin, ditambahkan 2 tetes MO dan dititrasi dengan HCl standar sampai
warna merah muda
Langkah di atas dilakukan triplo
Dihitung % amonium dalam ZA

HASIL & PERHITUNGAN :

1. Pembuatan HCl 0,1 M


HCl pekat = 12 M
M1.V1 = M2.V2
12.V1 = 0,1.250
V1= 2,07 ml

2. A. Standarisasi HCl dengan Natrium tetraborat/boraks (Na2B4O7). ( Standarisasi 1)


0,1 gr Na2B4O7 + 25 ml aquadest + 2 tetes MO
I II III
Vol Boraks (ml) 25 25 25
Vol HCl awal (ml) 0 8 16
Vol HCl akhir (ml) 7,8 15,8 23,9
Vol HCl terpakai (ml) 7,8 7,8 7,9
Volume rata-rata = 7, 83 ml
Reaksi: Na2B4O7 + 2 HCl + 5 H2O 4 H3BO3 + 2 Na+ + 2 Cl-
Boraks yang ditimbang = 0,1 gr
Mr Boraks = 382 g/mol
0,1g
Jumlah mmol boraks = 382 g / mol = 0,2618 mmol
Jumlah mmol HCl yang bereaksi = 2 0,2618 mmol = 0,5236 mmol
Volume hasil titrasi = 7,83 ml
0,5236mmol
Maka [HCl] = 7,83ml
= 0,0668 M

B. Standarisasi HCl dengan Natrium tetraborat/boraks (Na2B4O7). ( Standarisasi 2)


( Untuk percobaan 9 dan 10 )
0,1 gr Na2B4O7 + 25 ml aquadest + 2 tetes MO
I II III
Vol Boraks (ml) 25 25 25
Vol HCl awal (ml) 0 9 18
Vol HCl akhir (ml) 8,4 17,4 26,3
Vol HCl terpakai (ml) 8,4 8,4 8,3
Volume rata-rata = 8,37 ml
Reaksi: Na2B4O7 + 2 HCl + 5 H2O 4 H3BO3 + 2 Na+ + 2 Cl-
Boraks yang ditimbang = 0,1 gr
Mr Boraks = 382 g/mol

6
0,1g
Jumlah mmol boraks = 382 g / mol = 0,2618 mmol
Jumlah mmol HCl yang bereaksi = 2 0,2618 mmol = 0,5236 mmol
Volume hasil titrasi = 8,37 ml
0,5236mmol
Maka [HCl] = 8,37 ml
= 0,0625 M

3. Standarisasi NaOH dengan HCl 0,1 M

10 ml NaOH + 2 tetes MO merah jambu


I II III
Vol NaOH (ml) 10 10 10
Vol HCl awal (ml) 0 11,5 23,1
Vol HCl akhir (ml) 11,2 22,7 34,5
Vol HCl terpakai (ml) 11,2 11,2 11,4
Volume rata-rata = 11,2 ml
[HCl] = 0,0668 M
Volume hasil titrasi = 11,2 ml

Reaksi: NaOH + HCl NaCl + H2O

n HCl = M HCL . V HCl


= 0,0668 M . 11,2 ml
= 0,7482 mmol
n HCl = n NaOH = 0,7482 mmol
M NaOH = n NaOH / V NaOH
0,7482mmol
= = 0,07482 M
10 ml

4. Standarisasi NaOH dengan asam oksalat (H2C2O4)

0,1 gr H2C2O4 + 10 ml aquades + 2 tetes PP merah muda


I II III
Vol H2C2O4 (ml) 10 10 10
Vol NaOH awal (ml) 0 22 0
Vol. NaOH akhir (ml) 21,9 43,9 22
Vol NaOH terpakai (ml) 21,9 21,9 22
Volume rata-rata = 21,93 ml
Mr H2C2O4.2H2O = 126
Reaksi: 2 NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2 H2O

7
n H2C2O4.2H2O = = 0,7937 mmol
n NaOH = 2 x n H2C2O4.2H2O
n NaOH = 2 x 0,7937 mmol = 1,5874 mmol
1,5874mmol
[NaOH] = 21,93ml
= 0,0724 M

5. Penetapan kadar asam cuka dapur


Kadar asam cuka dapur = 25%
10 ml larutan cuka + 2 tetes pp
I II III
Vol cuka dapur (ml) 10 10 10
Vol NaOH awal (ml) 0 16 32
Vol NaOH akhir (ml) 15,9 32 47,9
Vol NaOH terpakai (ml) 15,9 16 15,9
Volume rata-rata = 15,93 ml
[NaOH] = 0,0724 M
mmol NaOH bereaksi = 0,0724 M 15,93 ml = 1,1533 mmol
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
mmol NaOH = mmol CH3COOH = 1,1533 mmol
1,1533mmol
M CH3COOH = = 0,1153 M
10ml
[CH3COOH] mula2 25 % = 25 gram dalam 100cc
25 x1000
M CH3COOH mula2 = = 4,1667 M
60 x100
Diencerkan 10x sehingga M CH3COOH = 0,4167 M
0,1153
% Kadar Asam Cuka Dapur = 0,4167 x100% = 27,67 %

6. Penetapan kadar Na2CO3 dalam soda kristal


0,4 gr soda kristal dalam 100 ml aquadest
I II III
Vol larutan (ml) 10 10 10
Vol HCl awal (ml) 0 10 21
Vol HCl akhir (ml) 9,7 19,8 30,8
Vol HCl terpakai (ml) 9,7 9,8 9,8
Volume rata-rata = 9,77 ml
Reaksi: 2 HCl + Na2CO3 2 NaCl + H2O + CO2
[HCl] = 0,0668 M
n HCl = 0,0668 M 9,77 ml = 0,6526 mmol
nl Na2CO3 = 0,6526 mmol = 0,3263 mmol
massa Na2CO3 = 0,3263.10-3 mol x 106 = 0,03458 gram dalam 10 ml larutan

8
100
massa Na2CO3 dalam 100 ml larutan = x 0,03458 = 0,3458 gram
10
0,3458
% kadar Na2CO3 dalam soda kristal = x100% = 86,45 % (w/w)
0,4

Rumus molekul soda kristal: Na2CO3.nH2O


0,4
MR soda kristal = 0,3458 x106 = 122,61

Maka MR nH2O = 122,61 106 = 16,61


16,61
Jumlah molekul H2O = = 0,9277 = 1
18
Sehingga rumus molekul soda kristal: Na2CO3.1H2O

7. Penentuan campuran NaOH dan Na2CO3


a. 10 ml campuran + 2 tetes PP warna tepat hilang
I II III
Vol campuran (ml) 10 10 10
Vol HCl awal (ml) 0 0 0
Vol HCl akhir (ml) 26,3 26,4 26,3
Vol HCl terpakai (ml) 26,3 26,4 26,3
Volume rata-rata = 26,33 ml

b. campuran a + 2 tetes MO merah muda


I II III
Vol campuran (ml)
Vol HCl awal (ml) 0 13 26
Vol HCl akhir (ml) 12,8 25,7 38,7
Vol HCl terpakai (ml) 12,8 12,7 12,7
Volume rata-rata = 12,73 ml
[HCl] = 0,0668 M
Reaksi: a. Dengan PP : NaOH + HCl NaCl + H2O
Na2CO3 + HCl NaHCO3 + NaCl
b. Dengan MO : NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2
n NaOH = ( 26,33-12,73) ml . 0,0668 M = 0,9085 mmol (dalam 10ml)
0,9085 x10 3 3,634 x10 3
% Kadar NaOH = x 40 = x100% = 0,03634 % (w/w)
10 10
n HCl ( titrasi II ) = 12,73 ml . 0,0668 M = 0,8504 mmol

9
n HCl (II) = n Na2CO3 = 0,8504 mmol
0,8504 x10 3 9,0142 x10 3
% Kadar Na2CO3 = x106 = x100% = 0,90 % (w/v)
10 10

8. Penentuan campuran Na2CO3 dan NaHCO3


a. 10 ml campuran + 2 tetes PP warna tepat hilang
I II III
Vol campuran (ml) 10 10 10
Vol HCl awal (ml) 0 8 16
Vol HCl akhir (ml) 7,5 15,6 23,6
Vol HCl terpakai (ml) 7,5 7,6 7,6
Volume rata-rata = 7,57 ml

b. campuran a + 2 tetes MO merah muda


I II III
Vol campuran (ml)
Vol HCl awal (ml) 0 15 30,1
Vol HCl akhir (ml) 15 30,1 45,2
Vol HCl terpakai (ml) 15 15,1 15,1
Volume rata-rata = 15,07 ml
[HCl] II = 0,0625 M
Reaksi: a. Dengan PP: Na2CO3+ HCl NaHCO3 + NaCl
b. Dengan MO:
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2 (NaHCO3 mula-mula)
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2 (Hasil reaksi dgn Na2CO3+ HCl)
n Na2CO3 = n HCl (I) = 7,57ml . 0,0625 M = 0,4731 mmol (dalam 10ml)
0,4731x10 3 5,0148 x10 3
% Kadar Na2CO3 = x106 = x100% = 0,05 % (w/v)
10 10
n NaHCO3 = ( 15,07 7,57 ) ml . 0,0625 M = 0,4688 mmol
0,4688 10 3 3,9379 10 3
% Kadar NaHCO3 = 84 = 100% = 0,03% (w/v)
10 10

9. Penentuan kadar amonium dalam pupuk ZA (Zwavelzuur amonia), (NH4)2SO4


10 ml larutan ZA + 25 ml NaOH + 2 tetes MO
I II III
Vol larutan (ml) 10 10 10
Vol HCl awal (ml) 0 16 0
Vol HCl akhir (ml) 15,8 31,7 15,7

10
Vol HCl terpakai (ml) 15,8 15,7 15,7
Volume rata-rata = 15,73 ml
[HCl] II = 0,0625 M
Reaksi: (NH4)2SO4 + 2NaOH 2NH3 + 2H2O + Na2SO4
NaOH + HCl NaCl + H2O

n HCl = 0,0625 M . 15,73 ml = 0,9831 mmol


n NaOH = n HCl = 0,9831 mmol
n NaOH awal = 25 ml . 0,0724 M = 1,81 mmol
(NH4)2SO4 + 2NaOH 2NH3 + 2H2O + Na2SO4
1,81
-0,4135 -0,8269

0,4135 0,9831

n (NH4)2SO4 = 0,4135 mmol


n NH4 = 0,8269 mmol
Massa NH4 = n NH4 . Mr = 0,8269.10-3 . 18 = 0,0149 gram (dlm 10 ml)
100
Massa NH4 dlm 100 ml = 0,01488 = 0,1488 gram
10
0,1488
% Kadar amonium dlm pupuk ZA = 100% = 11,45 %
1,3

11
KESIMPULAN :

1. Larutan baku primer asam dan basa harus distandarisasi terlebih dahulu sebelum
digunakan untuk menentukan konsentrasi secara tepat dan ini merupakan salah satu
syarat titrasi.
2. Ketelitian dalam titrasi akan mempengaruhi penentuan kadar dalam sampel, misalnya
ketelitian pembacaan skala, menimbang sampel maupun penentuan titik akhir titrasi.
3. Indikator yang digunakan dalam percobaan asidi-alkalimetri ini adalah indikator PP dan
MO, yang akan menentukan perubahan warna yang terjadi pada saat reaksi.
4. Dari standarisasi HCl dengan Natrium tetraborat/boraks (Na2B4O7) diketahui bahwa
[HCl]I = 0,0668 M, [HCl]II = 0,0625 M.
5. Dari standarisasi NaOH dengan HCl diketahu bahwa [HCl] = 0,0668 M
6. Dari standarisasi NaOH dengan asam oksalat (H 2C2O4) dapat diketahui bahwa [NaOH] =
0,0724 M.
7. Kadar asam cuka dapur yang dihitung adalah 27,67 % yang berbeda dengan yang tertulis
pada label kemasan yaitu 25 %.
8. Kadar Na2CO3 dalam soda kristal adalah 86,45 % dan rumus molekulnya
Na2CO3. 1 H2O.
9. Kadar NaOH dalam campuran NaOH dan Na2CO3 adalah 0,04 % .
10. Kadar Na2CO3 dalam campuran NaOH dan Na2CO3 adalah 0,90 %.
11. Kadar Na2CO3 dalam campuran Na2CO3 dan NaHCO3 adalah 0,05 % .
12. Kadar NaHCO3 dalam campuran Na2CO3 dan NaHCO3 adalah 0,03%.
13. Kadar amonium dalam pupuk ZA (Zwavelzuur amonia), (NH4)2SO4 adalah 11,45 %.

DAFTAR PUSTAKA
Harjadi W, 1986 , Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia

12
Za, cara kerja no 1

13

Anda mungkin juga menyukai