Anda di halaman 1dari 90

MINERAL CARBONATES, SULFATES DAN BORATES

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmannirahim
Asalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penyusunan tugas makala berjudul CARBONATES,SULFATES
DAN BORATES) ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.Selama
penyusunan tugas akhir ini sering dihadapkan dengan berbagai macam
hambatan dan kendala, namun dengan bantuan berbagai pihak akhirnya
penyusunan tugas ini dapat terselesaIkan. Melalui kesempatan ini kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman i er’s 5 ya g
turut menyumbangkan pemikirannya dalam perihal tugas ini.
PENGERTIAN BORAT

Borat adalah nama untuk sejumlah besar boron yang


mengandung oksianion. Istilah "borat" juga dapat merujuk
kepada anion boron tetrahedral, atau deskripsi lebih bebas
untuk senyawa kimia yang mengandung anion borat. Borat
yang lebih besar terdiri dari trigonal datar BO3 atau unit
struktural tetrahedral BO4, bergabung bersama melalui atom
oksigen bersama dan mungkin siklik atau linear dalam
strukturnya. Boron paling sering keberadaannya di alam
sebagai borat, seperti mineral borat dan borosilikat.
STRUKTUR BORAT

Anion borat sederhana, ion ortoborat,


BO33− diketahui dalam keadaan padat, misalnya
dalam Ca3(BO3)2. Dalam hal ini, borat mengadopsi
struktur trigonal datar dekat. Senyawa ini merupakan
analog struktural dari anion karbonat CO32−, dengan
mana merupakan isoelektronik. Teori ikatan
sederhana menunjuk ke struktur datar trigonal.
STRUKTUR BORAT

Dalam hal teori ikatan valensi, ikatan dibentuk


dengan menggunakan orbital hibrid sp2 pada boron.
Beberapa senyawa yang disebut ortoborat tidak selalu
mengandung ion trigonal datar, misalnya gadolinium
ortoborat, GdBO3 mengandung ion poliborat
(B3O9)9−, sedangkan bentuk suhu tinggi mengandung
BO33− datar.
ASAM BORAT

Semua borat dapat dianggap turunan dari asam borat,


B(OH)3. Asam borat adalah donor proton lemah yang bersifat
asam. Asam borat, juga disebut hidrogen borat, asam
boraks, asam ortoborat dan acidum boricum, adalah
monobasa asam lewis boron lemah yang sering digunakan
sebagai antiseptik, insektisida, penghambat nyala, penyerap
neutron, atau prekursor untuk senyawa kimia lainnya.
Senyawa ini rumus kimia H3BO3 (ditulis B(OH)3), dan ada
dalam bentuk kristal tidak berwarna atau serbuk putih yang
larut dalam air. Ketika berbentuk mineral, senyawa ini
disebut sasolit.
ASAM BORAT

Asam borat, atau sasolit, ditemukan dalam keadaan


bebas di beberapa distrik vulkanik, misalnya, di
wilayah Tuscany Italia, kepulauan Lipari dan negara bagian
Amerika Serikat Nevada. Dalam pengaturan vulkanik terjadi
masalah, tercampur dengan uap, dari celah di dalam tanah. Hal
ini juga ditemukan sebagai konstituen dari banyak mineral
alami, seperti boraks, borasit, boronatrokaisit dan kolemanit.
Asam borat dan garamnya ditemukan dalam air laut. Senyawa
ini juga ditemukan pada tumbuhan, termasuk hampir semua
buah-buahan.
CIRI-CIRI ASAM BORAT

Asam borat larut dalam air mendidih. Ketika dipanaskan di


atas 170 °C, asam borat akan terdehidrasi, membentuk asam
metaborat (HBO2):
H3BO3 → HBO2 + H2O
Asam metaborat berwarna putih, berbentuk kristal kubik
padat dan hanya sedikit larut dalam air. Asam metaborat
mencair pada suhu sekitar 236 °C, dan ketika dipanaskan di
atas 300 °C akan terdehidrasi lebih lanjut, membentukasam
tetraborat atau asam piroborat (H2B4O7):
4 HBO2 → H2B4O7 + H2O
CIRI-CIRI ASAM BORAT

Istilah asam borat kadang-kadang mengacu pada senyawa ini. Pemanasan


lebih lanjut akan membentuk boron trioksida.
H2B4O7 → 2 B2O3 + H2O
Kristal asam borat terdiri dari lapisan molekul B(OH)3 yang terbentuk
bersama oleh ikatan hidrogen. Panjang ikatan B-O 136 pm dan O-H 97 pm
dengan ikatan hidrogen 272pm. Jarak antara dua lapisan yang berdekatan
318 pm.
Asam borat pertama kali disusun oleh Wilhem Hombergi (1652-1715) dari
boraks, oleh aksi asam mineral, dan diberi nama sal sedativum
Hombergi("garam penenang dari Homberg"). Namun borat, termasuk asam
borat, telah digunakan sejak Yunani Kuno untuk membersihkan, menjaga
makanan, dan kegiatan lainnya.
CONTOH MINERAL BORAT

BORAKS(Na2B4O7.10H2O)
Boraks adalah campuran garam mineral
konsentrasi tinggi yang dipakai dalam
pembuatan beberapa makanan tradisional,
seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium
biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan
solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan
pengontrol kecoa.Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah
diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk air bleng. Bleng
biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur (seperti
di Bledug Kuwuh, Jawa Tengah).
CONTOH MINERAL BORAT

BORASIT(Mg3B7O13Cl)
Borasit adalah magnesium mineral borat .
Keberadaan mineral ini sebagai kristal berwarna
hijau biru, tidak berwarna, abu-abu, kuning, hingga
putih dalam bentuk ortorombik – sistem kristal
piramidal. Borasit juga menampilkan bentuk kubik
redpseudo-isometrik dan Oktahedral. Mineral ini
dianggap hasil dari transisi dari bentuk isometrik suhu tinggi yang tidak stabil pada
saat pendinginan. Tidak jarang adanya penetrasi Kembar pada mineral ini.
Keberadaan mineral ini juga membentuk kristal dan butir tertebar sering tertanam
dalam gipsum dan kristal anhidrit. Mineral ini memiliki kekerasan mohs 7 sampai
7.5 dan berat jenis 2,9. Borasit biasanya ditemukan di rangkaian evaporit yang
terkait dengan gipsum,anhidrit, halit, silvit, karnalit, kainit, dan hilgardit. Mineral
ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1789 untuk spesimen dari jenis
lokalitas dari bukit kalkberg, Luneburg, Lower Saxony, Jerman. Nama ini tentu saja
berasal dari konten boronnya (19 hingga 20% massa oleh Boron)
MINERAL KARBONAT

Mineral karbonat merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2- ,


dan disebut karbonat. Seumpama persenyawaan Ca dinamakan kalsium
karbonat CaCO3 dikenal sebagai menirel kalsit. Merupakan mineral utama
pembentuk batuan sedimen.
Karbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai
plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitik dan pada
daerah karst yang membentuk gua , stalaktit dan stalagmit. Dalam kelas
carbonat ini juga termasuk nitrat dan borat.
Karbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau
semilogam dengan anion yang kompleks dari senyawa-senyawa tersebut.
Beberapa contoh mineral yang termasuk dalam kelompok karbonat adalah
dolomite (CaMg(CO3)2 , calcite (CaCO3) dan magnesite (MgCO3).
CIRI MINERAL KARBONAT

Mineral karbonat terdiri dari satu atom karbon yang berada di tengah-
tengah 3 atom oksigen. Mineral karbonat ditemukan kebanyakan pada
batuan sedimen, di batuan beku seperti carbonatites dan juga batuan
metamorf sebagai mineral sekunder. mineral karbonat adalah mineral
mengandung CO3 dan satu atau lebih kation Ca, Mg, Fe, dan Mn. Pada
umumnya, mineral karbonat adalah kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg
(Co3)2). Batuan karbonat umumnya terdiri atas batugamping (kalsit
sebagai mineral utama) dan batudolomit (dolostone).
Sedimen karbonat, yang dijumpai di dunia, kebanyakan terbentuk pada
lingkungan laut dangkal dan beberapa di antaranya terbentuk di daerah
teresterestrial, tetapi laut dangkal tropis. Indonesia merupakan daerah
yang mempunyai sedimen karbonat melimpah.
CIRI MINERAL KARBONAT

Meskipun tidak semua, kebanyakan sedimen karbonat adalah


hasil dari proses kimia atau biologi yang hidup pada
lingkungan laut bersih, hangat dan dangkal. Secara umum,
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
akumulasi maksimum sedimen karbonat adalah lingkungan
yang mempunyai:
(a) kedalaman cukup, tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal,
(b) hangat, tidak terlalu panas atau terlalu dingin
(c) kadar garam yang cukup, tidak terlalu tawar dan terlalu
asin,
(d) jernih, tidak terlalu banyak sedimen klastik darat, dan
(e) makanan cukup, tetapi tidak terlalu banyak.
CIRI MINERAL KARBONAT

Mineral penyusun batuan karbonat terbagi dalam tiga


kelompok utama: kelompok kalsit, kelompok dolomit dan
kelompok aragonit Di antara mineral karbonat, hanya kalsit,
dolomit dan aragonit yang merupakan mineral utama dalam
batugamping dan dolomit (batudolomit). Aragonit bahkan
merupakan penyusun utama batuan karbonat yang berumur
Kenozoikum dan karbonat moderen. Siderit dan ankerit sering
sebagai semen dan konkresi dalam beberapa batuan sedimen,
tetapi jarang sebagai penyusun utama dalam batuan
karbonat.
CIRI MINERAL KARBONAT

pengenalan tiga mineral utama batuan karbonat (kalsit,


aragonit dan dolomit) menjadi hal yang sangat penting dalam
mempelajari komposisi batuan karbonat. Akan tetapi,
pengenalan itu sering mengalami kesulitan, baik secara
kasatmata (mata telanjang) maupun dengan bantuan
mikroskop. Pengenalan mineral karbonat akan jauh lebih
mudah dilakukan dengan bantuan teknik staining danetching.
Sebagai contoh, dengan teknik staining aragonit akan tampak
hitam dengan larutan Fiegl (Ag2SO4+MnSO4),kalsit
menunjukkan warna merah bila bereaksi dengan Larutan
alizarin merah.
CONTOH MINERAL KARBONAT

KALSIT (CaCO3)
Kalsilt terbentuk dari pengendapan kalsium
yang kaya air, biasanya terletak di gua-gua atau
di tebing kapur. dan semua itu ada dalam
bentuk stalagmit, stalaktit, flowstone dan
pertumbuhan globular yang aneh. zat-zat
tersebut terus menumpuk dan membentuk
lapisan tersendiri, sehingga terbentuklah mineral kasilt. namun hal ini juga
membuat mineral kasilt menjadi mineral yang tidak murni, karena banyak
menjebak bahan organik dalam pembentukanya, seperti daun, ranting,
lumut dan lainnya.
Lokasi di Indonesia : Sumatera Utara, Sulawesi , Jawa Tengah
Manfaat : Merupakan sumber senyawa CaC, yang digunakan untuk
membuat semen, sebagai bahan konstruksi bangunan. Kalsit juga banyak
digunakan sebagai pupuk, bahan tahan api, dan produksi kertas
CONTOH MINERAL KARBONAT

AZURIT(Cu3(CO3)2(OH)2)
Azurite adalah salah satu dari dua dasar (II) tembaga
mineral karbonat, yang perungguyang lainnya hijau
terang. Tembaga karbonat Sederhana (CuCO3) tidak
diketahui keberadaannya di alam. Azurite memiliki
rumus Cu3 (CO3)2(OH)2, dengan kationtembaga (II)
dikaitkan dengan dua anion yang berbeda, karbonat
dan hidroksida.Kristal kecil azurite dapat diproduksi dengan cepat diaduk beberapa
tetes larutan tembaga sulfat ke dalam larutan jenuh natrium karbonat dan
memungkinkan solusi untuk berdiri semalam.
Azurite adalah kristal monoklinik, dan ketika cukup besar untuk dilihat mereka
muncul sebagai gelap kristal prismatik biru. Azurite hancur oleh panas, kehilangan
karbon dioksida dan air untuk membentuk hitam, tembaga tepung (II) oksida.
Karakteristik suatu karbonat, spesimen berbuih pada pengobatan dengan asam
klorida. Azurite digunakan sebagai pigmen biru selama berabad-abad.
CONTOH MINERAL KARBONAT

MAGNESITE (MgCO3)
Magnesit dapat ditemukan dalam mineral
sekunder dan biasanya berasosiasi dengan
batuan sedimen atau batuan metamorfik,
berasal dari endapan marin, kecuali brukit.
Magnesit ditemukan didalam batuan serpentin.
Mineral-mineral lain yang sering ditemukan
bersama magnesium adalah talk, limonit, opal, dan kalsit.
Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara
utuh terdapat pada larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan
Ca yang dapat menggantikan unsur Mg.
Lokasi di Indonesia: Aceh, Sulawesi, Jawa Timur
Manfaat: sumber senyawa MgO, yang digunakan dalam pembuatan batu
bata tahan api, semen, dan indusrtri kimia.
CONTOH MINERAL KARBONAT

DOLOMIT (CaMg(CO3)2)
Dolomit adalah mineral yang sangat umum dan
terkenal karena pelanya yang berbentuk
agregat kristal melengkung, terbentuk karena
hasil pelarutan dan rekristalisasi batu gamping
yang mengandung Mg. Dolomit sangat unik,
pernah ditemukan jenis dolomit yang terisolasi
di Eugui,Spanyol yang memiliki kristal transparan bewarna yang
menyerupai Iceland Spar seperti Kalsit, dan tidak memiliki kemiripan
dengan dolomit di daerah lain. pernah juga ditemukan dolomit yang
sangat populer dan indah, yang memiliki warna merah muda dan kaya
akan kobalt yaitu di Kongo(Zaire).
Persebaran di Indonesia: Sekapak (Tuban) dan Jawa Timur
Manfaat : Pupuk, kertas, Bahan Tahan api, dll.
CONTOH MINERAL KARBONAT

Aragonit (CaCO3)
Aragonite adalah produk yang juga dapat
digunakan sebagai substrat air asin. Sebuah
substrat yang dianggap hidup ketika
mengandung organisme menguntungkan dan
bakteri. Aragonite bisa menjadi pilihan
buffering lebih efektif daripada substrat lain,
kandungan kalsium karbonat memiliki kemampuan yang lebih baik untuk
membantu mengontrol pH dalam tangki ikan. Warna artifisial pada kerikil
harus dihindari dalam sebuah tangki air asin karena biasanya tidak
memiliki kemampuan buffering substrat hidup laut. Seperti substrat lain,
aragonit harus dibilas berulang kali sebelum ditempatkan di dalam tangki.
Namun aragonit yang memiliki warna yang indah biasanya digunakan
untuk hiasan atau koleksi.
CONTOH MINERAL KARBONAT

Ion sulfat merupakan sejenis anion poliatom dengan rumus


empiris SO42- dengan massa molekul 96.06 satuan massa
atom; ia terdiri dari atom pusat sulfur dikelilingi oleh empat
atom oksigen dalam susunan tetrahedron. Ion sulfat
bermuatan cas dua negatif dan merupakan basa konjugat
ion hidrogen sulfat (bisulfat), HSO4-, yaitu bes konjugat asam
sulfat, H2SO4. Terdapat sulfat organik seperti dimetil sulfat
yang merupakan senyawa kovalen dengan rumus (CH3O)2SO2,
dan merupakan ester asam sulfat. Sulfat berwujud sebagai zat
mikroskopik (aerosol) hasil dari pembakaran bahan bakar
fosil dan biomassa. Apa yang dihasilkan menambah
keasaman atmosfer dan mengakibatkan hujan asam.
MINERAL SULFAT

Mineral sulfat adalah kombinasi dari logam atau semi


logam dengan anion sulfat tersebutmembentuk mineral sulfat.
Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah
evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, contohnya
adalah danau/pesisir,kemudian perlahan-lahan menguap
sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.Beberapa
mineral sulfat dapat terlarut dalam air dan beberapa ada yang
dapat berpendar.
CIRI MINERAL SULFAT

Mineral sulfat jenisnya ada lebih dari 200 jenis dan


merupakan mineral yang sulfat adalah kombinasi antara logam
dengan anion sulfat tersebut. Pembentukan mineral sulfat
biasanya terjadi pada daerah penguapan yang tinggi kadar
airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi
sulfat dan halide berinteraksi.Pada kelas sulfat termasuk juga
mineral-mineral molibdat , kromat dan tangstat. Dan sama
seperti sulfat, mineral –mineral tersebut juga terbentuk dari
kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.
CIRI MINERAL SULFAT
Kebanyakan sulfat sangat larut dalam air. Kecuali
dalam kalsium sulfat, stronsium sulfat dan barium sulfat, yang
tak larut. Barium sulfat sangat berguna dalam
analisis gravimetri sulfat: penambahan barium klorida pada
suatu larutan yang mengandung ion sulfat. Kelihatan endapan
putih, yaitu barium sulfat menunjukkan adanya anion sulfat.
Ion sulfat bisa menjadi satu ligan menghubungkan mana-mana
satu dengan oksigen (monodentat) atau dua oksigen
sebagai kelat atau jembatan. Contoh ialah molekul logam
netral kompleks PtSO4P(C6H5)32, di mana ion sulfat berperan
sebagai ligan bidentat. Ikatan oksigen-logam dalam molekul
sulfat kompleks mempunyai ciri kovalen.
CONTOH MINERAL SULFAT
ANHIDRIT(CaSO4)
Anhidrit adalah suatu mineral sedimentary
secara relatif umum bahwa membentuk lapisan-
lapisan batu karang raksasa. Anhidrit tidak
membentuk secara langsung, tetapi adalah hasil
dari penguraian mineral pembentukan batu
karang Gypsum (CaSO4-2H2O). Hal ini hilangnya
air menghasilkan suatu pengurangan di dalam volume dari lapisan batu
karang dan dapat menyebabkan pembentukan gua besar dalam tanah
seperti(ketika batu karang menyusutkan. Spesimen-spesimen mineral baik
dari Anhydrite adalah sangat jarang meskipun kejadian yang umum.
Bagaimanapun, spesimen-spesimen bagus dari Anhydrite telah ditemukan
di Mexico dan negara Peru bahwa menunjukkan kebiasaan kristal baik,
suatu warna biru yang manis dan bahkan sangat menyenangkan dan
menarik dari cahaya secara internal di dalam kristal. di dalam manufaktur
dari beberapa semen, suatu sumber dari sulfat untuk asam belerang.
CONTOHMINERAL SULFAT

BARIT(BaSO4)
Mineral barit di alam ditemukan sebagai mineral gang
dalam urat-urat hidrothermal, berasosiasi dengan
bijih perak, tembaga, mangan, dan antimon. Barit juga
bisa ditemukan dalam urat-urat batugamping dengan
kalsit dan dalam batupasir dengan bijih tembaga.
menurut Direktorat Pertambangan (1969:133) bahwa
barit berbentuk butiran atau kristal; warna putih, kuning muda, biru, abu-abu,
merah, jingga, dan jingga gelap; karakteristik tembus cahaya hingga jernih.
Persebaran barit di Indonesia ditemukan di Pasirangin/Ciseuti (Provinsi Jawa Barat)
dan di Sermo/Wates (Daerah Istimewa Yogyakarta). Dalam kehidupan sehari-hari,
barit digunakan untuk bahan cat, pewarna putih pada pabrik karet, lak, bahan baku
industri kimia, bahan poleh, tegel dalam suhu tinggi, dan untuk mengatur berat
jenis lumpur dalam industri minyak.
CONTOH MINERAL SULFAT
GYPSUM(CaSO4.2H2O)
Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan
kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya.
Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis
hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O.
Gipsum adalah salah satu dari beberapa mineral yang
teruapkan. Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai
kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum
merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut
diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai
mineral evaporit, endapan gipsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan
sedimen batu gamping, serpihmerah, batu pasir, lempung, dan garam batu, serta
sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen.
Menurut para ahli, endapan gipsum terjadi pada zaman Permian. Mineral ini
Dipergunakan dalam pembuatan semen Portland, sebagai pupuk, Sebagian besar
digunakan sebagai bahan bangunan, flester paris, bahan dasar untuk pembuatan
kapur, bedak, untuk cetakan alat keramik, tuangan logam, gigi dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Anton, H. Dan Rorres, C., 2004.mineral karbonat. Jakarta: Erlangga.

E gle, R. F. a d C. W. J. Gra ger, . “ i eral sulfat : 55, 251-7

www.macam-macam mineral sulfat dan karbonat.com

http://macam-macammineralborat;123-32513.com

http:// ciri-ciri sulfat,karbonat dan borat 231-212.com


SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
APA ITU MINERAL
SILIKAT ?
1. PENGERTIAN MINERAL SILIKA

Mineral silikat adalah mineral yang memiliki unsure


pembentuknya yaitu silica ( SiO2 ), yang merupakan
hasil pembekuan magma. Silicat merupakan 25% dari
mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang
dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan
adalah dari kelompok ini, yang merupakan
persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan
beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar,
maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari
mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi
(sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi).
Silikat merupakan bagian utama
yang membentuk batuan baik itu
sedimen, batuan beku maupun batuan
malihan (metamorf). Silikat pembentuk
batuan yang umum adalah dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
ferromagnesium dan non-
ferromagnesium.
Mineral silikat adalah kelompok
mineral yang unsure pembentuknya
bukan dari silica. Secara garis besar
hampir semua mempunyai komposisi
kimia yang sederhana ; berupa
unsur, sulfida (bila unsur logam
bersenyawa dengan sulfur), atau
oksida (bila unsur logam bersenyawa
dengan oksigen).
Ciri-Ciri Mineral Silicate
Mineral silikat memiliki ciri-ciri
pada mineral ini memiliki struktur
yang kompleksmaka strukturnya
semakin terbuka dan semakin
berkurang densitasnya,semakin
banyak tempat utnuk masuk ion-
ionbesar,seperti kation Na+ dan K+
serta anion (OH)-.
Kebanyakan mineral
silikat mempunyai titik
didih diatas 10000 C,
yang membuat
magmanya tetap cair.
Kebanyakan komposisi
magma ada selang waktu
pengkristalan diatas
beberapa ratus derajat
celcius diantara
kenampakan dari
temperatur kristal yang
pertama pada
pendinginan dan
pengkristalan terakhir
dari sedikit persen cairan.
Contoh-Contoh Mineral Silikat
Mineral silikat antara lain sebagai berikut:

Olivin adalah mineral silikat feromagnesian yang


tersebentuk pada temperatur tinggi, berwarna hitam sampai
hijau kehitaman, mempunyai kilat gelas dan pecahan
konkoidal. Mineral olvin pada umumnya menunjukan
kenapakan butiran bentuk relatif kecil dan bundar.
Olivin disusun oleh tetra hidra tunggal
yang diikat bersama oleh campuran ion
besi dan magnesium yang merangkai
atom oksigen bersama-sama. Mineral ini
tidak mempunyai bidang belahan strktur
atomnya membentuk jaringan tiga
dimensi sehingga tidak membentuk
bidang yang lemah.
Piroksin, berwarna hitam, opak, dengan bidang
belahan dua arah membentuk sudut 900 . Strktur
kristalnya disusun oleh rantai tunggal tetrahedra yang
diikat bersama-sama dengan ion-ion besi dan magnesium.
Karena ikatan silikon oksigen lebih kuat daripada ikatan antara
struktur silikat, maka firoksin mudah terbelah sejajar dengan
rantai silikat. Piroksin merupakan salah satu mineral yang
dominan dalam batuan beku basalt yang merupakan batuan
yang umumpada kerak samudera.
Hornblende merupakan
mineral yang umum
dikelompok amfibol. Mineral
ini umumnya berwarna hijau
gelap sampai hitam. Belahan
dua arah membentuk sudut
600 dan 1200. didalam batuan,
hornblende berbentuk prismatik panjang. Bentuk
inilah yang umumnya membedakan dengan firoksin
yang umumnya berbentuk prismatuik pendek.
Hornblende umunya dijumpai pada batuan yang
menyusun kerak benua.
Biotit merupakan anggota dari mika yang
berwarna gelap karena kaya akan besi. Seperti
mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur
lebaran yang memberikan belahan satu arah.
Biotit mempunyai warna hitam mengkilap
yang membedakan dari mineral
ferromagnesian lainnya. Seperti hornblende,
biotit banyak dijumpai pada batuan penyusun
kerak benua, termasuk batuan beku granit.
Moskovit adalah jenis mineral mika yang sangat
umum. Berwarna terang dengan kilap seperti mutiara
(pearly) dan seperti mineral mika lainnya belahannya
satu arah. Didalam batuan muskovit sangat mudah
dikenali karena sangat bercahaya.
Feldpart merupakan huruf mineral yang
sangat umum, dapat terbentuk pada
rentang temperatur dan tekanan yang
besar. Group mineral feldspart mempunyai
sifat fisik yang sama. Mineral ini
mempunyai bidang belahan dua arah dan
membentuk sudut hampir 900, relatif keras
dan kilap bervariasi antara kilap kaca
sampai mutiara.
Didalam batuan mineral ini dikenali dengan bentuknya yang
rektangular dan permukaan yang licin. Struktur mineral
feldspard adalah rangkaian tiga dimensi dari atom oksigen
bergabung dengan atom silikon. Seperempat dari ataom
silikon tergantikan oleh atom aluminium. Perbendaan
valinesi antara aliminium (+3) dan silikon (+4), menyebabkan
terjadinya inklusi 1 atau lebih ion-ion seperti potasium (-1),
sodium (-1) dan kalsium (+2). Karena adanya perbedaan
inklusi didalam strukturnya, mineral feldspard dapat
dibedakan menjadi dua macam.
Mineral ortoklas merupakan mineral feldspar
dengan ion potasium didalam struktur
kristalnya. Plagioklas feldspar adalah mineral
feldspar dengan ion kalsium dan atau sodium
didalam struktur kristalnya. mineral
ortoklas berwarna krem terang sampai merah
jambu,
Kuarsa merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh
silikon dan oksigen. Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena
komposisinya SiO2. karena struktur kuarsa mengandung dua atom
oksigen untuk tiap atom silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion
positif untuk menjadikan mineral kuarsa ini netral. Struktur kristak
kuarsa membentuk jaringan tiga dimensi yang lengkap antara ion
oksigen disekitar ion silikon, sehingga membentuk suatu ikatan yang
kuat antara keduanya. Akibatnya kuarsa tidak mempunyai bidang
belahan, sangat keras dan resistan terhadap proses pelapukan.
Kuarsa mempunyai belahan konkoidal. Pada bentuknya yang
sempurna kuarsa sangat jernih, membentuk kristal
eksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna mineral
kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran
pada waktu pembentukannya. Variasi warna menyebabkan
adanya bermacam mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang
umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa asap (abu-abu)
kuarsa rose (ping), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).
Contoh-contoh mineral non-silikat sebagai berikut:

Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama


sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu
dengan sulfur (belerang). Mineral kelas sulfida ini juga
termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores).
Beberapa contoh mineral sulfides

pyrite (FeS3),
Chalcocite (Cu2S)
proustite (Ag3AsS3)
NATIVE ELEMENT

MINERAL SULFIDA

MINERAL SULFOSALT
Native element (unsur murni) adalah kelas
mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu
unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini
tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk
utamanya

Pada umumnya sifat dalam (tenacity)


mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan
palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik
akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi
seperti semula jika dilepaskan.
Contoh mineral dari kelompok Native Element
: emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), tembaga (Cu),
bismuth (Bi), arsenic (As).
Kelas mineral ini terdiri dari dua bagian umum :
1. Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya
Emas , perak , dan tembaga.
2. Semimetal dan non metal (bukan logam). Contohnya
sulfur dan bismuth.
Sistem Kristal pada Native Elemen dapat dibagi
menjadi 3 berdasarkan sifat mineral itu sendiri.
Bila logam seperti emas, perak dan tembaga maka
sistem kristalnya adalah isometric.
Jika bersifat semilogam seperti arsenic dan bismuth
maka system kristalnya hexagonal.
Dan jika unsur mineral tersebut non logam seperti
sulfur maka sistem kristalnya dapat berbeda-beda.
Dalam grup Native Elemen ini juga termasuk
natural alloys (campuran) seperti electrum, phosphides ,
silicides , nitrides, dan carbides.
Unsur-unsur native elements jarang terdapat di permukaan
ataupun didalam kerak bumi. Native elements ini bukan merupakan
golongan pembentuk batuan (rock forming). Asal mula pembentukan
mineral native element berkaitan dengan pengerasan atau pembentukan
magma dengan reaksi kimia yang sekunder atau dengan reaksi-reaksi
kimia yang bertemperatur dan memiliki tekanan yang tinggi.

Mineral golongan native elements ini biasanya terdiri hanya satu


unsur saja, tetapi kadang-kadang terdapat juga campuran dari mineral
lain yang jumlahnya sangat sedikit didalamnya. Unsur-unsur yang
membentuk mineral golongan native element merupakan satu jenis unsur
kimia saja tanpa berasosiasi dengan unsur yang lainnya. Mineral native
elements ini sering dijumpai pada batuan beku dan sedimen atau juga
batuan metamorf.
Pada umumnya tenacity golongan
mineral ini adalah malleable yang jika ditempa
dengan palu akan menjadi pipih. Dan juga
dapat bertenacity ductile yang jika ditarik akan
dapat memanjang namun tidak akan kembali
seperti semula jika dilepaskan. Pada umumnya
berat jenis dari mineral-mineral ini tinggi yaitu
berkisar antara 6 gr/cm3.
 Bismuth, Kuarsa, Pirit : Untuk bahan perhiasan.
 Sulfur, besi : Bahan campuran logam
 Prite,tembaga, perak : obat-obatan, pupuk, kosmetik
 Grafit : Untuk pembuatan alat tulis.
1. Emas

 Warna : Kuning,Kuning keemasan


 Goresan : Kuning Keemasan
 Kilap : Logam
 Belahan : Tidak ada Hand sample emas

 Pecahan : Hackly
 Kekerasan : 2,5-3 Skala Mohs
 Sistem Kristal : Isometrik
 Berat jenis : 15,2-19,3 gr/cm3
Sistem kristal emas
 Genesa Emas
Emas terbentuk di daerah
hidrotermal sebagai endapan bijih
yang berasosiasi dengan Pirit,
Kalkopirit, Arsenopirit, Tourmaline,
dan Kuarsa. Didunia emas banyak
ditemukan di Afrika Selatan, Australia Petrografi Emas
bagian Barat, Venezuela, Canada, dan
Amerika Serikat (Alaska).
 Kegunaan Emas
Emas digunakan sebagai perhiasan
seperti cincin, kalung, dan lain
sebagainya. Selain itu, emas juga
biasanya digunakan sebagai barang
komoditas yang harganya selalu naik. Struktur Atom Emas
2. Sulfur
 Tempat ditemukan : Kawah
Papandayan , Jawa Barat
 Sistem Kristal : Orthorombik
 Warna : Kuning sampai
kuning kecoklatan
 Gores : Putih
 Kilap : Non Logam
 Belahan : Tidak sempurna Hand sample sulfur

 Pecahan : choncoidal
 Kekerasan: 1,5 – 2,5 Skala Mohs
 Berat Jenis: 2,07 gr/cm3
 Genesa sulfur
Dapat terbentuk didaerah gunung
api aktif , disekitar mata air panas, dan
hasil aktivitas bakteri yang memisahkan
sulfur dari sulfat.
 Manfaat
Bahan pembuat asam sulfat
(H2SO4), bahan pembuat insektisida,
pupuk buatan , vulkanisasi karet ,
sabun , obat kulit , industri tekstil , cat
dan kertas.
3. Intan
 Tempat ditemukan
: Martapura , Kalimantan
 Sistem Kristal : Isometrik
 Warna : Bening , jingga , merah
muda , hijau , atau hitam.
 Goresan : Putih
 Kilap : Kilap Intan
Hand sample Diamond
 Belahan : Sempurna
 Pecahan : Choncoidal
 Kekerasan : 10 Skala Mohs
 Berat jenis : 3,5 gr/cm3
 Genesa intan
Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku
ultrabasa , yaitu porfiri-olivin , atau porfirikaya-
flogopit. Batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat
dijumpai dalam deposit alluvial , baik di sungai-
sungai maupun di pantai.
 Manfaat
Sebagai alat pemotong kaca dalam industri ,
dipasang pada mata bor untuk eksplorasi, dan untuk
perhiasan sebagai batu permata.
Mineral Sulfida merupakan mineral hasil
persenyawaan langsung antara unsur tertentu
dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak,
tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa
dari mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan
yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih,
seperti “pirit” (FeS3), “chalcocite” (Cu2S),
“galena” (PbS), dan “sphalerit” (ZnS).
Mineral lain yang berasosiasi dengan mineral sulfide
karena proses pembentukannya menyerupai kelompok sulfide
adalah arsenide (As-2), selenida (Se-2), fan telurida (Te-2),
dimana ketiga unsur ini dapat pula menngantikan anion
sulfide.
Sekitar 500 mineral merupakan sulfida dan mineral
yang berkaitan dengannya. Sebagian besar merupakan sulfida
logam dan semilogam, seperti pirit [FeS2], kalkopirit [CuFeS2],
dan sfalerit [ZnS]. Mereka memiliki struktur Kristal yang
tergantung pada radius ion dan jenis ikatan (yang berkisar
dari ion logam hingga kovalen logam).
Pada umumnya pembentukan mineral Sulfida terbentuk
disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang
tinggi. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari
magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya.
Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat
terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai
alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan
hidrotermal (air panas).

Larutan hidrotermal terbentuk pada fase akhir siklus


pembekuan magma. Interaksi antara larutan hidrotermal dengan batuan
yang dilewati akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral
penyusun batuan samping dan membentuk mineral alterasi. Larutan
hidrotermal tersebut akan terendapkan pada suatu tempat membentuk
mineralisasi. Alterasi terjadi akibat reaksi fluida dengan ćwall rocksĈ.
1) Mineral sulfida memiliki penciri berupa kilap logam, berat jenis
tinggi, dan memiliki tingkat kekerasan yang rendah. Hal-hal
tersebut berkaitan dengan unsur utamanya yang berupa logam.
Namun beberapa mineral cenderung memiliki kekerasan
rendah seperti Galena (PbS) dan Molybdenite (MoS2)
2) Kebanyakan mineral sulfide berada dalam system kubus,
tetragonal, dan heksagonal, yang mencerminkan derajat
kesimetrisan bangun kristalnya.
3) Sebagian mineral sulfide yang didominasi ikatan logam bersifat
opak dengan kilap logam, warna yang khas, dan cerat berwarna
kuat.
4) Mineral sulfide non-opak cenderung memiliki indeks bias yang
besar dan meneruskan cahaya pada tepi yang tipis.
5) Kebanyakan mineral sulfide bersifat lunak dan dapat menjadi
konduktor listrik yang baik, yang mencerminkan kehadiran
ikatan logam di dalam strukturnya.
Sulfida merupakan mineral yang sangat penting
dalam industri dan merupakan bijih utama dari tembaga,
seng, timbal, airraksa, bismut, kobal, arsen, antimon. nikel,
dan logam bukan-besi yang lainnya. Misalnya Pirit (FeS2),
meskipun pirit bukan merupakan bijih untuk diambil
besinya, tetapi digunakan sebagai sumber asam sulfur.

Beberapa manfaat mineral sulfide yang lainnya adalah:


Galena (PbS) : Sumber utama bijih perak
Argentite (Ag2S) : Sumber utama bijh perak
Kalkosit (Cu2S) : Sumber utama bijih tembaga
Alabandite (MnS) : Produk pembakaran
Sphalerite (ZnS) : Sumber utama seng
Cinnabar (HgS) : Sumber utama merkuri
Stibnite (Sb2S3) : Pembuatan kabel, baterai timbel, cat,
dan peralatan medis
Cebakan mineral sulfida dalam dimensi/ kadar
besar sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi usaha
pertambangan. Cebakan ekonomis yang terdiri dari
bijih sulfida dapat mempunyai sebaran secara lateral
maupun vertikal beberapa puluh meter sampai dengan
ratusan meter, jumlah cadangan bijih beberapa puluh
juta ton sampai dengan ribuan juta ton (Gambar 1).
Pemanfaatan cebakan mineral sulfida dengan
mengekstrak bijih menjadi komponen bernilai ekonomi
yang dapat terdiri dari logam, bahan kimia serta bahan
baku untuk industri lain. Jenis komoditas yang dihasilkan
tergantung pada tipe cebakannya (Tabel 1).
Tabel 1. Tipe cebakan mengandung mineral penetral air asam (dari beberapa
sumber)
PENETRAL ASAM TIPE ENDAPAN

Karbonat Skarn W, skarn Sn, skarn Cu, skarn Pb-Zn,


CaCO3 dan skarn Fe, carbonate-hosted Au, silica-
MgCa(CO3) carbonate Hg, polymetallic replacement
Magnesit (MgCO3) Urat hidrotermal, pegmatit
Rodokrosit Karbonatit, skarn Zn-Pb, polymetallic
MnCO3 replacement, Mn epitermal, replacement
Mn, polymetallic veins, volcanogenic
Mn, Mn epitermal
Witherite BaCO3 Perlapisan barit
Ankerit Karbonatit, polymetallic veins, Au-urat
Café(CO3)2 kuarsa sulfida rendah
Brucite Mg(OH)2 Serpentine-hosted asbestos
Malahit Cu2CO3(OH) Skarn Cu
Gibsit Al(OH)3 Laterit bauksit
Limonit FeO(OH) Urat kuarsa, laterit
Manganit MnO(OH) Urat hidrotermal suhu rendah
1. Pirit
Mineral Pirit atau disebut juga
besi sulfide ( FeS2 ) mempunyai
kristal isometrik yang pada
umumnya terlihat atau nampak
dan bentuknya seperti dadu atau
kubus dan di sebut juga striated (
garis sejajar pada permukaan
kristal ), lihat pada gambar
disamping. Mineral pirit
mempunyai kekerasan 6-6.5, dan Gambar pirit
mempunyai bobot jenis 4.95-
5.10.ima). Mineral Pirit adalah
yang paling umum untuk mineral
sulfide.
Pirit dalam penggunaannya untuk produksi
dioksida belerang, untuk industri kertas, dan di
(dalam) pembuatan asam belerang, meskipun
demikian . seperti itu aplikasi sedang merosot
seturut arti pentingnya. Pirit dapat
menunjukkan hambatan negatif dan sudah
secara eksperimen menggunakan sirkuit
getaran sebagai detektor radio .
2. Bornite
Bornite (Cu5FeS4) adalah salah
satu mineral bijih tembaga yang
lebih rendah, namun warnanya
memang sangat tertagih. (lebih lanjut
di bawah)
3. GALENA
 Sistem Cristal : Isometrik .

 Warna : abu abu timbal


Gambar
 Goresan : aba abu timbal
Galena
 Belahan dan pecahan : ( 001 )

 Sempurna.Kekerasan : 2,5

 Berat jenis : 7,58

 Genesis : Terbentuk dalam batuan


sedimen, urat-urat hidrotermal dan Galena adalah format mineral
juga pegmatit.Dalam urat- sulfida yang alami. Mineral ini adalah
mineral bijih yang paling utama. Mineral
urathidrotermal berasosiasi dengan Galena ini mempunyai rumus bahan kimia
mineral-mineral perak, sfalerit, (PbS) Sulfida, system kristalnya isometric
pirit,markasit, khalkopirit, hexoctahedral, mempunyai belahan yang
serusit,anglesit, dolomit, kalsit, sempurna, dengan kekerasn 2,5 – 2,75 dan
berat jenis 7,58, kilap logam, dengan warna
kuarsa, baris, dan fluorit. Dapatpula abu – abu timah. Mineral Galena ini
ditemukan dalam deposit terdapatnya dalam urat – urat hidrotermal
metamorfismekontak. dengan spalerit, kalkopirit, pirit, lain – lain
sulfide, kuarsa, kalsit, dolomite, barit dan
 Manfaat : sumber logam timbal atau fluorit
timah hitam ( Pb )Mineral Galena
4. Kalkopirit

 Warna kuning nakal, tarnishes blues


irredescent, hijau, kuning dan ungu.
 Luster adalah logam.
 Transparansi: Kristal yang buram.
 Sistem Crystal tetragonal, bar 4 2m
 Crystal Kebiasaan sebagian besar adalah
yang disphenoid yang seperti dua
wedges berlawanan dan menyerupai
tetrahedron. Kristal sometines kembar.
Juga umum besar, dan kadang-kadang
botryoidal. Gambar Kalkopirit
 Pembelahan agak miskin dalam satu
arah.
 Fraktur adalah conchoidal dan rapuh.
 Kekerasan adalah 3,5-4
 Berat Jenis adalah sekitar 4,2 (rata-rata
untuk mineral logam)
 Streak adalah hijau tua.
Kalkopirit adalah suatu mineral besi sulfide
tembaga yang mengeristal sistem bersudut empat.
Kalkopirit mempunyai komposisi kimia yaitu (CuFeS2).
Kalkopirit seperti kuningan yang mempunyai warna
kuning keemasan, dan mempunyai skala kekerasan 3,5 –
4, Lapisan nya adalah diagnostik seperti sedikit warna
hijau kehitam
Mineral Sulfosalt adalah unsur kompleks
sulfida mineral dengan rumus umum: A m B n S p; di
mana A merupakan logam seperti tembaga, timah,
perak, besi dan jarang merkuri, seng, vanadium; B
biasanya merupakan semi-logam seperti arsenik ,
antimon, bismut dan jarang germanium, atau
logam seperti timah dan jarang vanadium, dan S
adalah belerang atau jarang selenium atau / dan
telurium. Strunz klasifikasi termasuk dalam
sulfosalts sulfida dan sulfosalts SUPERCLASS.
Sebuah kelompok yang memiliki formula yang
sama muncul adalah sulfarsenides (misalnya
cobaltite (Co, Fe) Ass)
 Ada sekitar 200 dikenal mineral sulfosalt. Contohnya termasuk:

 A 3 BX 3 type A 3 BX 3 jenis  A 2 BX 3 type A 2 BX 3 jenis


◦ Pyrargyrite Ag 3 SbS 3 o Bournonite PbCuSbS 3
Seligmannite PbCuAsS

o 3
Proustite Ag 3 AsS 3
Aikinite PbCuBiS 3

o
Tetrahedrite Cu 12 Sb 4 S 13
◦ Tennantite Cu 12 As 4 S 13 13
 ABX2 Jenis
o Boulangerite Pb 5 Sb S
 A 3 BX 4 type A 3 BX 4 jenis 4 11
Matildite AgBiS 2
• Enargite Cu 3 AsS 4 o

• Sulvanite Cu 3 VS 4 o Smithite AgAsS 2


• Samsonite Ag 4 MnSb 2 S 6 o Chalcostibite CuSbS 2
• Geocronite Pb 14 (Sb,As) 6 S 23 o Emplectite Cubis 2
• Gratonite Pb 9 As 4 S 15 o Teallite PbSnS 2
 A 2 B 2 X 5 Jenis
• Ramdohrite Ag 3 Pb 6 Sb 11 S 24
• Jamesonite Pb 4 FeSb 6 S 14
• Cosalite Pb 2 Bi 2 S 5

 A tipe 2 B 3 X 6
• Andorite PbAgSb 3 S
• Lindstromite Pb 3 Cu 3 Bi 7 S 15

 AB 2 X 4 Jenis
◦ Zinkenite Pb 9 Sb 22 S 42
◦ Berthierite FeSb 2 S 4
◦ Cylindrite Pb 3 Sn 4 FeSb 2 S 14

Anda mungkin juga menyukai