Anda di halaman 1dari 3

BAUKSIT

Bauksit merupakan kelornpok mineral aluminium hidroksida seperti gibsir


Al2Or3HzO boehmit-AlzOrHzO; diaspor Al20jHzO.Mempunyai warna putih atap
kekuningan dalam keadaan murni,merah atau coklat apabila terkontaminasi oleh besi oksida
atau bitumen. Bauksit relatif sangat lunak (kekerasan l-3), relatif ringan dengan berat jenis
2,3-2,1; mudah patah tidak larut dalam air dan tidak terbakar. Bahan galian ini terjadi dari
proses pelapukan (laterisasi)batuan induk erat kaitannya de ngan persebaran granit. Boehmit
didapatkan juga dalam rekaharr pacla hatuan nepelin syenit pegmatit sebagai hasil proses
alterasi hidrothermal dari nepelin atau feldspar. Bauksit di Indonesia terdapat di P. Bintan, P.
Bangka dan Kalimantan Barat. Jenis mineralnya adalah gibsit - AlzOr 3HzO, dengan
kadar utama alumina, kuarsa, silika aktif, TiO: dan Fe2O.1.Bijih bauksit laterit terjadi
didaerah tropis dan subtropis serta membentuk perbukitan landai, yang memungkinkan
terjadinya pelapukan yang cukup kuat. Bauksit dapat terbentuk dari batuan yang
mempunyai kadar aluminium relatif tinggi, kadar Fe rendah dan sedikit kadar kuarsa (SiO2)
bebas. Batuan yang memenuhi persyaratan itu antara lain nepelin syenit dan sejenisnya yang
berasal dari batuan beku, batuan lempung/serpih. Batuan diatas akan mengalami proses
laterisasi yaitu proses yang terjadi karena pertukaran suhu secara terus menerus sehingga
batuan mangalami pelapukan. Pada musim hujan air memasuki rekahan-rekahan dan
menghanyutkan unsur yang mudah larut, sementara unsur yang sukar larut/tidak larut
tertinggal dalam batuan induk. Setelah unsur-unsur yang mudah larut seperti Na dan K,
Mg dan Ca, dihanyutkan oleh air, residu yang tertinggal (disebut laterit) menjadi kaya akan
hidroksida alumina Al(OH)3 yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi
bauksit.

Tempat Diketemukan
Di Indonesia bauksit diketemukan di P. Bintan dan sekitarnya,P. Bangka dan Kalimantan
Barat. Sampai saat ini penambangan bauksit di P. Bintan satu-satunya yang terdapat di
Indonesia. Beberap tempat antara lain:
 Sumatera Utara: Kota Pinang (kandungan Al2O = l-5,05-58,107o).
 Riau: P. Bulan, P. Bintan (kandungan SiO2 - 4,97c,FezOt= lO,2o/o,TiO, = -0,8ok,
Al2O3 = 51,4c/o); P. Lobang (Riau Kepulauan); P.Kijang (kandungan, SiO, = 2,5o/c.
FetOt = 2,5o/c, TiO2 - 0,257o.Al20l = 61,5c/c, H:O - 337c) mempakan akhir
pelapukan lateritik setempat.
 Kalimantan Barat

Teknik Penambangan
Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka diawali dengan land clearing.
Setelah pohon dan semak dipindahkan dengan bulldozer, dengan alat yang sama diadakan
pengupasan tanah penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel loader yang
sekaligus memuat buih tersebut ke dalam dump truck untuk diangkut ke instalasi pencucian.
Pengolahan dan Pemanfaatan Bijih bauksit dari tambang dilakukan pencucian. Proses
pencucian bijih bauksit dimaksudkan untuk menaikan kualitasnya dengan cara mencuci dan
memisahkan (desliming) bijih bauksit tersebut dari unsur lain yang tak diinginkan seperti
kuarsa, lempung dan pengotor lainnya. Partikel yang halus ini dapat terbebaskan dari yang
kasar antara lain dengan pancaran air (water jer) yang kemudian dibebaskan melalui
penyaringan (screening). Disamping itu sekaligus melakukan proses pemecahan (size
reduction) dari butiran-butiran yang berukuran lebih dari 3 inch dengan jaw crusher. Untuk
pengolahan lebih lanjut dilakukan dengan proses Bayer dengan prinsip kerja sebagai
berikut:
o Bauksit mengandung berbagai mineral dengan kadar bervariasi, bila
kandungan AlzO: dominan baru dinamakan bauksit.
o Dilakukan proses penggilingan sampai ukuran < 35 mesh (4,4n
mm).
o Proses melarutkan Al2Oj )ang terdapat pada bauksit dengan larutan
soda api pada konsentrasi dan suhu tertentu dengan menggunakan uap sebagai media
penghantar panas dalam tabung baja yang tahan terhadap tekanan yang ditimbulkan uap.
o Proses untuk memisahkan larutan AlzOr dari benda-benda padat yang tidak larut dan
disiliccrtion product, endapan dari persenyawaan yangterbentuk antara silika reaktif dengan
Na2O dan AlzOT.
o Penyaringan larutan Alzor dari koloid-koloid dan benda padat lainnya sehingga diperoleh
larutan Al2Or )ang bening. Endapan benda padat, sebelum dikumpulkan ketempat
penimbunan terlebih dahulu diusahakan mengambil larutan-larutan AIzO: dan
caustic soda yang masih terdapat bersama benda padat tersebut.Terhadap larutan AlzO-l
bening dilanjutkan dengan proses presipitasi Al:Or dan dengan menambahkan seed yang
terdiri dari hidrat Al2O3 yang halus, proses presipitasi dipercepat dan membangun
partikelpartikel Al2Oj 1,ang lebih besar akan tetapi tidak mudah peczrh. Endapan hidrat
Al:O: yang terjadi, selanjutnya diseleksi, hidrat AlzOr yang berukuran besar diambil sebagai
produksi, sedangkan hidrat Al2O3 yang masih halus dikembalikan kedalam proses presipitasi
sebagai seed.r Hidrat Al2Oj yang berukuran besar, selanjutnya dikalsinasi (dipanggang)
sedemikian rupa untuk mengeluarkan kadar air dan molekul air yang terikat dalam partikel
AlzOr
.
o Alumina hasil dari kalsinasi adalah hasil akhir dari pabrik alumina, yang siap untuk
dikapalkan ke pabrik peleburan untuk dileburkan menjadi logam aluminium.
Adapun kegunaan dari bauksit adalah bahan utama pembuatan logam aluminium dan bahan
dasar industri kimia dan refractory.

Anda mungkin juga menyukai