Anda di halaman 1dari 64

PENCEMARAN

Pencemaran adalah fenomena yang persuasif sebagai


konsekwensi dari aktivitas manusia terhadap
lingkungan.
Pencemaran harus mendapatkan perhatian serius.dari
semua masyarakat dan pemerintah.
Pencemaran harus diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang diterapkan dengan sangsi besar
Pencemaran sumberdaya air yang pengelolaannya cukup
unik, karena SDA air merupakana abarang publik,
sehingga diperlukan intervensi pemerintah.
Contoh; irigasi
PENCEMARAN PERAIRAN
PENCEMARAN PERAIRAN adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup,zat, dan energi dan
atau kompunen lain kedalam perairan dalam kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai dengan
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
perairan tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya (PP No.82 tahun 2001)
KUALITAS PERAIRAN
KUALITAS PERAIRAN : SIFAT AIR DAN KANDUNGAN
MAKHLUK HIDUP,ZAT,ENERGI, ATAU KOMPUNEN LAIN
DI DALAM AIR.
PARAMETER:
1. FISIK: SUHU,KEKERUHAN,PADATAN TERSUSPENSI
2. KIMIA: PH,DO,BOD,KADAR LOGAM
3. BIOLOGIS: KEBERADAAN PLANKTON, BAKTERI
SUMBER PENCEMAR
1. TERPUSAT (POINT SOURCE), bersifat lokal ,efek yg
ditimbulkan dapat ditentukan berdasarkan
karakteristik spasial kualitas air dan volume
pencemar relatif tetap, contoh, saluran limbah
industri
2. Tersebar (non-point source), efek yang ditimbulkan
relatif tidak tetap, dapat berupa point source dalam
jumlah yang banyak.contoh; limpasan dari daerah
pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk.
Dan pemukiman.
BAHAN PENCEMAR

BAHAN BAHAN YANG BERSIFAT


ASING BAGAI ALAM ATAU BAHAN
YANG BERASAL DARI ALAM ITU
SENDIRI YANG MEMASUKI
EKOSISTEM SEHINGGA
MENGGANGGU PERUNTUKAN
EKOSISTEM TERSEBUT.
BERDASARKAN CARA MASUKNYA KE
LINGKUNGAN
1. POLUTAN ALAMIAH: MASUK KE PERAIRAN SECARA
ALAMI, DAN SIFATNYA SUKAR DIKENDALIKAN.contoh,
tanah longsor, akibat letusana gunung berapi dll
2. Polutan antropogenik : polutan yang masuk ke badan
air akibat aktifitas manusia, intensitasnya dapat
dikendalikan dengan cara mengontrol aktifitas yang
menyebabkan timbulnya polutan tersebut. Contoh,
kegiatan industri, rumah tangga.
BERDASARKAN SIFAT TOKSIKNYA

1.Polutan non toksik; biasanya berada dalam


ekosistem perairan secara alami. Sifat
destruktifnya muncul jika berada dalam
jumlah yang berlebihan sehingga mengganggu
keseimbangan ekosistem melalui perubahan
proses fisika, kimia perairan.
2. Polutan toksik; menyebabkan kematian
(lethal) atau tidak (sub lethal) berupa bahan
bahan yang bukan bahan alami (Xenobiotik),
contoh;pestisida, detergen. Biasanya bersifat
tidak mudah mengalami degradasi karena
persisten dalam kurun waktu yang cukup
lama.
KOMPUNEN PENCEMARAN AIR
1. Senyawa organik
2. Minyak dan hidrokarbon
3. Logam berat
4.Pestisida
5.Sidemen
6. Panas
7. Limbah penyebab penyakit
1. LIMBAH ORGANIK
Berupa bahan alami dan sintetis
• Alami  biodegradable  penurunan kadar oksigen
terlarut.
• Sintetik  non-degredable  persisten, sehingga
bersifat komulatif.
2. minyak, mineral dan hidrokarbon.
• Minyak tersebar di perairan dalam bentuk
terlarutlapisan flm tipis yang terdapat
dipermukaan. Kadar minyak, mineral, dan produk
petroleum yang diperkenankan terdapat dalam air
minum berkisar antara 0,01 – 0,1 mg/l. jk melebihi
0,3 mg/l bersifat toksik terhadap beberapa jenis ikan
air tawar (UNESCO/WHO/1992)
Hidrokarbon petroleum bersifat toksik
Diperairan di permukaan dalam bentuk minyak mengapung, minyak
emulsi,
Menghambat proses difusi oksigen dan proses fotosintesis, mencegah
respirasi, mengganggu hidrokarbon biota air.
LOGAM BERAT
• Bersifat toksik
• Dalam tubuh makhluk hidup mengalami biokonsentrasi dan
bioakomulasi sehingga kadarnya lebih besar daripada
diperairan,kemudiana mengalami bio-magnefikasi, sehingga
kadarnya makin meningkat dengan peningkatan jumlah posisi
organisme pada rantai makanan.
• Akomulasi logam berat tergantung pada konsentrasi,jenis logam dan
jenis organismenya
• Logam berat menyebabkan gangguan pada prosesfisiologis
organisme aquatik
• Algae bersifat lebih toleran terhadap logam berat dibandingkan ikan
dan mamalia.
TINDAKAN MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN

Ada 4 kategori:
1. Merusak
2. Membiarkan
3. Memelihara
4. Membangun.
Logam berat mercuri  ikan dan kerang tidak
terlalu peka, tetapi jika dikonsumsi oleh
manusia sangat berbahaya. Perlu waktu
sebanyak 42.000 tahun untuk menghilangkan
atau menetralisirnya. Contoh; tambang
PESTISIDA

Masuk kedalam air melalui limpasan dari


daeraha pertanian, semakin tinggi
posisi organisme dalam rantai makanan
pada ekosistem aquatik, maka semakin
tinggi kadar pestisida yang dihasilkan
oleh proses bioakomulasi dan
biomaganifikasi.
Pestisida cenderung terakomulasi pada
lapisan lemak yang terdapat dalam
tubuh makhluk hidup.
SIDEMEN

 Meliputi tanah dan pasir yang masuk


kebadan air akibat erosi dan banjir yang
menyebabkan terjadinya peningkatan
kekeruhan perairan, menghambat penetrasi
cahaya sebagai, dan transfer oksigen.
 Sidemen dapat menutupi substrat sehingga
menyebabakan hilangnya tempat memijah
yang sesuai bagi ikan dan mengganggu
kelangsungan hidup yang membutuhkan
substrat sebagai tempat hidup.
PANAS

Panas berasal dari industri atau pembangkit listrik


yang menggunakan air dalam jumlah yang
sangat banyak untuk mendinginkan mesin.
Berpengaruh terhadap kadar oksigen terlarut dan
BOD
Peningkatan suhu menyebabkan peningkatan
proses metabolisme 2x lipat, sehingga
konsumsi oksigen juga naik.
LIMBAH

Air mudah tercemar oleh mikroorganisme


berbahaya yang masuk melalui limbah.
Penyakit yang bersumber dari perairan dikenal
dengan sebutan water borne desease.
Contoh; tipes,kolera,disentri dan yellow water.
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI
1. Adanya perubahan suhu air
2. Adanya perubahan PH
3. Adanya mikro organisme
4. Adanya perubahan warna, bau, rasa
5. Timbulnya endapan koloidal, bahan terlarut
6. Meningkatnya radioaktifitas air dan lingkungan.

Baku mutu air adalah batas atau kadar makhluk hidup,


zat, energi atau kompunen lain yang ada atau haraus
ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang adanya
dalam air pada sumber airtertentu sesuai dengan
peruntukannya.
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI
Sangat baik
1. Kepik pinggang
2. Larva ulat kantong air
3. Nimfa lalat sehari pipih
4. Nimfa lalat sehari penggali
5. Nimfa lalat sehari insang bercabang
6. Nimfa lalat batu.
Baik
1. Udang air tawar biasa
2. Nimfa lalat sehari insang segi empat
3. Larva ulat air
4. Nimfa capung jarum
5. Nimpa capung biasa.
Sedang
1. Larva kumbang
2. Nimfa capung jarum ekor tebal
3. Anggang-anggang
4. Kijing
5. Kerang
6. Cacing pipih
7. Siput tanpa pintu
8. Kepik air
9. Siput berpintu
10.Kepiting sungai
11.Limpet air tawar.
Buruk
1. Larva nyamuk dan lalat
2. Lintah
3. Larva mutu biasa
4. Cacing bersegmen
5. Belatung ekor tikus

Sangat buruk
1. Tidak ada hewan yang hidup.
KEBIJAKAN TERHADAP PENGELOLAAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Berbasis pasar
2. Berupa perintah dan pengendalian
3. Pengawasan
4. Pajak
5. Sangsi
6. Teknologi
7. Pengelolaan yang baik
8. Manajemen
9. Pengurangan jam operasi
10.Melihat dampak pencemarannya.
Terimakasih
wassalam
TAMBAHAN PERKULIAHAN

Pengelolaan masyarakat pesisir


EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT
 Terdiri atas:
1. Prinsip dasar; konsepnya struktur fungsi
2. Ekosistem estuari (adanya perubahan campuran air asin dan tawar, lumpur halus dari lautan
dan sungai,pintu masuk keluar perahu nelayan,tempat hidup biota)
3. Ekosistem mangrove /hutan bakau,
4. Ekosistem lamun (tumbuhan tingkat tinggi/Gymnospermae, yang mempunyai bunga, akar
dan daun)
5. Ekosistem terumbu karang.
6. Masyarakat pesisir
 Masyarakat pesisir masih perlu diberdayakan dengan pendekatan sbb (Nikijuluw, 2001,
Direktor pemberdayaan masyarakat pesisir):
1. Pengembangan mata pencaharian alternatif (karena banyaknya tekanan)
2. Pengembangan akses modal melalui self financing mechanism (selama ini sulit
memperoleh modal/koperasi)
3. Pengembangan akses teknologi dengan biaya murah dan pelayanan cepat (biasanya
masih tradisional, padahal ke depan hilir hulu)
4. Pengembangan akses pasar untuk meningkatkan nilai tambah produk
(pedagang/eksportir)
5. Pengembangan solidaritas dan aksi kolektif. (koperasi/usaha bersama).
6. Program PEMP (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir) sebagai contoh
pemberdayaan masyarakat
7. PEMBINAAN DAN EVALUASI
 Kelompok sasaran
1. Nelayan buruh yang memiliki kemauan dan keinginan untuk mengembangkan usaha nelayan
skala kecil (motor tempel)
2. Petani budidaya ikan skala kecil dan buruh tambak
3. Pengolah ikan tradisional
4. Pedagang ikan setempat
5. Pelaku ekonomi skala kecil lainnya yang berusaha di daerah pesisir.
Strategi
 Pemerintah dan masyarakat menentukan kegiatan ekonomi yang akan dikembangkan
difasilitasi oleh LSM atau konsultan lokal sbg pendamping. Masyarakat terlibat penuh dan
keterlibatan stakeholder sejak perencanaan hingga evaluasi dan pengembangan
program.Stakeholder utama adalah nelayan atau masyarakat. Stakeholder lainnya adalah
LSM,konsultan, swasta lokal, serta instansi pemerintah baik di pusat atau di daerah.
Dalam pasal 35 UU 27/2007 bahwa pemanfaatan wilayah pesisir,setiap orang langsung atau
tidak langsung dilarang:
1. Menambang terumbu karang
2. Mengambil terumbu karang di kawasan konservasi
3. Menggunakan bahan peledak, beracun
4. Menggunakan peralatan yang merusak
5. Cara dan metode yang merusak mangrove yang tidak sesuai dengana karakteristik
wilayah pesisir
6. Melakukan konversi ekosistem mangrove dikawasan/zone budidaya
7. Menebang mangrove
8. Cara/metode yang merusak padang lamun
9. Menambang pasir
10. Menambang minyak dan gas yang merusak
11. Penambangan mineral
“STRATEGI MENJADI FASILITATOR BAGI
MASYARAKAT PESISIR”

1. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau


Kecil
2. Kebijakan dan strategi untuk pengembangan dan pengendalian di kawasan
pesisir dan pulau-pulau kecil meliputi:
 Peningkatan konservasi ekosistem kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang
menjadi fungsi perlindungan, baik perlindungan bagi kawasan bawahannya,
kawasan perlindungan setempat, maupun cagar alam.
 1.Pengoptimalan pengembangan Kawasan pesisir dan
 2.Pulau-pulau kecil.
 3.Peningkatan upaya-upaya untuk mempertahankan dan
 memperbaiki ekosistem pesisir.
 4.Peningkatan operasionalisasi perwujudan pengembangan kawasan
 andalan dengan produk unggulan sektor kelautan dan perikanan.
5. Pengembangan kota-kota pesisir di Kepulauan Provinsi Kal-Sel
 Strategi :
Mengembangkan kelestarian kawasan eksosistem
kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
1. Mengembangkan optimasi pemanfaatan ruang
kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai
kawasan permukiman,
2. pelabuhan, industri, kepariwisataan, dan
kegiatan penelitian.
3. Meningkatkan nilai tambah ekonomi dengan
mengandalkan sektor pariwisata serta
menghindari kerusakan lingkungan.
4. Meningkatkan potensi perikanan tangkap dan
budidaya yang didukung oleh infrastrukturnya.
5. Mengembangkan infrastruktur sebagai sarana
penunjang untuk kegiatan sosial ekonomi
masyarakat.
Hal yang perlu dipertimbangkan adalah perlu adanya
fasilitator pemberdayaan masyarakat yang menetap dan
paling tidak terus memfasilitasi masyarakat untuk
mengadakan upaya-upaya perlindungan sumberdaya tingkat
desa.
Dukungan motivator tingkat desa juga dapat dibentuk agar
dapat memberikan pemahaman yang secara terus menerus
di tingkat desa. Penempatan motivator desa yang berasal dari
desa tersebut, dipercaya dapat memberikan pendekatan dan
motivasi terus menerus kepada masyarakat desa.
menurut Ma’ruf Kasim, PhD
 Kegiatan strategis yang dapat dikembangkan ditingkat desa dalam rangka
perlindungan sumberdaya alam khususnya sumberdaya pesisir dan laut
adalah pembentukan daerah perlindungan laut (DPL), yang ditunjang
dengan pembuatan Peraturan desa (Perdes). Ini dapat memberikan
kepastian hukum tentang pengelolaan sumberdaya alam khsusnya pesisir
dan laut bagi masyarakat desa. Penyusunan DPL dan Perdes dapat
melibatkan seluruh komponen masyarakat yang juga aturan tiap butir
pelanggaran ditetapkan bersama dengan difasilitasi oleh motivator tingkat
desa akan memberikan solusi terbaik pagi penjagaan sebagian kawasan

pesisir.
 Sumberdaya pesisir dan laut menyimpan potensi yang sangat strategis dalam peningkatan
pembangunan kawasan timur Indonesia. Namun demikian, pemanfaatan sumberdaya tersebut
belum menunjukkan adanya suatu keseriusan upaya yang optimal dan lestari. Banyaknya
ekosistem yang berada didaerah pantai menggambarkan betapa tingginya daya dukung
lingkungan pesisir dan laut terhadap kehidupan masyarakat. Peningkatan pertumbuhan
masyarakat pesisir yang sangat signifikan mendorong upaya pemanfaatan sumberdaya pesisir
begitu tinggi dan menyisakan degradasi yang mulai parah.
Beberapa kegiatan yang dapat merusak sumberdaya
pesisir dan laut diantaranya :
 Kegiatan reklamasi pantai dapat membunuh jutaan bibit ikan dan hewan laut ekonomis
sebagai akibat penimbunan ekosistem lamun. Ekosistem lamun merupakan daerah
pembesaran bagi ikan-ikan kecil dan hewan laut lainnya karena menyimpan berjuta makanan
yang sangat sesuai untuk ikan-ikan kecil dan hewan ekonomis lainnya.
 Konversi Hutan mangrove sebagai lokasi pertambakan dan lokasi pemukiman mendorong
degradasi hutam mangrove hingga ribuan hektar di seluruh kawasan Timur Indonesia.
 Penggunaan Bom dan bahan beraruc seperti Cianida sampai tahun 2007 telah
menyisakan kerusakan terumbu karang hingga mencapai 70 % dari total luasan terumbu
karang Indonesia umunya dan Kawasan Timur Indonesia khususnya.
 Sangat disadari bahwa pembangunan pasti akan menjadikan lingkungan sebagai tumbal
yang harus dikorbankan, Namun demikian juga harus disadari bahwa perlu kearifan yang
lebih bijaksana untuk memberikan kompensasi pada lingkungan sebagai hasil kerja
pembangunan yang terus meningkat.
 Abrasi pantai juga sangat terasa dan berdampak
 Pertanyaannya, siapakan yang harus membayar kompensasi tersebut. Apakah
masyarakat, Pemerintah, atau swasta.
 Secara bijak dapat kita katakan bahwa seluruh lapisan masyarakat, pemerintah dan
swasta bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan, tinggal bagaimana
keterlibatan semua pihak untuk saling dukung dalam memberikan sumbangsih bagi
kompensasi tersebut.

 Seberapa besar dan bagaimana wujud kompensasi tersebut , sangat tergantung pada
kondisi rill yang terjadi termasuk kondisi topografi daerah masing-masing. Spesifikasi
tersebut dipengaruhi oleh jenis ekosistem yang terdegradasi dan seberapa besar
tekanan terhadap sumberdaya yang ada.
Mengajak masyarakat (masyarakat pesisir sebagian berpendapat bahwa ikan dilaut tidak akan
habis,dan laut menyimpan sumberdaya yang tidak pernah habis.
Maka tidak hanya dengan penyuluhan sesaat, tetapi pendekatan permanen sampai batas waktu
terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat tanpa merusak lingkungan. Indikator
perubahan dapat dilihat juga dari beralihnya atau bertambahnya profesi masyarakat,
misalnya dari menangkap menjadi membudidayakan ikan dan non ikan seperti rumput laut
atau menjadi wirausaha perikanan dll.
Maka, sangat diperlukan fasilitator yang menetap yang berasal dari desa tersebut.
Strategi kemitraan
1. Gotong royong,partisipasi,mitra masyarakat desa,hutan desa,mitra pesisir,mitra lingkungan
dll.
2. Strateginya memiliki pola,nilai,kesepahaman pengelolaan dan pengembangan program
3. Lembaga yang bermitra harus pelaku utama kegiatan, yang bertanggung jawab.kelebihan dan
kekurangan sebagai kerjasama saling menutupi, saling menambah, saling menguntungkan,
transfer teknologi, pengetahuan/ketrampilan, SDM, cara belajar,modal dan keberlanjutan.
4. Keunggulan kemitraan terletak pada kepercayaan (jujur, adil, bijak)
5. Strateginya adalah saling memerlukan, saling menguntungkan, saling memperkuat
Langkah-langkah pelaksanaan kemitraan
1. Identifikasi intern lembaga
2. Merumuskan aspek yang perlu dimitrakan
3. Mencari lembaga calon mitra yang sesuai
4. Membuat kesepakatan
5. Membuat peraturan bersama.

Model pendampingan
1. Pendampingan sebagai fasilitator (koordinasi), motivator (memotivasi), dan katalisator
(menjembatani).
Mengapa wilayah pesisir perlu dikelola?
Laut Indonesia sangat luas dan kaya potensi berupa ikan, mangrove, terumbu karang, gas,
mineral, minyak dll. Seiring dengan menipisnya SDA daratan maka pemanfaatan SD laut
dan pesisir menjadi penting. Pesisir sebagai kawasan industri, transportasi dan pelabuhan,
marikultur, rekreasi dan wisata bahari, sehingga perlu dikelola.
Pengelolaan yang bagaimana?. Keseimbangan antara pembangunan dan konservasi, sehingga
harus dilaksanakan terpadu dan berkelanjutan. (SUSTAINABLE)
sistem terpadu; ada berbagai jenis kegiatan dan tidak terpisah-pisah serta diatur, seimbang.
Pendekatannya: secara menyeluruh dan multi sektoral, sesuai, terpadu dalam program-
program,berdasar kemampuan masyarakat lokal, dan memperhatikan isue-isue.
Pengelolaan berbasis masyarakat (PBM)?
Direncanakan bersama-sama masyarakat, dengan mengacu pada pengetahuan tradisional dan
harapan masyarakat untuk kesejahteraan. Caranya dengan pemberdayaan, pemerataan
akses dan peluang, ramah lingkungan dan lestari, pengakuan terhadap pengetahuan dan
kearifan tradisional, kesetaraan gender.
Pengelolaan bersama/multi pihak (co-management)
Pengaturan kemitraan dimana pemerintah,masy.lokal/nelayan, institusi lain (LSM,lembaga
penelitian/Universitas) dan pemangku kepentingan, pemilik kapal, pedagang, pengusaha
wisata, semuanya berbagai tanggung jawab dan wewenang.
Pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat pesisir
1. Melalui pertemuan/rapat formal
2. Melalui kelembagaan lokal dan pertemuan masyarakat seperti keagamaan,pengajian,yasinan
dll
3. Melalui media cetak dan elektronik (leaflet/brosur,buletin,koran,TV,radio,internet)
4. Melalui papan informasi (dipasang strategis dan dapat dibaca masyarakat)
5. Secara personal

Contoh fasilitasi forum perencanaan kawasan


1. Forum perencanaan desa
Memilih ketua tim
Memilih 2 orang (ketua dan sekretaris)
Musyawarah
Menyepakati jadual dan membuat papan informasi.
2. Forum perencanaan kawasan
Tersusun secara terpadu
Ada sanksi-sanksi
Kesanggupan
Ada jadual pertemuan
Terpilih dan disepakatinya ketua, sekretaris dll
3. Forum perencanaan Kabupaten
Lanjutan dari pelaksanaan sosialisasi
Disusun rencana kerja tindaka lanjut untuk koordinasi kegiatan antar instansi sektoral.
4. Pendampingan di masyarakat
Tahap identifikasi (masyarakat, kondisi, potensi)
Identifikasi profil desa
Identifikasi stakeholder/pihak yang terkait
Identifikasi kebutuhan
Contoh-contoh taman nasional laut Indonesia
1. Taman nasional laut Kep. Seribu
2. Taman nasional laut Kep.Karimunjawa
3. Taman nasional laut komodo
4. Taman nasional Teluk Cendrawasih (Papua)
5. Taman nasional laut Taka Bonerate (Flores)
6. Taman nasional Kep.Wakatobi
7. Taman nasionallaut Kep.Togean (Sul-Teng)
8. Taman nasional laut Bunaken

Taman Wisata Alam laut yang potensial:


1. TWAL Kep.Padaido (Biak)
2. TWAL Gugus Pulau Teluk Maumere (Flores)
3. TWAL Kapoposang (Sulawesi)
Strategi oleh fasilitator
1. Diskusi kelompok
2. Diskusi kebutuhan
3. Pembahasan bersama-sama
4. Mencontohkan
5. Menjelaskan metode yang akan digunakan.
EKOSISTEM HUTAN MANGROVE
HUTAN BAKAU, DAPAT MENANGKAL TSUNAMI,
BANJI ROB
DAUR MAKANAN PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN
Prof .DR.Ir.Emmy Sri Mahreda,MP
082154934664
087815384414
081349029640
05117204698
1.Fakultas Perikanan Unlam Banjarbaru
2. Pengelola S2 PSDAL Unlam Banjarbaru
3. S2 Perikanan Unlam Banjarbaru
4. Ketua Tim Ahli Ketahanan Pangan Prov.Kal-Sel
PEMBUATAN BANDENG PRESTO TESIS S2
PERIKANAN 2011
PERLU EVALUASI DAN PEMBINAAN KEPADA
MASYARAKAT
SHRIMP PRODUCTS : CHILLED AND COOKED
FISH & MOLLUCS PROCESSED
PRODUCTS
PRODUCTS AND BRANDS OF CP GROUP IN INDONESIA
Fishball Seafood Tofu

Fishcake Wan Ton


Beberapa Contoh Surimi-based Products

Anda mungkin juga menyukai