Salah satu yang menyebabkan tercemarnya air adalah penggunaan deterjen. Deterjen
adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi, yang terdiri
dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif pada biota yang hidup di laut
ataupun sungai. Salah satu biota yang merasakan dampak dari penggunaan deterjen tersebut
adalah ikan. Banyak kasus yang kita dengar bahwa sering terjadi kematian ikan akibat
pencemaran air yang di sebabkan oleh penggunaan deterjen oleh ulah manusia. Deterjen
tersebut bisa membuat ikan-ikan yang ada pada perairan menjadi terganggu, pernafasan nya
terganggu, bahkan bisa membuat ikan menjadi mabuk dan akhirnya berujung pada kematian.
Ikan koi adalah salah satu jenis ikan yang hidup di perairan tawar. Ikan koi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : hidup di air tawar; tubuh kokoh yang ramping di bagian
samping; memiliki mulut yang kecil dengan gigi yang tersebar dalam 3 baris; sirip di
punggung ikan koi memanjang dan cekung dengan tulang belakang tertutup; memiliki sisik
yang besar; Rona sisik yang coklat kehijauan dengan pantulan keemasan dan kebiruan serta
perut yang keputihan; dan ciri lain yang dimiliki oleh ikan pada umumnya. Umumnya ikan
koi tidak dapat bertahan hidup di air yang tercemar dengan kadar pencemaran yang cukup
tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kadar detergent terhadap pergerakan ikan ?
2. Bagaimana pengaruh kadar detergent terhadap kualitas air ?
C. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui pengaruh kadar Detergent terhadap kelangsungan hidup ikan.
D. Hipotesis
1. H0: Ada pengaruh, Ikan yang diberi detergent akan mati.
2. Ha: Tidak ada pengaruh, Ikan yang diberi detergent akan tetap hidup.
E. Kajian pustaka
1. Kadar deterjen dalam air
Polutan adalah zat atau substansi yang mencemari lingkungan, air limbah
deterjen termasuk polutan karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS. Jenis
deterjen yang banyak digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci pakaian
adalah deterjen anti noda. Deterjen jenis ini mengandung ABS (alkyl benzene
sulphonate) yang merupakan deterjen tergolong keras. Deterjen tersebut sukar dirusak
oleh mikroorganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan (Rubiatadji, 1993). Lingkungan perairan yang tercemar limbah deterjen
kategori keras ini dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan
kehidupan biota airdan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut.