Kekeruhan air dalam kegiatan akuakultur merupakan hal yang harus diperhatikan karena
dapat mempengaruhi tingkat penyerapan nutrient di air serta tingkat presentase cahaya
matahari masuk ke air. Partikel halus penyebab kekeruhan pada ikan air tawar yaitu:
menyebabkan kematian pada ikan, mengurangi tingkat pertumbuhan, mengurangi
ketahanan terhadap penyakit, mencegah keberhasilan pengembangan telur dan larva ikan;
serta mempengaruhi pergerakan dan migrasi alami ikan. Kekeruhan yang berlebihan
dapat menyebabkan pernafasan ikan terganggu dan merusak insangnya sehingga terjadi
kematian pada ikan. Ikan dikelompokkan berdasarkan habitatnya terdiri dari ikan air
dingin (dibawah 20C), dan ikan air hangat (diatas 20C). Toleransi ikan air hangat
terhadap kekeruhan lebih tinggi (25 NTU) dibandingkan ikan habitat air dingin (10
NTU). Kekeruhan merupakan salah satu parameter kualitas air yang menentukan
kelayakan suatu kegaitan budidaya. Kekeruhan (turbidity) perairan dipengaruhi oleh
bahan-bahan halus yang melayang-layang dalam air baik berupa bahan organik seperti
plankton, jasad renik, detritus maupun berupa bahan anorganik seperti lumpur dan pasir.
Menurut Boyd and Lichtkoppler (1979) kekeruhan kurang dari 30 cm yang disebabkan
oleh tanah liat dapat mencegah terjadinya blooming plankton. Kekeruhan antara 30-60
cm baik untuk pertumbuhan ikan. Kekeruhan diatas 60 cm mengakibatkan menurunnya
oksigen terlarut dan sinar matahari dapat mencapai dasar kolam sehingga mendorong
tumbuhnya tumbuhan air (macrophyte). Menurut Santhosh dan Singh (2007). Kekeruhan
antara 30 sampai 40 cm mengindikasikan produktivitas kolam yang optimum untuk
budidaya ikan.
1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekeruhan terhadap ikan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.3.2. pH
pH air biasanya dimanfaatkan untuk menentukan indeks pencemaran dengan melihat
tingkat keasaman atau kebasaan air yang dikaji, terutama oksida sulfur dan nitrogen pada
proses pengasaman dan oksidasi kalsium dan magnesium pada proses pembasaan. Angka
indeks yang umum digunakan mempunyai kisaran 0 hingga 14 dan merupakan angka
logaritmik negatif dari konsentrasi ion hidrogem di dalam air. Angka pH 7 adalah netral,
sedangkan angka pH lebih besar dari 7 menunjukkan bahwa air bersifat basa dan terjadi
ketika ion-ion karbon dominan. Sedangkan angka pH lebih kecil dari 7 menunjukkan
bahwa air di tempat tersebut bersifat asam (Asdak, 2010).
Pada aliran air (sungai) alamiah, pembentukan pH dalam aliran air tersebut sangat
ditentukan oleh reaksi karbon dioksida. Besarnya angka pH dalam suatu perairan dapat
dijadikan indikator adanya keseimbangan unsur-unsur kimia dan dapat mempengaruhi
ketersediaan unsur-unsur kimia dan unsur-unsur hara yang bermanfaat bagi kehidupan
vegetasi akuatik. pH air juga mempunyai peranan penting bagi kehidupan ikan dan fauna
lain yang hidup di perairan tersebut (Asdak, 2010).