GURU PEMBIMBING
Natsumi Gabriella
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pencemaran
Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya
lingkungan, diantaranya:
a. Penggunaan kantong plastik secara massif,
b. Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai,
c. Penggunaan AC berlebih,
d. Pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan,
e. Pembakaran hutan,
f. Penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi,
g. Pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai,
Kemudian dampak pencemaran air di lingkungan sekitar pencemaran air berdampak luas,
misalnya :
1. Meracuni sumber air minum
2. Ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
3. Pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya
Ikan merupakan hewan yang tinggal dan hidup di air. Jenis dan keadaan air
mempengaruhi jenis ikan yang tinggal di dalamnya. Berdasarkan perbedaan habitat
tempat tinggalnya, jenis ikan dibedakan menjadi tiga, yaitu ikan air laut, ikan air tawar,
dan ikan air payau.
Kemudian beberapa faktor yang mempengaruhi tingkah laku ikan :
Lingkungan: Kondisi lingkungan seperti suhu air, kejernihan, ketersediaan
makanan, dan ketersediaan tempat persembunyian dapat mempengaruhi perilaku
ikan.
Genetika: Faktor genetika dapat memengaruhi perilaku individu dan spesies ikan,
termasuk dalam hal perilaku makanan, perkembang biakan, dan respons terhadap
rangsangan eksternal.
Siklus Hidup: Tahapan siklus hidup, seperti reproduksi atau migrasi, dapat
mempengaruhi perilaku ikan secara signifikan.
Pengaruh Manusia: Aktivitas manusia seperti penangkapan ikan, perubahan
habitat, dan polusi dapat mengganggu perilaku alami ikan dan memaksa mereka
untuk beradaptasi.
Faktor Internal: Faktor internal seperti tingkat hormon, kondisi kesehatan, dan
tingkat kekenyangan juga dapat mempengaruhi perilaku ikan.
Struktur tubuh ikan mempengaruhi tingkah laku ikan karena pada dasarnya ikan memiliki
kemampuan untuk bergerak, mendapatkan makanan, dan bereproduksi. Sebetulnya struktur
tubuh ikan menyesuaikan dengan lingkungan dan tempat tinggalnya. Meski memiliki
perbedaan, setiap bentuk ikan tidak ada yang berbeda jauh satu sama lainnya. Namun, secara
garis besar, struktur tubuh ikan adalah kepala, tubuh, dan ekor. Berikut penjelasan mengenai
struktur tubuh ikan :
1. Kepala
Bagian kepala adalah bagian dari ujung mulut terdepan ikan sampai ujung
operculum atau tutup insang paling belakang. Pada bagian kepala ini, terdapat
organ sensorik dengan gurat sisi yang dapat berguna untuk mengetahui tekanan
air. Pada bagian kepala juga ada otak yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan
dan pergerakan bagi ikan.
2. Tubuh
Bagian tubuh terdapat kulit dan sisik yang berguna untuk perlindungan tubuh dan
sekresi kelenjar ikan.Selanjutnya, pada bagian tubuh luar ikan, juga terdapat sirip
yang berfungsi sebagai penentu arah dan posisi ikan ketika berenang.Di dalam
tubuh ikan, terdapat insang yang berbentuk seperti lembaran tipis berwarna merah
muda dan selalu lembab. Insang ini berfungsi sebagai alat pernapasan ikan dan
memiliki filamen.Filamen ini adalah organ dalam tubuh ikan yang memiliki
banyak pembuluh darah dan berfungsi sebagai alat pertukaran gas.
3. Ekor
Ekor ikan atau sirip ekor adalah bagian yang penting dari tubuh mereka yang
memainkan peran kunci dalam pergerakan dan perilaku mereka di lingkungan air.
BAB III
EKSPERIMEN
1.1 Alat
1. 3 buah Gelas Plastik
2. Termometer
3. Kertas Lakmu / pH Universal
4. Stopwatch
5. Gelas Ukur
1.2 Bahan
1. Air Bersih
2. Air Sabun
3. Air Kolam
4. Sabun
5. Ikan Cupang
Kegiatan ini meliputi suatu penelitian yang melibatkan 3 ikan yang memiliki jenis yang
sama, kami menggunakan ikan cupang sebagai eksperimen. Ketiga ikan tersebut akan
ditempatkan di 3 gelas yang berisi air yang berbeda yaitu air bersih, sabun dan air yang
berasal dari kolam.
Ikan A diletakkan di gelas berisi air bersih, ikan B diletakkan di air sabun & C diletakkan
di air yang berasal dari kolam. Penelitian dilanjutkan dengan menghitung berapa kali ikan
buka-tutup insang mereka di dalam gelas masing-masing saat ikan sudah berada di dalam
air selama beberapa menit, suhu dan Ph di masing-masing gelas juga dilihat berapa.
Ikan A yang ada didalam air bersih nampak normal dan tidak menunjukkan kejanggalan
apa-apa. Ikan ini dapat beradaptasi dengan baik, insang dan tingkah lakunya pun cukup
normal.
Berbeda dengan ikan A, ikan B menunjukkan perilaku yang tidak lazim. Nampaknya,
sabun berpengaruh besar terhadap air yang ditinggali oleh ikan. Awalnya, ikan B nampak
biasa saja. Tetapi seiring berjalannya waktu, ikan tersebut semakin tak bisa bernapas dan
terlihat panik sehingga seringkali berenang ke permukaan dengan cepat. Ikan tersebut
lemah dan hampir mati.mendapatkan cukup oksigen, menjadi lemah & hampir mati.
Sama dengan ikan A, ikan C beradaptasi dengan baik dan normal. Tidak terjadi perubahan
tingkah laku yang ditunjukkan oleh ikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Air akan menjadi tercemar apabila tercampur dengan bahan - bahan yang mengandung
zat kimia seperti halnya sabun, deterjen, dll. Air yang tercemar itu juga dapat
mengganggu ekosistem yang ada didalam air. Hal ini dibuktikan dari penelitian kami
tentang perilaku ketiga ikan yang ada didalam jenis air yang berbeda-beda.
Oleh sebab itu, kita harus menjaga ekosistem yang ada di sekitar kita. Seperti membuang
limbah sesuai tempatnya agar ekosistem lain tak tercemar. Dengan menjaga lingkungan
tetap bersih, akan tercipta keseimbangan dalam ekosistem dan melindungi organisme-
organisme yang ada didalamnya.