Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN BAUKSIT

Pembentukan berbagai macam mineral dialam akan menghasilkan


berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan
membentuk berbagai jenis batuan yang berbeda pula,pembekuan magma akan
membentuk berbagai jenis batuan beku. Batuan beku adalah kumpulan dari bahan
yang lebur yang berasal dari selubung bumi,sumber panas yang diperlukan untuk
meleburkan bahan ini dari dalam bumi,dimana temperatur ini ditambah dengan
300o C setiap kilometer kedalamannya,bahan yang lebur ini atau yang biasa
disebut dengan magma adalah larutan yang kompleks terdiri dari silikat,air,dan
berbagai jenis gas. Umumnya,proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-
proses berikut : kenaikan temperatur,penurunan tekanan,atau perubahan
komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan,sebagian
besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi. Mineral adalah suatu zat padat
homogen yang terbentuk secara alamiah bersifat anorganik,dengan susunan
kimia tertentu dan memiliki susunan atom yang teratur. Berdasarkan kemajuan
ilmu yang selalu berkembang pesat termasuk termasuk didalam mineralogi
ternyata dengan banyaknya mineral yang ditemukan dan hasil penelitian
baru,maka definisi mineral diatas sudah tidak tepat lagi.
Banyak hasil penelitian yang menghasilkan mineral baru yang semula tidak
termasuk pada definisi diatas,akan tetapi sebagian sekarang sudah diterima
umum sebagai mineral,antara lain : es,yang terdapat didaerah glester,berasal dari
air yang membeku dapat disebut mineral tetapi apabila mencair bukan mineral. Air
raksa sebagai zat cair dalam keadaan padat berupa mineral realgar. Demikian
pula dengan Batu Bara,terutama yang telah mengalami pemanasan yang tinggi
sehingga terjadi penguapan hidrokarbon dan pengkristalan zat yang tersisa singga
membentuk grafit,walaupun berasal dari zat organik,sekarang sudah diterima
sebagai mineral. Bahkan sekarang ada istilah mineral bahan bakar atau biasa
disebut fuel mineral,yang terdiri dari minyak bumi,gas,dan batu bara yang
sebenarnya sudah menyimpang dari definisi semula. Tiap mineral memiliki
susunan atom yang teratur dan komposisi kimia tertentu, yang memberikan sifat
fisik yang spesifik. Sifat sifat fisik suatu mineral sangat diperlukan di dalam
pengenalan mineral secara megaskopis, yaitu mengenal dan mendeterminasi
mineral tanpa pertolongan mikroskop.
Bauksit (bahasa Inggris: bauxite) adalah biji utama aluminium terdiri dari
hydrous aluminium oksida dan aluminium hidroksida yaitu berupa mineral buhmit
(Al2O3H2O), mineral gibsit (Al2O3 .3H2O), dan diaspore -ALO (OH), bersama-
sama dengan oksida besi goethite dan bijih besi, mineral tanah liat kaolinit dan
sejumlah kecil anatase Tio 2. Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak
45 65%, SiO2 1 12%, Fe2O3 2 25%, TiO2 >3%, dan H2O 14 36%.Bauksit
pertama kali ditemukan pada tahun 1821 oleh geolog bernama Pierre Berthier
pemberian nama sama dengan nama desa Les Baux di selatan Perancis. Di
Indonesia Bauksit pertama kali ditemukan pada tahun 1924 di Kijang, pulau Bintan,
di provinsi Kepulauan Riau

1. Proses terbentuknya mineral bauksit


Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan
memungkinkan pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen
yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2)
bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Batuan tersebut
(misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung
dan serpih. Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang
kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit. Proses sintesis
gamma alumina dari bauksit meliputi beberapa tahap yaitu: pemasakan
bauksit,pengendapan/presipitasi, konversi aluminum hidrat dengan struktur
gibsitte ke bentuk struktur boehmile/pseudoboehmile, dan kalsinasi. Keberhasilan
proses sintesis yang ditempuh dibuktikan dengan karakterisasi terhadap produk
disetiap tahapan. Keaktifan gamma alumina yang dihasilkan diuji melalui
aplikasinya sebagai penyangga katalis nikel untuk reaksi reformasi kukus, suatu
reaksi utama yang terjadi di unit reformer pada industri-industri pupuk. Pengolahan
bauksit alam yang telah dilakukan dapat menghasilkan alumina teraktifkan
(γ -A1203),0,39 gram dad bahan bauksit 100 gram melalui temperatur
kalsinasi 800C, dengan luaas permukan 110 m2/g. Hasil karakterisasi XRD
mengidentifikasikan bahwa produk akhir alumina teraktifkan dari proses sintesis
yang dilakukan adalah gamma alumina (γ -A1203), seperti yang ditunjukan
dengan munculnya peak pada sudut 20: 66,3; 45,707; 38,445; dan 36,494. Hasil
kerakterisasi FTIR,mengidentifikasikan bahwa pada gamma alumina masih
terdapat sedildt pengotor silika.

2. Kegunaan Bauksit
Bauksit memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Kandungan
alumina yang terdapat di dalam mineral bauksit dapat dimanfaatkan sebagai
penyangga (buffer) katalis yang digunakan dalam proses Hydrotreating yang
bertujuan untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang masih terdapat pada
minyak bumi seperti senyawa sulfur, nitrogen dan logam. Selain itu juga dapat
dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah tangga seperti wajan, panci dan
lain-lain. Bauksit juga dapat digunakan sebagi bahan industry, keramik, logan dan
abrasive. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya
di kedalaman tertentu. Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau
Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan.
DAFTAR PUSTAKA

http://crusher.goldsouthafrica.com/manfaat-bauksit-dalam-kehidupan-
sehari-hari.html
http://aguseka1991.blogspot.com/2012/12/bauksit.html

Anda mungkin juga menyukai