Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 25 JAKARTA


Mata:pelajara : KIMIA
Kelas/Semester XII /GANJIL
Materi Pokok : Sel Volta
Alokasi Waktu : 8 JP

A. Kompetensi Inti (KI) :

KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI.4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran tentang Korosi, peserta didik dapat menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan menjelaskan cara pencegahan korosi.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara mengatasinya
3.5.1 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
3.5.2 Menganalisis cara mengatasi terjadinya korosi
4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi
4.5.1 Mengkonstruksi gagasan untuk mencegah terjadinya korosi
4.5.2 Mengkonstruksi gagasan untuk mengatasi terjadinya korosi

D. Materi Pembelajaran
Faktual : Perkaratan pada logam
Konseptual : Reaksi redoks, Sel Volta
Prosedural : proses terjadinya korosi
Metakognitif : cara mencegah dan mengatasi terjadinya korosi

KOROSI
Sumber :
https://sainsforhuman.blogspot.co.id/2013/07/apa-itu-korosi-penyebab-dan-cara.html

Korosi atau perkaratan adalah peristiwa kimia sehari-hari dimana senyawa-senyawa


yang tidak dikehendaki dihasilkan dari logam akibat interaksinya dengan lingkungan
dengan kalimat lain, korosi adalah kerusakan pada logam-logam akibat proses
elektrokimia. Korosi banyak terjadi pada alat-alat atau perangkat yang terbuat dari
terutama besi. Mulai dari sendok di dapur, pagar rumah, hingga velg kendaraan sepeda
motor atau mobil tidak luput dari karat, apalagi saat sering terpapar hujan dan
pemiliknya malas membersihkan.
Korosi pada logam terjadi akibat interaksi antara logam dan lingkungan yang bersifat korosif,
yaitu lingkungan yang lembap (mengandung uap air) dan diinduksi oleh adanya gas O2, CO2,
atau H2S. Korosi dapat juga terjadi akibat suhu tinggi. Korosi pada logam dapat juga dipandang
sebagai proses pengembalian logam ke keadaan asalnya, yaitu bijih logam. Misalnya, korosi
pada besi menjadi besi oksida atau besi karbonat.

4Fe(s) + 3O2(g) + 2nH2O(l) → 2Fe2O3.nH2O(s)


Fe(s) + CO2(g) + H2O(l) → Fe2CO3(s) + H2(g)

Kerugian Akibat Korosi


Logam yang menderita korosi akan menjadi keropos, sehingga kekuatannya berkurang.
Gedung-gedung, mesin-mesin, jembatan, mengkonsumsi besi sebagai penopang utama
rangkanya. Sehingga keroposnya besi dapat menyebabkan robohnya bangunan dan
tidak berfungsinya mesin-mesin.
Barang-barang rumah tangga yang tidak dijaga dengan baik menjadi cepat rusak akibat
korosi. Meubel-meubel yang terbuat dari besi atau logam lain menjadi terlihat kusam
bila terkena karat.

Proses Terjadinya Korosi


Oleh karena besi merupakan bahan utama untuk berbagai konstruksi maka pengendalian korosi
menjadi sangat penting. Untuk dapat mengendalikan korosi tentu harus memahami bagaimana
mekanisme korosi pada besi. Korosi tergolong proses elektrokimia, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.

Gambar 1. Proses korosi pada besi.


Besi memiliki permukaan tidak halus akibat komposisi yang tidak sempurna, juga akibat
perbedaan tegangan permukaan yang menimbulkan potensial pada daerah tertentu lebih tinggi
dari daerah lainnya. Pada daerah anodik (daerah permukaan yang bersentuhan dengan air)
terjadi pelarutan atom-atom besi disertai pelepasan elektron membentuk ion Fe2+ yang larut
dalam air.
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e–
Elektron yang dilepaskan mengalir melalui besi, sebagaimana elektron mengalir melalui
rangkaian luar pada sel volta menuju daerah katodik hingga terjadi reduksi gas oksigen dari
udara:
O2(g) + 2H2O(g) + 2e– → 4OH–(aq)

Ion Fe2+ yang larut dalam tetesan air bergerak menuju daerah katodik, sebagaimana ion-ion
melewati jembatan garam dalam sel volta dan bereaksi dengan ion-
ion OH– membentuk Fe(OH)2. Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi oleh oksigen membentuk
karat.

Fe2+(aq) + 4OH–(aq) → Fe(OH)2(s)


2Fe(OH)2(s) + O2(g) → Fe2O3.nH2O(s)

Reaksi keseluruhan pada korosi besi adalah sebagai berikut (lihat mekanisme pada Gambar 2) :

4Fe(s) + 3O2(g) + n H2O(l) → 2Fe2O3.nH2O(s)


Karat

Cara Pencegahan Korosi


Agar tidak timbul banyak kerugian dari akibat peristiwa korosi, maka diperlukan suatu
cara-cara pencegahan. Model pertama yang digunakan adalah bagaimana menghindari
atau menghilangkan kontak langsung antara logam dengan udara atau oksigen dan air
sebagai penyebab utama terjadinya korosi.
Secara mekanis permukaan logam yang hendak dilindungi ditutup dengan bahan
tertentu misalnya dengan cat. Selain itu metode lain yang digunakan adalah
perlindungan katodik, dimana logam yang hendak dilindungi dihubungkan dengan
logam lain yang memiliki potensial elektroda lebih kecil. 

Metode atau cara yang umum digunakan antara lain sebagai berikut:
1) Pengecatan
2) Pelumuran dengan Oli atau Gemuk
3) Perlindungan Katodik
4) Pelapisan Timah
5) Pelapisan Aluminium
6) Pelapisan dengan Kromium
7) Galvanisasi
8) Pencampuran logam
9) Pelapisan dengan plastik

Galvanisasi adalah pelapisan logam besi atau baja dengan logam lain yang lebih mudah
teroksidasi. Logam pelapis yang biasa digunakan adalah seng atau zink. Di bidang
industri, perkaratan pada pipa-pipa untuk mengalirkan minyak yang biasanya berada di
dalam tanah dicegah dengan perlindungan katodik. Pipa-pipa dihubungkan dengan
logam pelindung yang potensial elektrodanya lebih kecil. Pada mesin-mesin kendaraan
atau mesin pabrik, pemberian oli selain untuk mengurangi gesekan juga berfungsi
utama sebagai pencegah terjadinya karat. 

Faktor-faktor yang Mempercepat Peristiwa Korosi.


Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya peristiwa korosi
diantaranya adalah:
Kelembaban udara, kandungan oksigen di udara, keberadaaan air, ketersediaan ion
H+ yang dapat berasal dari asam, dan juga keberadaan garam.
Memperlambat Terjadinya Korosi
Selain cara-cara pencegahan korosi pada daftar di atas, beberapa perlakuan dapat
memperlambat terjadinya korosi. Saat menyimpan benda yang terbuat dari besi, paku
atau jarum misalnya, tempatkan di lingkungan yang kering dan tidak lembab. Usahakan
untuk menutup tempat tersebut, dan tambahkan bahan-bahan yang bersifat dapat
meyerap uap air yang terbentuk dalam wadah, semisal kapas atau kain yang kering. Di
industri banyak digunakan silika gel sebagai bahan pengering untuk menyerap
kelembaban.
Pada Percobaan Berikut, Manakah Besi yang Mengalami Korosi Paling Cepat
dan Paling Lambat?

Ketiga percobaan menggunakan wadah tertutup untuk menghalangi masuknya air atau
udara lembab dari luar. Namun demikian, uap air yang tersisa dalam wadah dapat
mempercepat korosi jika terjadi pengembunan akibat perubahan suhu lingkungan dan
tidak ada bahan penyerapnya.
Percobaan 1 terjadi korosi yang paling cepat.
Pada percobaan 2 dan 3, kapas kering digunakan untuk menyerap uap air, silika gel juga bahan
yang dapat digunakan sebagai pengering. Silika gel yang baik sebagai pengering berwarna biru,
sementara itu jika sudah jenuh, akan berwarna merah muda, sehingga kemampuan
penyerapannya berkurang.

Jika Logam sudah berkarat, bagaimana cara mengatasinya?


1. Metode Abrasi Mekanik
 untuk menghilangkan karat peralatan rumah :
a. Amplas logam yang berkarat
b. Celupkan dalam air cuka/ cuka apel/lemon
c. Angkat dan keringkan lalu gosok dengan bola penggosok alumunium
d. Panaskan di atas api untuk menghilangkan sisa asam

2. Metode Cairan Asam


 untuk peralatan berat :
a. Gunakan fosfat atau asam klorida. Asam fosfat dan klorida adalah barang rumah
tangga biasa yang murah dan sangat baik untuk mengatasi karat. Di sinilah Anda dapat
menemukan bahan tersebut, dan cara menggunakannya: Asam fosfat sebenarnya adalah
"konverter" karat karena ia merubah oksida besi (atau karat) menjadi fosfat besi, sebuah
lapisan hitam. Rendam bahan berkarat dalam asam fosfat dan biarkan semalaman.
Kemudian biarkan kering. Kikis bersih besi fosfat setelah permukaan kering. Asam
fosfat dapat diperoleh dari minuman kola, rumput laut, dan molase.
b. Asam klorida sering digunakan dalam industri baja untuk "mengawetkan" baja dengan
cara menghilangkan karat atau kerak air. Asam klorida dapat ditemukan di beberapa
bahan pembersih rumah, kebanyakan pada pembersih kakus toilet.[1]Asam klorida terus
bekerja, bahkan setelah Anda membilas dan mengeringkannya. Uapnya bisa
memengaruhi benda dengan lapisan metal lainnya yang ada di ruangan yang sama, serta
mengubah warna benda tersebut. Salah satu cara untuk mencegah hal ini terjadi adalah
dengan memanaskan benda yang sudah diberi asam klorida dalam oven atau di atas
nyala api. Anda juga bisa menggunakan pasta kapur penetral, atau lim.

 untuk peralatan dapur :


a. Gunakan kentang. Asam oksalat yang terkandung pada kentang membantu
menghilangkan penumpukan karat.[2] Metode ini sangat berguna untuk benda kecil yang
berkarat, seperti pisau. Ada dua cara menggunakan kentang untuk menghilangkan
karat:Cukup menusuk pisau masuk ke dalam kentang dan biarkan selama sehari atau
semalam. (Hati-hati saat menusuk kentang). Angkat pisau dari kentang dan gosok bersih
karat.Iris kentang menjadi dua bagian, lapisi bagian dalam dengan soda kue secukupnya,
dan gosoklah dengan kuat permukaan berkarat dengan kentang berlapis soda kue.
Kemudian gosok dengan bahan abrasif, seperti sabut baja.
b. Hapus karat dengan minuman soda kola. Tempatkan barang berkarat di dalam gelas
atau tempat lebih besar yang terisi minuman kola. Biarkan terendam atau cukup
dicelupkan saja. Periksa setiap setengah jam untuk memeriksa hasilnya. Kola seharusnya
mampu bekerja dengan baik.

3. Metode Pasta
a. Membuat pasta soda kue. Campur soda kue dan air untuk membentuk pasta yang sedikit
lebih tebal dari pasta gigi.[3] Campuran ini akan memerlukan sedikit lebih banyak soda kue
dibandingkan air. Setelah pasta dicampur, oleskan pada barang berkarat dan mulai
menggosok dengan benda kasar, seperti sabut baja atau sikat gigi. Bersihkan dan periksa
barang tersebut.
b. Buatlah pasta dari hidrogen peroksida dengan cream of tartar. Hasilkan konsistensi
yang sama seperti pasta soda kue dengan menggunakan lebih banyak cream of tartar
dibandingkan hidrogen peroksida. Oleskan pada benda berkarat, gosok dengan penggosok
abrasif, kemudian bersihkan. Jika Anda tidak memiliki hidrogen peroksida, Anda juga
dapat menggunakan air untuk efek yang sama. Bahan aktif penghilang karat adalah cream
of tartar.

4. Metode Elektrolisis
a. Siapkan cairan elektrolit. Pertama-tama, metode ini lebih mudah daripada
kedengarannya. Isi ember plastik dengan air yang cukup untuk menenggelamkan objek
berkarat dan campur satu sendok makan baking soda per 4 lt air. Aduk sampai larut.
b. Gunakan sepotong baja tak terpakai sebagai anoda. Proses elektrolisis akan
mengambil karat dari objek yang ingin dibersihkan dan akhirnya menempelkan dirinya
sendiri pada logam tersebut. Anoda harus cukup besar sehingga setengah dari itu
terendam dan setengah lainnya - setengah bagian yang dihubungkan dengan terminal
positif – muncul di atas air. Ini sangat penting.
Sepotong baja dapat bekerja dengan baik sebagai anoda, asalkan ia cukup besar supaya
sebagiannya dapat muncul keluar dari permukaan air.
Pastikan kaleng anoda bersifat magnetik untuk menghindari kekeliruan dengan
alumunium. Anda tidak ingin menggunakan aluminium atau stainless steel sebagai
anoda untuk elektrolisis.
c. Hubungkan terminal negatif (warna hitam) dari baterai pengisi daya/aki ke bagian
bebas karat dari objek yang berkarat tersebut untuk koneksi yang bagus. Anda
mungkin harus mengikis sedikit karat untuk bisa melakukannya. Tenggelamkan objek
berkarat seluruhnya, berhati-hati untuk tetap memastikan semua kabel berada di luar air.
Peringatan: Pastikan objek berkarat ini tidak menyentuh anoda untuk mencegah
hubungan listrik arus pendek (korslet).
d. Hubungkan terminal positif berwarna merah dari aki mobil ke anoda. Ingatlah
untuk tidak menenggelamkan anoda sepenuhnya, atau Anda akan beresiko
menggerogoti terminal positif, yang tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi.Jika logam
anoda tenggelam seluruhnya, pertimbangkan untuk menggunakan kawat lain sebagai
mediator/penghubung antara anoda dan timah aki mobil untuk menjaga terminal pengisi
dan koneksi tetap kering.
e. Colokkan aki dan nyalakan. Proses elektrolisis secara bertahap akan mulai bekerja
menyingkirkan karat. Biarkan selama 12-20 jam.
Peringatan: Jika Anda ingin memeriksa status objek berkarat Anda, pastikan untuk
mematikan dan melepas kabel aki terlebih dahulu. Anda akan melihat gelembung naik
ke permukaan dan kotoran berkumpul di permukaan. Kedua hal ini normal terjadi.
f. Cabut aki mobil dan lepaskan timah dari objek Anda. Ketika diangkat keluar, objek
berkarat Anda harus sudah bersih dari karat, tetapi masih membutuhkan sedikit
pembersihan. Gunakan penggosok Scotch Brite untuk menghilangkan lumpur pada
objek dan sikat bulu untuk membersihkan bagian yang sulit dicapai.

5. Metode Bahan Kimia Komersial


a. Membeli bahan kimia penghilang karat. Ya, pembersih seperti ini ada, tetapi
seringkali komponen utamanya adalah bentuk asam yang dapat menyebabkan asapnya
menjadi racun atau semi-beracun. Penghilang karat dapat dibeli di setiap toko peralatan
alat berat dan beberapa toko peralatan mobil.
Beberapa pilihan merek adalah Evapo-rust, Metal Rescue Rust Remover Bath (aman
untuk cat, plastik, dan kulit), Acid Magic, The Works (20% HCL, asam klorida), The
Works Basic (9.5% HCL, asam klorida) dan WD-40 (minyak ringan).
Gunakan pakaian pelindung saat menggunakan penghilang karat komersial. Memakai
pelindung termasuk kacamata, sarung tangan, dan masker wajah atau respirator.
b. Oleskan larutan. Di sinilah saatnya Anda perlu meluangkan waktu bagi pembersih dan
membiarkan mereka bekerja keras untuk menunjukkan kemahirannya. Anda dapat
melakukan ini dengan beberapa cara yang berbeda: Beberapa larutan kimia datang dalam
bentuk semprotan. Semprotkan sedikit dan persis pada karat, kemudian diamkan
semalaman untuk karat yang berat.
c. Cairan lain perlu dioleskan dengan menggunakan kuas. Kikis setiap karat yang dapat
dihilangkan dan oles merata larutan tersebut. Biarkan semalaman. Atau lakukan
perendaman.
d. Bilas dengan air dan keringkan. Cobalah untuk menghilangkan pembersih karat dari
barang Anda sebersih mungkin. Keringkan barang dengan pengering, jika mungkin,
sampai barang tersebut benar-benar kering dan karat tidak dapat muncul kembali.
e. Gosok setiap karat yang tersisa. Sebagian besar karat seharusnya sudah dilonggarkan
semalaman dan sisanya akan mudah terkelupas.
f. Ulangi proses ini jika diperlukan. Jumlah waktu menunggu yang diperlukan untuk
menghilangkan karat tergantung pada barang yang bersangkutan, seberapa parah
karatnya, dan seberapa baik produk bekerja. Terkadang logam harus direndam dengan
larutan lebih dari sekali, terutama jika karat terjadi pada objek yang berdiri.
g. Setelah karat dihilangkan, ia dapat muncul kembali. Cegah hal ini dengan cara melapisi
alat logam Anda dengan menggunakan minyak atau lemak. Untuk benda-benda lain,
pertimbangkan lapisan dengan cat dasar yang kuat. Jika Anda ingin mengecatnya,
pastikan untuk melapisi dengan setidaknya satu lapisan cat dasar terlebih dahulu untuk
perlindungan ekstra.
Sumber : http://id.wikihow.com/Menghilangkan-Karat-dan-Korosi

Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: ( 4 JP)
Model Pembelajaran Problem based Learning
ALOKA
SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN SI
WAKTU
Mengorientasikan Peserta didik mengamati permasalahan terkait materi tentang 15’
peserta didik korosi.
terhadap masalah Disajikan video/gambar tentang terjadinya proses korosi
dalam kehidupan sehari hari. Masalah yang dimunculkan
adalah:
“apakah penyebab terjadinya korosi ?”
“bagaimana cara mencegah terjadinya korosi ?”
“bagaimana mengatasi terjadinya korosi ?”
“ nilai karakternya adalah RASA INGIN TAHU kepada siswa, karena
peristiwa korosi sering dialami dalam kehidupan sehari hari”.
Mengorganisasi Guru membantu peserta didik mengorganisasikan belajar yang 30’
peserta didik untuk berhubungan dengan materi tentang korosi. Peserta didik
belajar dikelompokkan untuk mengkaji video percobaan terjadinya
korosi dan mengarahkan peserta didik menganalisis hasil
percobaan untuk mengambil kesimpulan tentang faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya korosi.
https://www.youtube.com/watch?v=7m4Vn45e2Uk&t=729s
“ nilai karakternya adalah GEMAR MEMBACA dan DEMOKRATIS,
karena materi dalam Lembar kerja Peserta didik perlu dibaca dan
dalam kelompok dapat berdiskusi secara BERSAHABAT DAN
KOMUNIKATIF “
(collaboration, Critical Thinking, Literacy)
Membimbing Peserta didik mengumpulkan data dari video percobaan dan 45’
penyelidikan melakukan studi literatur dari berbagai sumber untuk
individual/ memecahkan masalah tersebut. Guru melakukan
kelompok pembimbingan setiap langkah kegiatan peserta didik.
https://www.youtube.com/watch?v=rf2DAeJjjf4
https://www.youtube.com/watch?v=PXipsyaUSJY
“ nilai karakternya adalah MANDIRI dan PEDULI LINGKUNGAN, karena
materi dalam Lembar kerja Peserta didik perlu dianalisa dan dan dapat
berkolaborasi dengan teman “
Mengembangkan Peserta didik menyiapkan laporan sementara hasil pengkajian 45’
dan menyajikan dan percobaan pemecahan masalah tersebut dan
hasil karya menyampaikan hasilnya dalam diskusi klasikal . kemudian
masing-masing kelompok membuat poster dan menempelkan
hasil diskusi kelompok di dinding sekitar ruang kelas. Diskusi
untuk menghasilkan persepsi yang sama terhadap materi yang
dikaji.
“ nilai karakternya adalah KREATIF, karena perlu menampilkan hasil
diskusi berupa poster “
(collaboration, Critical Thinking, Literacy)
Menganalisis dan Peserta didik melakukan analisis terhadap data yang 45’
mengevaluasi diperoleh dari hasil percobaan (misalnya guru
proses pemecahan menginstruksikan wakil kelompok untuk mencari kelebihan
masalah dan kekurangan serta kesimpulan berdasarkan data kelompok
lain). Selanjutnya melakukan evaluasi terhadap pembelajaran
dan hasil pembelajaran terkait materi yang telah dikaji. Satu
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
secara klasikal sebagai kesimpulan dari proses pembelajaran.
“ nilai karakternya adalah MENGHARGAI , karena guru perlu
mengapresiasi pekerjaan peserta didik dan memberikan penguatan nilai
nilai karakter yang lain serta penguatan dari materi yang sudah
dibahas“(collaboration, Critical Thinking, Literacy)

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1.Teknik penilaian:
N Aspek Teknik Bentuk Instrumen
o
1. Sikap - Observasi kegiatan Lembar Observasi
Diskusi Format penilaian
- Penilaian diri

2. Pengetahuan - Tes tertulis Soal Pilihan ganda


3. Keterampilan - Tes tertulis laporan hasil Lembar Pengamatan
diskusi ( poster )

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : internet
2. Bahan : Bahan pembuatan poster
3. Sumber Belajar : Buku kimia kelas XII kurikulum 2013, Buku kimia kelas XII BSE,
Bahan bacaan yang relefan dari internet.

Jakarta, 3 Maret 2017

Mengetahui Kepala SMAN 25 Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs. Ahmad Paisal, M.M Nenny Suryani S.Pd


NIP. 196411141989031009 NIP. 196711271990012001
2. Instrumen penilaian:
Pertemuan Pertama
- Penilaian Sikap : lembar observasi sikap pada saat diskusi “ Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya korosi dan cara pencegahannya”
Lembar Penilaian Observasi pada Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII / 1
Topik : Korosi
Indikator : Menunjukkan prilaku kerjasama dalam melakukan diskusi kelompok
Jumlah
Menerima
Nama Kerja Komunika Skor
No pendapat Santun Nilai
Siswa sama tif
orang lain
1. .............
...
2. .............
...
...
.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Perhitungan nilai sikap untuk instrumen seperti di atas dapat menggunakan rumus berikut
Nilai observasi pada saat diskusi
Jumlah Skor
Nilai= x 100
16

- Penilaian Sikap : lembar penilaian diri setelah proses pembelajaran sel


elektrokimia berlangsung

Penilaian Diri

Sub Topik: Korosi Nama: ................


Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi tentang korosi, Anda dapat melakukan penilaian diri
dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan
kemampuan.

Sangat Sangat
No Ragu- Tidak
Pernyataan setuju Setuju tidak
ragu setuju
setuju
1. Saya mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi
terjadinya korosi melalui
literatur
2. Saya mengetahui cara
mencegah terjadinya korosi
melalui literatur
3. Saya dapat bekerjasama dan
bersikap bersahabat dalam
melakukan diskusi kelompok.
4. Saya dapat memberikan
kontribusi dalam diskusi
kelompok melalui
komunikasi aktif
5. Saya secara mandiri dapat
memprediksi kecepatan
perkaratan logam yang
dipengaruhi beberapa faktor
dan deret kerekatifan logam
6. Saya peduli lingkungan
dengan cara dapat
memutuskan cara yang tepat
untuk mencegah korosi
7 Kreatifitas Saya terlihat
dengan merancang
perlindungan katodik pada
logam untuk mengatasi
terjadinya korosi
Kolom pernyataan dikonversi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
5 = sangat setuju
4 = setuju
3 = ragu-ragu
2 = tidak setuju
1 = sangat tidak setuju
Perhitungan nilai sikap untuk instrumen seperti di atas dapat menggunakan rumus berikut
Nilai sikap pada penilaian diri
Jumlah Skor
Nilai= x 100
30
- Penilaian Ketrampilan : Instrumen Penilaian Kompetensi Ketrampilan
- lembar penilaian laporan hasil diskusi (POSTER)
Mata Pelajaran : Kimia
Topik : Korosi
Kelas : XII MIA
Semester: 5
Aspek yang dinilai
Nama Kebenaran Kelengkapan Sistematika Lay out Catatan
No
Kelompok Konsep gagasan poster Nilai

1 ..........
2 ..........
3 ..........
3 .........
Kolom Aspek ketrampilan ini diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Perhitungan nilai untuk instrumen seperti di atas dapat menggunakan rumus berikut
Nilai observasi pada saat diskusi
Jumlah Skor
Nilai= x 100
16

- Penilaian Pengetahuan : soal pilihan ganda


- Instrumen Penilaian Pengetahuan :
Indikator soal : Disajikan gambar percobaan korosi Logam besi, peserta didik dapat
memprediksi reaksi korosi yang berlangsung besi yang dibalut
berbagai logam lain
IPK 3.5.2 taksonomi C6
Soal :
1. Perhatikan gambar percobaan korosi berikut ini:

Paku yang mengalami korosi paling lambat adalah....


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Indikator soal : Peserta didik dapat menganalisis reaksi korosi yang paling cepat
berdasarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya Korosi.
IPK 3.5.1 Taksonomi C4
Soal :
2. Perhatikan gambar tentang perobaan korosi besi berikut:
Berdasarkan percobaan di atas, korosi besi memerlukan . . . .
a. oksigen
b. air
c. oksigen dan air
d. oksigen dan minyak
e. air dan minyak

Indikator Soal : Diberikan beberapa pernyataan tentang cara pencegahan Korosi, peserta
didik dapat memutuskan cara yang tepat untuk pencegahan korosi
terhadap objek tertentu
IPK 4.5.1 Taksonomi C5
3.
Berikut ini adalah metode untuk mencegah korosi:
i.Proteksi katodik
ii.Dicat
iii.melumuri dengan oli
iv. Galvanisasi
v. Disalut dengan plastik
Metode yang tepat untuk pencegahan korosi pada busi motor adalah ... .
A. i dan ii D. iii dan iv
B. i dan iii E. iv dan v
C. ii dan iv

Indikator soal : Diberikan gambar tentang perlindungan katodik pada pipa bawah tanah,
peserta didik dapat merencanakan rangkaian yang benar pada sel nya
IPK 4.5.2 Taksonomi C6
Soal :
4. Perhatikan gambar perlindungan katodik besi dengan menggunakan logam lain.
Pernyataan yang benar di bawah ini adalah….
A. Besi dan logam pelindung sama sama bertindak sebagai anoda
B. Besi dan logam pelindung sama sama bertindak sebagai katoda
C. Besi sebagai logam pelindung dari lain logam lain pada elektroda
D. Besi bertindak sebagai anoda dan Logam pelindung bertindak sebagai katoda
E. Besi bertindak sebagai katoda dan Logam pelindung bertindak sebagai anoda

Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda :


No. Kunci Jawaban Skor Maksimal
Soal
1 D 5
2 C 5
3 D 5
4 E 5

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


KOROSI
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara
mengatasinya
3.5.1 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
3.5.2 Menganalisis cara mengatasi terjadinya korosi
4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi
4.5.1 Mengkonstruksi gagasan untuk mencegah terjadinya korosi
4.5.2 Mengkonstruksi gagasan untuk mengatasi terjadinya korosi

Diskusikan beberapa pertanyaan berikut kemudian buatlah Poster untuk


diprsentasikan!
1. Apakah yang dimaksud dengan Korosi?
2. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya korosi?
3. Bagaimanakah cara mencegah terjadinya korosi?
4. Bagaimanakah cara mengatasi terjadinya korosi?

Referensi :
lihat tayangan video :
https://www.youtube.com/watch?v=7m4Vn45e2Uk&t=729s
https://www.youtube.com/watch?v=rf2DAeJjjf4
https://www.youtube.com/watch?v=PXipsyaUSJY

Baca beberapa referensi:


https://sainsforhuman.blogspot.co.id/2013/07/apa-itu-korosi-penyebab-dan-cara.html
http://id.wikihow.com/Menghilangkan-Karat-dan-Korosi
http://kimiastudycenter.com/kimia-xii/69-korosi-dan-pencegahannya
MATERI PEMBELAJARAN KOROSI
Sumber : https://sainsforhuman.blogspot.co.id/2013/07/apa-itu-korosi-penyebab-dan-
cara.html
Korosi atau perkaratan adalah peristiwa kimia sehari-hari dimana senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki dihasilkan dari logam akibat interaksinya dengan lingkungan dengan
kalimat lain, korosi adalah kerusakan pada logam-logam akibat proses elektrokimia. Korosi
banyak terjadi pada alat-alat atau perangkat yang terbuat dari terutama besi. Mulai dari
sendok di dapur, pagar rumah, hingga velg kendaraan sepeda motor atau mobil tidak luput
dari karat, apalagi saat sering terpapar hujan dan pemiliknya malas membersihkan.
Korosi pada logam terjadi akibat interaksi antara logam dan lingkungan yang bersifat korosif,
yaitu lingkungan yang lembap (mengandung uap air) dan diinduksi oleh adanya gas O2, CO2,
atau H2S. Korosi dapat juga terjadi akibat suhu tinggi. Korosi pada logam dapat juga
dipandang sebagai proses pengembalian logam ke keadaan asalnya, yaitu bijih logam.
Misalnya, korosi pada besi menjadi besi oksida atau besi karbonat.
4Fe(s) + 3O2(g) + 2nH2O(l) → 2Fe2O3.nH2O(s)
Fe(s) + CO2(g) + H2O(l) → Fe2CO3(s) + H2(g)
Kerugian Akibat Korosi
Logam yang menderita korosi akan menjadi keropos, sehingga kekuatannya berkurang.
Gedung-gedung, mesin-mesin, jembatan, mengkonsumsi besi sebagai penopang utama
rangkanya. Sehingga keroposnya besi dapat menyebabkan robohnya bangunan dan tidak
berfungsinya mesin-mesin.
Barang-barang rumah tangga yang tidak dijaga dengan baik menjadi cepat rusak akibat
korosi. Meubel-meubel yang terbuat dari besi atau logam lain menjadi terlihat kusam bila
terkena karat.
Proses Terjadinya Korosi
Oleh karena besi merupakan bahan utama untuk berbagai konstruksi maka pengendalian
korosi menjadi sangat penting. Untuk dapat mengendalikan korosi tentu harus memahami
bagaimana mekanisme korosi pada besi. Korosi tergolong proses elektrokimia, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Proses korosi pada besi.


Besi memiliki permukaan tidak halus akibat komposisi yang tidak sempurna, juga akibat
perbedaan tegangan permukaan yang menimbulkan potensial pada daerah tertentu lebih
tinggi dari daerah lainnya. Pada daerah anodik (daerah permukaan yang bersentuhan dengan
air) terjadi pelarutan atom-atom besi disertai pelepasan elektron membentuk ion Fe2+ yang
larut dalam air.
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e–
Elektron yang dilepaskan mengalir melalui besi, sebagaimana elektron mengalir melalui
rangkaian luar pada sel volta menuju daerah katodik hingga terjadi reduksi gas oksigen dari
udara:
O2(g) + 2H2O(g) + 2e– → 4OH–(aq)
Ion Fe2+ yang larut dalam tetesan air bergerak menuju daerah katodik, sebagaimana ion-ion
melewati jembatan garam dalam sel volta dan bereaksi dengan ion-
ion OH– membentuk Fe(OH)2. Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi oleh oksigen membentuk
karat.
Fe2+(aq) + 4OH–(aq) → Fe(OH)2(s)
2Fe(OH)2(s) + O2(g) → Fe2O3.nH2O(s)
Reaksi keseluruhan pada korosi besi adalah sebagai berikut (lihat mekanisme pada Gambar 2)
:
4Fe(s) + 3O2(g) + n H2O(l) → 2Fe2O3.nH2O(s)
Karat
Cara Pencegahan Korosi
Agar tidak timbul banyak kerugian dari akibat peristiwa korosi, maka diperlukan
suatu cara-cara pencegahan. Model pertama yang digunakan adalah bagaimana
menghindari atau menghilangkan kontak langsung antara logam dengan udara atau
oksigen dan air sebagai penyebab utama terjadinya korosi.
Secara mekanis permukaan logam yang hendak dilindungi ditutup dengan bahan
tertentu misalnya dengan cat. Selain itu metode lain yang digunakan adalah
perlindungan katodik, dimana logam yang hendak dilindungi dihubungkan dengan
logam lain yang memiliki potensial elektroda lebih kecil. 

Metode atau cara yang umum digunakan antara lain sebagai berikut:
1) Pengecatan
2) Pelumuran dengan Oli atau Gemuk
3) Perlindungan Katodik
4) Pelapisan Timah
5) Pelapisan Aluminium
6) Pelapisan dengan Kromium
7) Galvanisasi
8) Pencampuran logam
9) Pelapisan dengan plastik

Galvanisasi adalah pelapisan logam besi atau baja dengan logam lain yang lebih
mudah teroksidasi. Logam pelapis yang biasa digunakan adalah seng atau zink. Di
bidang industri, perkaratan pada pipa-pipa untuk mengalirkan minyak yang biasanya
berada di dalam tanah dicegah dengan perlindungan katodik. Pipa-pipa dihubungkan
dengan logam pelindung yang potensial elektrodanya lebih kecil. Pada mesin-mesin
kendaraan atau mesin pabrik, pemberian oli selain untuk mengurangi gesekan juga
berfungsi utama sebagai pencegah terjadinya karat. 

Faktor-faktor yang Mempercepat Peristiwa Korosi.


Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya peristiwa korosi
diantaranya adalah:
Kelembaban udara, kandungan oksigen di udara, keberadaaan air, ketersediaan ion
H+ yang dapat berasal dari asam, dan juga keberadaan garam.

Memperlambat Terjadinya Korosi


Selain cara-cara pencegahan korosi pada daftar di atas, beberapa perlakuan dapat
memperlambat terjadinya korosi. Saat menyimpan benda yang terbuat dari besi, paku
atau jarum misalnya, tempatkan di lingkungan yang kering dan tidak lembab.
Usahakan untuk menutup tempat tersebut, dan tambahkan bahan-bahan yang bersifat
dapat meyerap uap air yang terbentuk dalam wadah, semisal kapas atau kain yang
kering. Di industri banyak digunakan silika gel sebagai bahan pengering untuk
menyerap kelembaban.
Pada Percobaan Berikut, Manakah Besi yang Mengalami Korosi Paling Cepat
dan Paling Lambat?
Ketiga percobaan menggunakan wadah tertutup untuk menghalangi masuknya air
atau udara lembab dari luar. Namun demikian, uap air yang tersisa dalam wadah
dapat mempercepat korosi jika terjadi pengembunan akibat perubahan suhu
lingkungan dan tidak ada bahan penyerapnya.
Percobaan 1 terjadi korosi yang paling cepat.
Pada percobaan 2 dan 3, kapas kering digunakan untuk menyerap uap air, silika gel juga
bahan yang dapat digunakan sebagai pengering. Silika gel yang baik sebagai pengering
berwarna biru, sementara itu jika sudah jenuh, akan berwarna merah muda, sehingga
kemampuan penyerapannya berkurang.

Jika Logam sudah berkarat, bagaimana cara mengatasinya?


1. Metode Abrasi Mekanik
 untuk menghilangkan karat peralatan rumah :
a. Amplas logam yang berkarat
b. Celupkan dalam air cuka/ cuka apel/lemon
c. Angkat dan keringkan lalu gosok dengan bola penggosok alumunium
d. Panaskan di atas api untuk menghilangkan sisa asam
2. Metode Cairan Asam
 untuk peralatan berat :
a. Gunakan fosfat atau asam klorida. Asam fosfat dan klorida adalah barang rumah
tangga biasa yang murah dan sangat baik untuk mengatasi karat. Di sinilah Anda
dapat menemukan bahan tersebut, dan cara menggunakannya: Asam fosfat
sebenarnya adalah "konverter" karat karena ia merubah oksida besi (atau karat)
menjadi fosfat besi, sebuah lapisan hitam. Rendam bahan berkarat dalam asam fosfat
dan biarkan semalaman. Kemudian biarkan kering. Kikis bersih besi fosfat setelah
permukaan kering. Asam fosfat dapat diperoleh dari minuman kola, rumput laut, dan
molase.
b. Asam klorida sering digunakan dalam industri baja untuk "mengawetkan" baja
dengan cara menghilangkan karat atau kerak air. Asam klorida dapat ditemukan di
beberapa bahan pembersih rumah, kebanyakan pada pembersih kakus toilet.[1]Asam
klorida terus bekerja, bahkan setelah Anda membilas dan mengeringkannya. Uapnya
bisa memengaruhi benda dengan lapisan metal lainnya yang ada di ruangan yang
sama, serta mengubah warna benda tersebut. Salah satu cara untuk mencegah hal ini
terjadi adalah dengan memanaskan benda yang sudah diberi asam klorida dalam oven
atau di atas nyala api. Anda juga bisa menggunakan pasta kapur penetral, atau lim.
 untuk peralatan dapur :
c. Gunakan kentang. Asam oksalat yang terkandung pada kentang membantu
menghilangkan penumpukan karat.[2] Metode ini sangat berguna untuk benda kecil
yang berkarat, seperti pisau. Ada dua cara menggunakan kentang untuk
menghilangkan karat:Cukup menusuk pisau masuk ke dalam kentang dan biarkan
selama sehari atau semalam. (Hati-hati saat menusuk kentang). Angkat pisau dari
kentang dan gosok bersih karat.Iris kentang menjadi dua bagian, lapisi bagian dalam
dengan soda kue secukupnya, dan gosoklah dengan kuat permukaan berkarat dengan
kentang berlapis soda kue. Kemudian gosok dengan bahan abrasif, seperti sabut baja.
d. Hapus karat dengan minuman soda kola. Tempatkan barang berkarat di dalam
gelas atau tempat lebih besar yang terisi minuman kola. Biarkan terendam atau cukup
dicelupkan saja. Periksa setiap setengah jam untuk memeriksa hasilnya. Kola
seharusnya mampu bekerja dengan baik.
3. Metode Pasta
a. Membuat pasta soda kue. Campur soda kue dan air untuk membentuk pasta yang
sedikit lebih tebal dari pasta gigi.[3] Campuran ini akan memerlukan sedikit lebih
banyak soda kue dibandingkan air. Setelah pasta dicampur, oleskan pada barang
berkarat dan mulai menggosok dengan benda kasar, seperti sabut baja atau sikat gigi.
Bersihkan dan periksa barang tersebut.
b. Buatlah pasta dari hidrogen peroksida dengan cream of tartar. Hasilkan
konsistensi yang sama seperti pasta soda kue dengan menggunakan lebih banyak
cream of tartar dibandingkan hidrogen peroksida. Oleskan pada benda berkarat, gosok
dengan penggosok abrasif, kemudian bersihkan. Jika Anda tidak memiliki hidrogen
peroksida, Anda juga dapat menggunakan air untuk efek yang sama. Bahan aktif
penghilang karat adalah cream of tartar.
4. Metode Elektrolisis
a. Siapkan cairan elektrolit. Pertama-tama, metode ini lebih mudah daripada
kedengarannya. Isi ember plastik dengan air yang cukup untuk menenggelamkan
objek berkarat dan campur satu sendok makan baking soda per 4 lt air. Aduk sampai
larut.
b. Gunakan sepotong baja tak terpakai sebagai anoda. Proses elektrolisis akan
mengambil karat dari objek yang ingin dibersihkan dan akhirnya menempelkan
dirinya sendiri pada logam tersebut. Anoda harus cukup besar sehingga setengah dari
itu terendam dan setengah lainnya - setengah bagian yang dihubungkan dengan
terminal positif – muncul di atas air. Ini sangat penting.
Sepotong baja dapat bekerja dengan baik sebagai anoda, asalkan ia cukup besar
supaya sebagiannya dapat muncul keluar dari permukaan air.
Pastikan kaleng anoda bersifat magnetik untuk menghindari kekeliruan dengan
alumunium. Anda tidak ingin menggunakan aluminium atau stainless steel sebagai
anoda untuk elektrolisis.
c. Hubungkan terminal negatif (warna hitam) dari baterai pengisi daya/aki ke
bagian bebas karat dari objek yang berkarat tersebut untuk koneksi yang
bagus. Anda mungkin harus mengikis sedikit karat untuk bisa melakukannya.
Tenggelamkan objek berkarat seluruhnya, berhati-hati untuk tetap memastikan semua
kabel berada di luar air.
Peringatan: Pastikan objek berkarat ini tidak menyentuh anoda untuk mencegah
hubungan listrik arus pendek (korslet).
d. Hubungkan terminal positif berwarna merah dari aki mobil ke anoda. Ingatlah
untuk tidak menenggelamkan anoda sepenuhnya, atau Anda akan beresiko
menggerogoti terminal positif, yang tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi.Jika
logam anoda tenggelam seluruhnya, pertimbangkan untuk menggunakan kawat lain
sebagai mediator/penghubung antara anoda dan timah aki mobil untuk menjaga
terminal pengisi dan koneksi tetap kering.
e. Colokkan aki dan nyalakan. Proses elektrolisis secara bertahap akan mulai bekerja
menyingkirkan karat. Biarkan selama 12-20 jam.
Peringatan: Jika Anda ingin memeriksa status objek berkarat Anda, pastikan untuk
mematikan dan melepas kabel aki terlebih dahulu. Anda akan melihat gelembung
naik ke permukaan dan kotoran berkumpul di permukaan. Kedua hal ini normal
terjadi.
f. Cabut aki mobil dan lepaskan timah dari objek Anda. Ketika diangkat keluar,
objek berkarat Anda harus sudah bersih dari karat, tetapi masih membutuhkan sedikit
pembersihan. Gunakan penggosok Scotch Brite untuk menghilangkan lumpur pada
objek dan sikat bulu untuk membersihkan bagian yang sulit dicapai.
5. Metode Bahan Kimia Komersial
a. Membeli bahan kimia penghilang karat. Ya, pembersih seperti ini ada, tetapi
seringkali komponen utamanya adalah bentuk asam yang dapat menyebabkan asapnya
menjadi racun atau semi-beracun. Penghilang karat dapat dibeli di setiap toko
peralatan alat berat dan beberapa toko peralatan mobil.
Beberapa pilihan merek adalah Evapo-rust, Metal Rescue Rust Remover Bath (aman
untuk cat, plastik, dan kulit), Acid Magic, The Works (20% HCL, asam klorida), The
Works Basic (9.5% HCL, asam klorida) dan WD-40 (minyak ringan).
Gunakan pakaian pelindung saat menggunakan penghilang karat komersial. Memakai
pelindung termasuk kacamata, sarung tangan, dan masker wajah atau respirator.
b. Oleskan larutan. Di sinilah saatnya Anda perlu meluangkan waktu bagi pembersih
dan membiarkan mereka bekerja keras untuk menunjukkan kemahirannya. Anda
dapat melakukan ini dengan beberapa cara yang berbeda: Beberapa larutan kimia
datang dalam bentuk semprotan. Semprotkan sedikit dan persis pada karat, kemudian
diamkan semalaman untuk karat yang berat.
c. Cairan lain perlu dioleskan dengan menggunakan kuas. Kikis setiap karat yang dapat
dihilangkan dan oles merata larutan tersebut. Biarkan semalaman. Atau lakukan
perendaman.
d. Bilas dengan air dan keringkan. Cobalah untuk menghilangkan pembersih karat
dari barang Anda sebersih mungkin. Keringkan barang dengan pengering, jika
mungkin, sampai barang tersebut benar-benar kering dan karat tidak dapat muncul
kembali.
e. Gosok setiap karat yang tersisa. Sebagian besar karat seharusnya sudah
dilonggarkan semalaman dan sisanya akan mudah terkelupas.
f. Ulangi proses ini jika diperlukan. Jumlah waktu menunggu yang diperlukan untuk
menghilangkan karat tergantung pada barang yang bersangkutan, seberapa parah
karatnya, dan seberapa baik produk bekerja. Terkadang logam harus direndam dengan
larutan lebih dari sekali, terutama jika karat terjadi pada objek yang berdiri.
g. Setelah karat dihilangkan, ia dapat muncul kembali. Cegah hal ini dengan cara
melapisi alat logam Anda dengan menggunakan minyak atau lemak. Untuk benda-
benda lain, pertimbangkan lapisan dengan cat dasar yang kuat. Jika Anda ingin
mengecatnya, pastikan untuk melapisi dengan setidaknya satu lapisan cat dasar
terlebih dahulu untuk perlindungan ekstra.
Sumber : http://id.wikihow.com/Menghilangkan-Karat-dan-Korosi

Format Penilaian Keterampilan:


Aspek yang dinilai
Nama Kebenar Kelengkapa Sistematika Lay out Catatan/
No
Kelompok an n gagasan poster Nilai
Konsep
1
2
3
4
5
6
Penilaian Diri
Sub Topik: Korosi Nama: ................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi tentang korosi, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara
memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
N Sangat Sangat
Ragu- Tidak
o Pernyataan setuju Setuju tidak
ragu setuju
setuju
1. Saya mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya korosi
2. Saya mengetahui cara mencegah
terjadinya korosi
3. Saya dapat bekerjasama dalam
melakukan diskusi kelompok.
4. Saya dapat memberikan kontribusi
dalam diskusi kelompok.
5. Saya akan memprediksi kecepatan
perkaratan logam yang dipengaruhi
beberapa faktor dan deret
kerekatifan logam
6. Saya dapat memutuskan cara yang
tepat untuk mencegah korosi
7 Saya dapat merancang
perlindungan katodik pada logam
untuk mengatasi terjadinya korosi
8 Saya dapat mengatasi logam logam
terkorosi di sekitar saya supaya
tidak terkorosi lanjut.

Kolom pernyataan dikonversi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
5 = sangat setuju
4 = setuju
3 = ragu-ragu
2 = tidak setuju
1 = sangat tidak setuju
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS/SEMESTER : XII/1
MATERI POKOK : KOROSI

DISUSUN OLEH:
NENNY SURYANI

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 25 JAKARTA


PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN

2017

Anda mungkin juga menyukai