Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGENALAN BAHAN KONSTRUKSI

TEKNIK KIMIA dan KOROSI

GELAS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi


Tugas Mata Kuliah Pengetahuan Bahan Kontruksi Teknik Kimia dan Korosi

Disusun Oleh :
Noviana Rahmawati 21030116060057

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Pengetahuan
Bahan Kontruksi Teknik Kimia dan Korosi “ GELAS “ ini tepat waktu.

Terima kasih penyusun ucapkan kepada Heny Kusumayanti, ST, MT


sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengetahuan Bahan Kontruksi Teknik Kimia
dan Korosi yang telah memberikan banyak pengarahan.

Penyusun berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan


tentang gelas dan sistematika penulisan makalah. Sekalipun demikian penyusun
menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini merupakan pekerjaan tidak
ringan sehingga dimungkinkan adanya kekurangan maupun kesalahan baik dalam
teknik penulisan, tata bahasa maupun isinya. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan saran, kritik, maupun masukan dari pembaca yang bersifat
membangun.

Semarang , Maret 2017

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Gelas sudah digunakan oleh masyarakat pada zaman prasejarah yaitu pada
zaman paleolitikum ( zaman batu ). Menurut catatan sejarah, gelas sudah diproduksi
sejak tahun 4 SM ( Sebelum Masehi ) yaitu dengan bahan kuarsit yang dipanaskan
sampai meleleh kemudian dibiarkan dingin, dan terbentuklah benda keras yang
tembus pandang yang dinamakan gelas.

Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, tidak bereaksi dengan
bahan kimia, dan bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air.
Karena sifatnya yang sangat ideal, gelas banyak digunakan diberbagai bidang.
Tetapi, gelas mudah pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat gelas yang mudah
pecah bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah dengan proses kimia atau
pemanasan.Gelas sendiri memiliki sifat seperti tembus pandang, elastik, mudah
pecah dll. Jenis gelas juga ada berbagai macam seperti gelas silika, gelas kaca, gelas
timbal, gelas alumino silikat, dll.

Di era modern ini, industri gelas sangat mudah dijumpai. Hampir di setiap
kota terdapat pabrik pembuatan gelas. Proses pembuatannya pun menggunakan
mesin yang canggih. Sehingga memudahkan dalam setiap proses pembuatan gelas.
Proses pembuatan gelas meliputi persiapan bahan baku, pencairan, pembentukan,
annealing, dan finishing dan pengendalian kualitas. Produk gelas yang siap pakai
digunakan dalam perabot rumah tangga seperti gelas kaca, cangkir gelas, botol
gelas, dll. Selain digunakan dalam perabot rumah tangga, gelas juga digunakan
dalam peralatan laboratorium seperti tabung reaksi, pipa kaca, bekker glass, dll.

1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Bagaimana sejarah dari gelas ?
2. Apa pengertian dari gelas ?
3. Apa saja sifat – sifat dari gelas ?
4. Bagaimana proses pembuatan gelas ?
5. Apa saja kegunaan dari gelas dalam kehidupan sehari – hari ?
1.3.Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan mengenai industri gelas
2. Untuk mengetahui pengertian, sifat dan jenis – jenis gelas
3. Untuk mengetahui bahan baku yang digunakan pada pembuatan gelas
4. Untuk mengenal dan memahami proses pembuatan gelas
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengenalan bahan konstruksi teknik
kimia dan korosi

1.4.Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui dan memahami tentang industri gelas
2. Dapat mengenal dan memahami proses manufaktur dari industri gelas
BAB II

ISI

2.1.Pengertian

2.1.1.Pengertian Umum
Gelas adalah senyawa kimia dengan susunan yang komleks
diperoleh dengan pembekuan lelehan melalui pendinginan. Gelas
merupakan suatu produk dengan sifat bening, tembus pandang secara optik,
dengan kekerasan yang cukup, sangat rapuh, mudah pecah dan mudah
dimodifikasi bentuknya dengan proses kimia atau pemanasan sehingga
memiliki nilai estetika yang tinggi.

2.1.2.Pengertian Khusus
1. Secara kimia
Gelas adalah gabungan dari oksida – oksida anorganik, hasil
dekomposisi alkali, alkali tanah, dan pasir, serta kostituen lain
menghasilkan struktur yang acak.

2.Secara fisika
Gelas merupakan bahan yangkaku dan mempunyai titik leleh yang
tidak menentu serta viskositanya tinggi.

2.2.Sifat – Sifat Gelas


Beberapa sifat – sifat yang dimiliki oleh gelas antara lain :
a) Tembus pandang secara optik / transparan
b) Elastis
c) Mudah pecah
d) Tahan terhadap zat / reaksi kimia
e) Dapat didaur ulang
f) Mudah dimodifikasi bentuknya dengan proses kimia atau pemanasan
g) Nilai keindahan / estetika yang tinggi

2.3.Jenis – Jenis Gelas

Jenis – Jenis gelas antara lain :


1. Gelas Silika / Fused Silika / Quartz
Gelas silika adalah gelas yang dibuat dengan proses pirolisa silikon
tetra klorida pada suhu tinggi.
Sifat – sifatnya :
 Transparan
 Bening
 Tahan terhadap suhu tinggi
 Tahan terhadap bahan kimia
 Daya muai kecil
 Harga yang mahal

2. Gelas Alkali Silikat


Gelas alkali silikat adalah gelas yang digunakan dalam bentuk
larutan. Gelas alkali silikat dikenal sebagai water glass yang merupakan
bahan dasar dari kertas. Gelas ini terbuat dari campuran pasir dan abu soda.
Apabila kadar alkali yang ada cukup tinggi bisa digunakan sebagai bahan
dasar detergen.

3. Soda Lime Glass


Soda lime glass adalah gelas yang digunakan sebagai kaca jendela
dan kontainer yang pada umumnya berbentuk lembaran yang sifatnya ulet
dengan harga yang murah.
Komposisi bahan dasarnya adalah : SiO2 = 70 – 74 %
CaO = 10 – 13 %
Na2O = 13 – 16 %

4. Gelas Timbal / Lead Glass


Gelas timbal adalah gelas yang digunakan pada alat optik dan
dekorasi dengan refraksi indeks tinggi 2,2 dengan rho 8,0 serta kandungan
Pb yang bervariasibisa mencapai 90 %.
Komponen utama : PbO ( Timbal oksida )
Silika
Alkali

5. Gelas Borosilikat
Gelas borosilikat adalah gelas yang digunakan untuk peralatan
laboratorium yang terbuat dari boron oksida dan silika. Gelas ini
mempunyai sifat tahan terhadap bahan kimia dan koefisien ekspansinya
rendah.
Komponen : B2O3
Silika

6. Gelas Alumino Silikat


Gelas alumino silikat adalah gelas yang digunakan pada pada
peralatan dengan suhu tinggi.

7. Fiber Glass
Fiber glass adalah gelas yang digunakan pada industri tekstil sebagai
bahan penguat. Gelas ini juga digunakan pada isolator, filter air, pipa dan
lem plastik.
8. Gelas Spesial
Macam – macam gelas spesial antara lain :
1) Gelas Warna
Warna pada gelas ini terjadi dengan tiga cara antara lain :
a. Absorbsi sinar oleh larutan pada gelas
Dilakukan dengan menambahkan logam transisi (Ti, V, Cr, Mn)
pada larutan yang ada di gelas.

Contoh :
NiO = warna cokelat
Ce2O3 = warna hijau
b. Partikel koloid
Dilakukan dengan menambahkan partikel koloid seperti
emas dan dipanaskan biasanya disebut dengan gold ruby glass.
c. Mikroskopik atau Large particle
Dilakukan dengan menambahkan selenium merah ( SeO2 )
pada gelas sehingga menghasilkan warna merah.

2) Gelas Keramik ( Pyro Ceramic Brand )


Gelas keramik adalah gelas yang terbuat dari alumina yang
membentuk kristal keramik dengan proses devitrifikasi dengan sifat tahan
terhadap suhu tinggi. Gelas ini digunakan pada alat memasak dan alat – alat
elektronik.

3) Gelas Keselamatan ( Safety Glass )


Laminated safety glass dibuat dengan struktur layar dsri plastik resin
polivinil butirat. Apabila gelas ini pecah, gelas ini tidak akan lepas dari
bentuknya, karena di gelas ini terdapat pelapis. Gelas ini digunakan pada
kaca mobil dan gedung.
Bahan interlayer yang digunakan pada mulanya adalah :
- Celulosa nitrat
- Celulosa asetat

2.4.Bahan Baku Pembuatan Gelas

Pada dasarnya, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan gelas


terdiri atas 3 jenis yang masing – masing jenisnya mempunyai peranan pada
kualitas dan hasil akhir dari produk gelas . Jenis – jenis bahan baku tersebut
antara lain :
1. Bahan pembentuk gelas
a) Pasir kuarsa / silika dengan kemurnian SiO2 = 99,1 – 99,7 %
b) Sodium karbonat / soda abu ( Na2CO3 )
c) Asam borat / boraks
d) Phospor pentaoksida
e) Dolomit ( CaCO3.MgCO3 )
f) Feldspar dengan rumus molekul R2O.Al2.O3.6SiO2, dimana R2O
mewakili Na2O atau K2O atau gabungan dari keduanya.
g) Cullet merupakan pecahan – pecahan kaca atau kaca yang berasal dari
produk tak lolos quality control. Cullet berfungsi untuk menurunkan
temperatur leleh dari bahan baku. Cullet yang dipakai sebanyak 25 %
dari total bahan baku.

2. Bahan Stabiliser
Bahan stabiliser adalah bahan yang mampu menurunkan kelarutan di
dalam air, tahan terhadap serangan bahan kimia lain termasuk materi –
materi lain yang terdapat di atmosfer. Contoh bahan stabiliser yang biasa
dipakai di industri gelas adalah :
a. Kalsium karbonat digunakan untuk membuat produk akhir menjadi
tidak larut di dalam air.
b. Barium karbonat digunakan untuk meningkatkan berat spesifik dari
indeks bias.
c. Timbal oksida digunakan untuk membuat produk menjadi transparan,
mengkilat, dan memiliki indeks bias yang tinggi.
d. Seng oksida digunakan untuk membuat gelas tahan terhadap panas yang
mendadak, memperbaiki sifat – sifat fisik dan mekanik, dan
meningkatkan indeks bias.
e. Aluminium oksida digunakan untuk meningkatkan viskositas gelas,
kekuatan fisik, dan ketahanan terhadap bahan kimia.

3. Komponen Sekunder
a. Refining agent digunakan untuk menghilangkan gelembung –
gelembung gas pada saat pelelehan bahan baku. Bahan yang biasa
digunakan sebagai refining agent pada industri gelas adalah sodium
nitrat dan sodium sulfat atau arsen oksida (AsO3).
b. Penghilang warna ( decolorant ) digunakan untuk menghilangkan warna
yang biasanya diakibatkan oleh kehadiran senyawa besi oksida yang
masuk bersama bahan baku. Bahan penghilang warna yang digunakan
adalah mangan oksida (MnO2), logam selenium ( Se ), atau nikel oksida
(NiO).
c. Pewarna (colorant) digunakan untuk membuat gelas khusus sesuai
dengan warna yang dikehendaki.

2.5.Reaksi Pembentukan Gelas

Na2CO3 + a SiO2 → Na2O aSiO2 + CO2.................................1


CaCO3 + b SiO2 → CaO bSiO2 + CO2................................2
Na2SO4 + c SiO2 + C → Na2O cSiO2 + SO2 +CO2.......................3

Na2SO4 + C → Na2SO3 + CO ........................................4


2 Na2SO4 + C → Na2SO3 + CO2 .......................................5
Na2SO3 + c SiO2 → Na2O c SiO2 + SO2 ................................6

Amati reaksi ke- 4 dan ke- 5 tersebut reaksinya mirip


Reaksi ke- 4 dan ke- 6 diatas menerangkan reaksi ke- 3
2.6.Proses Pembuatan Gelas

PERSIAPAN BAHAN BAKU (BATCHING)

PENCAIRAN (MELTING)

PEMBENTUKAN (FORMING / SHAPING)

ANNEALING

FINISHING & PENGENDALIAN KUALITAS


(QUALITY CONTROL)

Tahap – tahap proses pembuatan gelas didalam industri meliputi:

1. Persiapan Bahan Baku ( Batching )

Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku serta


pemisahan dari pengotor – pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai
komposisi, termasuk bahan – bahan aditif lainnya yang diperlukan seperti zat
pewarna atau zat – zat lain sesuai produk gelas yang dikehendaki. Pengadukan
campuran bahan baku dalam suatu mixer dilakukan agar campuran menjadi
homogen sebelum dicairkan.
2. Pencairan ( Melting / Fusing )

Bahan baku yang sudah homogen diayak terlebih dahulu sebelum


dimasukkan ke dalam tungku ( furnace ) bersuhu sekitar 1500OC sehingga
campuran akan mencair. Selama proses pencairan, masing – masing bahan baku
akan saling berinteraksi membentuk reaksi – reaksi kimia sebagai berikut:
1) Reaksi – reaksi penguraian
Na2SO3 → Na2O + CO2 ........................................................1
CaCO3 → CaO + CO2 .......................................................2
Na2SO4 → Na2O + SO2 ........................................................3
MgCO3.CaCO3 → MgO + CaO + 2CO2 ..........................................4

2) Reaksi antara SiO2 dengan Na2CO3 pada suhu 630OC – 780OC


Na2CO3 + aSiO2 → Na2O.aSiO2 + CO2 .............................................5

3) Reaksi antara SiO2 dengan CaCO3 pada suhu 600OC


CaCO3 + bSiO2 → CaO.bSiO2 + CO2 ..............................................6

4) Reaksi antara CaCO3 dengan Na2CO3 pada suhu dibawah 600OC


CaCO3 + Na2CO3 → Na2Ca(CO3)2 ......................................................7

5) Reaksi antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884OC


Na2SO4 + nSiO2 → NaO.nSiO2 + SO2 + 5O2 ...................................8

6) Reaksi utama
aSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO → aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO.........9

Tungku tempat mencairkan campuran bahan baku gelas dibagi


menjadi 3 jenis yaitu :
a) Pot furnace
Pot furnace biasanya digunakan untuk menghasilkan gelas – gelas
khusus (special glass) seperti gelas untuk seni, alat optik dengan skala
produksi yang kecil sekitar 2 ton atau lebih rendah. Pot furnace terbuat
dari bata silica alumina (lempung) khusus atau platina.
b) Tank furnace
Tank furnace digunakan pada industri gelas berskala besar dan
terbuat dari bata refraktori (bata tahan panas). Furnace ini mampu
menampung sekitar 1350 ton cairan gelas yang membentuk kolam di
jantung furnace.
c) Regenerative furnace
3. Pembentukan (Forming/Shaping)

Bahan gelas yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat – alat yang
berfungsi untuk membentuk gelas padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa
jenis proses pembentukan gelas diantaranya :
1) Proses Fourcault
Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah bagian
yang dinamakan “debiteuse”. Bagian ini terapung di permukaan gelas
cair dengan celah sesuai dengan ketebalan gelas yang diinginkan. Di
atas debiteuse terdapat bagian sirkulasi air pendingin yang akan
mendinginkan gelas hingga 650OC – 670OC. Pada suhu tersebut, gelas
berubah menjadi pelat padat dan akan bergerak dengan didukung oleh
roda pemutar (roller) yang menarik gelas tersebut ke atas.

2) Proses Colburn (Libbey- Owens)


Jika pada proses fourcault gerakan gelas berlangsung secara
vertikal, maka pada proses colburn gelas akan bergerak secara vertikal
kemudian diikuti gerakan horizontal setelah melewati roda – roda
penjepit yang membentuk leburan gelas menjadi berbentuk lembaran.

3) Proses Pilkington (Float process)


Bahan cair dialirkan ke dalam sebuah kolam berisi cairan timah (Sn)
panas. Kecepatan aliran bahan cair ini merupakan pengatur tebal
tipisnya gelas lembaran yang akan di proses. Gelas akan mengapung di
atas cairan timah karena perbedaan densitas diantara keduanya. Gelas
ini tetap berupa cairan dengan pasokan panas yang berasal dari
pembakar di bagian atas kolam. Pengendalian temperatur di dalam
kolam dilakukan agar gelas tetap rata di kedua sisinya serta pararel.
Bahan yang biasanya digunakan untuk keperluan ini adalah gas nitrogen
murni. Selanjutnya, aliran gelas melewati daerah pendinginan (masih di
dalam kolam) dan keluar dalam bentuk gelas kaca bersuhu ± 600oC.

4) Proses Tiup (Blow)


Proses ini digunakan untuk membuat gelas kemasan atau berbagai
bentuk gelas seni lainnya.

4. Annealing

Fungsi dari tahap ini adalah mencegah timbulnya tegangan – tegangan


antar molekul pada gelas yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan pecah.
Proses annealing gelas terdiri dari 2 yaitu :
a) Menahan gelas dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu
untuk menurunkan regangan internal.
b) Mendinginkan gelas sampai temperatur ruang secara perlahan – lahan untuk
menahan regangan sampai titik maksimumnya. Proses ini berlangsung di
annealing lehr.
5. Finishing dan Pengendalian Kualitas (Quality Control)

Beberapa proses penyelesaian akhir pada industri gelas adalah


cleaning and polishing, cutting, enameling, dan granding.

2.7.Penggunaan

Dalam hal kegunaannya, gelas sudah digunakan di berbagai bidang


seperti di gunakan dalam peralatan rumah tangga yaitu gelas kaca, cangkir
gelas, botol gelas dll. Selain itu juga digunakan dalam peralatan
laboratorium seperti tabung reaksi, bekker glass,dll. Gelas juga digunakan
dalam bahan bangunan atau industri seperti bola lampu, aksesoris manik –
manik dll. Pecahan gelas kaca juga bisa diolah lagi menjadi lampu gantung
dan kerajinan lainnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gelas adalah senyawa kimia dengan susunan yang komleks diperoleh


dengan pembekuan lelehan melalui pendinginan. Gelas merupakan suatu
produk dengan sifat bening, tembus pandang secara optik, dengan kekerasan
yang cukup, sangat rapuh, mudah pecah dan mudah dimodifikasi bentuknya
dengan proses kimia atau pemanasan sehingga memiliki nilai estetika yang
tinggi.

Jenis – jenis gelas antara lain gelas silika, gelas alkali silikat, soda lime
glass, gelas timbal, gelas borosilikat, gelas alumino silikat,fiber glass dan gelas
spesial. Proses pembuatan gelas sendiri meliputi persiapan bahan baku,
pencairan, pembentukan, annealing, serta finishing dan pengendalian kualitas.

Dalam hal kegunaannya, gelas sudah digunakan di berbagai bidang


seperti di gunakan dalam peralatan rumah tangga yaitu gelas kaca, cangkir
gelas, botol gelas dll. Selain itu juga digunakan dalam peralatan laboratorium
seperti tabung reaksi, bekker glass,dll. Gelas juga digunakan dalam bahan
bangunan atau industri seperti bola lampu, aksesoris manik – manik dll.
Pecahan gelas kaca juga bisa diolah lagi menjadi lampu gantung dan kerajinan
lainnya.

3.2. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca lebih mengetahui dan


memahami tentang industri gelas. Selain itu, dengan adanya perusahaan
pembuat gelas yang sudah ada di berbagai kota di Indonesia di harapkan dapat
menyerap tenaga kerja yang lebih. Limbah yang dihasilkan dari proses
pembuatan gelas dapat diolah lebih lanjut sehingga tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Ayunissa,2016. Makalah bahan gelas.http://fvikhaaryunisa.blogspot.co.id/2016/05


/Makalah-bahan-gelas.html. Diakses pada 19 Maret 2017

Fahmi, 2015. Pengertian gelas dan bahannya.


http://masyhurifahmi.wordpress.com/2015/01/pengertian gelas dan bahannya.
Diakses 20 Maret 2017

Jimmy,2011.Pembuatan gelas dan kaca.


https://jimmyneutron1990.wordpress.com/2011/05/18/pembuatan-bahan-gelas
dan-kaca. Diakses 20 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai