Proses sentuh
1. Pembuatan sulfur dioksida
S + O2 ---------------- SO2
Tekanan: 1 atmosfera
Sebatian H2S2O7 dikenali sebagai oleum. Apabila oleum dilarutkan dalam air, asid sulfurik
akan terhasil:
H2S2O7 + H2O ----------- 2H2SO4
* Oleum dihasilkan sebagai hasil perantaraan kerana melarutkan sulfur trioksida secara terus ke
dalam air adalah amat berbahaya kerana proses ini akan membebaskab banyak haba. (walaupun
asid sulfurik boleh dihasilkan sebegitu).
* Tindak balas penghasilan sulfur trioksida daripada sulfur dioksida adalah satu tindak balas
berbalik. Maka suhu, tekanan, mangkin dan nisbah bahan tindak balas adalah amat penting demi
memaksimumkan kuantiti sulfur trioksida yang terhasil.
sulfur ------- bakar ---- bakar- --- larut asid ------- campur air---- asid sulfurik
Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab
dengan kehidupan kita sehari-hari. Tetapi seberapa banyakkah yang kita ketahui tentang senyawa
unik ini? Inilah beberapa fakta tentang kaca.
Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena
struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia
sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat,
sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca
adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari
dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun
lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan
sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO 2) dan proses pembentukannya.
Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca
banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
Sebagaimana bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban modern, riwayat
penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini
dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedangang phoenisia purba
menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang digunakannya secara tidak sengaja
diletakkan di atas massa trona di suatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali
menarik perhatian dan orang Mesir telah berusaha menirunya. Sejak tahun 6000 atau 5000
sebelum Masehi, orang mesir telah membuat permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang
halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290.
Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad kedua belas. Dalam abad
tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di jerman dan inggris, kaca baru
mulai dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini merupakan
seni yang dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat. Proses pembuatannya-pun
bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada pengalaman.
Pada tahun 1914, di Belgia dikembangkan proses Fourcault untuk menarik kaca plat secara
kontiniu. Selama 50 tahun berikutnya para ilmuwan dan insinyur telah berhasil menciptakan
berbagai modifiklasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil distorsi
optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan.
Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 ? Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 ? CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C ? Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30 tahun
terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90 persen kaca
yang diproduksi di dunia.
1. Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida pada
suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara salah kaprah, kaca ini
sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah
dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai ketahanan termal lebih tinggi
daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis
inilah yang sering digunakan sebagai kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang harganya
sekitar dua jutaan per kuvet.
2. Alkali silikat. Alkali silikat adalah satu-satunya kaca dua komponen yang secara komersial,
penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama, dan hasilnya disebut
Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai kaca larut air (water soluble
glass) banyak dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang
serta memberi sifat tahan api.
3. Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95 persen dari
semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk membuat segala macam bejana,
kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah belah.
5. Kaca borosilikat. Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80% sampai
87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi termal
rendah, lebih tahan terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta
tahanan listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama
dagangpyrex. Kaca borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa lensa
teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
7. Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan
terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan
alkali lebih rendah.