: 55,30 99,87%
Fe2O3 :
0,01 9,14%
Al2O3 :
0,01 19,00%
TiO2
0,01 - 0,49%
CaO
0,01 3,24%
MgO
0,01 - 0,26%
K2O
0,01 17,00%
: 7 (skala mohs)
Berat jenis
: 2,65
Titik lebur
Eksplorasi
Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan
letak penyebaran dan ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan
geologi geofisika dan lain-lain. Penyelidikan geofisika dapat
mengunakan tahanan jenis potensial diri atau cara gempa.
Untuk lebih menyakinkan potensi cadangan dapat dilakukan
melalui eksplorasi lanjutan seperti pemboran sumur uji atau saluran
penyelidikan ini dilakukan untuk tempat yang berada dilembah
purbasungai, danau atau laut karena endapan mengalami pelapukan
dari batuan induk kemudian terangkut dan terendapkan pada daerah
tersebut.
Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan perkalian antara
luas sebaran endapan dengan rata-rata ketebalan. Rata-rata ketebalan
dapat ditentukan dengan pemboran tangan, sumur uji atau parit uji untuk
luas penyebaran panjang dan lebarnya ada penambahan atau
pengurangan jarak antara titk-titk lubang bor. Kemudian pengambilan
contoh endapan untuk dianalisis dalam menentukan kualitas endapan.
Penambangan
Penambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara seluri
atau tambang semprot tergantung kepada letak dan penyebaran
endapan tahapan penambangan meliputi pengupasan tanah penutup
pembongkaran pemuatan dan pengangkutan.
Pengupasan
Pengupasan dilakukan untuk membersihkan tanah penutup
dengan memakai alat manual cangkul sekop belincong dan lain-lain
ataupun alat mekanis yang dilengkapi alat garu tunggal/ ganda craper
shovel dan lain-lain.
Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan skala
produksi tambang . Apabila digunakan bouldoser yang dilengkapi garu
tahapan penambangan dapat meliputi penggaruan pendorongan
pengumpanan material tanah penutup yang dpat dimanfaatkan untuk
menutup lubang bekas penambangan.
Pembongkaran
Pembongkaran dilakukan untuk membebaskan endapan dari
batuan induknya yang padat keras yang mudah dibongkar sehingga
peralatan manual mekanis tekanan air juga dapat digunakan.
Pengolahan
Untuk
memperoleh
spesifikasi
yang
diinginkan
perlu
pengolahan/pencucian untuk menghilangkan senyawa pengotor pasir
kuarsa dapat langsung digunakan misalnya untuk pasir cetak namun
kadang-kadang dilakukan penggilingan untuk memperoleh ukuran yang
sangat halus seperti yang diinginkan oleh industri pemakai.
Penggunaan
Pasir kuarsa banyak digunakan di Industri gelas kaca, bata tahan
api, pengecoran logam, bahan baku pembuatan tehel dan mosaik
keramik, bahan baku pembuatan fero silikon, cabrida ,ampelas, pasir,
filter, glass, woll dan lain-lain.
Persyaratan pasir kuarsa yang digunakan untuk setiap industri
tidak dapat secara pasti yang paling utama adalah harus menjamin
kemurnian minimum dengan pembatasan pada oksida pengotornya.
Ada dua jenis kaca yang sudah diketahui yaitu jenis indoflot dan
kaca berpola atau kaca es keduanya sudah dikembangkan dengan
teknik yang lebih modern di PT. Asahimas.
b.
Kaca Indoflot
Kaca indoflot dibuat dengan cara pengembangan cairan kaca diatas
cairan logam. Sifat istimewa yang dimilikinya adalah:
1. Kedua permukaannya rata, sejajar sempurna dan bebas distorsi
baik untuk banyangan langsung maupun dipantulkan
2. Benda yang ada dibalik kaca akan terlihat terang dan jernih karena
kaca ini bersifat transparansi dan transmitansi yang tinggi
3. Permukaan lebih berkilau dari pada polished plate glass karena
dipoles dengan api
4. Tebal kaca dimungkinkan sampai 19 mm dengan dimensi lebih
besar sehingga memudahka perencanaan kaca yang besar
Kaca indoflot sangat cocok untuk pemakaian sebagai berikut:
Arsitektur Interior dan eksterior rumah, perkantoran pusat perbelanjaan
dan semacamnya
Lemari pamer dan ruang pamer (etalase)
Dinding kaca yang luas
Mebel
Aquarium dan sebagainya
c.
Kaca penasap ( kaca berpola /es)
Kaca penasap merupakan kaca warna yang dibuat dengan proses
pengambangan. Warna kaca diperoleh dengan cara memasukan zat
pewarna kedalam cairan kaca k
aca yang sedang diproses
Kaca penasap dapat mengurangi panas dan silau cahaya yang
masuk, seerta mempunyai daya tembus pandang rendah sekali yang
memberi rasa nyaman bagi yang ada didalam ruangan. Kaca jenis ini
sangat cocok dipakai di daerah tropis terutama untuk pemakaian:
Arsitektur interior dan eksterior rumah, perkantoran pusat
perkantoran dan sejenisnya
Mebel
d.
Gelas kemasan
Gelas kemasan digunakan untuk pengemasan produk industri
makanan dan industri farmasi. Untuk pengemasan makanan dan
minuman dapat digunakan botol yang berwarna dan tidak berwarna
Untuk kemasan obat-obatan diperlukan botol yang tahan terhadap
kimia yaitu jenis botol sulfatasi dan pipa jenis boro silikat untuk ampul
dan vial.
e.
Gelas keperluan alat rumah tangga
Gelas keperluan alat rumah tangga dapa berupa piring, mangkok,
dan cangkir termasuk gelas perhiasan, gelas kristal dan gelas lainnya
f.
Industri lainya
Pengunaan gelas-gelas di Ilmu Pengetahuan dan keteknikan
secara langsung memacu penerapan teknologi maju dalam industri
gelas kaca.
Industri mobil, pesawat terbang, motor boat banyak mengunakan
gelas kaca berteknologi tinggi seperti kaca laminasi, kaca diperkeras,
kaca berkawat listrik kaca pengaman lengkung, isolasi, gelas fiber yang
dimanfaatkan sebagai plastik
Dibidang kelistrikan, gelas digunakan untuk penerangan, tranmisi
daya perhubungan dan elektronika. Produk dari kaca ini adalah
penghantar listrik, gelas isolator listrik tabung sinar katoda gelas resistor
gelas penaha sinar ultrasonik tabung sinar katoda radar, televisi kmputer
gelas laboratorium dan lain-lain.
2. Industri semen
Di industri semen, pasir kuarsa digunakan sebagai bahan
pelengkap untuk pembuatan semen porland yaitu sebagai pengontrol
kandungan silika dalam semen yang dihasilkan .
Jumlah pasir kuarsa yang dicampur dengan bahan baku semen
lainnya bervarisi bergantung kepada kandungan silika bahan baku
semen lainnya akan tetapi secara umu dapat ditentukan dengan
komposisi atau perbandingan 66,5 pasir kuarsa untuk 1 ton produk
semen.
3. Industri pengolahan dan bata tahan api
6
Industri lainnya
Beberapa kegunaan pasir kuarsa dalam industri lainnya yaitu sebagi
berikut :
mencapai 1,28 juta ton jumlah produksi ini tidak termasuk dari
perusahaan tanpa izin
Industri semen merupakan pemakai utama pasir kuarsa yaitu
sekitar 74,4% Dari seluruh jumlah komsumsi. Berikut adalah dari industri
gelas dan barang gelas (11,4%), kaca lembaran (9,9%) Dan sisanya
oleh industri dari semen logam pengecoran logam keramik porselin dan
industri kimia.
Perkembangan komsumsinya dalam kurung waktu yang sama
juga meningkat dengan laju pertumbuhan 5 tahunan sebesar 11,63%
yaitu dari sebesar 623,5 ribu ton tahun 1998 meningkat skitar 133,86%
pada tahun 1997.
Sementara itu ekspor pasir kuarsa dimulai tahun 1977 walau pun
laju pertumbuhan tahunan ekspor menaik, tetapi perkembangannya
berfluktuasi. Negara tujuan ekspor pasir kuarsa dan silika cukup besar,
beberapa perusahaan pemakai masih mengunakan pasir kursa impor
terutama dipakai sebagai sand blasting pada pengecoran logam yaitu
untuk membuang karat pada pipa.
Sama halnya dengan ekspor perkembangan impor pasir kuarsa
berfluktuasi cukup tinggi tetapi jumlahnya sedikit dibandingkan dengan
total komsumsi jepang, australia dan jerman merupakan negara
pemasok pasir kuarsa indonesia.
Sementara itu mengingat lebih dari 90% komsumsi pasir kuarsa ini
berasa dari dalam negeri maka harga satuan yang dihitung dianggap
harga pasir kuarsa domestik demikian pula dengan harga ekspor dan
impor.
Harga pasir kursa dalam negeri cukup bervariasi tergantung
kepada kualitas bahan yang dipakai dan biaya angkut tetapi secara
umum perkembangannya cukup menaik demikian pula perkembangan
pasir kuarsa tahun 1997 sebesar 7,08 dolar AS/ ton dan tahun 1999
sebesar 23,05 dolar AS/ton sebaliknya harga pasir kuarsa impor
menurun harganya sekitar 303,72 dolar AS dan tahun 2000 turun
menjadi 218 dolar AS per tonnya . tingkat pasir kuarsa impor lebih tinggi
dari pada harga komsumsi dan ekspor.
Perkembangan Industri pemakai Pasir kuarsa
Industri kaca lembaran
Pada akhir pelita IV ada empat pabrik kaca lembaran swasta nasional
dengan kapasitas terpasang sebesar 341.120 ton/tahun Metode yang
dipakai adalh proses pengembangan ( Float proses ) yang dapat
10
Industri keramik botol rumah tangga lampu pijar dan isolator kapasitas
produksinya masing-masing sebesar 130.000 ton, 120.000 ton dan 13
ribu ton / tahun
Produk keramik di Ekspor terdiri atas jenis keramik refaktori, bangunan
saniter dan rumah tangga dalam hal lain impor keramik dilakukan untuk
perlengkapan laboratorium dan alat-alat pertanian yang berasal dari
jepang, Singapura Taiwan, Jerman Italia, Spayol dan Negara lainnya
Prospek dan peluang Industri pemakai pasir kuarsa Indonesia
a)
b)
c)
Daftar Pustaka
Sumber: UVRIMINING
12
13
14
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/PasirKwarsa/ulasan.asp?xdir=P
asirKwarsa&commId=25&comm=Pasir%20Kwarsa
15
DESKRIPSI. Pasir Silika atau pasir kuarsa (silica sand) salah satu
material tambang yang mempunyai rumus kimia (SiO2), material
tersebut banyak terdapat di beberapa daerah di Indonesia khususnya
di Jawa (daerah Tuban dan Rembang), di Sumatra (daerah Bangka
Belitung), dan di Kalimantan (daerah Palangkaraya).
Pasir silika adalah salah satu bahan baku untuk industri semen,
industri kaca, industri keramik, sand blasting, dan industri bata
ringan. Untuk masing-masing industri, masing-masing mempunyai
persyaratan kualitas pasir silika tertentu. Umumnya pasir silika yang
ada di Indonesia memiliki komposisi SiO2 minimum 90%, Fe2O3 antara
0,01 - 0,4%, Al2O3, CaO, MgO, TiO2, Na2O, TiO2, dengan warna putih,
putih kecoklatan, atau putih kemerahan.
Untuk industri semen dan keramik, persyaratannya komposisi pasir
silika tidak begitu ketat, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan
pasir silika langsung dari proses penambangan, tanpa perlu melalui
proses pencucian. Sedangkan untuk industri bata ringan, pasir silika
yang diperoleh dari proses penambangan, kemudian dilakukan proses
pencucian untuk menghilangkan kadar lumpurnya.
FUNGSI DAN KEGUNAAN. Kebutuhan pasir silika untuk industri sand
blasting hanya memerlukan persyaratan untuk ukuran butiran pasir
silikanya. Lain halnya dengan kebutuhan pasir silika untuk industri kaca
yang memerlukan persyaratan khusus, atau kualitas tinggi (high grade),
dengan kandungan besi (Fe) maksimum 0,003 dan kandungan silika
mencapai (SiO2) minimum 99%.
Sehingga kebutuhan pasir silika untuk industri kaca memerlukan proses
pencucian dan proses untuk menurunkan nilai kandungan besi (Fe)
didalamnya.
Industri kaca di Indonesia terbanyak mengambil dari sumber bahan
baku pasir silika dari tambang di Bangka Belitung atau Kalimantan,
dikarenakan hasil dari tambang pasir silika di kedua daerah itu kualitas
kandungannya sudah bisa memenuhi spesifikasi persyaratan kebutuhan
bahan baku untuk industri kaca tersebut.
http://www.byantech.com/kategori-pabrik/pengolahan-pasir-silika/
16
Quartz is one of the most well-known minerals on earth. It occurs in basically all
mineral environments, and is the important constituent of many rocks. Quartz is also the most
varied of all minerals, occurring in all different forms, habits, and colors. There are more variety
names given to Quartz than any other mineral. Although the Feldspars as a group are more
prevalent than Quartz, as an individual mineral Quartz is the most common mineral.
Most mineral reference guides list Chalcedony as an individual mineral, but in reality it is a
variety of Quartz. It is the microcrystalline form of Quartz, forming only occurs in microscopic,
compacted crystals. This page deals only with the crystalline forms of Quartz. Chalcedony is
listed on its own dedicated page in this guide. Other important varieties of Quartz, such
as Amethyst, Citrine, and Agate, also have dedicated pages due to their popularity and
varieties.
Some forms of Quartz, especially the gemstone forms, have their color enhanced. Almost all
forms of the yellow-brown variety Citrine are in fact heat treated. Much Amethyst is also heat
treated to intensify color, and a green transparent form known as "Green Amethyst" or
"Prasiolite" is formed by heat treating certain types of Amethyst. There is also a transparent sky
blue form of Quartz crystals, as well as a wildly iridescent type that are synthetically colored
by irradiation of gold. In some localities, Hematite forms a thin red or brown layer internally in
the Quartz crystal, giving it a natural bright red to brown coloring, and sometimes even a mild
natural iridescence.
17
Quartz frequently forms the inner lining of geodes. Most geodes have an inner layer of
larger crystalline Quartz, and an outer layer of Chalcedony or banded Agate.
- See more at: http://www.minerals.net/mineral/quartz.aspx#sthash.N0z30hZO.dpuf
Chemical Formula SiO2 Composition Silicon dioxide Color Colorless, white, purple, pink, brown,
and black. Also gray, green, orange, yellow, blue, and red. Sometimes multicolored
or banded. Streak White Hardness 7 Crystal System Hexagonal
3D Crystal Atlas
(Click for animated model)
Crystal Forms
and Aggregates Crystals, which are hexagonal in shape, vary in shape and size. Quartz crystals are
unique and very identifiable with their pointed and often uneven terminations. Crystals can be in
enormous prismatic and stubby crystals, or in pointed aggregates of such crystals. Crystals are
usually striated horizontally, and are sometimes doubly terminated. Quartz crystal habits
include drusy, grainy, bladed, as linings of geodes, as rounded waterworn pebbles, radiating, as pointy pyramids
on a matrix, as dense agglomerations of small crystals, massive, globular, stalactitic, crusty, in nodules, and
in amygdules.
Crystals frequently twin; a famous twinning habit is the Japanese twin, where two crystals contact at a 90
angle. Quartz crystals may also contain a scepter growth, where the top of a crystal bulges out from the rest of
the crystal, and may also form as phantom growth, where one crystal forms over another, leaving a ghosted
form inside.
The crystal structure of Quartz is a very complicated. As a result of a changeover from alpha to beta Quartz,
crystals form as hexagonal prisms with modified crystal faces.
Click here for a detailed explanation on the crystal structure of Quartz.
Transparency Transparent to opaque Specific Gravity 2.6 - 2.7 Luster Vitreous. Transparent,
colorless Quartz crystals from a few distinct localities may be adamantine. Cleavage Indiscernible. Seldom
exhibits parting. Fracture Conchoidal Tenacity Brittle Other ID Marks 1) Some
specimens fluoresce, especially white and green.
2) Triboluminescent.
3) Piezoelectric. Complex Tests Dissolves in hydrofluoric acid In Group Silicates; Tectosilicates; Silica
Group Striking Features Hardness, crystal forms, striations on crystal faces, and frequent appearance
of conchoidal fractures on crystal faces. Environment Quartz occurs in almost every single mineral
environment. Rock Type Igneous, Sedimentary, Metamorphic Popularity (1-4) 1 Prevalence
18