Anda di halaman 1dari 41

Kaca

NAMA KELOMPOK :
1. LISA TRISTIANA DEWI (17644043)
2. DELISA ADELISA (17644042)
3. RISKHIANA FARAH N. (17644049)
4. SUMIYON GILANG R. (17644026)
5. RIKI SETIAWAN (17644008)
Pengertian kaca

Kaca adalah benda yang transparan,lumayan kuat dan biasanya


tidak bereaksi dengan barang kimia,dan tidak aktif secara biologi yang
bisa dibentuk denganpermukaan yang sangat halus dan kedap air.Sifat
kaca dapat dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan
proses kimia atau dengan panas
Kaca Berdasarkan Segi Fisik

Kaca adalah salah satu produk industri kimia


yang paling akrab dengan kehidupan kita sehari-
hari. Berdasarkan dari segi fisika kaca merupakan
zat cair yang sangat dingin,kaca di sebut zat cair
karena partikel-partikel penyusunnya yang saling
berjauhan seperti dalam zat cair,namun sebenarnya
kaca berwujud padat. Ini terjadi akibat proses
pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga
partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri
secara teratur
Kaca Berdasarkan Segi Kimia

Kaca adalah gabungan dari berbagai oksida


anorganik yang tidak mudah menguap , yang
dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa
alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya. Sifat-sifat kaca yang khas
dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses
pembentukannya
Sejarah Kaca
Sejarah Kaca

 Pembuatan kaca berawal dari daerah


mesopotamia, 7 ribuan tahun yang lalu
.benda-benda yang terbuat dari kaca
banyakk ditemukan bersamaan dengan
perhiasan mewah yang terbuat dari
logam mulia dan batu berharga.
 Sejarawan Romawi kuno Pliny
menyarankan agar pedagang Phoenisia
membuat gelas pertama di wilayah Syria
sekitar 5000BC
 Sejak tahun 6000-5000 sebelum masehi
,orang mesir telah membuat permata
tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang
halus dan mengesankan.
Sejarah Kaca

 Kaca jendela mulai dikenal sejak tahun 290.


silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para
pendeta pada abad kedua belas. Dalam abad
tengah, Venesia memegang monopoli sebagai
pusat industri kaca.
 Di jerman dan inggris,kaca baru dimulai pada
abad ke-16. secara keseluruhan sebelum tahun
1900,industri ini merupakan seni yang
dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang
dijaga ketat. Proses pembuatannya pun
bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada
pengalaman
Sejarah Kaca

 Di Jerman dan negara-negara Eropa utara lainnya pembuatan gelas


menjadi penting pada akhir tahun 1400-an dan awal 1500-an selama tahun
1500-an, hal itu menjadi penting di Inggris. George Ravenscroft (1618-
1681), seorang pembuat kaca Inggris, menciptakan gelas timbal pada tahun
1674 yang merupakan terobosan besar dalam sejarah kaca.
 Teknologi mekanis untuk produksi massal dimulai pada tahap terakhir
Revolusi Industri dengan penemuan mesin peniup botol otomatis buatan
Michael Owens pada tahun 1903 yang bisa menghasilkan 2.500 botol per
jam. Pada akhir tahun 1950 Sir Alastair Pilkington memperkenalkan
metode produksi kaca mengapung dimana 90% gelas datar masih
diproduksi sampai sekarang.
 Setelah tahun 1890, perkembangan, pembuatan dan penggunaan gelas
meningkat dengan cepat. Gelas telah berkembang seiring kemajuan
teknologi dan evolusi teknologi secara alami berlanjut. Pabrik gelas
modren mampu menghasilkan jutaan wadah gelas dalam satu hari dengan
berbagai warna dan telah dikembangkan untuk produksi kontinu tabung
gelas, kontainer, umbi dan sejumlah produk lainnya secara kontinu.
Sejarah Kaca

 Ibnu Firnas dikenal sebagai


ilmuan pertama yang
memproduksi kaca dari pasir
dan batu-batuan. Pada abad
ke-8M ,ahli kimia itu secara
mengejutkan telah
menjelaskan 58 resep orisinil
untuk memproduksin gelas
atau akaca bewarna Rumus
pembuatan kaca berwarna itu
ditulis dalam dua kitab yang
dituliskannya selama
hidup.dalam kitab al-Durra al
Maknuna atau the book of the
Hidden Pearl dan 12 rusus
pembuat kaca.
Sifat- Sifat Kaca Secara Umum

Massa jenis kaca Kekuatan Titik peleburan


berkisar antara 2 tekannya 6000 kaca berkisar
hingga 8,1 g/cm3 hingga 21000 anatara 500
kg/cm2 hingga 1700˚C

Makin sedikit kandungan SiO 2


Muai panjang makin rendah titik pelembekan
Kekuatan tariknya
untuk kaca kaca. Begitu pula dengan muai
1 hingga 300
berkisar antara panjang (α),makin banyak kadar
kg/cm2
5.5,10-7 / ˚C SiO 2 yang dikandungnaya akan
semakin kecil α nya
Sifat-sifat Kaca

• Padatan amorf (Short range order)


• Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)

• Berwujud bpadat tetapi susunan atom-atomnya seperti zat cair


• Mempunyai Viskositas cukup tinggi(lebih besar dari 1012 Pa.s)

• Efektif sebesar Isolator


• Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan
Unsur-Unsur Pembentuk kaca

• Merupakan kelomok oksiada berbentuk utama


Glass Former kaca

• Oksidasi yang menyebakan kaca mempunyai


Intermediate sifat-sifat yang lebih spesifik, contohnya untuk
menahan radiasi,menyerap UV dan sebagainya

• Oksida yang tidak menyebabkan kaca memiliki


Modifier elastisitas,ketahanan suhu,tingkat kekerasan,
dll .
Bahan Baku Kaca
Pasir (SiO 2 )
yang digunakan untuk membuat kaca haruslah
kuarsa yang hampir murni(99.1%-99.7%).
Silikon(IV)oksidasi ialah molekul kovalen raksasa yang
memilki titik lebur yang sangat tinggi,yaitu 1710˚C
Kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45% untuk
barang gelas pecah belah atau 0,015% untuk kaca
optic, sebab kandungan besi ini bersifat merusak
warna kaca pada umumnya.

Dolomite (CaO.MgO.H2O )
Dolomite digunakan sebagai sumber CaO dan MgO.
Dolomite ini biasanya berupa mineral tambang
berwarna putih. Penggunaan dolomite sangat penting
karena dapat mempermudah peleburan (menurunkan
temperatur peleburan) serta mempercepat proses
pendinginan kaca.
Bahan Baku Kaca

 Soda Ash (Na2CO3)


Soda Ash ini digunakan sebagai sumber Na2O dan K2O.
Fungsi dari Na2O adalah menurunkan titik lebur. Secara
umum, penggunaan Soda Ash adalah mempercepat
pembakaran, menurunkan titik lebur, mempermudah
pembersihan gelembung dan mengoksidasi besi.
Bahan Tambahan

1. cullet 2. Felds 3.borax

Contoh bahan stabiliser yang sering dipakai di industri kaca adalah:


1. Kalsium Krbonat 4. Seng oksida 7.Arsen
2.Barium Karbonat 5. Aluminium Oksida 8. Nitrat,ba
3. Timbal Oksida 6.Salt cake yang mengandung 99%
JENIS-JENIS KACA
Silika lebur

 Silika lebur atau silika vitreo dibuat


melalui pirolisis silikon tetraklorida
pada suhu tinggi, atau dari
peleburan kuarsa atau pasir murni.
Kaca ini sering disebut kaca kuarsa
(quartz glass). Kaca ini mempunyai
ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan
titik pelunakan tinggi. Karena itu,
kaca ini mempunyai ketahanan
termal lebih tinggi daripada kaca
lain. Kaca ini juga sangat
transparan terhadap radiasi
ultraviolet. Kaca jenis inilah yang
sering digunakan sebagai kuvet
untuk spektrometer UV-Visible
yang harganya sekitar dua jutaan
per kuvet.
Alkali silikat

 Alkali silikat adalah satu-


satunya kaca yang
mengandung dua komponen
yang di publikasikan secara
komersial. Pada proses
pembuatannya pasir dan soda
dilebur bersama-sama, dan
hasilnya disebut Natrium
silikat. Larutan silikat soda
juga dikenal sebagai kaca larut
air (water soluble glass) dan
banyak dipakai sebagai adhesif
dalam pembuatan kotak-kotak
karton gelombang yang
memiliki sifat tahan api
Kaca soda gamping

 Kaca soda gamping


(soda-lime glass)
merupakan 95 persen
dari semua kaca yang
dihasilkan. Kaca ini
digunakan untuk
membuat segala macam
bejana, kaca lembaran,
jendela mobil dan
barang pecah belah
Kaca timbal

 Dengan menggunakan oksida timbal


sebagai pengganti kalsium dalam
campuran kaca cair, didapatlah kaca
timbal (lead glass). Kaca ini sangat
penting dalam bidang optik, karena
mempunyai indeks refraksi dan
dispersi yang tinggi. Kandungan
timbalnya bisa mencapai 82%
(densitas 8,0, indeks bias 2,2).
Kandungan timbal inilah yang
memberikan kecemerlangan pada
"kaca potong" (cut glass). Kaca ini
juga digunakan dalam jumlah besar
untuk membuat bola lampu, lampu
reklame neon, radiotron, terutama
karena kaca ini mempunyai tahanan
(resistance) listrik tinggi. Kaca ini
juga cocok dipakai sebagai perisai
radiasi nuklir
Kaca borosilikat

 Kaca borosilikat biasanya


mengandung 10 sampai 20%
B2O3, 80% sampai 87%
silika, dan kurang dari 10%
Na2O. Kaca jenis ini
mempunyai koefisien
ekspansi termal rendah, lebih
tahan terhadap kejutan dan
mempunyai stabilitas kimia
tinggi, serta tahanan listrik
tinggi. Kaca borosilikat juga
digunakan sebagai isolator
tegangan tinggi, dan
digunakan juga untuk lensa
teleskop seperti misalnya
lensa 500 cm di Mt. Palomer
(AS)
Kaca khusus

 Kaca berwarna ,
bersalut, opal,
translusen, kaca
keselamatan,
fitokrom, kaca optik
dan kaca keramik
semuanya termasuk
kaca khusus.
Komposisinya
berbeda-beda
tergantung pada
produk akhir yang
diinginkan
Serat kaca (fiber glass)

 Serat kaca dibuat dari


komposisi kaca khusus,
yang tahan terhadap
kondisi cuaca. Kaca ini
biasanya mempunyai
kandungan silika sekitar
55%, dan alkali lebih
rendah
Kaca Laminated

 Kaca laminated merupakan jenis kaca yang memiliki tingkat


keamanan dan perlindungan yang tinggi terhadap
penghuninya. Sehingga jika pada saat terjadi sesuatu hal yang
menyebabkan pecahnya kaca tersebut, maka kaca laminated
ini tidak akan berhamburan, tetapi hanya akan terjadi retak,
dan kaca laminated ini sangat sulit sekali untuk ditembus,
kaca laminated juga digunakan untuk atap kaca, dinding
kolam renang, skylight dan lain - lain.
Kaca motif (Pattern)

 Kaca motif (Pattern) ditujukan sebagai kaca decorative, kaca


jenis ini dapat digunakan sebagai partisi ruangan, shower
screen, furniture, desain interior, dll.Motif yang dipasarkan
beraneka ragam, begitu pula dengan ketebalan kaca yang
dipasarkan. Kaca motif ini tersedia dalam ketebalan 3mm,
5mm, dan 8mm.Tersedia juga motif dengan metalic.
Kaca Lengkung (Kaca Bending )

 Sejalan dengan berkembangnya desain arsitektur bangunan yang


mengarah pada bentuk-bentuk kontemporer, seperti bentuk
lengkung, maka kaca pun di tuntut untuk bisa memenuhi tuntutan
bentuk muka bangunan, sudut bangunan atau jendela
sudut,skylights, lemari panjang, perabotan dan dekorasi ruang
dalam anda.
 Proses kaca lengkung (Kaca Bending ) ini tergantung pada
ketebalan kaca,bentuk,ukuran dan lengkungnya
Kaca Bevel

 Bevel adalah sebuah sisi dari kaca dengan tepi miring. Istilah bevel
mengacu pada potongan yang dibuat pada sudut kurang dari 90
derajat. Bevel biasanya digunakan untuk menambah gaya dekoratif.
 Kaca bevel menangkap cahaya dengan cara yang unik,menciptakan
berbagai macam warna dan meningkatkan dampak visual dari kaca.
 Produsen jendela dan pintu sering menggunakan kaca miring untuk
meningkatkan desain sederhana.
 Pengaturan terampil dari kaca bevel,meningkatkan elemen desain
dekoratif baik daya tarik visual dan nilai akhir produk.
Kaca Cermin

 Cermin yang dibuat paling awal adalah kepingan


batu mengkilap seperti obsidian, sebuah kaca
volkanik yang terbentuk secara alami. Cermin benda
yang dapat memantulkan cahaya.
Gelas Kaca

Gelas adalah benda yang transparan, lumayan


kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia,
dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk
dengan permukaan yang sangat halus dan kedap
air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas
banyak digunakan di banyak bidang kehidupan.
Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang
tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan
bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau
dengan pemanasan.
Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan
memiliki kelebihan dibanding dengan material
lainnya, antara lain:
1. Sifat estetika atau keindahan
2. Sifat tembus pandang secara optik (transparan)
3. Sifat elastic
4. Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia
5. Namun kekurangan dari gelas adalah sifat nya
yang getas dan mudah pecah.
Proses Pembuatan Kaca
Langkah 1. Penyiapan Pasir Kuarsa

 Pasir kuarsa sering disebut pula sebagai pasir silika.


Pasir ini menjadi bahan baku utama dalam proses
pembuatan kaca. Pasir yang tidak mengandung besi
mampu menghasilkan potongan kaca yang
transparan. Sedangkan kandungan besi yang terlalu
banyak pada pasir ini bisa menyebabkan warna kaca
yang dihasilkannya akan menjadi kehijau-hijauan.
Jika Anda terpaksa menggunakan pasir kuarsa yang
mengandung besi, Anda bisa menambahkan sedikit
mangan dioksida untuk memperbaiki kualitas kaca
yang dihasilkan dari pasir tersebut
Langkah 2. Penambahan Natrium
Karbonat dan Kalsium Oksida

 Soda (natrium karbonat) berguna untuk


menurunkan suhu sesuai yang diinginkan pada saat
proses pembuatan kaca tengah berlangsung.
Sedangkan kalsium oksida berfungsi sebagai
pencegah adanya air yang melewati kaca ini. Anda
juga bisa menambahkan oksida magnesium atau
aluminium untuk meningkatkan daya tahan kaca.
Bahan-bahan aditif di atas tidak boleh ditambahkan
ke campuran adonan kaca lebih dari 26-30 persen.
Langkah 3. Penambahan Bahan-bahan
Kimia Tertentu

 Bahan-bahan kimia tertentu bisa ditambahkan ke


dalam adonan kaca agar karakteristik kaca yang
dihasilkannya sesuai dengan keinginan kita.
Penambahan paling banyak biasanya dilakukan
manakala kita ingin membuat kaca dekoratif.
Misalnya oksida berfungsi untuk menciptakan
kilauan pada permukaan kaca, mempermudah
pemotongan kaca, dan menurunkan titik lelehnya.
Sementara oksida lantanum mengandung manfaat
untuk membantu kaca dalam menyerap panas.
Langkah 4. Penambahan Bahan Kimia
Pemberi Warna

 Menariknya beberapa pengrajin kaca sengaja


menambahkan bahan-bahan kimia tertentu untuk
mengubah warna kaca sehingga tidak hanya
berwarna bening. Seperti yang sudah kami sebutkan
sebelumnya, kandungan besi pada pasir kuarsa
menyebabkan kaca yang dihasilkannya akan
berwarna kehijau-hijauan. Sedangkan sulfur mampu
memberikan warna kekuning-kuningan atau
kecokelat-cokelatan tergantung jumlah yang
digunakan. Untuk membuat warna kehitam-
hitaman, Anda bisa menambahkan karbon dalam
jumlah tertentu.
Langkah 5. Persiapan Proses Pembuatan

 Bahan-bahan dasar pembentuk kaca lantas


dimasukkan ke dalam wadah khusus yang bersifat
tahan panas. Jangan lupa tambahkan pula bahan-
bahan kimia aditif untuk menciptakan kesan
tertentu pada kaca yang ingin dibuat. Jika Anda
menginginkan kaca yang berwarna bening
sempurna, kuncinya terletak pada tingkat
kemurnian pasir kuarsa yang digunakan.
Langkah 6. Pemasakan Bahan Menjadi
Cairan

 Proses pemasakan bahan-bahan pembentuk adonan


kaca biasanya dilakukan menggunakan tungku gas
atau listrik. Semua campuran bahan tadi umumnya
akan mencair pada suhu lebih dari 2.300 derajat
celsius. Untuk menghindari terjadinya kecacatan
produk, suhu ini lantas diturunkan hingga mencapai
1.500 derajat celsius menggunakan natrium
karbonat.
Langkah 7. Penyeragaman Cairan Kaca
dan Gelembung

 Agar adonan kaca yang tengah dimasak memiliki


sifat yang homogen, maka pengadukan harus
senantiasa dilakukan secara berkala dengan gerakan
yang konsisten. Penambahan bahan-bahan kimia
seperti natrium klorida, natrium sulfat, atau
antimon oksida dapat membantu proses pembuatan
kaca tersebut
Langkah 8. Pencetakan Cairan Kaca

 Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk


membentuk kaca sesuai yang kita inginkan. Salah
satunya adalah menuangkan cairan kaca yang sudah
jadi ke dalam cetakan khusus. Metode ini pertama
kali diperkenalkan oleh Bangsa Mesir dan masih
tetap diaplikasikan hingga saat ini. Mengingat cairan
kaca panas ini mudah sekali mengalami penurunan
suhu dan berubah menjadi padat, langkah ini harus
dilakukan secara cepat dengan perhitungan yang
sangat akurat.
Langkah 9. Pendinginan Kaca

 Setelah dipastikan desain kaca yang dibuat telah


sesuai dengan keinginan kita, selanjutnya adalah
mendinginkan kaca tersebut. Anda cukup
mendiamkan cairan kaca tadi selama beberapa saat
di tempat yang aman. Sekali lagi kami ingatkan
bahwa cairan kaca yang panas mudah sekali dingin
dan berubah wujud menjadi padat.
Langkah 10. Pembersihan Kaca

 Proses mensterilkan kaca disebut annealing. Proses


ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh titik
rawan yang mudah pecah yang mungkin terbentuk
selama proses pembuatan kaca tersebut
berlangsung. Setelah proses ini selesai dikerjakan,
berikutnya Anda bisa mengolah kaca ini sedemikian
rupa seperti menghias atau meningkatkan
ketebalannya.

Anda mungkin juga menyukai