Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Perkembangan Penggunaan Katalis di Industri


Katalis memegang peranan penting dalam perkembang industri. Kini hampir semua
produk yang dihasilkan oleh industri memanfaatkan katalis pada proses pembuatannya.
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi. Suatu katalis berperan dalam reaksi
tapi bukan sebagai pereaksi atau produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis
dalam fase reaksinya dapat digolongkan menjadi katalis homogen dan heterogen.
Penerapan Konsep katalis dalam industri salah satunya pada indstri pembuatan
ammonia menurut proses Haber Bosch. Dalam pembuatan gas ammonia dilakukan dengan
mereaksikan gas nitrogen dengan gas hidrogen. Proses Haber Bosch semula dilangsungkan
pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm. Dengan katalisator
yaitu Fe2O3. Katalis ini mempercepat laju reaksinya dengan cara mengadsorbsi zat-zat
pereaksi pada permukaannya.
Pada industri pangan khusunya industri roti digunakan katalisator yaitu enzim zimase
yang emerupakan biokatalis. Ragi ditambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam
adonan terurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
Pada proses cracking minyak bumi. Secara garis besar reaksi cracking adalah reaksi
pemutusan ikatan C-C dari suatu senyawa hidrokarbon. Cracking dibagi menjadi dua jenis
Cracking Thermal dan Cracking Catalitic. Cracking katalis bertujuan mengurangi kebutuhan
energi yang cukup besar serta menghasilkan produk dengan selektifitas yang tinggi.
Cracking katalis dalam industri minyak bumi umumnya merupakan katalis heterogen atau
padatan dengan luas permukaan dan keasaman yang tinggi serta stabilitas termal yang
cukup besar contohnya g-alumina, silika alummina, dan zeolit. Umumnya reaksi dari proses
cracking katalitik menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium. Awalnya katalis
yang memiliki sidat asam akan menambahkan proton ke dalam molekul olevin atau menarik
ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium.
1. Aplikasi Penggunaan Katalis Homogen di Bidang Industri Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--
alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan
bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak
sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak
dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuangasam lemak bebas. Setelah melewati
proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki
sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat
menggantikannya dalam banyak kasus.
Proses pembuatan biodiesel selama ini dengan alkohol dengan minyak tumbuhan
menggunakan katalis homogen berupa NaOH atau KOH. Namun proses pembuatan
biodiesel secara konvesional memiliki beberapa kelemahan, diantaranya terbentuknya
produk samping berupa sabun, rumitnya pemisahan produk biodiesel yang dihasilkan
dengan katalis.
2. Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch
Dalam proses pembuatannya banyak diterapkan prinsip dalam ilmu kimia,
diantaranya sifat-sifat larutan, kelarutan, kejenuhan larutan, konsentrasi larutan,
dansebagainya. Semua itu termasuk factor yang harus diperrhatikan dalam
proses pembuatan minuman olahraga itu. Dengan mengetahui cara proses pembuatan
yang baik dari minuman-meinuman olahraga tersebut serta kandungan-kandungan
yangsebaiknya ada dan ditiadakan di dalamnya maka siswa dapat memilah produk
yanglebih layak untuk dikonsumsi. Lebih jauhnya ketika mereka terjun ke masyarakat
atau berkecimpung di dunia yang berhubungan dengan produksi minuman sejenis itu
maka produk yang dihasilkan itu akan lebih baik dan berkualitas daripada yang
sebelumnyadikenal olehnya.
Penerapan laju reaksi dalam industry kimia dapat ditemukan pada penggunaan
katalis pada industry pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch . Dalam
pembuatan gas ammonia dilakukan dengan mereaksikan gas nitrogen dengan gas
hidrogen Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun
demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber alam
yang penting ialah NaNO3 yang disebut Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan
senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak.
Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan
proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen
dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah menjadi
senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat.
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz
Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan
amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang
insinyur kimia juga dari Jerman.
Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk
ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi.
Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada
suhu 500oC sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu
akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu
sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu Fe2O3 Katalis
ini mempercepat laju reaksinya dengan cara mengadsorbsi zat-zat pereaksi pada
permukaannya.
Seiring dengan kemajuan teknologi, digunakanlah tekanan yang jauh lebih besar,
bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk
segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi
(dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas
dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia.
3. Dalam industri roti
Katalis yang digunakan dalam pembuatan roti adalah enzim zimase yang
merupakan bio katalis.Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian
pengembangan roti.Ragi di tambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam
adonanterurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
Penguraian berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi. Pada
proses ini, CO berfungsi mengembangkan adonan roti.Banyaknya rongga kecil pada roti
membuktikan terjadinya gelembung CO saat peragian
4. Perengkahan Minyak Bumi ( CRACKING)
CRACKING dalam bahasa Indonesia sering juga diterjemahkan sebagai
perengkahan. Secara garis besar reaksi perengkahan adalah reaksi pemutusan ikatan C-C
dari suatu senyawa hidrokarbon. Perengkahan dibagi menjadi dua jenis yaitu
perengkahan termal (Thermal cracking) dan perengakahan katalitik (Catalytic cracking).
Perengakahan termal pemutusan ikatan C-C dapat berlangsung sebagai akibat kenaikan
temperatur yang tinggi, sedangkan pada perengkahan katalitik, reaksi pemutusan C-C
berlangsung dengan peran serta katalis dalam reaksi.
Sejak 1940 cracking adalah proses penting dalam industri minyak bumi. Proses
ini digunakan untuk memproduksi gasolin (fraksi bensin dan kerosin) dari minyak berat
atau crude oil. Proses dapat berlangsung melalui dua mekanisme yaitu mekanisme
radikal yang dilakukan secara termal (dengan temperatur tinggi) atau secara katalitik.

Anda mungkin juga menyukai