Katalis memegang peranan penting dalam perkembang industri. Kini hampir semua produk yang dihasilkan oleh industri memanfaatkan katalis pada proses pembuatannya. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi atau produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dalam fase reaksinya dapat digolongkan menjadi katalis homogen dan heterogen. Penerapan Konsep katalis dalam industri salah satunya pada indstri pembuatan ammonia menurut proses Haber Bosch. Dalam pembuatan gas ammonia dilakukan dengan mereaksikan gas nitrogen dengan gas hidrogen. Proses Haber Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm. Dengan katalisator yaitu Fe2O3. Katalis ini mempercepat laju reaksinya dengan cara mengadsorbsi zat-zat pereaksi pada permukaannya. Pada industri pangan khusunya industri roti digunakan katalisator yaitu enzim zimase yang emerupakan biokatalis. Ragi ditambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonan terurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Pada proses cracking minyak bumi. Secara garis besar reaksi cracking adalah reaksi pemutusan ikatan C-C dari suatu senyawa hidrokarbon. Cracking dibagi menjadi dua jenis Cracking Thermal dan Cracking Catalitic. Cracking katalis bertujuan mengurangi kebutuhan energi yang cukup besar serta menghasilkan produk dengan selektifitas yang tinggi. Cracking katalis dalam industri minyak bumi umumnya merupakan katalis heterogen atau padatan dengan luas permukaan dan keasaman yang tinggi serta stabilitas termal yang cukup besar contohnya g-alumina, silika alummina, dan zeolit. Umumnya reaksi dari proses cracking katalitik menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium. Awalnya katalis yang memiliki sidat asam akan menambahkan proton ke dalam molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium. 1. Aplikasi Penggunaan Katalis Homogen di Bidang Industri Biodiesel Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-- alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuangasam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Proses pembuatan biodiesel selama ini dengan alkohol dengan minyak tumbuhan menggunakan katalis homogen berupa NaOH atau KOH. Namun proses pembuatan biodiesel secara konvesional memiliki beberapa kelemahan, diantaranya terbentuknya produk samping berupa sabun, rumitnya pemisahan produk biodiesel yang dihasilkan dengan katalis. 2. Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch Dalam proses pembuatannya banyak diterapkan prinsip dalam ilmu kimia, diantaranya sifat-sifat larutan, kelarutan, kejenuhan larutan, konsentrasi larutan, dansebagainya. Semua itu termasuk factor yang harus diperrhatikan dalam proses pembuatan minuman olahraga itu. Dengan mengetahui cara proses pembuatan yang baik dari minuman-meinuman olahraga tersebut serta kandungan-kandungan yangsebaiknya ada dan ditiadakan di dalamnya maka siswa dapat memilah produk yanglebih layak untuk dikonsumsi. Lebih jauhnya ketika mereka terjun ke masyarakat atau berkecimpung di dunia yang berhubungan dengan produksi minuman sejenis itu maka produk yang dihasilkan itu akan lebih baik dan berkualitas daripada yang sebelumnyadikenal olehnya. Penerapan laju reaksi dalam industry kimia dapat ditemukan pada penggunaan katalis pada industry pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch . Dalam pembuatan gas ammonia dilakukan dengan mereaksikan gas nitrogen dengan gas hidrogen Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat. Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu Fe2O3 Katalis ini mempercepat laju reaksinya dengan cara mengadsorbsi zat-zat pereaksi pada permukaannya. Seiring dengan kemajuan teknologi, digunakanlah tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. 3. Dalam industri roti Katalis yang digunakan dalam pembuatan roti adalah enzim zimase yang merupakan bio katalis.Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan roti.Ragi di tambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonanterurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Penguraian berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi. Pada proses ini, CO berfungsi mengembangkan adonan roti.Banyaknya rongga kecil pada roti membuktikan terjadinya gelembung CO saat peragian 4. Perengkahan Minyak Bumi ( CRACKING) CRACKING dalam bahasa Indonesia sering juga diterjemahkan sebagai perengkahan. Secara garis besar reaksi perengkahan adalah reaksi pemutusan ikatan C-C dari suatu senyawa hidrokarbon. Perengkahan dibagi menjadi dua jenis yaitu perengkahan termal (Thermal cracking) dan perengakahan katalitik (Catalytic cracking). Perengakahan termal pemutusan ikatan C-C dapat berlangsung sebagai akibat kenaikan temperatur yang tinggi, sedangkan pada perengkahan katalitik, reaksi pemutusan C-C berlangsung dengan peran serta katalis dalam reaksi. Sejak 1940 cracking adalah proses penting dalam industri minyak bumi. Proses ini digunakan untuk memproduksi gasolin (fraksi bensin dan kerosin) dari minyak berat atau crude oil. Proses dapat berlangsung melalui dua mekanisme yaitu mekanisme radikal yang dilakukan secara termal (dengan temperatur tinggi) atau secara katalitik.