Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Pengetahuan Bahan Kontruksi Teknik Kimia dan Korosi Kaca

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan Konstruksi Teknik Kimia dan Korosi

Disusun oleh :

Kelompok 2011A

Yoel Laksmito Aji Rachmanto Aji Bayu Kurniawan

( 21030111060050 ) ( 20130111060051 ) ( 21030111060052 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat serta karunia sehingga tugas kelompok mata kuliah Pengetahuan Bahan Kontruksi Teknik Kimia dan Korosi untuk pembuatan makalah yang berjudul kaca ini selesai. Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan Kontruksi Teknik Kimia dan Korosi pada semester 2 PSD III Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro tahun 2010/2011

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Heny Kusumayanti, ST, MT selaku dosen pengampu mata kuliah Pengetahuan Bahan Kontruksi Teknik Kimia dan Korosi yang telah membimbing serta memberi perhatian kepada mahasiswa. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman, kerabat, dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah sukarela dan ikhlas membantu menyelesaikan penulisan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan makalah ini. Semoga Makalah ini senantiasa memberikan manfaat bagi pembaca.

Semarang, Maret 2011

Tim Penyusun

DAFTAR ISI Halaman Judul......1 Kata Pengantar..2 Daftar Isi...3 Bab I Pendahuluan ...4 I.1 Latar belakang.. ...4 I.2 Perumusan masalah...4 I.3 Tujuan.......................4 Bab II Isi. ..5 II.1.Kaca............................................................................5 II..2 Sifat-Sifat dan karasteristik Kaca.................................. 5

II.3 Jenis-jenis kaca...................................................................7 II.4 Bahan baku Pembuatan Kaca.............................................9 II.5.Proses Pembuatan Kaca ....................................................11

Bab III Penutup.................................................................................... 13 III.1. Kesimpulan......................................................................13 III.2. Saran....................................................................13 Daftar Pustaka. .....14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kaca, suatu benda yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hampir di semua tempat pasti terpajang kaca. Entah itu kaca cermin, kaca spion kendaraan dan lain-lain. Banyak cerita yang menyebutkan , sejak tahun 6000 hingga 5000 sebelum masehi, bangsa mesir sudah membuat perhiasan dari kaca, hingga tahun 2000 sebelum masehi, dimulai membuat barang-barang tembikar. Sementara pada zaman Romawi bahan kaca lebih banyak digunakan untuk botol dan gelas. Kaca jendela baru dimulai pada abad ke dua masehi, berkembang menjadi seni kaca berwarna pada abad ke-12. Negeri yang terkenal saat itu sebagai pembuat kaca adalah Venice di Italia. Hingga tahun 1900 an proses pembuatan kaca merupakan keahlian yang dirahasiakan namun masih berdasarkan pada pengalaman dan coba-coba. Kaca merupakan materi bening dan transparan (tembus pandang) yang biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida (SiO2), yang secara kimia sama dengan kuarsa (bahasa Inggris: kwarts). Biasanya dibuat dari pasir silika. Namun, banyak dari kita yang belum tahu bagaimana kaca itu di buat, padahal setiap hari kita menggunakannya. Oleh karena itulah, penulis akan mengangkat materi tentang kaca dan proses pembuatannya dalam makalah ini.

I.2 Perumusan Masalah Dari persoalan di atas, rumusan masalahnya adalah: 1.2.1 Apa saja sifat dan karasteristik kaca ? 1.2.2 Apa saja bahan baku yang digunakan untuk membuat kaca ? 1.2.3 Bagaimana proses pembuatan kaca ?

I.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui penjelasan tentang kaca .

1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Mengetahui sifat dan karasteristik kaca. 1.3.2.2 Mengetahui bahan bahan pembuatan kaca. 1.3.2.3 Mengetahui proses pembuatan kaca

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kaca Kaca adalah amorf (non kritalin) material padat yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya rapuh. ,kaca merupakan salah satu material yang relative mudah di daur ulang karena dapat dilebur untuk dibuat menjadi produk baru. Kaca memainkan peran penting dalam ilmu pengetahuan dan industri. Karena struktur kimianya, fisik, dan khususnya sifat optik kaca cocok untuk aplikasi optik dan bahan Optoelektronik, peralatan laboratorium, isolator termal, bahan penguat, dan seni kaca (seni, kaca studio).

Gambar 2.1 Kaca

Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.

Hasil daur ulang kaca digunakan untuk membuat fiberglass, batu kaca, dan ubin. Daur ulang kaca lebih hemat dibandingkan membuat kaca baru dari materi mentah. Daur ulang kaca juga dapat mengurangi kerusakan lingkungan akibat penambangan pasir, soda, dan batu gamping.

2.2 Sifat dan Karasteristik Kaca Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah: a. Padatan amorf (short range order). b. Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair. c. Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu) d. Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s) e. Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium. f. Efektif sebagai isolator. g. Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan. h. Massa jenis kaca berkisar antara 2 hingga 8,1 g/cm3. i. Kekuatan tekannya 6000 hingga 21 kg/cm2. j. Kekutan tariknya 1 hingga 300 kg/cm2. k. Titik pelembekan kaca berkisar antara 500 hingga 1700 C. l. Muai panjang untuk kaca berkisar antara 5,5.10-7 hingga 150.10-7 per derajat celcius. ( Dian : 2003 ) 2.3 Jenis-jenis kaca dan kegunaannya. 2.3.1 Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara salah kaprah, kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai

kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar dua jutaan per kuvet.

2.3.2 Alkali silikat. Alkali silikat adalah satu-satunya kaca dua komponen yang secara komersial, penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama, dan hasilnya disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai kaca larut air (water soluble glass) banyak dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton

gelombang serta memberi sifat tahan api.

2.3.3 Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95 % dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah belah.

2.3.4. Kaca timbal. Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti kalsium dalam campuran kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead glass). Kaca ini sangat penting dalam bidang optik, karena mempunyai indeks refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan kecemerlangan pada kaca potong (cut glass). Kaca ini juga digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.

2.3.5 Kaca borosilikat. Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80% sampai 87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap

kejutan dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex. Kaca borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).

2.3.6 Kaca khusus. Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca

keselamatan,fitokrom, kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang diinginkan. 2.3.7 Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan terhadap kondis cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.
( Austin, Goerge T. 1984 )

2.4 Proses Pembuatan Kaca 2.4.1 Bahan Baku Pembuatan Kaca 2.4.1.1 Dolomite (CaO.MgO.H2O ) Dolomite digunakan sebagai sumber CaO dan MgO. Dolomite ini biasanya berupa mineral tambang berwarna putih. Penggunaan dolomite sangat penting karena dapat mempermudah peleburan (menurunkan temperatur peleburan) serta mempercepat proses pendinginan kaca.

Gambar 2.2 Dolomit 2.4.1.2 Soda Ash

Soda Ash adalah senyawa kimia berbentuk bubuk putih dengan rumus Na2CO3 ( natrium karbonat). Soda Ash ini digunakan sebagai sumber Na2O dan K2O. Fungsi dari Na2O adalah menurunkan titik lebur. Secara umum, penggunaan Soda Ash adalah mempercepat pembakaran, menurunkan titik lebur, mempermudah pembersihan gelembung dan mengoksidasi besi.

Gambar 2.3 Soda Ash 2.4.1.3 Pasir Silika Pasir Silika merupakan bahan utama. Pasir silika

merupakan sumber dari SiO2. Pasir silika yang digunakan sebagai bahan baku kaca adalah pasir silika yang tidak banyak mengandung pengotor, baik dari bahan organik maupun bahan anorganik. Pasir silika berguna untuk membentuk cairan gelas yang sangat kental yang memiliki ketahanan terhadap perubahan temperatur yang mendadak.

Gambar 2.2 Pasir Silikat

2.4.1.4 Cullet Cullet adalah pecahan-pecahan kaca, didapatkan dari kacakaca bekas dan produk kaca gagal selama proses. Cullet

10

merupakan sisa sisa dari pecahan kaca yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku utama dari produksi kaca. Tujuan dari penggunaan cullet ini adalah mengurangi 3 bahan baku utama di atas sehingga biaya produksi dapat semakin kecil. Komposisi kimia dari cullet sama dengan komposisi kimia kaca yang diproduksi. Selain itu, penggunaan cullet ini dapat memperkecil melting point atau titik lebur dari pembuatan kaca, sehingga dapat menghemat penggunaan bahan bakar.

Gambar 2.5 Cullet Bahan baku kaca tidak hanya terdiri dari 3 bahan di atas, tapi ada juga bahan pendukung lainnya, seperti Feldspar, Calumite, Sodium Nitrate, Blue Dust, Nickel Oxide, Cobalt Oxide, Salt Cake, Nepheline dan Sodium Selenite. Feldspar digunakan sebagai sumber alumina (Al2O3) dan besi (Fe). Feldspar yang digunakan harus memiliki kemurnian cukup tinggi dan mudah melebur. Feldspar meleleh pada suhu 1100oC 1200oC. Alumina berfungsi untuk meningkatkan elastisitas dan kekuatan kaca terhadap lingkungan, sedangkan Fe digunakan untuk memberikan bias kehijauan sehingga dapat menaikkan persen transmitan dari kaca. Sumber Al2O3 dan Fe dapat diperoleh juga dari Nepheline dan Blue Dust. Kaca dapat juga diwarnai dengan menambahkan oksida oksida pewarna. Akan tetapi, bahan bahan pewarna ini hanya digunakan sedikit sekali dalam komposisi kaca. Bahan pewarna yang digunakan untuk menghasilkan kaca berwarna hitam adalah Blue Dust, Cobalt Oxide, dan Nickel Oxide. Untuk menghasilkan kaca berwarna coklat digunakan bahan pewarna Blue Dust, Cobalt
11

Oxide, Sodium Selenite. Bahan pewarna yang digunakan untuk menghasilkan kaca berwarna biru adalah Blue Dust, dan Cobalt Oxide. ( Damar : 2002 )

2.4.2 Proses Pembuatan Kaca


Pencampuran pasir silika dengan soda ash dan kapur dengan oksida timah Pencampuran kembali oleh cullet, dolomit dan saltcake, kemudian campuran dilelehkan dalam tungku pembakaran Setelah menyatu dan mencair, lalu dialirkan ke dalam sebuah ruang terapung

Kaca akan mengapung di atas lelehan timah dan mendinginkannya

Setelah agak dingin, kaca dialirkan ke pipa air yang dingin. Lalu dilakukan penyemprotan air pada kaca Jika benar-benar sudah dingin, baru dipotong sesuai kebutuhan

Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut: Na2SO3 + SiO2 CaCO3 + SiO2 Na2SO4 + SiO2 + C Na2O.SiO2 + CO2 CaO.SiO2 + CO2 Na2O.SiO2 + SO2 + SO2 + CO

Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30 tahun terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90 % kaca yang diproduksi di dunia.
Sumber : ( Barsounan, Michael. 1997) .

12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Kaca adalah amorf (non kritalin) material padat yang bening dan transparan (tembus pandang). Kaca memilki beberapa sifat diantaranya Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair. Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu). Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida.. Efektif sebagai isolator. Jenis kaca antara lain kaca soda gamping, kaca timbal, sampai fiber glass. Bahan Baku pembuatan kaca yang utama adalah pasir silikat, soda ash, dolomit, dan cullet. Prinsip pembuatan kaca adalah pencampuran bahan , lalu dipanaskan hingga meleleh untuk kemudian didinginkan.

3.2 Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang kaca. baik dari sifat, maupun jenis hingga pembuatan kaca.

13

Daftar Pustaka

1. Austin,

Goerge

T.

1984.

SHEREVES

CHEMICAL

PROCESS

INDUSTRIES.The Mc-Graw Hill inc. 2. Barsounan, Michael. 1997. FUNDAMENTALS OF CERAMIC. The McGraw Hill inc. Singapore. 3. Damar 2003.Pengetahuan umum tentang kaca. http://damzone89.wordpress.com/2011/06/17/pengetahuan-umum-tentangkaca/. Jumat 13/04/2012 pukul 6 : 59 AM 4. Dian. 2002. Jenis-jenis kaca dan aplikasinya. http://industri15dian.blog.mercubuana.ac.id/2011/01/14/jenis-jenis-kacadan-aplikasinya/. Jumat 13/04/2012 pukul 6 : 59 AM.

14

Anda mungkin juga menyukai