Anda di halaman 1dari 10

PROSES KERAMIK DAN KACA

KELOMPOK 10

Riana Safrida 180140165


Anggieta Putri 190140106
Material teknik saat ini mengalami perkembangan yang begitu pesat.
Perkembangan tersebut meliputi di dalam struktur, komposisi, sifat-sifat fisik dan
mekanik. Sifat-sifat fisik yaitu berkaitan dengan berat jenis material tersebut,
sedangkan sifat mekanik berkaitan dengan kemampuannya untuk digunakan di dalam
produk teknik. Para engineer material sedang giat-giatnya mengadakan penelitian
terhadap bahan-bahan yang terbuat dari pada non metal. Salah satunya adalah
keramik.
Salah satu produksi keramik adalah porselin dan kaca. Porselin adalah bahan
isolasi kelompok keramik yang sangat penting dan luas penggunaannya, untuk
mendapatkan sifat-sifat listrik dan sifat mekanis yang baik pada porselin harus
dipilih suhu pemrosesan bahan isolasi yang sesuai.
1. KACA

Kaca merupakan materi bening dan transparan (tembus pandang)


yang biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon
dioksida(SiO2), yang secara kimia sama dengan kuarsa (bahasa Inggris:
kwarts). Biasanya dibuat dari pasir. Suhu lelehnya adalah 2000 Derajat
Celcius. Jenis kaca yang paling umum di kenal dan yang telah digunakan
sejak berabad-abad silam sebagai jendela dan gelas minum adalah kaca
soda kapur, yang terbuat dari 75% silica (SiO2) ditambah Na2O, CaO, dan
sedikit aditif lain.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida
anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi
dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya.
Kegunaan Produk

a) Pembuatan bola lampu, tabung elektronik, penyangga filament


b) Untuk bahan dielektrik pada kapasitor.
c) Untuk membuat berbagai isolator. Misalnya isolator penyangga, isolator antena, isolator len,
dan isolator bushing.
d) Pelapisan logam. Salah satu jenis kaca adalah enamel (bukan enamel vernis). Enamel
dalam hal ini dapat digunakan untuk pelapisan logam atau benda lain sejenisnya.
e) Fiber Optic (Serat optik) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
f) Bahan pembentuk gelas
g) Bahan Stabilizer
h) Komponen sekunder

Bahan Baku Pembuatan Kaca


Bahan pembentuk gelas
1. Pasir kuarsa/silika dengan kemurnian SiO2 99.1 – 99.7%
2. Sodium karbonat/soda abu (Na2CO3)
3. Asam borat/borax
4. Phosfor pentaoksida
5. Dolomit (CaCO3.MgCO3)
Contoh Industri Kaca

Berikut ini adalah beberapa contoh industri kaca, yaitu :


a) PT Asahimas Flat Glass Tbk
PT Asahimas Flat Glass Tbk merupakan Perusahaan ModalcAsing (PMA) yang berdiri pada tahun
1971, dan merupakan bagian dari Asahi Glass Co.Ltd, yang merupakan salah satu produsen kaca
terbesar di dunia. Kapasitas produksi PT Asahimas Flatt Glass saat ini adalah sebesar 570.000 ton
per tahun untuk kaca datar, 4,5 juta m3 kaca pengaman dan 2,4 juta m3 untuk kaca cermin. Dengan
kapasitas sebesar ini Asahimas merupakan salah satu industri kaca terbesar di Asia Tenggara.
b) PT. Mulia Glass
PT Mulia Glass dan PT Mulia Keramik Indah Raya,merupakan anak perusahaan dari PT Mulia
Industrindo Tbk yang berdiri pada 5 November 1986. PT Mulia Glass sendiri didirikan pada tahun
1989 dan memproduksi berbagai jenis kaca antara lain Float glass, glass container, safety glass dan
glass block.Produksi float glass Mulia Glass telah diekspor ke lebih dari 50 negara, dan volumenya
ekspornya telah mencapai 65% dari total produksinya. Sementara itu produksi yang lain yaitu glass
container lebih banyak dipasarkan untuk kebutuhan domestik sebagai kemasan consumer goods
dan industri obat-obatan. Saat ini Mulia Glass memproduksi float glass sebanyak 612.500 ton/
tahun, kemudian glass container 140.000 ton per tahun, glass blok 45.000 ton per tahun dan safety
glass 120.000 set.
2. Keramik
Keramik berasal dari tanah liat yang mengandung aluminium
silikat, kemudian aluminium silikat ini direaksikan dengan plastik kaolin, felspar, kwarsa dan
campuran ini dipanaskan pada tempat pembakaran dengan suhu yang diatur. Komposisi
bahan bakunya adalah: 50% tanah liat, 25% felspar, 25% kwarsa. Isolator yang dihasilkan
harus keras, permukaannya halus/licin dan bebas dari sifat perembesan. Kehalusan bahan
pada permukaan akan membebaskan isolator dari jejak air. Sifat menyerap pada bahan
isolator akan menurunkan kekuatan dielektrik, dan adanya kotoran ataupun gelembung udara
di dalam bahan isolator juga akan mengakibatkan penurunan kekuatan dielektrik.

Jika bahan isolasi diproduksi pada suhu yang rendah maka sifat mekaniknya akan menjadi
lebih baik, tetapi bahan tersebut bersifat menyerap air dan ketika bahan tersebut digunakan,
kondisinya mungkin akan memburuk. Sebaliknya jika bahan isolasi diproduksi pada suhu
yang lebih tinggi, sifat menyerapnya akan berkurang, tetapi bahan isolasi tersebut menjadi
rapuh.
Kegunaan Produk
a) Keramik cukup aman digunakan sebagai wadah makanan, terutama yang bersuhu
tinggi
b) Di Gunakan peralatan makan karena menggunakan plastik, zat kimia yang terdapat
pada plastik dapat mengkontaminasi makanan.
c) Untuk mempercantik tata ruang meja.
d) Penggunaan porselin sebagai isolator , Penggunaan isolator dan porselin antara lain:
isolator tank, isolator penyangga, rol.

Bahan Baku Pembuatan Keramik


Komposisi keramik terdiri dari :
a) kaolin,
b)feldspar,
c) silica,
d) fluks dan
e) logam pewarna.
Masing-masing bahan ini mempunyai komposisi dan kegunaan yang berbeda beda
saling mendukung untuk memberi bentuk terhadap keramik.
Bahan ini ditambahkan untuk memberi warna pada keramik.

Bahan pewarna dalam keramik adalah :


1. Titanium untuk memberi warna kuning dan dapat digunakan
untuk membuat bahan menjadi lebih opaq.
2. Kobalt untuk memberi warna kebiru – biruan.
3. Besi untuk memberi warna kecoklat – coklatan
4. Timah dan emas untuk memberi warna merah jambu.
5. Emas metalik untuk memberi warna bayangan merah
kecoklatan.
6. Platina untuk memberi warna keabu – abuan.
Pembuatan Keramik

Tanah liat khusus misalnya tanah liat Cina dan tanah liat yang sudah diolah
digunakan pada pabrikasi porselin setelah dicampur dengan kuarsa. Proses
pembuatan perangkat dari porselin secara garis besar adalah sebagai berikut:
Setelah tanah liat dibersihkan dan kotorankotoran misalnya : kerikil; kemudian
dicampur dengan air hingga homogen (tetapi tidak terlalu amen seperti bubur).
Selanjutnya adalah tahap pembentukan yaitu dengan putaran, penekanan, cetakan
dan ekstrusi. Selanjutnya setelah perangkat terbentuk, dikeringkan lalu diadakan
pelapisan dengan gelas (glazing) dan terakhir adalah tahap pembakaran.
Terdapat 2 macam oven untuk pembakaran porselin yaitu jenis
pemanggang (kiln) dan jenis terowongan:

a) Oven jenis pemanggang .


Pada oven jenis pemanggang proses pembakaran dan pendinginan
dilakukan secara serentak untuk beberapa benda kerja. Untuk industri
kecil, oven ini tepat digunakan.
b) Oven jenis terowongan.
Oven jenis ini penampangnya seperti ditunjukkan pada Gambar di
bawah. Dalam oven ini benda yang dipanaskan dilewatkan melalui
oven secara perlahan-lahan. Panjang oven ini dapat mencapai 100
meter, terdiri dan 3 bagian proses yaitu daerah pemanasan, daerah
pemanggang dan derah pendinginan. Suhu tertinggi adalah di daerah
tengah yaitu daerah pemanggang dan bagian pinggir lebih dingin.
Sekian Presentasi Kami
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai