Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATERIAL SAINS

KOMPOSIT SECARA MEKANIK

Dosen Pengajar:
Dara Nurfika Sari, ST., M. Pkim

Disusun Oleh :
Kelompok 4

Annisa Aulia NIM. 180140175


Ulfia Fitrah NIM. 190140128
Riska Dwi Safira NIM. 190140122

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Komposit Secara Mekanik” dengan
lancar. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kimia, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan ke arah kesempurnaan. Terimakasih.

Lhokseumawe, 2021

Kelompok
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Komposit
2.2 Definisi Komposit
2.2.1 Paduan Komposit
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Komposit
2.4 Sifat Mekanik
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah komposit diartikan sebagai penggabungan dua material atau lebih secara
“makroskopis”. Makroskopis sendiri menunjukkan bahwa material pembentuk dalam
komposit masih terlihat seperti aslinya, suatu hal yang berbeda dengan penggabungan dalam
alloy (paduan), yang material pembentuknya sudah tidak terlihat lagi. Tujuan
dari penggabungan tersebut tidak hanya untuk memperoleh sifat aditif dari
material pembentuknya tetapi terutama untuk memperoleh sifat sinergisnya.
Dalam prakteknya komposit terdiri dari suatu bahan utama (matrik-matrik) dan
suatu jenis penguatan (reinforcement) yang ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan
kekakuan matrik. Penguatan ini biasanya dalam bentuk serat (fiber). Komposit
merupakanteknologi rekayasa material yang banyak dikembangkan dewasa ini karena
material kompositmampu mengabungkan beberapa sifat material yang berbeda
karakteristiknya menjadi sifat yang baru dan sesuai dengan disain yang direncanakan.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan pokok yang dibahas dalam makalah ini adalah diantaranya sebagai
berikut.
1.      Sejarah komposit?
2.      Apa yang dimaksud komposit secara mekanik?
3.      Kekurangan dan Kelebihan komposit?
4.      Apa saja siifat mekanik?

I.3            Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu diantaranya adalah:
1.      Menjelaskan pengertian dari komposit secara mekanik
2.      Menjelaskan kepada pembaca kekurangan dan kelebihan komposit
3.      Menjelaskan sifat-sifat mekanik.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Komposit


Sebenarnya komposit sudah ada sejak dahulu, ini dapat kita lihat manusia
dulu telah berusaha untuk manciptakan berbagai produk yang terdiri dari gabungan lebih dari
satu bahan untuk menghasilkan suatu bahan yang lebih kuat, contohnya penggunaan jerami
pendek untuk menguatkan batu bata di mesir, panah orang mongolia yang menggabungkan
kayu, otot binatang, sutera, dan pedang samurai jepang yang terdiri dari banyak lapisan
oksida besi yang berat dan liat. Tetapi dengan kemajuan zaman maka manusia mulai berfikir
untuk mengoptimalkan nilai efisiensi terhadap suatu produk. Maka para ahli mulai menyadari
bahwa material tunggal (homogen) memiliki keterbatasan baik dari sisi mengadopsi desain
yang dibuat maupunkondisi pasar. Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan
kombinasi sifat-sifat yang luar biasa yang tidak boleh dicapaioleh bahan-bahan lazim seperti
logam besi, keramik, dan bahan polimer. Ini dapat kita lihat dari bagi bahan yang diperlukan
untuk penggunaandalam bidang angkasa lepas, perumahan, perkapalan, kendaraan
danindustri pengangkutan. Bidang-bidang tersebut membutuhkan density yang rendah,
flexural, dan tensile yang tinggi, viskosity yang baik danhentaman yang baik.

2.2 Definisi Komposit


Komposit adalah struktur yang dibuat dari bahan-bahan yang berbeda-beda, ciri-
cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk sepenuhnya. Komposit adalah suatu
material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga dihasilkan material
komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material
pembentuknya.
Komposit memberikan suatu pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda, serta
mengikuti situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih bahan
merupakan suatu konsep yang diperkenalkan untuk menerangkan definisi komposit.
Walaupun demikian definisi ini terlalu umum, karena komposit ini merangkumi semua bahan
termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logam alloy, keramik, polimer, plastik
berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih untuk mendapatkan suatu bahan yang
baru.
Bahan penyusun komposit yang paling utama adalah matrik dan bahan penguat.
Matrik yang biasanya digunakan adalah resin polyester, karena memiliki kekurangan sifatnya
yang kaku dan rapuh maka untuk meningkatkan kekuatannya diberi penguat serat, sebagai
elemen penguat serat sangat menentukan sifat mekanik dari komposit karena meneruskan
beban yang di distribusikan oleh matrik. Orientasi, ukuran, dan bentuk serta material serat
adalah faktor yang mempengaruhi property mekanik dari lamina. Dengan memvariasikan
lebar dan tebal sayatan serat diharapkan akan didapatkan hasil property mekanik komposit
yang maksimal untuk mendukung pemanfaatan komposit.(Huzni:124, 2014)

Serat yang dipakai sebagai penguat ada dua macam jenis yaitu: serat buatan dan serat
alami, serat buatan terdiri dari serat regenerasi, serat semi sintetik, serat sintetik dan serat an
organic, dari beberapa jenis serat buatan yang sering dipakai adalah nilon, polyester dan serat
gelas sedangkan untuk serat alami terdiri dari serat tumbuhan, serat binatang dan serat galian.
Sedangkan yang sering dipakai sebagai penguat yaitu serat tumbuhan pisang, bambu, nanas,
kelapa dan lainnya.

Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis
(modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa lamina
komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina ini
disebut sebagai laminat.

Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:


1. Penguat (Reinforcement), yang mempunyai sifat kurang elastis tetapi lebih kaku serta lebih
kuat.
2. Matriks, umumnya lebih elastis tetapi mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih
rendah.

Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya,
yaitu :

1. Fibrous Composites (Komposit Serat). Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari
satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat (fiber). Serat (fiber) yang digunakan
bisa berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers(poly aramide), dan sebagainya.
2. Laminated Composites (Komposit Laminat). Merupakan jenis komposit yang terdiri dari
dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik
sifat sendiri.
3. Particulalate Composites (Komposit Partikel). Merupakan komposit yang menggunakan
partikel atau serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya.

Maka komposit ialah dua macam atau lebih material yang digabungkan atau
dikombinasikan dalam skala makroskopis (dapat terlihat langsung oleh mata) sehingga
menjadi material baru yang lebih berguna.

Komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :


1. Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari
kerusakan eksternal.
2. Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks (Herman, 2010).

2.2.1 Paduan Komposit


Pada umumnya bentuk dasar suatu bahan komposit adalah tunggal dimana merupakan
susunan dari paling tidak terdapat dua unsur yang bekerja bersama untuk menghasilkan sifat-
sifat bahan yang berbeda terhadap sifat-sifat unsur bahan penyusunnya. Dalam prakteknya
komposit terdiri dari suatu bahan utama (matrik – matrix) dan suatu jenis penguatan
(reinforcement) yang ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan matrik.
Penguatan ini biasanya dalam bentuk serat (fibre, fiber).
Sekarang, pada umumnya komposit yang dibuat manusia dapat dibagi kedalam tiga
kelompok utama:
1. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
2. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)
3. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)

 Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC) – Bahan ini merupakan
bahan komposit yang sering digunakan disebut, Polimer Berpenguatan Serat (FRP – Fibre
Reinforced Polymers or Plastics) – bahan ini menggunakan suatu polimer-berdasar resin
sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai
penguatannya
 Komposit Matrik Logam ( Metal Matrix Composites – MMC ) – ditemukan telah
berkembang pada industri otomotif, dimana bahan ini menggunakan suatu bahan logam
seperti aluminium yaitu sebagai matrik dan penguatnya dengan serat sepert isilikon karbida
dll.
 Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC) – digunakan pada
lingkungan bertemperatur sangat tinggi, bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan
diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon
karbida atau boron nitrida.

Secara umum, sifat-sifat komposit ditentukan oleh:

1. Sifat-sifatserat.
2. Sifat-sifatresin.
3. Rasio serat terhadap resin dalam komposit (Fraksi Volume Serat – Fibre VolumeFraction).
4. Geometri dan orientasi serat pada komposit.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Komposit


Kelebihan dalam menggunakan komposit antara lain:
 Komposit tidak sekadar memiliki sifat yang berbeda dari material penyusunnya, namun
komposit dapat menjadi material yang jauh lebih baik dari material penyusunnya.
 Komposit dapat dirancang sesuai kebutuhan.
 Komposit dapat dirancang menjadi sangat kuat dan kaku dengan berat cukup ringan,
bahkan sangat ringan.
 Rasio perbandingan kekuatan dengan berat serta kekakuan dengan berat beberapa kali lebih
baik dibandingkan dengan baja dan aluminium. Oleh karena itu komposit cocok bila
digunakan pada bidang pesawat terbang dan olahraga.
 Sifat fatigue dan keuletan dari komposit secara umum lebih baik dibandingkan dengan
logam teknik.
 Komposit dapat dirancang supaya tidak mudah berkarat.
 Material komposit memungkinkan kita memperoleh sifat yang tidak dapat dicapai oleh
logam, keramik, dan polimer.
 Komposit memungkinkan kita merancang material dengan penampilan luar yang menarik.

Kelemahan dalam menggunakan komposit antara lain:

 Banyak komposit yang bersifat anisotropic, di mana terjadi perbedaan sifat yang tergantung
pada arah komposit diukur.
 Banyak komposit berbasis polimer yang menjadi subjek serangan bahan kimia atau bahan
pelarut. Polimer rentan terkena serangan.
 Secara umum material komposit itu mahal.
 Proses pembuatan dan pembentukan material komposit lambat dan mahal.

2.4 Sifat Mekanik


Sifat mekanik adalah sifat yang menyatakan kemampuan suatu material / komponen
untuk menerima beban, gaya dan 18ariab tanpa menimbulkan kerusakan pada material atau
komponen tersebut. Beberapa sifat mekanik yang penting antara lain:
1. Kekuatan (strength)
Merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan
material menjadi patah. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja, kekuatan dibagi dalam
beberapa macam yaitu kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan
kekuatan lengkung.
2. Kekakuan (stiffness)
Adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa
mengakibatkan terjadinya deformasi atau difleksi.
3. Kekenyalan (elasticity)
Didefinisikan sebagai kemampuan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan, atau dengan kata
lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami
deformasi (perubahan bentuk).
4. Plastisitas (plasticity)
Adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi 19ariabl (perubahan bentuk
secara permanen) tanpa mengalami kerusakan. Material yang mempunyai plastisitas tinggi
dikatakan sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan material yang mempunyai
plastisitas rendah dikatakan sebagai material yang getas (brittle).
5. Keuletan (ductility)
Adalah sutu sifat material yang digambarkan seprti kabel dengan aplikasi kekuatan
tarik. Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan suatu
periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya digunakan dalam bidan
perteknikan, dan bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga, aluminium,
nikel, dll.
6. Ketangguhan (toughness)
Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah 19ariab tanpa
mengakibatkan terjadinya kerusakan.
7. Kegetasan (brittleness)
Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan.
Kerapuhan ini merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit pergeseran
permanent. Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi
keregangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi
cor.
8. Kelelahan (fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima beban
bolak-balik (dynamic load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan elastiknya.
9. Melar (creep)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi 19ariabl bila
pembebanan yang besarnya 19ariable tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu
yang tinggi.
10. Kekerasan (hardness)
Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi / penetrasi. Sifat ini
berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap
penggoresan atau pengikisan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komposit adalah struktur yang dibuat dari bahan-bahan yang berbeda-beda, ciri-
cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk sepenuhnya. Komposit adalah suatu
material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga dihasilkan material
komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material
pembentuknya. Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan
jenis (modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa
lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina
ini disebut sebagai laminat.
DAFTAR PUSTAKA

Axle,Nico. 2014. “Material Komposit”, https://id.scribd.com/doc/218813939/Makalah-


Material- Komposit-Presentasi

Mitchell, Brian S.,2004. An introduction to materials engineering and science: for chemical
and materials engineers Brian S. Mitchell. US: acid-free paper

Nurmawati, FT UI. 2008. “Pengaruh Waktu Dan Tahan Sinter Dan Fraksi”,
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/124975-R040850-Pengaruh%20waktu-Literatur.pdf,

Anda mungkin juga menyukai