Anda di halaman 1dari 6

APA ITU PORSELIN

Porselen adalah bahan keramik yang dibuat dengan pemanasan. Porselen pada umumnya
terbuat dari kaolin yang kemudian ditanur dengan suhu antara 1200 dan 1400 °C (2190 dan
2550 °F). Tingkat ketahanan, kekuatan, dan sifat tembus pandang dari porselen muncul
terutama dari vitrifikasi dan pembentukan mineral mullite pada suhu yang sangat tinggi.

Porselen mula-mula berkembang di Tiongkok dan akhirnya muncul di beberapa tempat


sekitar 2.000 dan 1.200 tahun yang lalu, perlahan-lahan menyebar ke negara negara Asia
Timur lainnya, Eropa dan kemudian di seluruh dunia. Porselen biasanya sudah dianggap
sebagai jenis tembikar yang paling sering dipakai karena keindahan, ketahanan, dan warna
putihnya. Porselen menggabungkan glasir dan cat dengan baik, dan sangat mudah untuk
dibentuk. Hal ini memungkinkan adanya banyak macam dekorasi meja yang berbentuk
kapal dan patung-patung. Porselen juga memiliki banyak kegunaan dalam teknologi dan
industri.

Sifat-sifat material porselen antara lain permeabilitas dan elastisitas rendah, ketahanan
yang tinggi, keras, andal, putih, transparan, dapat beresonansi, resistensi yang tinggi
terhadap serangan kimia dan mudah pecah ketika dalam temperatur yang tidak menentu
(thermal shock).

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Porselen

PROSES PEMBUATAN PORSELEN

untuk memproduksi poselain dalam bentuk butiran halus, alat penyekat atau bahan isolasi
untuk tegangan tinggi; (2) Dry-Process Porcelain, dilakukan untuk memproduksi dengan
cepat dengan bentuk yang beragam dan pembuatan bahan isolasi untuk tegangan rendah;
dan (3) Cast Porcelain, merupakan proses yang penting untuk pembuatan potongan
porselen yang terlalu sulit/ruwet atau besar dari dua metoda tersebut di atas. Tiga proses
ini didasarkan pada bahan baku yang sama,sedangkan perbedaan di dalam memproduksi
sebagian besar terdapat pada langkah pengeringan dan pembentukan.
Process tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bahan baku (Feldspar, Tanah liat, dan batu api\geretan) dengan ukuran dan porsi yang
sesuai dan dengan sifat-sifatnya untuk melengkapi mutu porselin yang diinginkan,
dimasukkan ke dalam corong tuang (hopper) kemudian dilewatkan ke weight car. Feldspar,
Tanah liat, dan batu api\geretan dimasukkan ke dalam blunger dan bercampur dengan air
di dalam blunger (clay-water mixer) dan kemudian melewati suatu separator-magnit,
disaring, dan kemuidan disimpan di dalam Storage Cistern. Kebanyakan dari air
dipindahkan (dan dicuci) di dalam saringan tekan (Filter Press). Semua udara dari filter
diambil atau disedot dengan bantuan vakum dan Slicing knives ke dalam Plug Mill. Dengan
proses ini porselen yang diperoleh akan lebih padat, lebih menyatu, dan lebih kuat.
Kemudian porselen yang telah disiapkan dibentuk di dalam cetakan yang kosong pada
hidrolik tekanan (Hydroulic Press) atau pada sebuah cetakan yang sesuai dengan
menggunakan panas. Cetakan tersebut pada awalnya dikeringkan, dihias, dan akhirnya
dikeringkan dengan sempurna, semua proses tersebut harus di bawah dikendalikan atau
dilakukan pada kondisi yang hati-hati.
Pada permukaan atas porselen yang berkilau diamankan dengan pemolesan dengan
bahan-bahan terpilih.
Proses vitrifikasi pada badan dan lapisan kaca dilaksanakan pada tempat pengeringan
(Tunnel Kiln), dengan benar-benar mengendalikan temperatur dan pergerakan. Porselen
dilindungi dengan menempatkannya dalam saggers mencoba satu di atas sekali lain.
Keadaan ini merupakan suatu one-fire process, dimana badan dari lapisan kaca dibakar
secara simultan. Potongan porselen ini kemudian diperiksa dan kemudian diuji secara
elektris.

Sumber: https://nayhndy.wordpress.com/2011/01/07/proses-pembuatan-porselen/amp/  

Lalu apakah porselen sama dengan keramik?

Diperlukan ketelitian dalam memilih bahan material untuk lantai. Kesalahan kecil saja bisa
merusak tatanan di rumah Anda. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan pemilihan
bahan material lantai yang cocok untuk rumah.

Umumnya, lantai rumah menggunakan keramik atau porselen. Namun banyak yang beranggapan
keramik dan porselen adalah jenis yang sama. Padahal, keduanya berbeda. Dikutip Homify ,
berikut ini perbedaan antara porselen dengan keramik.

Bahan

Keramik dibuat dari tanah liat putih atau merah dicampur dengan air dan dibakar. Keramik
memiliki karakter berpori, sehingga permukaan atas biasanya tertutup dengan glasir.

Sebaliknya, porselen berbahan dasar pasir. Proses pembakaran porselen harus dilakukan dengan
suhu yang sangat tinggi. Hal itu membuat porselen menyerupai kaca dan tidak berpori.

Harga

Porselen lebih mahal daripada keramik karena pembuatannya yang lebih rumit.

Daya tahan

Keramik lebih rentan mengalami kerusakan karena tingkat penyerapan air hingga 4 persen.
Sementara itu, porselen lebih kuat karena lebih tebal.

Kualitas yang baik ini membuat porselen untuk keperluan komersial atau industri perumahan.
Namun, kekuatan keramik membuatnya sulit dipotong atau dibentuk.

Penggunaan

Melihat perbedaan karakteristik di atas, porselen lebih cocok digunakan untuk area dengan
intensitas terkena air cukup tinggi. Misal, kamar mandi atau dapur.
Sementara, keramik lebih cocok digunakan untuk areal yang kompleks. Sebab, keramik mudah
dibentuk, tidak seperti porselen.

Sumber: https://www.google.com/amp/s/m.medcom.id/amp/GbmLVD3N-keramik-dan-porselen-
apa-perbedaannya

Apa perbedaan antara ubin porselin dengan ubin keramik?

1. yang membedakan dari kedua ubin tersebut ialah Pada bahan dasarnya. Jika
ubin porselin menggunakan tanah liat yang lebih halus sehingga ubin porselin
tentunya lebih halus dan mengkilap di bandingkan dengan ubin keramik. Namun,
kedua-duanya sangat ideal di gunakan pada lokasi yang lebih keras, seperti
lantai rumah anda.
2. ubin porselin, sangat padat namun kurang menyerap terhadap kelembaban
apapun itu. Selanjutnya ubin ini lebih kuat terhadap pewarnaan namun sangat
rentan retak di cuaca dingin/suhu dingin.
3. Selanjutnya ialah pada pemilihan ubin keramik, yang perlu di perhatikan ialah
PEI(Pasangan Elektron Ikatan). istilah PEI ialah faktor ketahanan untuk anti
gores. ada tahapannya untuk menentukan aplikasi ubin keramik tersebut
berdasarkan PEI. Misalkan, No. 1. Baik diaplikasikan untuk dinding rumah anda,
No. 2. cocok di gunakan untuk area K. mandi dan dapur, No. 3. Cocok di
gunakan untuk semua aplikasi perumahan. No. 4 dan 5 bisa di gunakan di
kesemua area perumahan, namun sangat baik dan cocok jika di aplikasikan
pada lantai perumahan.
Nah, jadi jika anda ingin mencari ubin, bisa di tanyakan untuk ketahanan
goresnya/anti gores. Apapun pilihan anda, pastikan untuk melihat dari sisi jenis dan
ukurannya, serta tidak lupa untuk pengaplikasiannya lebih cocok di mana, apakah
dinding, kamar mandi, dapur, atau lantai.

Pengertian Keramik, Klasifikasi, Bahan Dan Sifat


Keramik Nusantara
Keramik merupakan salah satu unsur penting yang turut menentukan keindahan dan kenyamanan ruangan.

Namun seiring berkembangnya teknologi, pemakaian keramik tidak hanya digunakan untuk bahan bangunan
dan alat rumah tangga, melainkan meningkat pada keramik untuk digunakan dalam industri teknik, misalnya
isolator listrik, transitor, ceramic metal, kapasitor, busi kendaraan dan lain sebagainya.

Adapun point pokok pembahasan yang akan dijabarkan seputar keramik nusantara yakni apa itu keramik,
klasifikasi, bahan dan sifat keramik nusantara yang tentu saja akan dibahas dalam materi pelajaran seni
budaya dan keterampilan, yang dalam pembagian tiga point utama sebagai berikut diantaranya :

1. Pengertian keramik.
2. Klasifikasi keramik.
3. Bahan keramik.
4. Sifat keramik.
Definisi keramik
Makna keramik adalah suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar,
seperti gerabah, genteng, porselin dan lain sebagainya. Namun tidak semua keramik terbuat dari tanah liat.

Adapun bahan keramik yakni SiO2, AI2O3, CaO, MgO, K2O, Na2O. Dapat dilihat dari unsur-unsur tersebut
terdapat dua paduan antara logam dan non logam. Sehingga keramik juga dapat diartikan sebagai bahan
padat anorganik yang merupakan paduan dari unsur logam dan juga non logam.

Klasifikasi keramik
Perlu diketahui bahwa keramik pada prinsipnya terbagi atas keramik tradisional dan keramik halus, adapun
penjelasan dari masing-masing pembagian keramik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Keramik tradisional

Keramik tradisional adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin dan
lain-lain. Adapun contoh dari keramik tradisional yakni barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah
tangga (tile, bricks) dan industri (refractory).

b. Keramik halus

Keramik halus atau dalam bahasa inggris fine ceramics adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan
oksida-oksida logam, seperti AI2O3, ZrO2, MgO dan lain-lain. Penggunaan elemen tersebut digunakan untuk
pemanas, semikonduktor, komponen turbin dan juga sangat berguna dalam bidang medis.

Bahan pembuat keramik


Dalam membuat keramik terdapat bahan bahan tertentu yang dipergunakan oleh pembuat keramik tersebut
dengan 3 macam bahan (triaxial), yakni tanah liat, pasir dan feldspar yang akan dijelaskan berikut dibawah ini :

Tanah liat (clay)

Didalam tanah liat terdapat empat kandungan utama yakni kaolinite, halloysite, montmorillinote dan illite.
Dengan adanya perbedaan kandungan tanah liat maka akan menghasilkan sifat yang berbeda-beda pula. Sifat
yang penting dalam tanah liat adalah plastisitas yang artinya kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak,
kemampuan untuk dilebur (fusibilitas), bahan baku pasir (kwarsa) dan sebagai bahan non plastik (fungsi).

Pasir
Bahan baku pasir berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir
maka akan menyebabkan keretakan pada saat pembakaran berlangsung.

Feldspar

Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuat keramik serta menurunkan temperatur
pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya adalah K-feldspar, Na-feldspar dan Ca-
feldspar.

Sifat keramik
Sifat yang umum dan mudah sekali dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah rapuh. Hal
seperti ini dapat kita temukan pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gerabah, gelas, kendi
dan lain sebagainya. Sifat rapuh ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil
sintering dan campuran sintering antara keramik dengan logam. Sifat lain keramik yang sangat menarik adalah
adanya ketahanan terhadap suhu tinggi.

PROSES PEMBUATAN PORSELEN


Ada tiga cara/bentuk memproduksi poselen, yaitu : (1) Wet-Process Porcelain, digunakan
untuk memproduksi poselain dalam bentuk butiran halus, alat penyekat atau bahan isolasi
untuk tegangan tinggi; (2) Dry-Process Porcelain, dilakukan untuk memproduksi dengan
cepat dengan bentuk yang beragam dan pembuatan bahan isolasi untuk tegangan rendah;
dan (3) Cast Porcelain, merupakan proses yang penting untuk pembuatan potongan
porselen yang terlalu sulit/ruwet atau besar dari dua metoda tersebut di atas. Tiga proses
ini didasarkan pada bahan baku yang sama,sedangkan perbedaan di dalam memproduksi
sebagian besar terdapat pada langkah pengeringan dan pembentukan.
Process tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bahan baku (Feldspar, Tanah liat, dan batu api\geretan) dengan ukuran dan porsi yang
sesuai dan dengan sifat-sifatnya untuk melengkapi mutu porselin yang diinginkan,
dimasukkan ke dalam corong tuang (hopper) kemudian dilewatkan ke weight car. Feldspar,
Tanah liat, dan batu api\geretan dimasukkan ke dalam blunger dan bercampur dengan air
di dalam blunger (clay-water mixer) dan kemudian melewati suatu separator-magnit,
disaring, dan kemuidan disimpan di dalam Storage Cistern. Kebanyakan dari air
dipindahkan (dan dicuci) di dalam saringan tekan (Filter Press). Semua udara dari filter
diambil atau disedot dengan bantuan vakum dan Slicing knives ke dalam Plug Mill. Dengan
proses ini porselen yang diperoleh akan lebih padat, lebih menyatu, dan lebih kuat.
Kemudian porselen yang telah disiapkan dibentuk di dalam cetakan yang kosong pada
hidrolik tekanan (Hydroulic Press) atau pada sebuah cetakan yang sesuai dengan
menggunakan panas. Cetakan tersebut pada awalnya dikeringkan, dihias, dan akhirnya
dikeringkan dengan sempurna, semua proses tersebut harus di bawah dikendalikan atau
dilakukan pada kondisi yang hati-hati.
Pada permukaan atas porselen yang berkilau diamankan dengan pemolesan dengan
bahan-bahan terpilih.
Proses vitrifikasi pada badan dan lapisan kaca dilaksanakan pada tempat pengeringan
(Tunnel Kiln), dengan benar-benar mengendalikan temperatur dan pergerakan. Porselen
dilindungi dengan menempatkannya dalam saggers mencoba satu di atas sekali lain.
Keadaan ini merupakan suatu one-fire process, dimana badan dari lapisan kaca dibakar
secara simultan. Potongan porselen ini kemudian diperiksa dan kemudian diuji secara
elektris.

Sumber: https://nayhndy.wordpress.com/2011/01/07/proses-pembuatan-porselen/amp/  

Anda mungkin juga menyukai