Anda di halaman 1dari 8

Nama: Salsa Maulidya

NIM: J1B119014
Kelas: R-002
Program Studi: Teknik Pertanian
Mata Kuliah: Pengetahuan Bahan Teknik

TUGAS 1 PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK

Tugas:
Meringkas, sebagai berikut:
1. Pengertian keramik
2. Sejarah perkembangan keramik
3. Bahan-bahan yang digunakan untuk proses pembuatan keramik
4. Jenis-jenis keramik
5. Perbedaan keramik ringan dan berat
6. Ringkasan video

Jawab:
1. Pengertian Keramik
Keramik adalah suatu karya seni yang terbuat dari bahan bukan logam yang sifatnya
an-organik dan padat yang dibentuk sedemikian rupa kemudian dibakar pada suhu tertentu
agar tahan dan keras. Contoh keramik adalah genteng, gerabah, guci, porselen.

2. Sejarah Perkembangan Keramik di Dunia


Keramik adalah salah satu industri yang paling kuno di planet ini. Setelah manusia
menemukan bahwa tanah liat dapat digali dan dibentuk menjadi benda yang terlebih dahulu
dicampur dengan air dan kemudian dibakar  lalu perindustrian lahir. Pada awal 24.000 SM ,
patung hewan dan manusia dibuat dari tanah liat dan bahan lainnya. Keramik adalah salah
satu industri yang paling kuno di planet ini. Setelah manusia menemukan bahwa tanah liat
dapat digali dan dibentuk menjadi benda yang terlebih dahulu dicampur dengan air dan
kemudian dibakar  lalu perindustrian lahir. Pada awal 24.000 SM , patung hewan dan
manusia dibuat dari tanah liat dan bahan lainnya. Hampir 10.000 tahun kemudian ,
masyarakat mempunyai keputusan untuk menetap dan mulai berkembang, ubin/tegel mulai
diproduksi di Mesopotamia dan India. Penggunaan pertama keramik digunakan di kapal
dalam bentuk tembikar untuk menyimpan air dan makanan diperkirakan sekitar 9000 atau
10.000 SM. Batu bata tanah liat juga dibuat sekitar waktu yang sama. Kaca diyakini
ditemukan di Mesir sekitar 8000 SM, ketika pembakaran dengan menggunakan metode
overheating  menghasilkan glasir berwarna pada gerabah. Para ahli memperkirakan bahwa
hal itu tidak sampai 1500 SM bahwa kaca diproduksi secara independen dari keramik kuno
dan menjadi barang-barang yang terpisah. Pada abad pertengahan, ketika industri logam
dalam masa pertumbuhan. Tungku pada waktu itu digunakan untuk melelehkan logam yang
terbuat dari bahan alami. Ketika bahan sintetis dengan ketahanan yang lebih baik terhadap
suhu tinggi (disebut refraktori) dikembangkan pada abad ke-16, revolusi industri lahir.
Refraktori ini menciptakan kondisi yang diperlukan untuk logam mencair dan kaca pada
skala industri, serta untuk pembuatan kokas, semen, kimia, dan keramik. Perkembangan lain
besar terjadi pada paruh kedua abad ke-19, ketika bahan keramik untuk insulasi listrik
dikembangkan. Seperti penemuan lain datang pada perkembangan termasuk mobil, radio,
televisi, komputer, keramik dan bahan kaca yang diperlukan untuk membantu ini menjadi
kenyataan.

Sejarah Perkembangan Keramik di Indonesia


Di Indonesia, keramik sudah dikenal sejak jaman Neolithikum, diperkirakan rentang
waktunya mulai dari 2500 SM–1000 SM. Peninggalan zaman ini diperkirakan banyak
dipengaruhi oleh para imigran dari Asia Tenggara berupa: pengetahuan tentang kelautan,
pertanian dan peternakan. Alat-alat berupa gerabah dan alat pembuat pakaian kulit kayu.
Kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mengalami perubahan sesuai
perkembangan zaman. Awalnya manusia membuat alat bantu untuk kebutuhan hidupnya,
mulai dari membuat kapak dari batu. Seperti di Sumatra ditemukan pecahan-pecahan periuk
belanga di Bukit Kulit Kerang. Meskipun pecahan tembikar tersebut kecil dan berkeping-
keping namun telah terlihat adanya bukti nyata membuat wadah dari tanah liat. Teknik
pembuatannya dilakukan dengan tangan, dan untuk memadatkan serta menghaluskan
digunakan benda keras seperti papan. Cara menghias dilakukan dengan menekankan sebuah
kayu berukir, atau menekan tali, anyaman bambu, duri ikan, dan sebagainya, pada permukaan
keramik (mentah) setelah selesai pembentukan. Cara seperti ini paling banyak dilakukan oleh
perajin tradisional di berbagai daerah di pelosok tanah air.
Di pantai selatan Jawa tepatnya diantara Yogyakarta dan Pacitan ditemukan pecahan
tembikar yang berhiaskan teraan anyaman atau tenunan seperti hasil tenun yang di buat di
Sumba. Di daerah Melolo (P. Sumba) ditemukan pula periuk belanga yang berisikan tulang-
tulang manusia. Peninggalan-peninggalan prasejarah ini juga ditemukan didaerah
Banyuwangi, Kelapa Dua-Bogor, Kalumpang serta Minanga di Sulawesi, Gilimanuk di Bali
dan juga penemuan pada waktu peninggalan arkeologis di sekitar candi Borobudur dan di
Trowulan-Mojokerto. Termasuk juga peninggalan zaman Kerajaan Majapahit (abad 16 M)
banyak di temukan bata-bata dan genteng dari tanah liat yang dibakar sebagai bahan
bangunan, namun juga benda-benda seperti celengan. Pecahan-pecahan tembikar juga
ditemukan di situs Batujaya, di Karawang Jawa Barat. Ditemukan juga fragmen yang terbuat
dari terracotta. Sesuai penandaaan maka tembikar-tembikar ini ada pada abad ke 3 atau 4
masehi.
Keramik rakyat ini dari zaman ke zaman berkembang secara evolusioner. Demikian
pula dengan bentuk, teknik pengolahan maupun pembakarannya, pembakaran dilakukan
hanya dengan menggunakan daun-daun atau ranting-ranting pohon yang telah kering. Mereka
lebih banyak memikirkan peralatan yang ada hubungannya dengan rumah tangga. Untuk
keperluan tersebut dibuatlah benda gerabah dari tanah liat kemudian dibentuk dan setelah
kering dibakar dengan pembakaran sederhana. Penemuan keramik merangsang kreativitas
manusia untuk menciptakan berbagai macam benda keramik yang di buat dari bahan tersebut.
Pada perkembangan selanjutnya berbagai faktor turut menentukan kemajuan keramik
diberbagai daerah. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi kemajuan keramik, mulai dari faktor
keperluan hidup, persedian bahan baku sampai kemajuan teknik pembakaran. Dari faktor-
faktor tersebut, faktor kebutuhan atau keperluan hidup yang merupakan pengaruh yang
dominan, sebagai contoh: negeri China.

3. Bahan-bahan yang Digunakan Untuk Proses Pembuatan Keramik


Dalam membuat keramik tentu diperlukan alat dan bahan tertentu. Adapun bahan yang
diperlukan bermacam-macam tergantung jenis keramik yang hendak kita buat, yakni:

 Tanah liat atau Clay.


 Pasir, umumnya sebagai bahan pengisi.
 Feldspar, sebagai bahan pengikat.
 Kaolin, merupakan tanah liat putih.
 Kuarsa, adalah mineral dari bebatuan beku.

Sementara itu, alat yang dibutuhkan dalam pembuatan keramik adalah:

 Kayu bulat atau penggiling. Digunakan untuk membuat lempengan.


 Meja putar.
 Tali pemotong.
 Cetakan.
 Pisau pahat.
 Butsir.
 Sudip.
 Tungku pembakaran.

4. Jenis-jenis Keramik

1) Keramik Granit

Jenis keramik granit merupakan jenis keramik yang banyak dipakai oleh berbagai
kalangan. Karakternya yang indah dan adem dilengkapi dengan tampilan yang elegan. Jenis
keramik lantai minimalis ini sendiri masih tergolong kedalam jenis yang termasuk mahal.
Granit merupakan jenis batu alam yang memiliki corak paling cantik.

2) Keramik Porselen

Selanjutnya ada keramik porselain yang termasuk kedalam jenis jenis keramik terbaik.
Keramik ini memiliki karakteristik yang mengkilap karena memang dilengkapi dengan gloss
berupa kaca, hasil akhirnya matte dan tidak licin. Salah satu jenis keramik porselain adalah
stoneware.

3) Keramik Homogenous Tile


Jenis keramik dinding yang bagus yang berupa Homogenous Tile atau sering disingkat
HT ini adalah keramik buatan pabrik yang memiliki pola atau corak seperti batu granit.
Umumnya keramik HT ini dipakai pada area pembelanjaan agar disana bisa terlihat lebih
mewah akan tetapi pengeluaran biayanya lebih rendah.

4) Keramik Terazzo

Jenis keramik yang mudah dibersihkan Terazo menjadi jenis yang banyak dupakai saat
ini, terutama oleh orang yang suka rumah dengan desain etnik atau klasik. Memang jenis
yang satu ini akan lebih baik dipakai buat berbagai bangunan dengan desain tradisional.

5) Keramik Biasa
Keramik biasa adalah jenis yang paling sering kita temui ditoko bangunan. Biasanya
digunakan sebagai jenis keramik tangga, teras lantai dan diruang yang tidak basah. Kalau kita
melihat dari segi harga, maka termasuk kedalam keramik dalam kisaran harga yang murah.

6) Keramik Marmer
Keramik marmer adalah keramik yang diperoleh dari pembentukan proses kristalisasi
batu kapur yang kemudian mengeras disebabkan suhu panas. Proses ini sendiri membentuk
tekstur dan pola yang indah. Jenis keramik kamar mandi terbaru ini juga masuk kedalam jenis
yang mahal.

7) Keramik Refractory

Keramik refactory merupakan jenis yang sangat tahan api. Hal ini memang
disebabkan oleh bahan pembuatannya berupa alumina dan silika yang membuat jadi  tahan
api.

5. Perbedaan Keramik Ringan dan Berat

1) Keramik Ringan
Keramik sebagian besar terdiri atas ikatan dari karbon, oksigen atau nitrogen dengan
material lain seperti logam ringan dan semilogam yang terkandung didalamnya. Keadaan
menyebabkan keramik pada umumnya memiliki densitas yang bernilai kecil. Sebagian
keramik yang ringan memungkinkan dapat bersifat sekeras logam yang berat. Keramik yang
keras juga lebih tahan terhadap gesekan. Senyawa keramik yang paling keras contohnya
adalah berlian, diikuti boron nitrida pada urutan kedua dalam bentuk kristal kubusnya.
Senyawaan aluminum oksida dan silikon karbida merupakan contoh keramik yang biasa
digunakan untuk memotong, menggiling, menghaluskan dan menghaluskan material-material
keras lain.

2) Keramik Berat
Keramik sebagian besar terdiri atas ikatan dari karbon, oksigen atau nitrogen dengan
material lain seperti logam ringan dan semilogam yang terkandung didalamnya. Keadaan
menyebabkan keramik pada umumnya memiliki densitas yang bernilai kecil. Sebagian
keramik yang ringan memungkinkan dapat bersifat sekeras logam yang berat. Keramik yang
keras juga lebih tahan terhadap gesekan. Senyawa keramik yang paling keras contohnya
adalah berlian, diikuti boron nitrida pada urutan kedua dalam bentuk kristal kubusnya.
Senyawaan aluminum oksida dan silikon karbida merupakan contoh keramik yang biasa
digunakan untuk memotong, menggiling, menghaluskan dan menghaluskan material-material
keras lain.

6. Ringkasan Video
Video tersebut membahas tentang bagaimana mug (gelas) keramik diproduksi secara
massal. Mug yang dibuat adalah mug berbahan dasar keramik. Keramik gelas adalah material
polikristalin halus yang terbentuk ketika gelas (kaca) dari komposisi yang sesuai diolah
dengan panas dan mengalami controlled crystallization ke energi yang lebih rendah. Kaca
keramik adalah bahan keramik yang dibentuk melalui pembentukan inti yang dikontrol dan
kristalisasi dari kaca. Kaca meleleh, direkayasa untuk bentuk, dan panasnya dikonversi ke
keramik agar didominasi oleh kristal. Dasar dari pengontrolan internal kristalisasi terletak
pada pembentukan inti yang efisien, yang memungkinkan pengembangan biji-bijian yang
halus, secara acak berorientasi umumnya tanpa void, microcracks, atau porositas lainnya.
Oleh karena itu, proses kaca-keramik pada dasarnya adalah proses termal yang sederhana.
Keramik gelas mempunyai prinsip dan beberapa keuntungan seperti dapat diproduksi secara
massal dengan berbagai teknik pembentukan gelas, memungkinkan untuk mendesain
nanostruktur atau mikrostruktur untuk aplikasi yang diinginkan, porositas yang sangat rendah
atau bahkan tidak ada sama sekali.

Sumber Referensi Menjawab Soal:


1. http://tokohomeindustrimalang.weebly.com/artikel/sejarah-perkembangan-keramik
2. https://ruangkumemajangkarya.wordpress.com/2012/02/11/sekilas-sejarah-
perkembangankeramikindonesia/#:~:text=Di%20Indonesia%2C%20keramik
%20sudah%20dikenal,tentang%20kelautan%2C%20pertanian%20dan%20peternakan
3. https://sites.google.com/site/dasardasarkeramik/home

Anda mungkin juga menyukai