Anda di halaman 1dari 8

KERAJINAN TANAH LIAT

Nama:Andhika Ardiansyah
Kelas:XII IPS 3
Absen:03
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral
berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer.
Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus.
Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling
banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan
batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas
panas bumi.
`Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila
basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang
mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan
lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya.
Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida
aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida
silikon dan satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1
memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan membesar saat
basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk
kerutan-kerutan atau “pecah-pecah” bila kering.
Clay adalah istilah umum termasuk banyak kombinasi satu atau lebih
mineral lempung dengan jejak oksida logam dan bahan organik. liat
geologi deposito sebagian besar terdiri dari mineral phyllosilicate
mengandung sejumlah variabel air terperangkap dalam struktur mineral.
Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang bersal dari pelapukan kerak bumi
yang sebagian besar  tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri dari batuan
granit dan batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur seperti silikon,
oksigen, dan aluminium. Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan
silika oleh asam karbonat. kemudian membentuk terjadinya tanah
liat.Kami membuat laporan ini karena merupakan tugas dari guruprakarya,
dan kami ingin membuat sesuatu yang bermanfaat nantinya apabila
kami sudah tidak bersekolah disini lagi

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Tanah Liat
Lempung atau tanah liat adalah partikel mineral berkerangka
dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung
mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur
ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak
menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan
silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas
bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila
basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang
mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan
lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya.
Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida
aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida
silikon yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung
golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan
memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat
membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering

B.  Sejarah
Sebagian ahli purbakala berpendapat bahwa tanah liat telah digunakan
sebagai bahan keramik selama kurun waktu kurang lebih 15.000 tahun.
Jadi tak mengherankan jika ada potongan atau pecahan jambangan tanah
liat yang setelah diteliti ternayata berasal dari zaman neolithikum. Fakta
ini bahwa potongan tanah liat tersebut telah berumur 10.000.
Peradaban manusia sejak 5000 silam telah memanfaatkan api untuk
menjadikan benda dari tanah liat lebih kuat dan tidak mudah dirembesi air.
Manusia saat itu pun menyadari bahwa dengan membakarnya, maka sifat-
sifat tanah liat akan sepenuhnya berubah.
Lukisan dan gambar pada dinding dari peradaban pada mesir sekitar 5000
tahun lalu menunjukkan bagaimana para pengerajin tembikar sedang
mengolah tanah liat menjadi batu bata atau jambangan. Penggunaan tanah
liat dari waktu ke waktu semakin beraneka ragam, mulai dari sebagai
bahan-bahan untuk bendaibenda kecil hingga sebagai bahan bangunan.
Batu bata dan ubin dari tanah liat adalah salah satunya.
Beberapa peninggalan benda tembikar berumur ribuan tahun telah dapat
dikatakan bernilai seni tinggi. Semakin pandai seseorang dalam mengolah
tanah liat, maka semakin halus dan indah benda-benda yang dihasilkannya.
Dari waktu ke waktu, penggunaan tanah liat sebagai bahan bagunan masih
terus mengalami perkembangan. Bahkan saat ini pun benda-benda keramik
masih menjadi salah satu sektor industri besar di dunia.

C.  Jenis jenis tanah liat


tanah liat di bagi dalam dua jenis, primer dan skunder
1. tanah liat Primer
Yang disebut tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah liat yang
dihasilkan dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang
tidak berpindah dari batuan induk (batuan asalnya), karena tanah liat tidak
berpindah tempat sehingga sifatnya lebih murni dibandingkan dengan
tanah liat sekunder. Selain tenaga air, tenaga uap panas yang keluar dari
dalam bumi mempunyai andil dalam pembentukan tanah liat primer.
Karena tidak terbawa arus air dan tidak tercampur dengan bahan organik
seperti humus, ranting, atau daun busuk dan sebagainya, maka tanah liat
berwarna putih atau putih kusam. Suhu matang berkisar antara 13000C–
1400 0C, bahkan ada yang mencapai 17500C. Yang termasuk tanah liat
primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite,
biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi daripada letak tanah
sekunder. Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan
memberikan lempung merah sedangkan granit akan memberikan lempung
putih. Mineral kwarsa dan alumina dapat digolongkan sebagai jenis tanah
liat primer karena merupakan hasil samping pelapukan batuan feldspatik
yang menghasilkan tanah liat kaolinit.

D.    Fungsi tanah liat


Tanah liat yang kita kenal sebagai hiasan ternyata memiliki funsi bagi
kesehatan tubuh dan kecantikan kulit. Tanah liat memiliki 67 mineral yang
berguna untuk tubuh kita. Dari ke 67 mineral tersebut diantaranya,
magnesium, zat besi, kalsium, mangan, silica, potasium, dan elemen-
elemen trace lainya.
Tanah liat bisa berfungsi sebagai obat sakit perut, karena tanah liat
memiliki zat seperti sponge yang berfungsi menyerap racun dalam tubuh.
Tanah liat juga dapat meringankan rasa sakit pada luka, karena sifat tanah
liat yang adem dan memiliki kandungan zink dan zat besi yang dapat
membantu penyembuhan luka.
Selain itu tanah liat juga dapat berfungsi untuk kecantikan, tanah liat dapat
mengencangkan kulit dan menghaluskan kulit, yang dapat anda gunakan
sebagai masker. Tanah liat juga dapat menyerap racun-racun di dalam
tubuh kita seperti bakteri, zat logam berbahaya yang berfungsi sebagai
detox dalam tubuh.
Dalam setiap pengobatannya, tanah liat memiliki cara yang berbeda-beda.
Tanah liat bisa di makan atau diminum. Tanah liat bisa juga digunakan
sebagai terapi, dengan cara mengoleskan tanah liat kebagian tubuh yang
sakit atau dapat juga dengan cara berendam di dalam larutan tanah liat
selama kurang lebih 30 menit. Dengan cara ini tanah liat mampu menyerap
logam yang beracun dalam tubuh.
Tanah liat juga dapat dikonsumsi dalam bentuk cair. Tanah liat diblender
dengan kekentalan yang sama dengan jus, lalu disaring. Dan bagi anda
yang suka mengkonsumsi tanah liat dalam keadaan yang kering, bisa anda
masukan ke dalam kapsul.
Di beberapa negara, pengobatan tanah liat sudah menjadi tradisi.
Termasuk beberapa daerah di Indonesia, contoh di Jawa Timur disebut
"ampo" (tanah liat yang disangrai).
Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya, keramik
tradisional dibedakan menjadi tembikar (terakota), gerabah (earthenware),
keramik batu (stoneware), dan porselen (porcelain). 
1.   Terakota atau tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah
liat dengan pembakaran sekitar 1000oC. 
2.   Gerabah adalah produk yang bahanbakunya dari tanah liat dengan
pembakaran 1200oC. Bahan baku keramik batu adalah tanah liat dengan
campuran bahan lain diantaranya kuarsa dan air, dibakar sampai suhu
1200oC-2000oC. 
3.   Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru
mulai matang pada pembakaran 15000oC.
Berikut beberapa contoh produk yang terbuat dari bahan baku tanah liat.
1.   Batu bata merah, genting, lubang angin-angin hiasan genting,
merupakan jenis produk terakota atau tembikar.
2.   Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari
tanah liat merupakan jenis produk gerabah.
3.   Mangkuk sayur, piring, cangkir, tatakan, dan teko merupakan produk
jenis keramik.
4.   Tegel, perlengkapan saniter (bak pencuci, bak mandi), dan isolator
listrik merupakan produk jenis porselin.
Kualitas terakota, gerabah, dan keramik lebih rendah dari porselin. Secara
kasat mata sulit membedakan kualitas produk tanah liat dari tembikar
sampai porselin, karena yang membedakan adalah komposisi kandungan
mineral dari bahan dan tingkat pembakarannya. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk  membedakan tingkat pembakarannya adalah mengetahui
perbedaan suara dari suatu keramik yang telah dibakar.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat keramik, antara lain mixer
digunakan untuk mengaduk bahan keramik, glasir yang berfungsi
mengkilapkan, cetakan gypsum, penggiling glasir, rak pengering, pencelup
glasir, dan oven atau tungku pemanas.

Cara Membuat Asbak Dari Tanah liat

1. Buat Adonan
Dengan bahan baku yang telah didapatkan, kini waktunya untuk membuat
adonan. Anda dapat memulai dengan mencampur bahan tanah liat dengan
air secukupnya.Ingat, jangan terlalu encer ya.
2. Bentuk Sesuai Keinginan
Anda dapat berimajinasi, seperti apa asbak yang akan anda buat. Anda
dapat membuat asbak yang bentuknya lain daripada asbak yang biasanya.
Bentuknya terserah anda! Jika sudah terbentuk, pastikan permukaannya
halus agar nyaman saat dipegang saat sudah jadi.
3. Diamkan
Sesaat setelah terbentuk, anda dapat mendiamkan karya tanah liat anda
selama dua hari. Diamkan pada tempat yang aman sambil diangin-
anginkan. Jika ada tanda-tanda keretakan saat didiamkan maka itu berarti
kurang baik saat pengerjaannya.
4. Bakar/jemur
Karya anda masih belum jadi, setelah didiamkan anda harus membakar
karya tanah liat anda dengan api dari kayu, batubara atau selama 14 jam,
pastikan karya anda kering dan matang.
5. Berikan Warna
Karya dari tanah liat anda sudah hampir jadi. Anda tinggal memberikan
warna pada karya anda. Beri warna dengan cat sesuai keinginan anda.
Itulah beberapa cara membuat asbak dari tanah liat. Asbak juga merupakan
karya yang mempunyai nilai ekonomi, jika karya anda baik dan unik kita
dapat menjualnya sebagai souvenir.
·          Perkiraan harga
Ø  Tanah Liat                     Rp.30.000 
Ø  Cat poster                     Rp.15.000
Ø  Kuas                             Rp. 3.000
Jumlah                         Rp.48.000

BAB III

PENUTUP
A.  Kesimpulan

       Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai materi yang


menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Terima Kasih pada semua pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini juga sumber-sumber yang
telah membantu dalam melengkapi materi makalah ini.
       Kami banyak berharap teman teman yang budiman sudi memberikan
kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
       Dari materi yang telah penulis kemukakan berdasarkan data-data yang
telah penulis sajikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanah liat
adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang
dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika
atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon,oksigen,
dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi.
Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam
karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.

Anda mungkin juga menyukai