Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral berkerangka
dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung
leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan
aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk
dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari
aktivitas panas bumi.
Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang bersal dari pelapukan kerak bumi yang
sebagian besar  tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri dari batuan granit dan batuan
beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur seperti silikon, oksigen, dan aluminium.
Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan silika oleh asam karbonat. kemudian
membentuk terjadinya tanah liat. Kami membuat makalah ini karena merupakan tugas
dari guru, dan kami ingin membuat sesuatu yang bermanfaat nantinya apabila
kami sudah tidak bersekolah disini lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari tanah liat
2. Bagaimana sejarah tanah liat
3. Apa saja jenis yang ada pada tanah liat
4. Apa manfaat atau fungsi dari tanah liat
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari tanah liat
2. Untuk mengetahui sejarah tanah liat
3. Untuk mengetahui jenis yang ada pada tanah liat
4. Untuk mengetahui manfaat atau fungsi dari tanah liat

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Tanah Liat
Lempung atau tanah liat adalah partikel  mineral  berkerangka dasar silikat yang
berdiameter  kurang dari 4 mikro meter. Lempung mengandung leburan silika dan
atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan  aluminum  adalah
unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses
pelapukan batuan silika oleh  asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari
aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah
terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya.
Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida
aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida
silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis
golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung
golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan memuai saat
basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan
atau "pecah-pecah" bila kering
B.  Sejarah Tanah Liat
Sebagian ahli purbakala berpendapat bahwa tanah liat telah digunakan sebagai
bahan keramik selama kurun waktu kurang lebih 15.000 tahun. Jadi tak mengherankan
jika ada potongan atau pecahan jambangan tanah liat yang setelah diteliti ternayata
berasal dari zaman neolithikum. Fakta ini bahwa potongan tanah liat tersebut telah
berumur 10.000.
Peradaban manusia sejak 5000 silam telah memanfaatkan api untuk menjadikan
benda dari tanah liat lebih kuat dan tidak mudah dirembesi air. Manusia saat itu pun
menyadari bahwa dengan membakarnya, maka sifat-sifat tanah liat akan sepenuhnya
berubah.
Lukisan dan gambar pada dinding dari peradaban pada mesir sekitar 5000 tahun
lalu menunjukkan bagaimana para pengerajin tembikar sedang mengolah tanah liat
menjadi batu bata atau jambangan. Penggunaan tanah liat dari waktu ke waktu semakin
beraneka ragam, mulai dari sebagai bahan-bahan untuk bendaibenda kecil hingga
sebagai bahan bangunan. Batu bata dan ubin dari tanah liat adalah salah satunya.

2
Beberapa peninggalan benda tembikar berumur ribuan tahun telah dapat
dikatakan bernilai seni tinggi. Semakin pandai seseorang dalam mengolah tanah liat,
maka semakin halus dan indah benda-benda yang dihasilkannya. Dari waktu ke waktu,
penggunaan tanah liat sebagai bahan bagunan masih terus mengalami perkembangan.
Bahkan saat ini pun benda-benda keramik masih menjadi salah satu sektor industri
besar di dunia.
C.  Jenis Jenis Tanah Liat
Tanah liat di bagi dalam dua jenis, primer dan skunder
1. Tanah liat Primer
Yang disebut tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah liat yang dihasilkan
dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari batuan
induk (batuan asalnya), karena tanah liat tidak berpindah tempat sehingga sifatnya lebih
murni dibandingkan dengan tanah liat sekunder. Selain tenaga air, tenaga uap panas
yang keluar dari dalam bumi mempunyai andil dalam pembentukan tanah liat primer.
Karena tidak terbawa arus air dan tidak tercampur dengan bahan organik seperti humus,
ranting, atau daun busuk dan sebagainya, maka tanah liat berwarna putih atau putih
kusam. Suhu matang berkisar antara 13000C–1400 0C, bahkan ada yang mencapai
17500C. Yang termasuk tanah liat primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspatik,
kwarsa dan dolomite, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi daripada
letak tanah sekunder. Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan memberikan
lempung merah sedangkan granit akan memberikan lempung putih. Mineral kwarsa dan
alumina dapat digolongkan sebagai jenis tanah liat primer karena merupakan hasil
samping pelapukan batuan feldspatik yang menghasilkan tanah liat kaolinit.
Tanah liat primer memiliki ciri-ciri:
 warna putih sampai putih kusam
 cenderung berbutir kasar,
 tidak plastis,
 daya lebur tinggi,
 daya susut kecil
 bersifat tahan api
Dalam keadaan kering tanah liat menjadi rapuh mudah ditumbuk menjadi
tepung. Hal ini disebabkan partikelnya yang terbentuk tidak simetris dan bersudut-

3
sudut tidak seperti partikel tanah liat sekunder yang berupa lempengan sejajar. Secara
sederhana dapat dijelaskan melalui gambar penampang irisan partikel kwarsa yang
telah dibesarkan beberapa ribu kali.
2. Tanah liat Sekunder
Tanah liat sekunder atau sedimen (endapan) adalah jenis tanah liat hasil
pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya karena tenaga
eksogen yang menyebabkan butiran-butiran tanah liat lepas dan mengendap pada
daerah rendah seperti lembah sungai, tanah rawa, tanah marine, tanah danau. Dalam
perjalanan karena air dan angin, tanah liat bercampur dengan bahan-bahan organik
maupun anorganik sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun fisika tanah liat menjadi
partikel-partikel yang menghasilkan tanah liat sekunder yang lebih dan lebih plastis.
Jumlah tanah liat sekunder lebih lebih banyak dari tanah liat primer seperti besi, nikel,
titan, mangan dan sebagainya, dari sudut ilmu keramik dianggap sebagai bahan
pengotor. Bahan organik seperti humus dan daun busuk juga merupakan bahan
pengotor tanah liat.
Karena pembentukannya melalui proses panjang dan bercampur dengan bahan
pengotor, maka tanah liat mempunyai sifat: berbutir halus, berwarna
krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, suhu matang antara 9000C-14000C. Pada
umumnya tanah liat sekunder lebih plastis dan mempunyai daya susut yang lebih besar
daripada tanah liat primer.
Semakin tinggi suhu bakarnya semakin keras dan semakin kecil porositasnya,
sehingga benda keramik menjadi kedap air. Dibanding dengan tanah liat primer, tanah
liat sekunder mempunyai ciri tidak murni, warna lebih gelap, berbutir lebih halus dan
mempunyai titik lebur yang relatif lebih rendah. Setelah dibakar tanah liat sekunder
biasanya berwarna krem, abu-abu muda sampai coklat muda ke tua.
Tanah liat sekunder memiliki ciri-ciri:
 Kurang murni.
 Cenderung berbutir halus.
 Plastis.
 Warna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda, kuning
kecoklatan, kemerahan, kehitaman.
 Daya susut tinggi.

4
 Suhu bakar 12000C–13000C, ada yang sampai 14000C (fireclay, stoneware,
ballclay).
 Suhu bakar rendah 9000C–11800C, ada yang sampai 12000C (earthenware).
 Warna tanah tanah alami terjadi karena adanya unsur oksida besi dan unsur
organis, yang biasanya akan berwama bakar kuning kecoklatan, coklat, merah,
wama karat, atau coklat tua, tergantung dan jumlah oksida besi dan kotoran-
kotoran yang terkandung. Biasanya kandungan oksida besi sekitar 2%-5%,
dengan adanya unsur tersebut tanah cenderung berwarna Iebih gelap, biasanya
matang pada suhu yang lebih rendah, kebalikannya adalah tanah berwama lebih
terang atau pun putih akan matang pada suhu yang lebih tinggi.
D. Fungsi tanah liat
Tanah liat yang kita kenal sebagai hiasan ternyata memiliki funsi bagi kesehatan
tubuh dan kecantikan kulit. Tanah liat memiliki 67 mineral yang berguna untuk tubuh
kita. Dari ke 67 mineral tersebut diantaranya, magnesium, zat besi, kalsium, mangan,
silica, potasium, dan elemen-elemen trace lainya.
Tanah liat bisa berfungsi sebagai obat sakit perut, karena tanah liat memiliki zat
seperti sponge yang berfungsi menyerap racun dalam tubuh. Tanah liat juga dapat
meringankan rasa sakit pada luka, karena sifat tanah liat yang adem dan memiliki
kandungan zink dan zat besi yang dapat membantu penyembuhan luka. Selain itu tanah
liat juga dapat berfungsi untuk kecantikan, tanah liat dapat mengencangkan kulit dan
menghaluskan kulit, yang dapat anda gunakan sebagai masker. Tanah liat juga dapat
menyerap racun-racun di dalam tubuh kita seperti bakteri, zat logam berbahaya yang
berfungsi sebagai detox dalam tubuh.
Dalam setiap pengobatannya, tanah liat memiliki cara yang berbeda-beda.
Tanah liat bisa di makan atau diminum. Tanah liat bisa juga digunakan sebagai terapi,
dengan cara mengoleskan tanah liat kebagian tubuh yang sakit atau dapat juga dengan
cara berendam di dalam larutan tanah liat selama kurang lebih 30 menit. Dengan cara
ini tanah liat mampu menyerap logam yang beracun dalam tubuh. Tanah liat juga
dapat dikonsumsi dalam bentuk cair. Tanah liat diblender dengan kekentalan yang
sama dengan jus, lalu disaring. Dan bagi anda yang suka mengkonsumsi tanah liat
dalam keadaan yang kering, bisa anda masukan ke dalam kapsul. Di beberapa negara,

5
pengobatan tanah liat sudah menjadi tradisi. Termasuk beberapa daerah di Indonesia,
contoh di Jawa Timur disebut "ampo" (tanah liat yang disangrai).
Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya, keramik tradisional
dibedakan menjadi tembikar (terakota), gerabah (earthenware), keramik batu
(stoneware), dan porselen (porcelain). 
1. Terakota atau tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat
dengan pembakaran sekitar 1000oC. 
2. Gerabah adalah produk yang bahanbakunya dari tanah liat dengan pembakaran
1200oC. Bahan baku keramik batu adalah tanah liat dengan campuran bahan
lain diantaranya kuarsa dan air, dibakar sampai suhu 1200oC-2000oC. 
3. Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang
pada pembakaran 15000oC.
Berikut beberapa contoh produk yang terbuat dari bahan baku tanah liat.
1. Batu bata merah, genting, lubang angin-angin hiasan genting, merupakan jenis
produk terakota atau tembikar.
2. Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat
merupakan jenis produk gerabah.
3. Mangkuk sayur, piring, cangkir, tatakan, dan teko merupakan produk jenis
keramik.
4. Tegel, perlengkapan saniter (bak pencuci, bak mandi), dan isolator listrik
merupakan produk jenis porselin.
Kualitas terakota, gerabah, dan keramik lebih rendah dari porselin. Secara kasat
mata sulit membedakan kualitas produk tanah liat dari tembikar sampai porselin,
karena yang membedakan adalah komposisi kandungan mineral dari bahan dan tingkat
pembakarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk  membedakan tingkat
pembakarannya adalah mengetahui perbedaan suara dari suatu keramik yang telah
dibakar.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat keramik, antara lain mixer digunakan
untuk mengaduk bahan keramik, glasir yang berfungsi mengkilapkan, cetakan gypsum,
penggiling glasir, rak pengering, pencelup glasir, dan oven atau tungku pemanas.

6
Cara Membuat Asbak Dari Tanah liat

1. Buat Adonan
Dengan bahan baku yang telah didapatkan, kini waktunya untuk membuat
adonan. Anda dapat memulai dengan mencampur bahan tanah liat dengan air
secukupnya.Ingat, jangan terlalu encer ya.
2. Bentuk Sesuai Keinginan
Anda dapat berimajinasi, seperti apa asbak yang akan anda buat. Anda dapat
membuat asbak yang bentuknya lain daripada asbak yang biasanya. Bentuknya terserah
anda! Jika sudah terbentuk, pastikan permukaannya halus agar nyaman saat dipegang
saat sudah jadi.

7
3. Diamkan
Sesaat setelah terbentuk, anda dapat mendiamkan karya tanah liat anda selama
dua hari. Diamkan pada tempat yang aman sambil diangin-anginkan. Jika ada tanda-
tanda keretakan saat didiamkan maka itu berarti kurang baik saat pengerjaannya.
4. Bakar/jemur
Karya anda masih belum jadi, setelah didiamkan anda harus membakar karya
tanah liat anda dengan api dari kayu, batubara atau selama 14 jam, pastikan karya anda
kering dan matang.
5. Berikan Warna
Karya dari tanah liat anda sudah hampir jadi. Anda tinggal memberikan warna
pada karya anda. Beri warna dengan cat sesuai keinginan anda. Itulah beberapa cara
membuat asbak dari tanah liat. Asbak juga merupakan karya yang mempunyai nilai
ekonomi, jika karya anda baik dan unik kita dapat menjualnya sebagai souvenir.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi yang telah penulis kemukakan berdasarkan data-data yang telah
penulis sajikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanah liat adalah  partikel  mineral 
berkerangka dasar  silikat yang berdiameter  kurang dari 4  mikro meter. Lempung
mengandung leburan silika atau  aluminium  yang halus. Unsur-unsur ini, silikon,
oksigen, dan  aluminum  adalah unsur yang paling banyak menyusun  kerak bumi.
Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh  asam karbonat  dan
sebagian dihasilkan dari aktivitas  panas bumi.
B. Saran
Sebaiknya masyarakat lebih menghargai alat-alat tradisional dalam neger
terutama gerabah, agar produk gerabah tetap dilestarikan dan dikenal oleh masyarakat
luas. iSeharusnya para perajin tanah liatlebih mengembangkan dan meningkatkan
kualitas produknya sehingga produk-produk dalam negeri dapat digunakan
sebagaimana kita menggunakan produk yang modern.

9
Daftar Pustaka

http://prakarya4xips1sman33.blogspot.co.id/2015/08/laporan-prakarya-tanah-liat.html

http://ajengwsari.blogspot.co.id/2016/02/cara-membuat-patung-kura-kura-dari.html

https://erwinmakalah.blogspot.com/2017/10/kerajinan-tanah-liat.html

10

Anda mungkin juga menyukai