Disusun Oleh :
Sel surya atau photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada
tahun 1880 oleh Charles Fritts. Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic
adalah pembangkit listrik yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek
fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan
panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian
bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di
lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan
panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk
digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil,
satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam
bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka
berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net
metering. Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel
surya diantaranya Sillicon, Titanium Oksida, Germanium, dll.
Hingga tahun 1980-an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar cell
masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik.
Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil bertenaga
surya pertama untuk jarak 4000 km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan
maksimum 72 km/jam. Tahun 1985 University of South Wales Australia
memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi satu cahaya
matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasil menemukan solar cell
technology yang efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor terbaru
untuk "thin film photovoltaic solar cell." Perkembangan dalam riset solar cell
telah mendorong komersialisasi dan produksi solar cell untuk penggunaannya
sebagai sumber daya listrik.
Photovoltaic (PV device) atau Solar Cell, yaitu mengubah cahaya matahari
langsung menjadi listrik. Cara ini umumnya digunakan di daerah terpencil yang
belum ada jaringan listrik konvensional. Penggunaan photovolaic banyak
digunakan untuk kalkulator, jam tangan, rambu-rambu jalan, lampu penerangan
taman dsb. Solar Power Plants, sistem ini tidak secara langsung menghasilkan
listrik yaitu panas yang dihasilkan alat pengumpul panas matahari digunakan
untuk memanaskan suatu cairan sehingga menghasilkan tenaga uap untuk tenaga
generator.
Lebih mudahnya menerangkan cara kerja panel surya photovoltaic yaitu
photon dari cahaya matahari menabrak electrons menjadi suatu energi yang lebih
tinggi sehingga terjadi listrik. Istilah photovoltaic menjelaskan mode operasi suatu
photodiode dimana arus yang melalui device selururuhnya terjadi karena adanya
perubahan induksi tenaga cahaya. Hampir semua peralatan photovoltaic adalah
berupa photodiode. Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam solar
charg controller, arus disini masih dalam keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai,
disini masuk kedalam inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC lalu dapat
dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat elektronik.
Radiasi surya diterima di permukaan bumi dalam dua cara, yaitu secara
langsung (radiasi langsung) dan melalui pantulan dari awan atau massa udara
(radiasi baur). Geometri surya ini lebih mempengaruhi nilai radiasi
langsung yang diterima dari pada radiasi baurnya.
Sudut jam merupakan sudut antara normal permukaan bumi dan sinar
matahari yang diproyeksikan berdasarkan pandangan dari kutub selatan Sudut
ini berubah sepanjang hari akibat adanya rotasi bumi. Perhitungan sudut ini
juga ditentukan oleh bujur dimana pengukuran radiasi dilakukan. Sudut jam
dihitung menggunakan :
24
𝑡𝑠 = 𝑡𝐿 + 𝑍 − 𝐵 𝐸𝑄𝑇
+
15 60
Karena posisi sumbu rotasi bumi ini tetap maka saat bumi berevolusi
sudut yang terbentuk antara sinar matahari terhadap suatu bidang di
equator berubah panjang tahun. Sudut ini disebut sebagai deklinasi surya.
Hubungan antara deklinasi surya terhadap hari selama satu tahun
dinyatakan sebagai :
Karena permukaan bumi merupakan permukaan yang melengkung,
maka akan lebih mudah untuk menganalisis sudut datang matahari pada
sistem koordinat horizontal. Dengan menggunakan sistem koordinat
horizontal, radiasi matahari terhadap permukaan (bidang) datar
Azimuth surya merupakan sudut antara proyeksi sinar matahari di
bidang horzontal dari arah selatan. Altitude (tinggi) matahari
merupakan sudut yang dibentuk antara sinar matahari dengan
proyeksinya pada bidang horizontal. Sedangkan sudut zenit (sudut
datang) merupakan komplemen dari sudut tinggi surya yaitu diukur dari
zenit. Sudut zenit ini ditentukan berdasarkan persamaan:
cos 𝜃𝑧 = sin 𝛼 = cos ∅ cos 𝛿 cos 𝜔 + sin
∅ 𝑠𝑖𝑛𝛿
dimana
cos 𝛿 sin
sin 𝜑 =
𝜔
cos 𝛼
Pada waktu sinar melintasi atmosfer, sebagian energi terserap,
besarnya penurunan energi sepanjang garis lintang ini ditentukan oleh
konstanta penurunan energi (extinction coefficient) B.
𝑃 𝐵
𝐼𝐷𝑁= 𝐴𝑒𝑥𝑝
(− 0 )
𝑃 cos 𝜃𝑧
𝑃
( )
𝑃0 = exp − 0,00001184𝐻
Dimana:
IDN = radiasi
langsung (W/m2) A, B =
tetapan
H = ketinggian suatu tempat di atas permukaan laut (m)
P/Po = nisbah tekanan di suatu tempat terhadap tekanan
atmosfer baku
θz = sudut datang terhadap normal, zenith (derajat)
Besarnya nilai konstanta B sangat bergantung pada kejernihan
atmosfer sedangkan besarnya konstanta A dan B dapat dilihat pada tabel 2.1.
Perhitungan energi global pada keadaan cerah dengan memakai rumus di atas
harus ditambahkan sebesar 5-10% karena adanya radiasi baur.
𝑄 = 𝑄𝑎 − 𝑄𝐿
Dimana :
Q = Panas yang berguna
QA = Panas yang diserap kolektor
QL = Kerugian panas ke lingkungan
Panas yang dikumpulkan bergantung dari nilai absorptivitas dari absorber
dan transmisivitas dari penutup kolektor. Hasil kali kedua nilai tersebut disebut
sebagai efisiensi optik. Panas yang diserap tersebut dinyatakan sebagai:
𝑄𝑎 = 𝜏𝛼𝐼𝐴𝑐
Dimana :
τ = Tetapan Boltzman ( 5,669 × 10-8 [W/m2.K4] )
α = Nilai absortivitas bahan
I = Intensitas surya [W/m2]
Ac = Luas permukaan kolektor [m2]
Sedangkan panas yang hilang dari sistem kolektor berbanding lurus dengan
beda antara suhu absorber kolektor dengan suhu lingkungan, luas kolektor dan
koefisien pindah panas keseluruhan pada kolektor ke lingkungan. Jika luas
kolektor cukup tipis sehingga luas kolektor dan kehilangan panas melalui
insulator diabaikan maka panas yang hilang ini dapat dinyatakan sebagai:
𝑄𝐿 = 𝑈𝐿𝐴𝑐(𝑇𝑐 − 𝑇𝐴)
Dimana :
UL = Koefesien pindahan panas keseluruhan pada kolektor ke lingkungan
[W/m2.ºC]
(TC – TA) = beda antara suhu absorber kolektor dengan suhu lingkungan [ºC]
Dengan demikian persamaan panas yang berguna dapat dinyatakan sebagai:
𝑄 = 𝜏𝛼𝐼𝐴𝑐(𝑇𝑐 − 𝑇𝐴)
Untuk setiap satuan luas persamaan (q/A ) dapat dinyatakan sebagai:
𝑞
= 𝜏𝛼𝐼 − 𝑈𝐿(𝑇𝑐 − 𝑇𝐴)
𝐴
2.8.1 Efisiensi kolektor datar
Efisiensi kolektor menyatakan perbandingan antara panas yang dapat
dikumpulkan terhadap radiasi matahari.
efisiensi) efisiensi tertinggi diperoleh ketika suhu absorber sama dengan suhu
lingkungan, yaitu pada fc=0. Nilai efisiensi tertinggi kolektor sama dengan
efisiensi optiknya. Selain itu kurva juga menyatakan bahwa terdapat nilai radiasi
dimana efisiensi menjadi nol atau tidak ada panas yang dikumpulkan, yaitu pada:
𝑈𝐿(𝑇𝑐 − 𝑇𝐴)
𝐼𝑡 =
𝜏𝛼
Tingkat radiasi ini disebut sebagai tingkat radiasi threshold. Pada nilai-nilai
radiasi dibawah It tersebut suhu kolektor tidak dapat bertahan pada Tc.
Dengan cara yang sama, pada tingkat radiasi tertentu maka terdapat nilai Tc
dimana panas tidak ada yang dikumpulkan (disebut sebagai suhu stagnasi) yang
besarnya adalah:
𝐼𝜏𝛼
𝑇𝑐𝑠 = 𝑇𝐴 +
𝑈𝐿
Pada tingkat suhu kolektor Tcs, sehubungan dengan besarnya perbedaan
antara suhu dengan suhu lingkungan maka kehilangan panas yang terjadi sama
dengan tingkat radiasi yang diserap oleh kolektor
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi
surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan
energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau
cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke
satu titik untuk menggerakan mesin kalor.
Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser IDR27.500/wp (watt peak).
Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar
matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini
mencapai efisiensi kurang dari 20%. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-
heating pada panel surya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Penilaian
Point Penilaian Nilai
Bahan Tayang 80
Materi 87
Cara Penyajian 78
Respon Jawaban 80
Anggota yang Paling Aktif Siti Hediyati
Monica P
Total 81,25
2. Hasil diskusi
Novia : bagaimana prinsip erubahan energy radiasi menjadi energy listrik dan apa
efeksamping dari panel surya?
Jawaban dari Miftahul Anuar
Photovoltaic yaitu mengubah cahaya matahari langsung menjadi listrik. Cara ini
umumnya digunakan di daerah terpencil. Penggunaan photovoltaic banyak
digunakan untuk kalkulator, jam tangan, lampu jalan, rambu-rambu jalan. Solar
Power Plants, sistem ini tidak secara langsung menghasilkan listrik yaitu panas
yang dihasilkan alat pengumpul panas matahari digunakan untuk memanaskan
suatu cairan sehingga menghasilkan tenaga uap untuk tenaga generator.
Lebih mudahnya menerangkan cara kerja panel surya photovoltaic yaitu
photon dari cahaya matahari menabrak electrons menjadi suatu energi yang lebih
tinggi sehingga terjadi listrik. Istilah photovoltaic menjelaskan mode operasi
suatu photodiode dimana arus yang melalui device selururuhnya terjadi karena
adanya perubahan induksi tenaga cahaya. Hampir semua peralatan photovoltaic
adalah berupa photodiode. Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam
solar charg controller, arus disini masih dalam keadaan DC. Lalu dialirkan ke
baterai, disini masuk kedalam inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC lalu
dapat dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat elektronik. Adapun efek samping dari
panel surya adalah mengandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan
salahsatunya adalah asam sulfat.
Ovrianti : apa saja syarat sebuah daerah dapat dibangun plts?
Jawaban dari miftahul anuar
Pada prinsipnya, seluruh wilayah di Indonesia memiliki potensi untuk dibangun
PLTS. Namun, untuk memastikan masa operasi PLTS tersebut berkelanjutan
dalam jangka panjang, sebaiknya penetapan pembangunan PLTS juga
mempertimbangkan: 1. Potensi PLTMH. Daerah yang tidak ditemukan sumber
daya air yang berpotensi untuk pengembangan PLTMH4 boleh diusulkan
pembangunan PLTS. Pembangunan PLTMH lebih diprioritaskan dibandingkan
dengan PLTS, karena: a) ketersediaan suplai air yang lebih kontinyu; b) tidak
memerlukan penggantian baterai dan inverter yang investasinya cukup besar.
Sehingga, biaya investasi per kWh yang dihasilkan akan lebih murah; c)
Komponen lebih mudah didapat karena sudah ada produksi dalam negeri; d) SDM
sudah cukup tersedia. 2. Calon konsumen. Adanya calon konsumen yang berada
di sekitar pembangkit, yang tinggal berkelompok minimal 30 rumah (termasuk
fasilitas umum) dengan jarak antara rumah satu dengan lainnya berdekatan. 3.
Lahan. Tersedia lahan untuk lokasi PLTS, baik di atas tanah maupun di atas atap
(rooftop) dengan luasan yang memadai. 4. Teknologi. Jika menggunakan
teknologi PLTS, diusahakan menggunakan teknologi baterai dengan umur pakai
yang lebih panjang, sehingga tingkat keberlanjutan pembangkit lebih baik Iuran
listrik. Kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar listrik dari
pembangkit PLTS terpusat sangat penting untuk keberlangsungan akses listrik
mengingat biaya penggantian baterai dan inverter yang cukup signifikan. Iuran
listrik.
Siti Hediyati Yunita : berapa energy listrik yang dihasilkan oleh panel surya dan jika
dalam kondisi mendung atau tanpa sinar matahari, apakah tetap bisa menghasilkan
listrik?
Sumber jawaban
Maysha, Ima., Trisno, B dan hasbullah. 2013. Pemanfaatan Tenaga Surya
Menggunakan Rancangan Panel Surya Berbasis Transistor 2N3055 dan
Thermoelectric Cooler. Electrans 12(2): 89-96