Analsis Keseimbangan Green House
Analsis Keseimbangan Green House
Sri Mudiasluli, Kudang Bora Seminar, Armansyah H.Tambunan, Suryono Suryokusumo, dan Rizka Avianll
ABSTRAK
Banyak lipe greenhouse dilakukan dan salah satu benluk greenhouse yang telah digunakan di Indonesia
yailu lipe Tunnel bervenlilasi ganda. greenhouse ini dapal digunakan di iklim tropis, seperti Indonesia meskipun
memerlukan beberapa modifikasi pada konslruksi bangunan, agar dapal melakukan perlakuan sehingga memenuhi
akan kesesuaian lanaman, khususnya pada budidaya lanaman krisan. Pendekalan dengan analisis dislribusi suhu di
dalam greenhouse tunnel. Penelilian ini dilakukan didaerah Bogor.Jawa Barat. Perubahan suhu di sekitar lanaman
dalam greenhouse tunnel bervenlilasi ganda, mempengaruhi lolosinlesis lanaman yang menghasilkan 0,
menjadikan suhu dalam ruang lebih rendah dibandingkan suhu diluar ruangan. Kelembaban dalam greenhouse
lersebul perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebuluhan lanaman yailu memenuhi syaral minimum dari
pertumbuhan optimal lanaman yailu dialas 70%, dan lidak memenuhi syaral maksimum, bila kelembaban lebih dari
85%. Penelilian ini bertujuan unluk mengelahui pindah panas yang lerjadi, maka pola dislribusi suhu dalam
bangunan greenhouse menggunakan gabungan venlilasi alami dan alaI lambahan kipas agar terjadi pola dislribusi
suhu dan perubahan pergerakan aliran udara yang merala. Meloda pendekalan dilakukan dengan membual
pemelaan pola suhu dalam grafik Surfer 8, hingga diperoleh hanya suhu dalam greenhouse. pukul 06.00-08.00 dan
pukul 14.00 ke alas yang memenuhi syarat. Perpindahan panas yang terjadi dalam greenhouse tersebut diantaranya
adalah radiasi, konveksi dan konduksi. Besaran radiasl dipermukaan lanlai adalah 27,24 W/m' sedangkan radiasi
dialap adalah 26,57 W/m'. Besaran konveksi pada alap dan lingkungan luar adalah 630,45 kW/m', konveksi udara
dalam dengan atap dalam adalah 209,1 kW/m', sedangkan konveksi udara dalam dengan lanlai adalah 1.369,40
kW/m'. Besaran konduksi pada lanah adalah 156,68 W/m' sedangkan konduksi pada atap adalah 20,62 W/m'.
ABSTRACT
This research was conducted in the Bogor area, West Jawa. Many kinds of greenhouse types in Indonesian
had been assembled and this research was about a Modified Tunnel Greenhouse which impressive by using a
couple ventilation. The added second ventilation was build at the roof construction, in an effort to find the appropriate
condition of the Tropical environmental suitability by developed the construction of the Chrysanthemum plantation.
Efforts to change the environment by added the fan, was expressed in changing the temperature around the plant,
the environmental condition of this area, will affected the photosynthesis of plants and produce oxygen. Prerequisites
optimal growth of plants in a greenhouse was need the humidity around 70% to 85% and temperatures range llf'C to
2Z'C. Means the temperature distribution pattem in the Greenhouse Tunnel becomes important. Heat transfer that
occurs in these greenhouses took account of radiation, convection and conduction. Analysis of cooling the air which
using the combine of the natural ventilation and fan converting the heat transfer inside the greenhouse. The aims of
this study were looking for patterns of tempera,ture distribution in the building and find the place to move out the heat.
t Temperature distribution pattems and changes in the movement of air flow mapped using a method of graphically
I mapping program Surfer 8. The treatment was temperature changes in the greenhouse from 6:00 to 18:00 o'clock. A
few moments show that maximum humidity exceeds blow 85% especially around 06.00-08.00 and over 14.00. The
radiation magnitUde in several surface types such as floor was 27.24 Wlm', roof 26.57 Wm". Air convection
magnitude among roof environment outside was 630.45 Wm", at roof was 209.1 Wm", at floor surface inner
greenhouse was 1,369.4 Wm". Soil conduction magnitude is 156.68 Wm", at roof was 20,62 wlm"
Gambar 1. Bunga Chrysantemum dalam greenhouse menggunakan kipas dan venlilasi alami
~~I
greenhouse pada saat tanaman Chrysantemum
mendekati panenan, kemudian Hasil (5)
pengukuran terhadap radiasi sinar matahari
yang datang, suhu, kelembaban dan aliran
udara pada titik-tilik pengamatan dilakukan
analisa dengan psychrometric chart dan Peralatan bantu dalam parameter-
bantuan rumus radiasi, konveksi, dan konduksi. parameter yang digunakan dalam penelilian ini
Pcrumusan radiasi bahwa radiasi total yailu tempat (greenhouse, tunnel bervenlilasi
yang diterima oleh permukaan bumi = radiasi ganda), untuk pengukuran dimensi (meteran),
langsung jatuh kepermukaan bumi + radiasi
panas (termokopel dan chino recorder), suhu
tidak langsung teqadl pada permukaan yang
miring (W/m2 )+ total radiasi pantulan (W/m2 ) . (termometer bola basah dan bola kering)
Perumusan konveksi diperoleh dari rumus intensitas cahaya (Luxmeter) dan kecepatan
hantaran pindah panas yang diterima oleh aliran udara (Anemometer). Metode dalam
selubung bangunan greenhouse tunnel adalah penelilian, seluruh pengukuran suhu dan
sebagai berikut:
kelembaban greenhouse tunnel bervenlilasi
K ganda berdasarkan waktu, dimensi dan jarak.
Q=-CI; -1;) (1) Pengukuran suhu menggunakan termokopel
S
yang dihubungkan dengan chino recorder serta
Keterangan : dua pasang termometer bola basah dan
Q = Pindah . panas konduksi pada termometer bola kering.
material(W/m) Fasilitas terbatas dan termokopel yang
K = Thermal Conductivity (W/moC) dipasang pada 11 tilik pengukuran, yang
S = Ketebalan material (m)
T = Suhu material (C atau K) diletakkan pada bagian tengah ruangan dan
sekilar tanaman. Suhu dan kelembaban di ukur
Pindah panas konveksi te~adi karena di dalam greenhouse serre, tunnel bervenlilasi
aliran udara yang keluar atau masuk ke dalam tunggal dan tunnel berventilasi ganda.
greenhouse melalui bukaan ventilasi.
Pengukuran kecepatan udara, diletakkan enam
Perpindahan ini te~adi pada atap dengan
Iingkungan luar, atap dengan udara dalam dan titik pada greenhouse tunnel berventilasi ganda
lantai dan udara dalam. yaitu pada Iingkungan luar greenhouse, dalam
greenhouse bagian barat, timur, utara, dan
Perumusan konveksi. selatan. Pengukuran intensitas cahaya
dilakukan pada dua tilik yaitu di dalam dan di
Q=hAJiT (2)
luar greenhouse tunnel berventilasi ganda.
3xReo.5
Nu =0.664 xPr (3)
"""
ranspirasl & Evaporasl Radiasi Infra.nd d4iI ~nama "
•
••
Radia~ InOOd dan h ~
" '. :' R,lIeksl C haya Ualaha.
fi
/( A-+-~fi
/Tb
/
'000
~
2'
j 4S00
20
~ ·1000
i 'SOO IS
.j 3000 "oJ$' ,,\r$> 'f,<S> ~rS' ....<;$~ ,,~ .;j~ -,">j~ ~r:f' -c..,fS' ....IQ'8' ~r$J ,,"oJ$!
.s 2Sl0 Waktu(jam)
C
Gambar 8. Tampak depan distribusi suhu dalam greenhouse tunnel berventilasi ganda pada jam 06.00 (a), 12.00
(b). 18.00(c).
a b c
Gambar 9. Tampak atas distribusi suhu dalam greenhouse tunnel berventilasi ganda pada jam 06.00 (a), 12.00 (b),
18.00(c).
adalah 13,4 W/m2 dan Total Radiation (Iti) Gambar 10. Grafik pindah panas radiasi pada
adalah 1045,976 W/m2 • Greenhouse Tunnel berventilasi ganda.
~ 2000
2. Alat tambahan pada greenhouse tunnel
berventilasi ganda ini memberikan
if kelembaban udara pada pagi dan sore hari
&iIOOO
melewati beberapa batas persyaratan
o optimal pertumbuhan yaitu melebihi 70-
'O~ ,,'Jl ct,!f' 0,0/' ,'>jf -..,f -,~~ ~"'Jf ~~ ,~~ . .,of ~~ -,'t>~ 85%.
WaktuGatn)
Gambar 11. Grafik pindah panas konveksi pada 3. Radiasi luar mempengaruhi suhu di dalam
greenhouse tunnel bervenlilasi ganda. greenhouse dan suhu di ruangan lebih
tinggi dibandingkan suhu di sekitar
3. Konduksi tanaman maka perlu penelitian lanjut agar
udara sekitar tanaman itu dapat dengan
Perpindahan panas konduksi terjadi pada tepat memenuhi kelembaban tanaman dan
lantai dan atap. Besarnya konduksi dipengaruhi terjadi proses fotosintesis.
oleh suhu yang titik terkait dan konduktivitas
material. Nilai rata-rata konduksi yang terjadi 4. Pada kontur lokal yang panas tersebut
2
pada tanah adalah 156,68 W/m sedangkan nilai posisi dari kipas sangat diperlukan.
rata-rata konduksi yang terjadi pada atap adalah
20,62 W/m 2 • Hasil perhitungan konveksi dapat
dilihat pada Gambar 12. KESIMPULAN
~300
r: dalam
Dalam penelitian ini tujuan pindah panas
yang terjadi, menghasilkan pola distribusi suhu
bangunan greenhouse yang
I::
menggunakan gabungan ventilasi alami dan alat
tambahan kipas. Terjadi perubahan pola
distribusi suhu dan perubahan pergerakan aliran
o udara yang belum merata karena terjadi
hantaran panas terlihat dart kontur panas dan
.~ ~~
perubahan distribusi panas yang terjadi.
WaktuGam)