ABSTRAK
Proses pengeringan merupakan proses perpindahan sejumlah massa uap air secara simultan,
dengan membutuhkan energi untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan
bahan ke luar atau lingkungan melalui ventilasi pengering.Ventilasi merupakan bagian alat
pengering kopra yang sangat mempengaruhi hasil pengeringan. Ventilasi berfungsi untuk
mengeluarkan uap air yang ada didalam lemari pengering agar pengeringan menjadi sempurna.
Luas ventilasi sangat mempengaruhi kineja alat pengering kopra. Kelembaban dan temperatur
juga sangat mempengaruhi pengeringan kopra. Apabila kelembaban terlalu tinggi maka
pengeringan kopra akan menjadi lama, dan apabila ventilasi terlalu luas maka temperatur juga
akan turun. ventilasi pada alat pengering juga sangat mempengaruhi hasil pengeringan. Maka
peneliti akan memvariasikan tiga luas ventilasi alat pengering, dengan ukuran 40, 50, dan 60 cm 2.
Hasil analisa alat pengering kopra pada luas ventilasi terkecil 40 cm 2 kelembaban rata-rata didapat
74,7 %RH, laju penguapan air sebesar 0,652 kg/jam, dan temperatur rata-rata pada ventilasi 70,98
ᵒ
C. hasil analisa alat pengering kopra pada luas ventilasi terbesar 60 cm 2 kelembaban rata-rata
didapat 59,4 %RH, laju penguapan air sebesar 0,656 kg/jam, dan temperatur rata-rata pada
ventilasi 66,45 ᵒC. Kesimpulan dari hasil unjuk kerja alat pengering kopra adalah meningkat unjuk
kerja alat pengering kopra disebabkan oleh meningkat bahan bakar yang diberikan setiap
pengujian, karena untuk menaikan temperatur yang ada di dalam lemari pengering suplay bahan
bakar yang diberikan harus lebih banyak. Ventilasi yang semakin luas pada alat pengering kopra
maka kelembaban dan temperatur yang ada didalam lemari pengering akan semakin turun,
disebabkan uap air dan tempertur yang ada didalam lemari pengering akan cepat keluar melalui
lubang ventilasi tesebut. Akan tetapi semakin luas ventilasi pada alat pengering kopra maka laju
penguapan air akan semakin besar dan pengeringan akan semakin cepat.
Gambar 4 Grafik konsumsi bahan bakar pada Dari gambar. 5 terlihat bahwa dalam pengujian
alat pengering kopra alat pengering kopra ini luas ventilasi yang
tertinngi untuk unjuk kerja alat pengering adalah
Pada gambar 4 dipaparkan jumlah bahan bakar 40 cm2 dan efisiensi terendah terjadi pada luas
yang terpakai selama 1 jam pada setiap variasi ventilasi 80 cm2 sebesar 22,7 %.
luas ventilasi yang telah diuji. Konsumsi bahan
bakar tertinggi terdapat pada ukuran ventilasi 60 4.2 Analisa Mutu Kopra yang Dihasilkan
2 Mutu kopra yang dihasilkan cukup baik hal ini
cm dengan nilai 4,62 kg/jam, pada ukuran terlihat dari hasil penilaian terhadap
ventilasi 50 cm 2 konsumsi bahan bakar sebesar karakteristik, yaitu
4,20 kg/jam, dan luas ventilasi 40 cm 2 (1) Kopra Bersih,
mempunyai nilai konsumsi bahan bakar tiap jam (2) Kondisi tebal merata,
yaitu 4,04 kg/jam. Hal ini disebabkan karena (3) Bau enak dan wangi,
luas ventilasi yang semakin luas maka konsumsi (4) Kadar air kurang dari 7 %. Menurut standar
bahan bakar juga akan semakin besar. SNI 01-3555-1994, kopra yang hasilnya
dengan kadar air kurang dari 7 % termasuk
d. Laju Penguapan Air kwalitas Baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anderson, Sir., 2006, Pengembangan Dan
Evaluasi Teknik Alat Pengering Kopra Jenis
Jam ke 8 Jam ke 10 Tryer, Jurnal Teknik Mesin Politeknik
Negeri, Padang.
2. Ari Prasetyo, Dhany, 2005, Penelitian
Pengeringan Ubi Kayu dengan Teknologi
Tepat Guna, Skripsi Teknik Mesin UGM.
3. Hamdan., 1957, Mesin-mesin Processing
Deciated coconut, Unand, Padang
4. Sriwijaya, Edwin., 1989, Modifikasi Dan Uji
Performansi Alat Pengering Kopra Dengan
Jam ke 12 Pemanas Tidak Langsung, Skripsi Institut
Pertanian, Bogor.
Gambar.7 Kopra yang dihasilkan selama proses 5. Sulaeman Dan M. Rusyadi, 2013, Analisa
pengeringan dengan menggunakan luas ventilasi Efisiensi Rooftop Solar Copra Dryer Dengan
40 cm2. Susunan Kolektor Secara Seri, Institut
Teknologi Padang
5. PENUTUP
6. Junaidi Bukhari & Maimuzar, 2011,
5.1 Kesimpulan
Pengembangan Dan Evaluasi Teknis Alat
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dapat
Pengering Kopra Jenis Tray Dryer, Jurusan
diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang.
7. Suharyani Amperawati, Purnama Darmadji ,
1. meningkat unjuk kerja alat pengering kopra
Umar Santoso, 2012, Daya Hambat Asap
disebabkan oleh meningkat bahan bakar
Cair Tempurung Kelapa Terhadap
yang diberikan setiap pengujian, karena
Pertumbuhan Jamur Pada Kopra Selama
untuk menaikan temperatur yang ada di
Penjemuran Dan Kualitas Minyak Yang
dalam lemari pengering suplay bahan bakar
Dihasilkan, Universitas Gadjah Mada
yang diberikan harus lebih banyak.
Yogyakarta.
2. Semakin luas ventilasi pada alat pengering
8. Yunita Djamalu, 2016, Analisa Perpindahan
maka kelembaban yang ada didalam lemari
Panas Keadaan Tunak Pada Pengering
akan akan semakin turun, disebabkan uap air
Jagung Tipe Rumah Kaca Variasi Lubang
yang ada didalam lemari pengering akan
Ventilasi Dan Rak Alumunium, Gorontalo.
cepat keluar melalui lubang ventilasi
9. Zainul Muarif, 2013, Pengeringan hasil
tesebut.
Pertanian, Jakarta selatan.
3. Dari hasil penelitian juga mendapatkan,
10. Mac Donald and Lawton , 1977, manajemen
penurunan temperatur disebabkan luas
sumber daya manusia,
ventilasi karena semakin luas ventilasi
New york.
tersebut maka temperatur yang ada didalam
11. Taib, Unarif ,2008. Operasi Pengeringan
lemari akan cepat keluar melalui lubang
Pada Pengolahan Hasil Pertanian.
ventilasi.