Abstrak
Didalam proses pengovenan, bahan yang sudah di Rajang dan ditata merata pada rak
yang ada, supaya panas dari kompor merata dan menjadi matang seluruhnya. Peningkatan
produksi yang terbuat dari buah-buahan atau makanan dapat dilakukan dengan cara mengubah
proses yang dilakukan secara manual menjadi dilakukan secara mekanik. Untuk mengatasi ini
tidak harus menggunakan oven yang besar. Sehingga biaya yang di butuhkan oleh home
industry pun tidak terlalu tinggi. Mesin oven juga harus baik dalam pengapiannya
(pembakarannya). Kegiatan ini bertujuan membuat mesin oven pengering yang akan produksi
dengan kualitas yang lebih baik, terutama dalam hal kematangan, kebersihan dan penampilan
membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dari industry kecil dan memperkuat
sektor-sektor yang menjadi andalan daerah dalam rangka memperkuat ekonomi daerah.
Pengujian menunjukkan bahwa mesin oven pengering berfungsi dengan baik dan berkapasitas
maksimum 5 kg sekali pengovenan, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk mengoven 2,5 kg
roti adalah 25 menit.
[1]
akan dikeringkan (Mardliyan dan hardiyan, 2.2.2 Pengertian Daya
2012). Daya adalah laju energy yang
Oleh karena hal tersebut maka dibuat dihantarkan selama melakukan usaha dalam
alat-alat pengering yang digunakan untuk periode waktu tertentu. Satuan SI (Satuan
mengeringkan bahan yang tidak tergantung pada Internasional) untuk Daya adalah Joule / Sekon
matahari, sebagai seorang sarjana teknik kimia (j/s) = Watt (W). Satuan Watt digunakan untuk
kita perlu mengetahui proses, cara kerja, penghormatan kepada seorang ilmuan penemu
kelebihan dan kekurangan alat-alat pengering mesin uap yang bernama James Watt. Satuan
tersebut. daya lainnya yang sering digunakan adalah Daya
Kuda atau Horse Power (hp), 1 hp = 746 Watt.
II TINJAUAN PUSTAKA Daya merupakan besaran saklar, karena daya
2.1 Kajian Pustaka hanya memiliki nilai, tidak memiliki arah.
Pengeringan merupakan proses Rumus dan satuan daya dalam fisika, daya
pengurangan kadar air bahan hingga mencapai disimbolkan dengan persamaan berikut:
kadar air tertentu sehingga menghambat laju P = W/t
kerusakan bahan akibat aktifitas biologis dan Dari persamaan diatas maka kita juga dapat
kimia (Syafriyudin, 2009). Dasar proses mengubah rumus daya menjadi:
pengeringan adalah terjadinya penguapan air P = (F.s)/t
bahan ke udara karena perbedaan kandungan uap P = F.v
air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Hasil tersebut didapatkan karena Rumus Usaha
Agar suatu bahan dapat menjadi kering, maka (W) = Gaya (F) dikali jarak (s) dibagi waktu (t).
udara harus memiliki kandungan uap air atau
kelembaban yang relatif rendah dari bahan yang Keterangan:
dikeringkan. Pada saat suatu bahan dikeringkan P= Daya ( satuannya J/s atau Watt)
terjadi dua proses secara bersamaan, yaitu: W = Usaha ( Satuannya Joule [J] )
1. Perpindahan panas dari lingkungan untuk t = Waktu ( Satuannya sekon [s] )
menguapkan air pada permukaan bahan. F = Gaya ( Satuannya Newton [N] )
Perpindahan massa (air) di dalam bahan akibat s = Jarak ( Satuannya Meter [m] )
penguapan pada proses pertama. Mekanisme v = Kecepatan ( Satuannya Meter/Sekon [m/s] )
pengeringan diterangkan melalui teori tekanan Berdasarkan persamaan fisika diatas, maka dapat
uap. Air yang diuapkan terdiri dari air bebas dan disimpulkan bahwa semakin lama waktunya
air terikat. Air bebas berada di permukaan dan maka laju daya akan semakin kecil.
yang pertama kali mengalami penguapan
(Syafriyudin dan Dwi Prasetyo Purwanto, 2009). 2.2.3 Blower
Bila air permukaan telah habis, maka terjadi Blower adalah mesin atau alat yang
migrasi air dan uap air dari bagian dalam bahan digunakan untuk menaikkan atau memperbesar
secara difusi. Migrasi air dan uap terjadi karena tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
perbedaan konsentrasi atau tekanan uap pada dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai
bagian dalam dan bagian luar bahan. pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu. Bila untuk keperluan khusus , blower
2.2 LANDASAN TEORI kadang - kadang diberi nama lain misalnya
2.2.1 Perhitungan Mekanika Teknik untuk keperluan gas dari dalam oven kokas
Mekanika (Bahasa Latin mechanicus, disebut dengan nama exhouter. Di industry
dari Bahasa yunani mechanikos, seseorang industry kimia alat ini biasanya digunakan untuk
yang ahli di bidang mesin) adalah jenis ilmu mensirkulasikan gas gas tertentu didalam tahap
khusus yang mempelajari fungsi dan cara kerja tahap proses secara kimiawi dikenal dengan
mesin, alat atau benda yang seperti mesin. nama booster atau circulator. Kompresor juga
Mekanika merupakan bagian yang sangat sebagai alat mekanik yang berfungsi untuk
penting dalam ilmu fisika terutama untuk ahli meningkatkan tekanan fluida mampu mampat,
sains dan ahli teknik. Mekanika (Mechanics) yaitu gas atau udara. Adapun pengertian
juga berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari kompresor adalah mesin untuk memampatkan
gerakan suatu benda serta daya dalam gerakan udara atau gas, secara umum biasanya
itu. menghisap udara dari atmosfer, yang secara
[2]
fisika merupakan campuran beberapa gas yang akan mengoperasikan mesin-mesin
dengan susunan Nitrogen, Oksigen, dan perkakas tersebut.
campuran argon, Karbondioksida, Uap air, Untuk meningkatkan produktivitas hasil
minyak dan lainnya. Adapun suatu perbandingan industri, operator tidak hanya cukup mampu
antara kecepatan angin dan kecepatan benda mengendalikan mesin-mesin perkakas tersebut,
yang tertiup angin ditulis dengan persamaan tetapi juga dituntut untuk memahami beberapa
sebagai berikut. alat ukur/metrologi serta mengetahui sifat-sifat
Perhitungan Blower kali ini adalah untuk dari bahan baku/material. Biasanya di dalam
menghitung kecepatan angin yang dihasilkan setiap suatu industri selalu terdapat bermacam-
oleh blower adalah: macam mesin perkakas, yaitu yang bisa
dibedakan dengan jenis kelompok mesin
produksi dan kelompok mesin perkakas.
Perbedaan kelompok mesin produksi
= pi = 3,14 dan mesin perkakas, definisi dari masing-masing
kelompok mesin ini, adalah:
Dimana: a. Kelompok mesin produksi, adalah kumpulan
daripada mesin-mesin yang akan berfungsi
D = Diameter blower untuk menghasilkan barang-barang jadi atau
bahan baku menjadi bahan yang diolah atau
n = Kecepatan poros blower dibentuk lebih lanjut. Contoh: mesin-mesin
untuk pembuat ban mesin tekstil, mesin
Sedangkan untuk menghitung kecepatan benda cetak, mesin industry baja atau pembuat
yang tertiup angin: mobil dan sebagainya.
b. Kelompok mesin perkakas, atau mesin
penunjang bisa juga disebut mesin
pemelihara. Mesin ini mempunyai fungsi
untuk menghasilkan barang-barang atau
Dimana: komponen mesin yang merupakan bagian
dari pada satu unit mesin lainnya. Tetapi
V = kecepatan angin
bisa juga menghasilkan komponen mesin
V = kecepatan awal benda yang dirakit menjadi satu unit barang jadi.
[3]
hukum kombinasi vektor gaya oleh Stevinus Blower adalah mesin atau alat yang
(1548-1620), yang juga merumuskan sebagian digunakan untuk menaikkan atau memperbesar
besar dari prinsip-prinsip statika. tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai
2.5 Komponen Komponen Mesin Oven pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
Pengering tertentu. Bila untuk keperluan khusus , blower
Adapun komponen komponen pada kadang - kadang diberi nama lain misalnya
mesin oven pengering yang diketahui , sebagai untuk keperluan gas dari dalam oven kokas
berikut: disebut dengan nama exhouter. Di industry
industry kimia alat ini biasanya digunakan untuk
1. Thermocontrol Digital mensirkulasikan gas gas tertentu didalam tahap
tahap proses secara kimiawi dikenal dengan
Thermocontrol Digital berfungsi untuk nama booster atau circulator. Kompresor juga
mengendalikan panas pada ruang bakar yang sebagai alat mekanik yang berfungsi untuk
dapat kita stel/atur sesuai keinginan kita. jadi meningkatkan tekanan fluida mampu mampat,
alat ini adalah perintah pengendalian otak yaitu gas atau udara.
pada oven gas otomatis.
Adapun pengertian kompresor adalah
2. Termokopel (sensor panas) mesin untuk memampatkan udara atau gas,
Termokopel (sensor panas) adalah jenis secara umum biasanya menghisap udara dari
sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atmosfer, yang secara fisika merupakan
atau mengukur suhu melalui dua jenis logam campuran beberapa gas dengan susunan
konduktor berbeda yang digabung pada Nitrogen, Oksigen, dan campuran argon,
ujungnya sehingga menimbulkan efek Thermo- Karbondioksida, Uap air, minyak dan lainnya.
electric. Efek Thermo-electric pada termokopel 2.6 Perhitungan Kerangka
ini ditemukan oleh seorang fisikawan Estonia Rangka merupakan bagian yang penting
bernama Thomas johann seeback pada tahun sebagai penopang mesin agar dapat kokoh
1821, diman sebuah logam konduktor yang berdiri saat dioperasikan. Pemilihan bahan serta
diberi perbedaan panas secara gradient akan proses penyambungan yang tepat akan
menghasilkan tegangan listrik. Perbedaan mempengaruhi kekuatan rangka sebagai
Tegangan listrik diantara dua persimpangan ( penopang mesin sehingga rangka dapat menahan
junction ) ini dinamakan dengan efek Seeback. beban maksimal dari yang diharapkan.
Termokopel merupakan salah satu jenis Spesifikasi rangka ini mempunyai dimensi 520 x
sensor suhu yang paling popular dan sering 650 x 500 mm dan menggunakan bahan profil
digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun besi. Profil besi yang digunakan dalam
peralatan listrik dan elektronika yang berkaitan pembuatan rangka mesin ini adalah profil siku
dengan suhu (Temperature). Bebrapa kelebihan ukuran 40 x 40 x 2 mm yang diketahui
termokopel yang membuatnya menjadi populer spesifikasi diperlukan sebagai data input untuk
adalah responnya yang cepat terhadap perubahan melakukan kalkulasi.
suhu dan juga rentang suhu operasionalnya yang
III METODOLOGI PENELITIAN
luas yaitu berkisar diantaranya -200 C hingga
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
2000 C. Selain respon yang cepat dan rentang Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
sesuai dengan diagram alir pada Gambar
suhu yang luas, Termokopel juga tahan terhadap dibawah ini:
goncangan/getaran dan mudah digunakan.
3. Blower
[4]
3.2.2 Perancangan Konsep Produk
Spesifikasi teknis produk hasil fase
pertama proses perancangan menjadi dasar fase
berikutnya, yaitu fase perancangan konsep
produk. Tujuan fase ini adalah menghasilkan
alternative konsep produk sebanyak
mungkin.Konsep produk yang dihasilkan fase
ini masih berupa skema atau dalam bentuk
skets.
[5]
Adapun proses produksi yang harus 2. Cara Kerja Mesin
diketahui dalam tahapan saat melakukan Mesin oven pengering ini bekerja dengan
pembuatan mesin oven pengering sebagai cara mengeringkan produk pada suhu yang
berikut: dikehendaki ( suhu bisa diatur secara constant ).
1. Bahan Baku 3. Langkah Pengoperasian Mesin
2. Proses Pemotongan Proses pemotongan
Langkah-langkah pengoperasian Mesin
dengan menggergaji (saw) baik dengan
Oven Pengering ini adalah sebagai berikut :
gergaji tangan, gergaji mesin maupun proses
a) Siapkan bahan atau roti terlebih dahulu.
pemotongan dengan menggerinda.
b) Pasangkan selang dan regulator pada LPG.
3. Proses Pemesinan Tabel 2 Klasifikasi proses
c) Sambungkan kabel listrik yang ada pada
pemesinan menurut jenis mesin perkakas
mesin oven pengering pastikan saklar pada
yang digunakan Jenis proses Mesin perkakas
keadaan Off.
yang digunakan.
d) Buka pintu oven lalu tata dan masukkan
semua bahan atau roti kedalam nampan dan
3.3 Desain Produk
tutup pintu oven.
e) Posisikan saklar pada keadaan ON.
f) Buka sedikit saluran gas, dan nyalakan
oven dengan pematik api.
g) Atur suhu sesuai kapasitas pada mesin
oven.
h) Setiap 10 - 15 menit sekali bergantian
memposisikan nampan.
i) Setelah suhu sudah mencapai yang
diinginkan maka nyala api itu sendiri
akan mengecil dan bisa dilihat
hasilnya.
[6]
pengering. Langkah-langkah kebutuhan analisis Dimana:
tersebut antara lain adalah :
D = Diameter blower
D = Diameter blower
[7]
= 16,769
V =
[8]
digunakan untuk pengeringan awal roti yang Syafriyudin dan Dwi Prasetyo Purwanto, 2009.
ditaruh pada nampan dengan bahan tambah Mikroprosesor. Pemrograman
khususnya di olesi dengan kuning telur Mikrokontroler AT89S51 dengan
setelah 10 menit pengovenan secara merata. C/C++ dan Assembler, Yogyakarta.
d. Mesin ini cukup steril dan aman http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/fi
karena semua dinding terlindungi dengan les/70_79syafriyudin.pdf
plat stainless dan galvalum dengan nyala api Suryadiwansa, Gusri, Arinal, Yanuar. 2012,
bisa disetel sesuai dengan keperluan. Pada Sistem produksi bersih dan terintegrasi
nampan mengunakan bahan yang higenis untuk pengolahan kopi lampung dalam
dan tidak membahayakan kesehatan. rangka meningkatkan daya saing dan
mutu produk, Hiba Laporan Program
5.2 Saran Hi-Link tahun 2012, Universitas
a. Perlu dilakukan pengujian efektifitas Lampung. (http://iccri.net/pengolahan-
kinerja alat lebih lanjut, terutama untuk kopi/)
meningkatkan kapasitas pengovenan. Tjatoer Welasih, 2006. Penentuan Koefisien
b. Agar hasil pengovenan secara Perpindahan Massa Liquid Solid dalam
mekanis yang diperoleh lebih baik, maka Kolom Packed Bed dengan Metode
harus dicari solusi/cara untuk perataan udara Adsorpsi.
pada ruang oven yang lebih maksimal. http://anktetan.blogspot.co.id/2009/07/p
c. Beberapa cara yang dapat dicoba erhitungan-blower.html?m=1
adalah dengan mengatur perpindahan Wijoyo, Nurhidayat, A., Sugiyanto, 2010,
nampan dan mengatur suhu temperatur Rekayasa Alat Pengering Untuk
dengan sumber panas agar kinerja alat dapat Meningkatkan Produktivitas UKM
menjadi lebih baik. Emping Mlinjo, Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Teknologi 2010,
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Teknik Universitas Wahid
Hasyim, Semarang.
Anwar, H.C., Lanya, B., Haryanto, A., Tamrin, Yeffrichan. 2010. Cara Menghitung Daya dan
2012, Rancang Bangun Alat Pengering Blower Fan. Surabaya: Universitas
Energi Surya Dengan Kolektor Keping Petra.
Datar, Jurnal Teknik Pertanian Lampung
Vol. 1, No. 1, Oktober 2012 : 29- 36
Astuti, 2012.kadar abu.
https://astutipage.wordpress.com/tag/kad
ar-abu/. Diakses pada hari minggu, 22
November 2015. Surabaya.
Arinal, Suryadiwansa, Gusri, 2013, IbPE Kopi
Lampung siap ekspor, Program Iptek
bagi Produk Ekspor, Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
Hasyim , B. A., 2011. Rancang Bangun Alat
Pengering Yang Memanfaatkan Gas
Buang Berdasarkan Kajian Perpindahan
Panas Dan Karakteristik Koefisien
Difusivitas Kerupuk.Jurnal Teknika,
Universitas Negeri Surabaya, Vol. 12
No. 1
Gusri, Suryadiwansa, Arinal, 2013, Teknologi
pengering kopi atap ganda rmaha
lingkungan, Laporan Program Iptekda
LIPI tahun 2012, Universitas Lampung.
(https://www.google.com/#q=Introducti
on+to+Coffee+Drying).
[9]