Review Buku
Sensory Evaluation of Food : Principles and Practice second edition
(Penulis : Harry T Lawlees dan Hildergade Hildergade Heymann)
Disusun oleh :
Zaini Ahmad
(15/385541/TP/11410)
Metode analisis sensorik ini memiliki beberapa 3 metode yang berbeda yaitu
difference, affective, dan descriptive. Difference Test (uji pembedaan) merupakan
pengukuran analisis sensorik yang bersifat sederhana, Dalam melakukan metode ini
menggunakan triangle prosedur 3 produk ( 2 produk dengan jenis sama dan 1 jenis
produk yang berbeda) atau duo-trio prosedur 2 produk (1 produk sama dengan produk
referensi dan 1 produk lainnya berbeda). Panelis diminta untuk memilih terhadap
produk tersebut dan memeriksa apakah ada perbedaan terhadap contoh produk yang
disajikan. Metode ini menggunakan 25-40 peserta yang sudah lolos seleksi panelis dan
familiar terhadap pengukuran.
Uji deskripsi merupakan metode analisis sensorik yang paling akurat dan
digunakan untuk menentukan sifat dan intesitas perbedaan tersebut. Metode ini
menggunakan panelis telatih dan berpengalaman. Uji deskripsi terdiri atas uji scoring
(menggunakan angka/skala yang dihubungkan dengan deskripsi tertentu stribut mut)),
uji flavor dan tekstur (menilai karakteristik aroma dan tekstur), dan QDA (Qualitative
Deskriptive Analysis) yang bersifat penilaian individu Uji Afektive atau hedonic
diguanakan untuk mengukur sifat subjektif (suka/tidak suka) terhadap suatu produk
dengan menggunakan suatu skala.
Dari beberapa metode analisis sensorik, analisis ini sebagian besar dibedakan
menjadi dua tipe yaitu analisis descriptive dan analisis afektif atau hedonic. Dalam
analisis descriptive, panelis diminta untukk menilai produk berdasarkan karakteristik
kemampuan sensorik, sedangkan analisis afektiv, panelis menilai pola produk secara
keseluruhan dan disajikan dengan kategori suka atau tidak suka terhadap produk.
Alasan mengumpulkan data sensorik dalam analisis sensori ini adalah untuk
penelitian analisis sensorik ini, sehingga penelitian dapat bersifat lebih nyata dan
effisien, untuk menyelesaikan permasalahan dalam industri, seperti penentuan
kandungan rasa produk, untuk membangun spesifikasi pengukuran yang berguna bagi
pemiliki dan suppier. Berguna bagi faktor lingkungan dan biochemical, untuk
menyelesaikan ketidaksesuaian antara lapangan dan laboratorium, dan edukasi
konsumen terhadap mengenai sifat-sifat sensorik. Contoh Aplikasi dari evaluasi
sensorik dilakukan pada riset pemasaran dan system pengkelasan mutu secara
tradhisional.