ALAT PENGERING
TUGAS
Untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Pemisahan Dengan Panas
(Matrikulasi)
Disusun oleh :
Shalahudin Nur Ayyubi
21030119420027
Dosen Pengampu:
Dr. Ing. Silviana, S.T, M.T
2. Jenis-jenis Dryers
2.1. Tray Dryer
Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering
kabinet, dapat digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang
ditebarkan pada baki logam dengan ketebalan 10-100 mm. Pengeringan jenis baki
atau wadah adalah dengan meletakkan material yang akan dikeringkan pada baki
yang lansung berhubungan dengan media pengering. Cara perpindahan panas
yang umum digunakan adalah konveksi dan perpindahan panas secara konduksi
juga dimungkinkan dengan memanaskan baki tersebut.
Rangka bak pengering terbuat dari besi, rangka bak pengerik di bentuk dan
dilas, kemudian dibuat dinding untuk penyekat udara dari bahan plat seng dengan
tebal 0,3mm. Dinding tersebut dilengketkan pada rangka bak pengering dengan
cara di revet serta dilakukan pematrian untuk menghindari kebocoran udara panas.
Kemudian plat seng dicat dengan warna hitam buram,agar dapat menyerap panas
dengan lebih cepat. Pada bak pengering dilengkapi dengan pintu yang berguna
untuk memasukan dan mengeluarkan produk yang dikeringkan. Di pintu tersebut
dibuat kaca yang mamungkinkan kita dapat mengetahui temperature tiap rak,
dengan cara melihat thermometer yang sengaja digantungkan pada setiap rak
pengering. Di bagian atas bak pengering dibuat cerobong udara, bertujuan untuk
memperlancar sirkulasi udara pada proses pengeringan.
pada bahan yang akan dikeringkan. Selain alat pemanas udara, biasanya juga
digunakan kipas (fan) untuk mengatur sirkulasi udara dalam alat pengering. Kipas
yang digunakan mempunyai kapasitas aliran 7-15 fet per detik. Udara setelah
melewati kipas masuk ke dalam alat pemanas, pada alat tersebut udara dipanaskan
lebih dahulu kemudian dialirkan diantara rak-rak yang sudah berisi bahan. Arah
aliran udara panas di dalam alat pengering dapat dari atas ke bawah dan juga dari
bawah ke atas. Suhu yang digunakan serta waktu pengeringan ditentukan menurut
keadaan bahan. Biasanya suhu yang digunakan berkisar antara 80-1800C. Tray
dryer dapat digunakan untuk operasi dengan keadaan vakum dan seringkali
digunakan untuk operasi dengan pemanasan tidak langsung. Uap air dikeluarkan
dari alat pengering dengan pompa vakum.
Alat tersebut juga digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian berupa
biji-bijian. Bahan diletakkan pada suatu bak yang dasarnya berlubang-lubang
untuk melewatkan udara panas. Bentuk bak yang digunakan ada yang persegi
panjang dan ada juga yang bulat. Bak yang bulat biasanya digunakan apabila alat
pengering menggunakan pengaduk, karena pengaduk berputar mengelilingi bak.
Kecepatan pengadukan berputar disesuaikan dengan bentuk bahan yang
dikeringkan, ketebalan bahan, serta suhu pengeringan. Biasanya putaran pengaduk
sangat lambat karena hanya berfungsi untuk menyeragamkan pengeringan.
Alat pengering tipe bak terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut :
a. Bak pengering yang lantainya berlubang-lubang serta memisahkan bak
pengering dengan ruang tempat penyebaran udara panas (plenum chamber).
b. Kipas, digunakan untuk mendorong udara pengering dari sumbernya ke plenum
chamber dan melewati tumpukan bahan di atasnya.
c. Unit pemanas, digunakan untuk memanaskan udara pengering agar kelembapan
nisbi udara pengering menjadi turun sedangkan suhunya naik.
Keuntungan dari alat pengering jenis itu sebagai berikut :
a. Laju pengeringan lebih cepat
b. Kemungkinan terjadinya over drying lebih kecil
c. Tekanan udara pengering yang rendah dapat melalui lapisan bahan yang
dikeringkan. (Revitasari, 2010).
Atomizer
Atomizer merupakan bagian terpenting pada spray drier dimana memiliki fungsi
untuk menghasilkan droplet dari cairan yang akan dikeringkan. Droplet yang
terbentuk akan didistribusikan (disemprotkan) secara merata pada alat pengering
agar terjadi kontak dengan udara panas. Ukuran droplet yang dihasilkan tidak
boleh terlalu besar karena proses pengeringan tidak akan berjalan dengan baik.
Disamping itu ukuran droplet juga tidak boleh terlalu kecil karena menyebabkan
terjadinya over heating.
· Chamber
Chamber merupakan ruang dimana terjadi kontak antara droplet cairan yang
dihasilkan oleh atomizer dengan udara panas untuk pengeringan. Kontak udara
panas dengan droplet akan menghasilkan bahan kering dalam bentuk bubuk.
Bubuk yang terbentuk akan turun ke bagian bawah chamber dan akan dialirkan
dalam bak penampung.
· Heater : Heater berfungsi sebagai pemanas udara yang akan digunakan sebagai
pengering. Panas yang diberikan harus diatur sesuai dengan karakteristik bahan,
ukuran droplet yang dihasilkan dan jumlah droplet. Suhu udara pengering yang
digunakan diatur agar tidak terjadi over heating.
· Cyclone : Cyclone berfungsi sebagai bak penampung hasil proses pengeringan.
Bubuk yang dihasilkan akan dipompa menuju Cyclone.
· Bag Filter ; Bag Filter berfungsi untuk menyaring atau memisahkan udara
setelah digunakan pengeringan dengan bubuk yang terbawa setelah proses.
Parameter Kritis Spray Drying
a. Suhu pengering yang masuk : Semakin tinggi suhu udara yang digunakan
untuk pengeringan maka proses penguapan air pada bahan akan semakin cepat,
namun suhu yang tinggi memungkinkan terjadinya kerusakan secara fisik maupun
kimia pada bahan yang tidak tahan panas.
b. Suhu pengering yang keluar : Suhu pengering yang keluar mengontrol
kadar air bahan hasil pengeringan (bubuk) yang terbentuk.
c. Viskositas bahan (larutan) yang masuk : Viskositas bahan yang akan
dikeringkan mempengaruhi partikel yang keluar melalui nozel. Viskositas yang
rendah menyebabkan kurangnya energi dan tekanan dalam menghasilkan partikel
pada atomization.
d. Jumlah padatan terlarut : Jumlah padatan terlarut pada bahan yang masuk
diatas 30% agar ukuran partikel yang terbentuk tepat.
e. Tegangan permukaan : Tegangan permukaan yang tinggi dapat
menghambat proses pengeringan, umumnya untuk menurunkan tegangan
permukaan dilakukan penambahan emulsifier. Emulsifier juga dapat
menyebabkan ukuran partikel yang keluar dari nozzle lebih kecil sehingga
mempercepat proses pengeringan.
f. Suhu bahan yang masuk : Peningkatan suhu bahan yang akan dikeringkan
sebelum memasuki alat akan membawa energi sehingga proses pengeringan akan
lebih cepat.
g. Tingkat volatilitas bahan pelarut : bahan pelarut dengan tingkat volatilitas
yang tinggi dapat mempercepat proses pengeringan. Namun dalam prakteknya air
menjadi pelarrut utama dalam bahan pangan yang dikeringkan.
h. Bahan dasar nozzle umumnya terbuat dari stainless steel karena tahan
karat sehingga aman dalam proses penggunaannya.
Kelebihan metode Spray Drying
Ø Kapasitas pengeringan besar dan proses pengeringan terjadi dalam waktu yang
sangat cepat. Kapasitas pengeringan mencapai 100 ton/jam.
Ø Tidak terjadi kehilangan senyawa volatile dalam jumlah besar (aroma)
Ø Cocok untuk produk yang tidak tahan pemanasan (tinggi protein)
Ø Memproduksi partikel kering dengan ukuran, bentuk, dan kandungan air serta sifat-
sifat lain yang dapat dikontrol sesuai yang diinginkan
Ø Mempunyai kapasitas produksi yang besar dan merupakan system kontinyu yang
dapat dikontrol secara manual maupun otomatis
Kekurangan metode Spray Drying
Ø Memerlukan biaya yang cukup tinggi
Ø Hanya dapat digunakan pada produk cair dengan tingkat kekentalan tertentu
Ø Tidak dapat diaplikasikan pada produk yang memiliki sifat lengket karena akan
menyebabkan penggumpalan dan penempelan pada permukaan alat
Aplikasi Spray Drying
Pengeringan semprot (spray drying) cocok digunakan untuk pengeringan
bahan pangan cair seperti susu dan kopi (dikeringkan dalam bentuk larutan
ekstrak kopi) (Ula, 2011).
Spesifikasi alat
Spesifikasi alat ini terdiri komponen asesorisnya terdiri dari: vaccum
sensor, vaccum hose, base plate, 3 unheated shelves, drying chamber, rubber
valve, vaccum pump dan exhaust filter. Sedangkan menu display antara lain dari
beberapa setting program antara lain: pengaturan suhu, waktu oprasional, dll.
Gambar 5. Skema Pengeringan Freeze Dryer
Mekanisme kerja:
Bahan yang akan dikeringkan dimasukkan secara konstan dan kontinyu
kedalam ruang pengering, kemudian didorong oleh udara panas yang terkontrol
dengan volume dan tekanan tertentu. Bahan yang telah kering (karena bobotnya
sudah lebih ringan) akan keluar dari ruang pengeringan menuju siklon untuk
ditangkap dan dipisahkan dari udara, namun bagi bahan yang halus akan
ditangkap oleh pulsejet bag filter.
Kelebihan pengering sistem fluidisasi:
1. Aliran bahan yang menyerupai fluida mengakibatkan bahan mengalir
secara kontinyu sehingga otomatis memudahkan operasinya.
2. Pencampuran atau pengadukan bahan menyebabkan kondisi bahan hampir
mendekati isothermal.
3. Sirkulasi bahan diantara dua fluidized bed membuatnya memungkinkan
untuk mengalirkan sejumlah besar kalor yang diperlukan ke dalam ruang
pengering yang besar.
4. Pengering tipe fluidisasi cocok untuk skala besar.
5. Laju perpindahan kalor dan laju perpindahan massa uap air antara udara
pengering dan bahan sangat tinggi dibandingkan dengan pengering metode kontak
yang lain.
6. Pindah kalor dengan menggunakan pengering tipe fluidisasi membutuhkan
area permukaan yang relatif kecil.
7. Sangat ideal untuk produk panas sensitif dan non-panas sensitive
Kekurangan pengering sistem fluidisasi:
1. Sulit untuk menggambarkan aliran dari udara panas yang dihembuskan ke
ruang pengering, dikarenakan simpangan yang besar dari aliran udara yang masuk
dan bahan terlewati oleh gelembung udara, menjadikan sistem kontak/singgungan
tidak efisien.
2. Pencampuran atau pengadukan bahan padatan yang terus menerus pada
hamparan akan menyebabkan ketidakseragaman waktu diam bahan di dalam
ruang pengering, karena bahan terus menerus terkena hembusan udara panas.
3. Tidak dapat mengolah bahan yang lengket atau berkadar air tinggi dan
abrasive.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem Fluidized Bed Dryer adalah
pengaturan yang baik antara: tekanan udara, tingkat perpindahan panas dan waktu
pengeringan, sehingga tidak timbul benturan/gesekan bahan/material pada saat
proses pengeringan berlangsung. Untuk bahan yang lengket atau berkadar air
tinggi sangat beresiko mengaplikasikan sistem ini, situasi seperti ini perlu
dilakukan pengkondisian awal yaitu mencampurnya dengan bahan/material
keringnya terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan masalah pada unit
siklon,demikian pula halnya untuk produk ahir yang halus dan ringan, sangat
perlu menggunakan pulse jet bag filter, dikarenakan siklon penangkap produk
umumnya tidak mampu berfungsi dengan baik, bahkan dapat menimbulkan polusi
udara. Penentuan dimensi ruang bakar, suhu yang diaplikasikan serta volume dan
tekanan udara sangat menentukan keberhasilan proses pengeringan, sehingga
perlu diketahui data pendukung untuk merancang sistim ini diantaranya kadar air
input, kadar air output, densiti material, ukuran material, maksimum panas yang
diizinkan, sifat fisika/kimia, kapasitas output/input dan sebagainya (Rahmawati,
dkk., 2010).