KELOMPOK : 1
1. Maharani Windi Astuti (121170013)
2. Norma Sofiana (121170022)
3. M. Andhika Permana (1211700
B. Media-Media Pemanas
a. Steam
Steam merupakan media pemanas yang banyak digunakan dalam industri
karena harganya yang dalam industri karena harganya yang relatif murah relatif
murah. Kurva hubungan antara tekanan dan suhu banuyak digunakan untuk
mengetahi kebutuhan steam yang diproduksi pada boiler.
Pengaruh tekanan dan suhu pada shell-boiler perlu mendapatkan perhatian
khusus berkaitan dengan tekanannya yang mencapai 24bar dan suhunya 200℃.
Penggunaan steam pada suhu yang lebih besar dari 250℃ kurang disukai karena
pada suhu yang tinggi steam mempunyai tekanan yang tinggi.
b. Air
Beban yang diberikan air pada kondisi atmosferis (T=100oC, P=1 atm) yang
dialirkan pada alat-alat proses perlu mendapatkan perhatian yang cukup. Sistem
pendinginan dan pembekuan perlu dipisahkan dari sistem pemanasan. Air sangat
baik dipakai sebagai media pemanas pada tekanan 40 bar dan suhu 250oC Adanya
oksigen terlarut dalam air perlu diwaspadai, hal ini dapat menyebabkan korosi.
c. Udara
Udara mempunyai panas spesifik yang rendah, sehingga memerlukan
ruang/volume besar. Pengguanan udara sangat tergantung dari tekanan yang
diberikan. Koefisien transfer panas pada aliran gas adalah rendah dan mencakup
daerah yang sangat luas . Penggunaan udara sebagai pemanas maupun pendingin
biasanya digunakan secara langsung.
d. Fluida Organik
Fluida dari bahan organik banyak digunakan untuk keperluan industri.
Operasional yang biasa digunakan terhadap bahan organik tersebut antara 260-
340℃ dengan tekanan 1-2 bar. Bahan campuran 73,5% dipenyl oxide dan 26,5%
dipenyl dapat beroperasi sampai dengan suhu 400℃ dengan tekanan 11 bar.
Bahan aromatik sintesis umumnya banyak digunakan untuk suhu rendah (ethylene
glycol-50℃ - 175℃ yang di[asaran dikenal sebagai Dowtherm 4000.
e. Garam-Garam Anorganik
Garam-garam anorganik banyak digunakan sebagai fluida pemanas antara
lain:
1. Larutan soda kaustik (370-380oC
2. Campuran 53% KNO3,40% NaNO2, & 7% NaNO3 dapat digunakan pada
suhu 500℃ pada tekanan rendah
C. Unit Pemanas
Unit pemanas biasanya digunakan bervariasi antara 10 Kwh – 10 Mw.
Pemanas api bila dikonversikan dengan tenaga listrik besarnya sekitar 200 Kw. Jenis
yang diguakan biasanya dapat berbentuk vertical dan horizontal. Dalam pemilihan,
yang perlu diperhatikan adalah factor perawatannya. Rancangan yang penting untuk
dipertimbangkan adalah :
1. Adanya degradasi panas pada alat
2. Optimasi penggunaan alat
3. Bila dimungkinkan pemanfaatan panas harus diintegrasikan dengan alat pada
proses lain.
Unit-unit pemanas dapat terdiri dari boiler, peralatan pembakaran, penangkat
panas, sirkulasi panas, dan alat kontrol.
D. Pengertian Refrigerasi
Refrigeran merupakan bahan pendingin atau fluida yang digunakan untuk
menyerap panas melalui perubahan fase dari cair ke gas (evaporasi) dan membuang
panas mdelalui perubahan fase dari gas ke cair (kondensasi), sehingga refrigeran
dapat dikatakan sebagai pemindah panas dalam sistem pendingin. Adapun pengertian
lainnya adalah terapan dari mata kuliah Perpindahan Panas dan Thermodinamika,
dimana kalor akan mengalir atau berpindah dari suatu keadaan yang mempunyai
temperatur tinggi ke suatu keadaan yang bertemperatur rendah.
E. Gambaran Umum Refrigerasi Mekanik
Prinsip dasar dari refrigerasi mekanik adalah proses penyerapan panas dari
dalam suatu ruangan berinsulasi tertutup kedap lalu memindahkan serta
mengenyahkan panas keluar dari ruangan tersebut. Proses merefrigerasi ruangan
tersebut perlu tenaga atau energi. Energi yang paling cocok untuk refrigerasi adalah
tenaga listrik yaitu untuk menggerakkan kompresor pada unit refrigerasi.
F. Proses Yang Berlangsung Dalam Sistem Refrigerasi
Dalam suatu sistem refrigrasi mekanik, berlangsung beberapa proses fisik
yang sederhana. Jika ditinjau dari segi termodinamika, seluruh proses perubahan itu
terlibat tenaga panas, yang dikelompokkan atas panas laten penguapan, panas
sensibel, panas laten pengembunan dan lain sebagainya.
Menurut Sofyan Ilyas (1993), suatu siklus refrigrasi secara berurutan berawal
dari pemampatan, melalui pengembunan (kondensasi), pengaturan pemuaian dan
berakhir pada penguapan (evaporasi). Satu siklus refrigrasi kompresi uap adalah
sebagai berikut: Pemampatan (kompresi). Uap refrigeran lewat panas bersuhu dan
tekanan rendah yang berasal dari proses pengupan dimampatkan oleh kompresor
menjadi uap bersuhu dan bertekanan tinggi agar kemudian mudah diembunkan, uap
kembali menjadi cairan didalam kondensor. Pengembunan (kondensasi). Proses
pengembunan adalah proses pengenyahan atau pemindahan panas dari uap refrigeran
bersuhu dan bertekanan tinggi hasil pemampatan kompresor ke medium pengembun
di luar kondensor.
Pemuaian adalah proses pengaturan kesempatan bagi refrigeran cair untuk
memuai agar selanjutnya dapat menguap di evaporator. Penguapan (evaporasi), pada
proses ini, refrigeran cair berada dalam pipa logam evaporator mendidih dan menguap
pada suhu tetap, walaupun telah menyerap sejumlah besar panas dari lingkungan
sekitarnya yang berupa zat alir dan pangan dalam ruangan tertutup berinsulasi. Panas
yang diserap dinamakan “panas laten penguapan.
Gambar 1. system refrigerasi
Sumber
https://dasilvaadriano.blogspot.com/2016/04/mesin-pendingin.html