Anda di halaman 1dari 13

FLUIDA PANAS

Pertemuan ke 12

Pengantar :
Fluida panas adalah fluida yang digunakan untuk transfer
panas dalam industri.
Fluida panas yang banyak digunakan adalah: steam, air,
udara panas dan hot oil.
Apabila dua benda yang berbeda temperatur dikontakkan,
maka panas akan mengalir dari benda bertemperatur
tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah.
Mekanisme perpindahan panas yang terjadi dapat berupa
konduksi, konveksi, atau radiasi. Dalam aplikasinya, ketiga
mekanisme ini dapat saja berlangsung secara simultan.
Media-Media Pemanas
a. Steam.
 Steam merupakan media pemanas yang banyak digunakan
dalam industri karena harganya yang relatif murah.
 Kurva hubungan antara tekanan dan suhu banyak digunakan
untuk mengetehui kebutuhan steam yang diproduksi pada
boiler.
 Pengaruh tekanan dan suhu pada shell-boiler perlu mendapat
perhatian khusus berkaitan dengan tekanannya yang
mencapai 24 bar dan suhunya 2000C
 Penggunaan steam pada suhu yang lebih besar dari 250oC
kurang disukai karena pada suhu yang tinggi steam
mempunyai tekanan yang tinggi
Media-Media Pemanas
b. Air.
 Beban yang diberikan air pada kondisi atmosferis
(suhu dibawah 100oC, 1 atm) yang dialirkan pada
alat-alat proses perlu mendapat perhatian yang
cukup.
 Sistem pendinginan dan pembekuan perlu
dipisahkan dari sistem pemanasan.
 Air sangat baik dipakai sebagai media pemanas pada
tekanan 40 bar dan suhu 250oC.
 Adanya oksigen terlarut dalam air perlu diwaspadai,
hal ini dapat menyebabkan korosif.
Media-Media Pemanas
c. Udara.
 Udara mempunyai panas spesifik yang rendah,
sehingga memerlukan ruang/volume besar.
 Penggunaan udara sangat tergantung dari tekanan
yang diberikan.
 Koefisien transfer panas pada aliran gas adalah
rendah dan mencakup daerah yang sangat luas.
 Penggunaan Udara sebagai pemanas maupun
pendingin biasanya digunakan secara langsung.
Fluida Panas
a. Spesifikasi
 Tidak beracun, tidak eksplosif dan tidak korosif.
 Dapat digunakan pada suhu tinggi.
 Tidak terdekomposisi pada suhu tinggi.
 Konduktifitas dan panas spesifiknya tinggi serta
mempunyai viskositasnya rendah.
 Panas laten dan penguapannya tinggi.
 Mempunyai tekanan uap, titik beku dan tuangnya
rendah .
Fluida Panas
b. Fluida Organik.
 Fluida dari bahan organik banyak digunakan untuk
keperluan industri.
 Operasional yang biasa digunakan terhadap bahan organik
tersebut antara 260-340oC dengan tek. 1 – 2 bar.
 Bahan campuran 73,5 % biphenyl (C12 H10) dan 26,5 %
diphenyl oxide (C12H10O) yang dikenal sebagai Dowtherm A
dapat beroperasi sampai dengan suhu 4000C dengan
tekanan 11 bar.
 Bahan aromatik sintetis umumnya banyak digunakan untuk
suhu rendah. (ethylene glycol-50°C to 175°C (-60°F to 350°F))
yang dipasaran dikenal sebagai Dowtherm 4000
Fluida Panas
c. Garam-garam Anorganik
 Garam-garam anorganik banyak digunakan sebagai
fluida pemanas antara lain :
 Larutan soda kaustik dapat digunakan pada 370-380oC
 Campuran 53 % KNO3, 40 % NaNO2, & 7 % NaNO3 dapat
digunakan pada suhu 500oC pada tekanan rendah.
Unit Pemanas
 Unit pemanas biasanya digunakan bervariasi antara 10 Kwh
– 10 Mw. Pemanas api bila dikonversikan dengan tenaga
listrik besarnya sekitar 200 kw.
 Jenis yang digunakan biasanya dapat berbentuk vertikal dan
horisontal. Dalam pemilihan yang perlu diperhatikan adalah
faktor perawatannya.
 Rancangan yang penting untuk dipertimbangkan antara lain
sebagai berikut :
 adanya degradasi panas pada alat
 optimasi penggunaan alat
 bila dimungkinkan pemanfaatan panas harus
diintegrasikan dengan alat pada proses lain.
Unit Pemanas
 Unit-unit pemanas dapat terdiri dari boiler,
peralatan pembakaran, penangkap panas,
sirkulasi panas dan alat kontrol.
Pompa Sirkulasi
 Pompa merupakan alat yang digunakan untuk mengalirkan
fluida dari permukaan yang lebih rendah ke permukaan yang
lebih tinggi.
 Pompa digunakan untuk sirkulasi bahan pemanas, adapun
jenis pompa yang banyak digunakan dalam industri adalah :
 Pompa sentrifugal
 Pompa rotary
 Pompa reciprocating
 Variasi pompa harus mempertimbangkan : kecepatan
putaran, seals dan jenis impeler.
 Pompa yang paling banyak digunakan adalah jenis
sentrifugal.
Control Valve.
 Control valve adalah salah satu jenis final element yg paling
banyak digunakan di industri proses (95 %), dan memerlukan
perhatian khusus mengingat berhubungan langsung dengan
fluida proses dan harganya yang sangat mahal.
 Control valve adalah barang yg canggih (gabungan antara
mekanikal, electric & proses) dan untuk menguasainya
diperlukan ilmu : mekanika fluida, thermodynamika, kontrol
proses,kontrol automatis, system dynamic & material.
 Karena terjadi fluktuasi panas, maka diperlukan control
valve yang baik.
 Control valve pada sistem ini berfungsi untuk membuka dan
menutup kran.
Pipa Kerja
 Pipa-pipa yang digunakan harus memperhitungkan :
 daya tekan
 daya tahan terhadap panas
 panjang pipa
 pengelasan
 Penyambungan pipa harus dikerjakan hal-hal
sebagai berikut :
 transfer panas bahan-bahan organik.
 Volatilitas bahan organik
 Penggunaan gasket: mencegas kobocoran baik suhu
tinggi ataupun suhu rendah.
 Adanya udara dapat menyebabkan terjadinya reaksi
oksidasi.
Isolasi
 Dalam suatu heat exchanger selalu terjadi perpindahan
panas ke atau dari lingkungan yang tidak diharapkan.
 Untuk mengurangi perpindahan panas ini digunakan isolator
termal.
 Efektivitas heat exchanger akan meningkat jika panas yang
hilang ke atau dari lingkungan dapat dikurangi.
 Bahan yang paling banyak digunakan adalah kalsium silikat,
mineral wool dan cellular glass.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
 Pemasangan dan perawatan, dan jaminan keslamatan baik
pada pipa vertikal maupun horizontal.

Anda mungkin juga menyukai