ABSTRAK
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang mempertahankan lingkungan yang sehat
semakin meningkat berpengaruh terhadap dan nyaman sesuai dengan yang kita
meningkatnya penggunaan teknologi butuhkan (Stoecker dan Jerold, 1996: 55).
tersebut. Salah satu contoh penggunaan Sistem pengkondisian udara adalah
teknologi yang mengalami peningkatan suatu proses pengkondisian udara dimana
adalah penggunaan teknologi udara itu didinginkan, dikeringkan,
pengkondisian udara. Hal ini dapat kita dibersihkan dan disirkulasi yang
lihat bahwasanya penggunaan teknologi selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara
pengkondisian udara sekarang bukan hanya yang dikondisikan tersebut dikontrol.
digunakan pada daerah gedung-gedung Dalam hal ini penggunaanpengkondisian
besar tetapi merambah pada rumah-rumah udara bertujuan untuk mengkondisikan
masyarakat. suatu ruangan dimana terdapat kontrol dari
Pengkondisian udara digunakan pengguna. Dalam melakukan fungsinya
untuk meningkatkan kenyamanan manusia secara kontinue memerlukan sumber
dalam hidupnya (Putra dan Hidayat, 2017). energi untuk menggerakkan kompressor
Tubuh manusia adalah suatu organisme agar dapat mengkompresikan aliran
yang dapat menyesuaikan diri secara refrigeran yang berasal dari evaporator agar
menakjubkan. Dalam jangka waktu yang mencapai tingkat keadaaan tertentu
lama tubuh mampu berfungsi di dalam sehingga kemudian mampu melepaskan
kondisi termal yang cukup ekstrim. Tetapi energi panasnya pada saat mengalami
juga keanekaragaman suhu dan adaptasi kondensasi di kondensor (Suadi, 2016).
tubuh, karena itu diperlukan suatu kondisi Mesin pengkondisian udara
yang baik di dalam rumah agar dapat merupakan salah satu mesin konversi
293
294 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 3, September 2018, hal 293-298
energi (Kumara dkk, 2016). Konversi kondensor. Pada daerah fan yang
energi yang dilakukan oleh mesin merupakan bagian dari kondensor inilah
pengkondisian udara adalah upaya untuk kalor dari evaporator dilepaskan. Peristiwa
menghasilkan efek pendinginan (Fikri dkk, tersebut merupakan sebuah mekanisme
2015). Mesin pengkondisian udara itu perpindahan panas yang dikenal dengan
sendiri dipergunakan untuk menyerap peristiwa konveksi paksa.
panas dari ruangan yang didinginkan Kreith (1997) menjelaskan bahwa
kemudian melepas panas tersebut keluar konveksi adalah pengangkutan kalor oleh
ruangan. Kalor tersebut dilepas melalui gerak dari zat yang dipanaskan. Proses
kondensor, dengan temperatur refrigerant perpindahan kalor secara aliran/konveksi
masuk kondensor sekitar 50o dan merupakan satu fenomena
didinginkan hingga temperatur keluar permukaan.Perpindahan panas secara
kondensor 55o. Sehingga dapat diketahui konveksi diklasifikasikan menjadi tiga
bahwasanya kalor yang dilepas kategori yaitu konveksi bebas, konveksi
olehkondensor Air Conditioning cukup paksa, konveksi campuran. Bejan (1993)
besar (Konrad dkk, 2015) menjelaskan bila gerakan mencampur
Komponen utama dari sistem semata-mata sebagai akibat dari perbedaan
pengkondisian udara terdiri dari kerapatan yang disebabkan gradien
kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan temperatur maka dikatakan sebagai
evaporator (Siregar dkk, 2016). Terdapat konveksi bebas, sedangkan bila gerakan
dua alat penukar panas yang berkerja dalam mencampur disebabkan oleh suatu alat
sitem AC. Pertama adalah evaporator yang tertentu dari luar dikatakan konveksi paksa
berfungsi menyerap panas dari ruangan dan dan gerakan mencampur disebabkan dari
memindahkannya ke fluida kerja perbedaan kerapatan dan alat dari luar
(refrigerant). Alat penukar panas yang dikatakan sebagai konveksi campuran.
kedua adalah kondensor yang berfungsi Berdasarkan paparan tentang
untuk memindahkan panas yang diterima komponen pengkondisian udara diketahui
oleh fluida kerja ke udara luar (Aminanta bahwasanya kondensor adalah salah satu
dan Ichsan, 2016:647). Secara komponen penting dari pengkondisian
termodinamika, sistem AC yang bekerja udara. Kerja kondensor yang baik maka
dengan siklus uap (UAP) akan akan berpengaruh juga terhadap
mengambil/menyerap kalor diruangan yang pengkondisian udara tersebut. Dengan
dikondisikan (evaporator) pada temperatur demikian berdasarkan uraian tersebut
dan tekanan rendah (Aziz dkk, 2014:1) diperlukan penelitian lebih lanjut terkait
Kondensor merupakan salah satu karakteristik kondensor sebagai sumber
komponen pengkondisian udara yang informasi untuk pengembangan mesin
berfungsi sebagai alat penukar kalor pengkondisian udara. Penelitian ini
(Setyawan dan Widodo, 2016).Jumlah bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kalor yang dilepaskan oleh kondensor sama waktu penggunaan kondensor dari berbagai
dengan jumlah kalor yang diserap tipe terhadap besarnya peningkatan suhu
refrigerant di dalam evaporator ditambah yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan
kalor yang ekivalen dengan energi yang secara analisis deskriptif dengan
diperlukan untuk melakukan kerja menggunakan variasi tipe kondensor.
kompresi dan kompresor (Sari dkk, 2016).
Hartanto dan Aziz (2014) menjelaskan METODE
bahwa bagian kondensor yang berperan Metode penelitian yang digunakan
aktif dalam membantu proses penukaran adalah metode analisis deskriptif.
kalor adalah fan yang terletak diluar Penelitian ini mengkaji pengaruh waktu
ruangan, berbentuk kipas, dan berfungsi penggunaan kondensor Air Conditioning
untuk mendinginkan refrigerant pada (AC) dari berbagai tipe terhadap
Putri, Analisis Variasi Tipe... 295
70
Suhu di titik pengukuran
60
50
40
30
20
10
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100105110115120
waktu di titik pengukuran
type 1 type 2 type 3
Gambar 1. Grafik Rata-Rata Hasil Pengukuran Suhu Kondensor Dengan Berbagai Tipe
296 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 3, September 2018, hal 293-298
Gambar 1 menunjukkan bahwa suhu dengan besar suhu yaitu 55,1o c. Kenaikan
yang dihasilkan oleh kondensor dengan suhu yang pertama adalah kenaikan suhu
berbagai tipe terdapat perbedaan. Tipe 1 untuk proses adaptasi awal kondensor
diketahui mengalami kenaikan paling dalam melakukan fungsinya. Seperti halnya
drastis jika dibandingkan dengan tipe 2 dan kondensor tipe pertama dan tipe kedua
tipe 3. Kenaikan terjadi pada menit ke-65 yang mengalami kenaikan secara bertahap.
dengan besar suhu yaitu 62o c. Kenaikan Kondensor tipe3 merupakan kondensor 2
suhu yang pertama pada kondensor tipe 1 pk yang digunakan untuk luas ruangan
merupakan proses adaptasi kondensor sebesar 18 𝑚2 . Jika disesuaikan dengan
dalam melakukan fungsinya. Kemudian perhitungan kebutuhan pk AC yang
untuk kenaikan kedua yang merupakan digunakan untuk luas ruangan sebesar 18
kenaikan paling drastis pada tipe 1 𝑚2 cukup membutuhkan 1 pk besar AC.
dikarenakan perbedaan kondisi di dalam Karena ruangan tersebut digunakan sebagai
ruangan, dimana kondisi ruangan yang ruang server untuk pemyimpanan data-data
semula kosong kemudian terdapat 8 orang base yang kondisinya harus tetap stabil atau
didalamnya, sehingga dari perbedaan dingin ,alasan itulah kenapa ruangan
kondisi tersebut kondensor membutuhkan tersebut menggunakan pendinginan sebesar
adaptasi lagi. Kenaikan kondensor pada 2 pk.
tipe 1 bukan hanya dikarenakan perbedaan Jika dilihat dari ketiganya diketahui
kondisi ruangan tetapi juga dikarenakan bahwa setiap tipe kondensor memiliki
luas ruangan yang besar yaitu 240 𝑚2 . Hal menit kenaikan paling drastisnya tersendiri.
ini sesuai dengan penelitian Poernomo Dalam hal ini juga dapat diketahui
(2015) bahwasanya kalor yang dibuang bahwasanya pada tipe 3 memiliki nilai yang
oleh kondensor akan berpengaruh terhadap paling tinggi dari menit awal penyalaan
besar kalor yang diserap oleh evaporator. kondensor, namun untuk kenaikan suhu
Dengan demikian ruangan yang yang paling drastis dari ketiga tipe
berkapasitas besar dan kondisi orang dalam kondensor tersebut diketahui tipe 1 yang
ruangan berpengaruh terhadap besar kalor mengalaminya. Untuk tipe kedua nilai dari
yang dihasilkan oleh kondensor. awal penyalaaan kondensor memiliki nilai
Tipe 2 suhu mengalami kenaikan yang beda tipis dengan kondensor tipe 1,
paling drastis terjadi pada menit ke- namun kenaikan pada kondensor tipe 2
95dengan besar suhu yaitu 45,4o c. tidak sebegitu drastis seperti tipe 1.
Kenaikan suhu yang pertama adalah Proses kenaikan suhu yang
kenaikan suhu untuk proses adaptasi awal dihasilkan oleh 3 kondensor yang sudah
kondensor dalam melakukan fungsinya. diteliti, merupakan keuntungan
Seperti halnya kondensor tipe pertama yang penghematan daya. Hal ini sesuai dengan
mengalami kenaikan secara bertahap. hasil penelitian Setyawan dan Widodo
Kemudian untuk kenaikan berikutnya (2016) yang menjelaskan bahwasanya
merupakan adaptasi dimana kondisi kenaikan suhu pada kondensor merupakan
ruangan yang mulai terdapat 4 orang keuntungan penghematan daya.
didalamnya. Kondensor tipe 2 merupakan Dikarenakan kenaikan suhu kondensor
kondensor 2 pk yang digunakan untuk luas akan menyebabkan kenaikan daya
ruangan sebesar 55 𝑚2 . Pada kondensor kompresor tetapi menurunkan kapasitas
tipe2 terdapat perbedaan, yaitu pada suhu refrigerant, maka energi yang dibutuhkan
37-38℃ kondisi kondensor mati, dalam hal untuk menaikkan kondisi tertentu akan
ini keadaan tersebut dikarenakan tidak semakin kecil atau dengan energi yang
adanya ekspansi yang dibutuhkan oleh sama, mesin pendingin dapat memiliki
kompresor. kapasitas yang lebih baik sehingga
Tipe 3 suhu mengalami kenaikan menghasilkan keuntungan daya.
paling drastis terjadi pada menit ke-25
Putri, Analisis Variasi Tipe... 297